Pulang

Setelah satu Minggu di rawat pasca operasi akhirnya Khanza sudah di perbolehkan pulang, itu yang membuat Khanza sangat bahagia tapi mengenai Kanker yang di deritanya belum bisa di pastikan sembuh secara menyeluruh.

“Sudah semuanya Sayang ??” tanya Pak Hadi ke putri satu-satunya.

“Iya Ayah” jawab Khanza.

Tak apalah walaupun dia belum tau akan seperti apa keadaan nya kedepan, yang penting saat ini dia bisa pulang dan kembali kuliah serta bertemu dengan teman-temannya.

Khanza melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang selama ini menjadi tempat tidurnya, Khanza tersenyum senang akhirnya dia bisa keluar dari tempat yang sangat Khanza tak suka.

“Ehhhmmmm” Khanza menoleh kebelakang, di lihatnya Arif sedang berdiri sambil memandang ke arahnya.

Semenjak Khanza di rawat Arif terus mendekati nya dan memberikan Khanza perhatian, hingga Khanza luluh dan merasa nyaman saat berada di dekat pria itu.

Khanza mendekat, dia tersenyum dengan sangat manis, walau dengan wajah yang sedikit pucat.

“Sudah mau pulang ??” tanya Arif.

“Iya Kak dokter, aku mau pulang terima kasih karena telah merawatku selama ini dengan sangat baik” jawab Khanza.

“Sudah menjadi tugas ku melakukan semua itu”

Khanza tersenyum entah kenapa dirinya tak suka saat pria itu mengatakan kalau itu sudah menjadi tugasnya, karena itu berarti Arif memberikan perhatian kepada siapa saja bukan hanya kepada Khanza.

“Ya sudah aku pulang” kata Khanza

“Iya, hati-hati dijalan, kalau ada apa-apa hubungi aku”

Khanza mengangguk, mereka memang sudah saling bertukar nomor ponsel, Bahkan setiap malam Khanza dan Arif chatingan setiap malam.

Arif mengantar kan Khanza menuju mobil nya, disana sudah menunggu Pak Hadi dan Bik Sri serta sopir pribadi keluarga Gunawan.

Khanza masuk kedalam mobil di ikuti yang lain, saat mobil sudah berjalan Arif melambaikan tangan nya entah di balas atau tidak oleh Khanza.

************

Setelah sampai di rumah Khanza langsung masuk kedalam kamarnya, dia begitu merindukan tempat itu, Khanza langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk nan wangi khas Khanza.

Tiiiiiing.

Tiba-tiba ponsel milik Khanza berbunyi, segera Khanza mengecek ponselnya dan ternyata itu WA dari Arif.

Sudah sampai rumah ??

Begitulah isi pesan Arif yang dia kirimkan ke Khanza, membuat Khanza tersenyum senang.

“Iya aku sudah sampai di rumah”

Khanza membalas pesan dari lelaki itu, jantungnya berdetak dengan kencang padahal selama ini Khanza sangat tidak suka berdekatan dengan Pria selain Ayahnya, Khanza bahkan tak pernah merasakan pacaran.

Syukurlah, kalau begitu istirahatlah, sampai ketemu lain waktu

Arif kembali membalas pesan, namun kali ini Khanza tak membalasnya lagi dia letakkan ponselnya di atas meja dekat dengan ranjangnya, kemudian Khanza menutup matanya sembari tersenyum.

“Bunda apa ini rasanya jatuh cinta ??” gumam Khanza lirih.

Jika sang Bunda masih ada mungkin saja Khanza akan bertanya bagaimana rasanya jatuh cinta, dulu Khanza pernah mengagumi seseorang tapi hanya sebatas kagum karena Khanza tak ingin jatuh cinta apalagi waktu itu dia masih duduk di bangku SMA kelas 2.

“Iiisss, kenapa sih aku selalu mikirin dia ?? dia aja pasti gak pernah mikirin aku, sadar Khanza perhatian yang dia berikan selama ini sama kamu mungkin saja hanya sebatas dokter dan pasien, pasti dia juga melakukan hal yang sama dengan pasien nya yang lain”

**************

Sama dengan yang saat ini Khanza rasakan di dalam ruangan bernuansa putih Arif pun merasakan hal yang sama, dia pandangi wajah cantik Khanza melalui ponselnya, dia mendapatkan nya di akun IG yang sudah Khanza terima pertemanan nya.

“Kamu imut dan juga cantik, akan sangat beruntung laki-laki yang menjadi pasangan kamu” ucap Arif sambil membayangkan dirinya menjadi pasangan Khanza...

Waktu terus berputar tak terasa sudah sore, Arif keluar dari ruangan nya karena dia akan segera pulang.

Arif menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, hingga tiba di sebuah rumah minimalis miliknya.

.

Seperti biasa rumah itu sepi karena memang Arif tinggal sendiri kedua orang tuanya jarang sekali berkunjung, rasanya Arif ingin sekali memiliki seorang istri pasti hari-harinya akan berwarna dan yang pasti akan ada yang menyambutnya saat pulang bekerja.

Teman-temannya sudah pada menikah, tinggal dia sendiri, pernah jatuh cinta dan malah dia di tinggalkan menikah dengan orang lain.

“Seperti biasa, Sepi !!”

Arif memasuki kamarnya, dia tak lekas mandi, Arif duduk di sofa sambil menyandarkan kepalanya di punggung sofa, matanya terpejam tapi pikirannya jauh berkelana..

Beruntungnya kedua orang tua Arif tak pernah memaksa nya untuk menikah ataupun menjodohkan dirinya seperti teman-temannya yang lain, karena menurut kedua orang tua Arif jika Arif belum menikah itu berarti Arif belum menemukan seseorang yang tepat.

Tiiing.

Suara ponsel miliknya, segera Arif mengecek siapa yang mengirim pesan, dan seketika senyumnya mengembang sempurna karena Khanza yang mengiriminya pesan.

“Lagi apa ?? sudah pulang belum ??” itu lah pesan singkat yang Arif terima.

“Sudah, ini baru sampai di rumah” balas Arif.

Khanza : Oh, sudah makan ??

Arif : belum, kalau kamu ??

Khanza : sama, aku juga belum makan.

Arif : Kenapa belum makan ?? apa mau aku temenin ??

Khanza : memangnya kamu gak capek jika aku ingin di temenin makan

Eh, Arif langsung melotot sempurna saat membaca pesan Khanza yang terakhir, itukah kode dari wanita kalau dia ingin di ajak keluar.

“Kencan” menyebutkan nya lidah Arif terasa kaku, karena memang dia sudah lama tak merasakan pergi berdua dengan seorang wanita ..

“Tapi apa boleh Khanza keluar, dia kan baru pulang dari rumah sakit ??” tanya Arif pada diri sendiri

Tiiing.

Khanza : Kenapa diem ??

Arif : memangnya boleh kalau keluar sama Ayahmu ?? kan kamu baru pulang dari rumah sakit, kamu masih butuh istirahat.

Lama tak ada jawaban dari Khanza membuat Arif uring-uringan, padahal sejujurnya Dia sangat berharap bisa jalan berdua dengan Khanza.

Khanza : Kata Ayah boleh, tapi pulang nya jangan malam-malam.

Hingga pesan berikutnya masuk kembali ke ponselnya membuat Arif langsung bahagia, malam ini dia akan pergi bersama seorang wanita.

Arif : Benarkah ?? kamu gak bohong kan ??

Khanza : Iya, aku udah minta izin sama Ayah.

Arif : aku mandi dulu tunggu aku jemput ya !!

Masa bodoh bagaimana caranya Khanza

meminta izin yang pasti saat ini Arif bahagia karena dia akan makan berdua, semoga ini menjadi awal yang baik untuknya dan juga Khanza.

Arif langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dia harus tampil maksimal malam ini, harus wangi dan juga tampan, Arif akan memberikan kesan istimewa untuk Khanza apalagi ini pertama kalinya mereka pergi berdua.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍🥰

2023-09-03

0

susi 2020

susi 2020

💘💘💘💘💘💘💘

2023-09-03

0

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

kalau suka garcep pak dokter

2022-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!