"Hah ... hah ... hah ... hah ..." Mita mulai membuka matanya perlahan.
"Apa kamu sudah sadar?" tanya Arka lalu membantu Mita untuk duduk.
Mita yang masih berusaha mengatur napasnya hanya menjawab pertanyaan Arka dengan anggukan kepala.
"Kamu tidak apa apa kan?" tanya Arka kembali.
"Iya," jawab Mita.
"Apa kamu yakin?" Arka menatap Mita dan tanpa sadar menggenggam erat tangannya.
"Iya, aku sudah baikan," jawab Mita meyakinkan Arka.
Mita menatap kearah tangan Arka yang menggengam kedua tangannya, Arka pun yang menyadari hal itu dengan cepat melepaskan tangannya dari Mita.
Arka dan Mita memalingkan wajahnya ke sembarang arah, mereka terlihat salah tingkah.
"Ke–kenapa kamu bisa berada di sini?" tanya Mita gugup.
"Aku terpaksa masuk ke kamar ini, karna mendengar suara kamu yang berteriak, kamu benar benar telah menggangu tidur nyenyak ku," bohong Arka, padahal ia memang sengaja masuk karna ingin tidur di samping Mita.
"Benarkah?" tanya Mita menatap Arka, ia terus mendekatkan wajahnya ke hadapan Arka, bahkan jarak wajah mereka sangat dekat.
"Tentu saja benar, apa kamu pikir aku berbohong," jawab Arka membalas tatapan Mita, ia dapat merasakan debaran pada jantungnya yang berdetak lebih cepat setiap kali berdekatan dengan Mita.
"Apa kamu baru saja mimpi buruk?" tanya Arka untuk mengalihkan rasa canggung di antara mereka.
"Iya," jawab Mita berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.
"Apa kamu mimpi di kejar setan, hingga kamu sampai setakut itu?"
"Iya, aku mimpi di kejar setan, dan ternyata setannya beneran ada di hadapan aku," jawab Mita.
Arka menatap tajam Mita. "Jadi maksudmu aku setannya?"
"Aku tidak pernah berkata seperti itu, tapi kamu sendiri yang mengatakannya," jawab Mita tanpa melihat kearah Arka.
"Wah baru sehari menjadi istriku kamu sudah berani mengataiku, sepertinya kamu harus di kasih pelajaran supaya tidak kurang ajar padaku," ucap Arka.
Mita yang melihat kekesalan Arka dengan gerakan pelan menggeser tubuhnya hendak kabur, namun sebelum hal itu terjadi Arka sudah terlebih dahulu menarik tangannya dan ia pun terjatuh ke atas tempat tidur dengan posisi menindih tubuh Arka.
"Apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan aku!" Mita berusaha untuk lepas dari dekapan Arka.
"Bagaimana jika aku tidak mau," ucap Arka lalu membalikkan posisi mereka dengan Mita di bawahnya.
"Bukankah malam ini adalah malam pertama kita?" ucap Arka dengan senyum menyeringai.
"Apa maksud mu?" tanya Mita terlihat mulai ketakutan.
Arka tersenyum lalu mengusap wajah Mita dengan lembut. "Kamu pasti mengerti maksud ucapan ku, aku ingin kamu memberikanku seorang pewaris," ucap Arka penuh arti. Ia mengunci kedua kaki Mita yang terus berontak. "Aku sudah lama menginginkannya," ucap Arka kembali sambil mengusap bibir merah Mita.
Arka terus menciumi leher putih Mita, menikmati aroma tubuh sang istri yang sangat memabukkan. Sementara Mita tubuhnya sudah bergetar ketakutan, bayangan kejadian buruk yang beberapa tahun lalu hampir menimpanya kembali berseliweran dalam ingatannya.
"Ja–ngan ..." lirih Mita dengan mata terpejam dan air mata yang mulai keluar.
Arka yang menyadari Mita ketakutan langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Mita yang sudah menangis dengan keringat di keningnya.
"Jangan ... tolong lepaskan aku ... aku mohon ..." ucap Mita dengan suara lirih,
"Ja–jangan ... hah .. hah ..." gumam Mita kembali dengan napas yang tersendat sendat, ia terlihat seperti kesusahan bernapas.
"Hey, ada apa denganmu, jangan coba coba menipuku," ucap Arka, ia menganggap Mita hanya pura pura saja untuk menghindarinya.
Mita membuka matanya perlahan dan menatap Arka dengan tatapan sendu. "Hah ... hah ... hah ... Maaf," gumam Mita sampai akhirnya ia pun tidak sadarkan diri.
"Mit, Mita, bangun! ... Apa kamu setakut itu disentuh oleh ku, tolong jangan seperti ini," ucap Arka panik, sambil mengguncang bahu Mita untuk menyadarkannya.
Arka berlari keluar kamar untuk mengambil ponselnya yang ia tinggalkan di ruang kerjanya dan menghubungi dokter Bayu.
Arka terus mondar mandir menunggu kedatangan Bayu, sesekali ia memeriksa kondisi Mita dan berharap Mita akan membuka matanya.
Beberapa menit kemudian bayu telah tiba di villa tersebut dengan masih menggunakan piyama.
"Kenapa lama sekali? Cepat periksa istriku!" ucap Arka begitu melihat kedatang dokter Bayu.
"Dasar bos kejam, apa kamu tau ini jam berapa?" tanya Bayu sambil menunjuk jam yang ada di kamar Mita sudah menunjukkan pukul tiga pagi.
"Jangan sampai aku benar benar memindahkan mu ke tempat yang sangat jauh, cepat periksa istriku," ancam Arka.
Bayu pun mengeluarkan alat alatnya untuk memeriksa kondisi Mita.
"Kamu apakan lagi wanita malang ini Ka?" tanya Arka sambil memeriksa Mita.
"Bagaimana kondisi istriku?" Arka tidak peduli dengan pertanyaan Bayu dan malah balik bertanya.
"Istri?" Bayu terlihat kebingungan karna sejak tadi Arka terus menyebut wanita itu istri, ia pikir ia hanya salah dengar karna rasa kantuk yang masih tersisa, tapi kali ini ia benar benar mendengarnya dengan sangat jelas.
"Iya, dia istriku," ucap Arka.
"Ha .. ha .. ha .." Bayu malah tertawa mendengar jawaban Arka yang menurutnya sangat lucu. "Kamu pasti bercanda kan Ka? Sejak kapan kamu mempunyai istri? Nikah aja belum bagaimana bisa kamu tiba tiba memiliki seorang istri. Jangankan istri pacar saja gak ada, bahkan Clarisa saja selalu kamu tolak," ucap Bayu yang tidak percaya dengan ucapan bos sekaligus sepupunya.
"Aku tidak bercanda dia memang istriku," jawab Arka.
Bayu yang melihat raut wajah Arka yang sama sekali tidak ada tanda tanda kebohongan apalagi sosok pria di hadapannya itu tidak pernah bercanda ia selalu menunjukkan ekspresi datarnya.
"Jadi wanita itu benar benar istrimu? Apa kalian menikah diam diam?"
"Hem," jawab Arka.
"Jadi mama kamu tidak mengetahui tentang pernikahan ini?" tanya Bayu masih dengan keterkejutannya dengan kabar yang baru saja ia ketahui.
"Jangan coba coba memberi tahunya." ucap Arka datar.
"Kalau begitu jelaskan semuanya padaku, agar aku tau apa yang harus aku lakukan," pinta Bayu.
Arka pun menceritakan semuanya pada bayu tentang Mita mulai dari awal hubungan mereka dan Mita yang pergi meninggalkannya bersama pria lain, sampai akhirnya ia menikahi Mita.
"Kamu tenang saja aku akan menjaga rahasia ini baik baik, dan aku harap kamu tidak terlalu kejam padanya," ucap Bayu setelah mendengar cerita Arka.
"Apa dia baik baik saja?" tanya Arka.
Bayu membereskan alat alatnya dan menatap Arka sambil menghela napas. "Apa kamu pernah melecehkannya?" tanya Bayu tiba tiba.
"Apa maksud mu melecehkan? Aku baru saja hendak menyentuhnya," jawab Arka jujur.
"Sepertinya ia pernah mengalami tindakan pelecahan seksual yang mengakibatkan trauma, ia akan mengalami serangan panik yang memunculkan ketakutan dan kecemasan apalagi saat ada lawan jenis yang mendekatinya secara intens, jadi untuk sementara waktu jangan memaksanya untuk melakukan itu, karna jika kamu memaksanya hal itu bisa berakibat fatal bagi kesehatan mentalnya," jelas Bayu panjang lebar.
Arka sangat terkejut mendengar penjelasan Bayu.
"Apa kamu yakin?"
"Kamu bisa membawanya ke psikiater untuk memastikannya," jawab Bayu.
"Oh iya satu lagi, kamu sebaiknya mencari tau kembali tentang penyebab istrimu meninggalkan mu, sepertinya ia juga mengalami hal sulit selama ini," saran Bayu, lalu ia pun beranjak dari villa tersebut setelah berpamitan pada Arka.
Arka duduk di samping Mita yang terlihat sangat lelap karna sebelum pergi Bayu memberikan obat tidur untuk Mita agar bisa beristirahat.
"Sebenarnya apa yang selama ini kamu alami? Apa semua ini ada hubungannya dengan kepergian mu?" gumam Arka sambil mengusap rambut Mita.
Bersambung . . . . . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dehan
cieeee ehemm ehemmmm
2022-10-26
0
Haji Ida
kisahx bagus sekali
2022-09-26
0
mom mimu
cepet bertindak Ar, kasian Mita sampe punya trauma gitu...
semangat kak fittt... up lagi yg buanyak... 🌹🌹 meluncur... 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-09-26
0