BAB 6 : Mulai mencair

Acara pernikahan yang diadakan secara sederhana dan tertutup itu telah selesai, pak penghulu dan beberapa saksi pun sudah pulang, menyisakan Arka dan Mita dan juga para pelayan yang sedang melakukan tugasnya di villa mewah itu.

"Tersenyumlah, berhenti menunjukkan wajah menyedihkan mu itu, apakah menikah denganku membuatmu begitu sangat tersiksa?" ucap Arka, karna sejak kemarin Mita hanya diam saja dengan ekspresi sendu.

"Bagaimana aku bisa tersenyum saat kau memperlakukan aku seperti wanita simpanan, bahkan kau telah merenggut kebebasanku dengan mengurungku di tempat ini, melarang ku bertemu dengan orang orang, bahkan keluargaku sendiri," ucap Mita menatap Arka dengan mata berkaca kaca, karna Arka tidak akan membiarkan ia keluar dari tempat ini. Pernikahan mereka pun dilakukan secara diam diam tanpa ada satu pun keluarga yang menyaksikan baik dari pihak Mita ataupun Arka.

"Mulai sekarang kau hanya boleh tersenyum padaku, tidak peduli jika kau suka atau tidak, ingat kau sudah berjanji untuk menuruti semua yang aku katakan,"ucap Arka datar, ia tidak menghiraukan ucapan Mita.

"Dasar pria kejam," gumam Mita yang masih bisa di dengar oleh Arka.

"Aku bisa bersikap lebih kejam dari ini," ucap Arka.

"Ya benar, kau bahkan hampir saja membunuhku," Mita menghela napas saat mengingat kejadian kemarin.

"Tuan ada telpon dari nyonya," sekretaris Rey tiba tiba datang dan menyodorkan ponsel ke Arka.

Arka pun mengambil ponselnya dari tangan Rey dan beranjak meninggalkan Mita yang terlihat mengepalkan tangannya.

"Rey kita pergi," ucap Arka pada sekretarisnya setelah selesai menelpon. "Ingat jangan coba coba untuk kabur, keselamatan keluargamu bergantung padamu," Arka mengingatkan Mita.

"Tunggu!" Mita memegang lengan Arka yang hendak pergi. "Kamu tenang saja aku tidak akan pernah meninggalkan tempat ini, tapi kamu juga harus memegang janjimu, kalau kamu akan melindungi keluargaku dari siapa pun itu dan aku akan menuruti semua perintah mu, tapi kalau sampai mereka terluka aku akan sangat membencimu, dan aku tidak akan segan segan untuk menghabisi mu tuan muda Arkana Dwi Dinata," ucap Mita dengan menyebut nama asli Arka sambil mendongakkan kepalanya menatap tajam wajah suaminya itu, ia dengan berani mengancam balik Arka dan mencengkram kuat lengannya

"Maka dari itu jadilah istri yang patuh, karna dengan begitu keluargamu akan tetap aman, dan cepat lepaskan tanganmu itu," ucap Arka sambil melirik lengannya yang di pegang Mita.

Bukannya langsung melepaskan tangan Arka, Mita malah mengangkat lengan kekar itu dan mencium punggung tangan Arka.

"Apa kau sedang menggodaku?"

"Apa kau langsung tergoda hanya karna aku mencium tanganmu?" Mita malah balik bertanya.

"Walaupun kamu tidak menggunakan sehelai benang pun di hadapanku, aku tidak akan pernah tergoda dengan tubuh rata mu itu," jawab Arka.

"Bukankah kau terlalu meremehkan ku tuan?" ucap Mita yang tidak terima di katakan rata.

"Kalau begitu buktikan padaku," ucap Arka menarik Mita sampai terduduk di pangkuannya.

"A–apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Mita gugup, karna wajah Arka sangat dekat dengannya ia sampai merasakan hembusan napas Arka di lehernya.

"Tentu saja untuk membuktikan apakah tubuhmu ini benar benar rata atau tidak," bisik Arka dengan seringai di bibirnya.

"Cepat turunkan aku, apa kamu tidak malu? Bagaimana jika pelayan dan sekretaris mu itu melihat kita," ucap Mita, karna saat ini mereka masih berada di ruang tamu.

"Mereka tidak akan berani, dan berhentilah bergerak," ucap Arka, karna Mita yang terus bergerak di atas pangkuannya, membuat sesuatu dibawah sana yang sedang tertidur lelap menjadi terusik.

"Ar ... itu ..." Mita menatap Arka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Cup!

Arka menyambar bibir merah Mita, ia merasakan aliran darahnya berhenti, karna untuk pertama kalinya ia merasakan benda kenyal itu.

Dug!

Mita menyikut perut Arka dengan keras dan berlari meninggalkan Arka yang mengaduh kesakitan memegangi perutnya. Saat Arka hendak menyusul Mita untuk membuat perhitungan, karna sudah sangat berani membuatnya kesakitan, sekretaris Rey mengingatkannya tentang mamanya yang memintanya untuk segera pulang ke mansion keluarga Dinata.

"Kali ini kamu berhasil lolos, tapi lain kali tidak akan aku biarkan kau lolos dengan mudah," gumam Arka lalu beranjak keluar dari villa tersebut.

Para pelayan yang sejak tadi diam diam menyaksikan kelakuan pasangan suami istri baru itu dibuat melongo, karna untuk pertama kalinya mereka melihat tuannya yang selalu bersikap dingin bertingkah seperti itu dan banyak bicara. Sementara sekretaris Rey yang sudah biasa melihat tingkah Arka yang seperti itu terlihat biasa saja bahkan tuannya itu bisa melakukan hal yang lebih aneh dari ini, karna saat Arka keluar dari kediaman keluarga Dinata Rey tetap berada di samping Arka, ia selalu siap siaga saat Arka memintanya melakukan sesuatu, apalagi jika perintah itu berkaitan dengan Mita.

Mita yang takut mendapatkan amukan Arka segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya.

"Dasar mesum, beraninya dia mencuri ciuman pertamaku," Mita mengusap usap bibirnya yang basah karna ulah Arka. "Astaga yang tadi itu apa? Kenapa besar sekali?" gumam Mita bergidik ngeri, karna merasakan sesuatu terbangun.

Sementara Arka yang sudah berada di mobil terus menggerutu sepanjang jalan.

"Dasar kucing liar, berani beraninya dia melakukan hal itu padaku, bahkan dia juga dengan beraninya mengancam ku dan terus berbicara santai," gerutu Arka yang baru menyadari sikap Mita barusan.

Tanpa disadari olehnya sikap dinginnya sedikit mencair saat bersama Mita. Arka memegangi bibirnya sambil tersenyum saat mengingat apa yang baru saja terjadi, tapi senyum itu langsung menghilang saat mengingat tujuannya menikahi Mita.

"Apa yang aku lakukan? Aku tidak boleh terjebak dalam permainanku sendiri, aku menikahinya untuk membuatnya tersiksa, ingat Arka dia hanyalah wanita murahan yang telah mengkhianatimu dan mempermainkan perasaan cintamu," ucap Arka sambil mengepalkan tangannya dengan ekspresi yang kembali terlihat dingin.

Bersambung . . . . . .

Terpopuler

Comments

Dehan

Dehan

kita lihat aja kebucinanmu ntar sama mitha

2022-10-08

0

mom mimu

mom mimu

Mita semangat buat luluhin lagi Arka, Kak Fitt semangat buat Up Lagi... secangkir kopi segera mendarat kak ☕ semangat 💪🏻💪🏻💪🏻

2022-09-14

0

Sri Mulyati

Sri Mulyati

Cari tahu dulu kenapa Mitha ngomong gitu. Keluarga nya juga dalam bahaya.
Cari tahu Arka.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-09-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!