BAB 20 : Terungkap

"Kamu beneran gak apa apa?" tanya Lisa sambil meletakkan teh hijau yang baru saja ia buat di atas meja yang berada di balkon kamar Mita. Ia juga tidak lagi menggunakan bahasa formal, agar Mita merasa nyaman dengannya.

"Iya, aku sudah baik baik saja, kamu tidak perlu cemas, aku sudah biasa mengalami hal seperti itu," jawab Mita lalu meminum teh buatan Lisa.

"Jadi kamu sudah lama mengalami gangguan kecemasan?" tanya Lisa.

"Mm ... lumayan," jawab Mita sambil menganggukkan kepalanya.

"Apa kamu pernah mengalami kejadian buruk yang menyebabkan kamu trauma?" tanya Lisa terus mencoba memancing Mita agar bisa terbuka padanya.

Mita terdiam mendengar pertanyaan yang di lontarkan Lisa, ia menundukkan kepalanya sambil meremas dress yang ia gunakan.

Lisa yang menyadari Mita yang mulai terlihat tidak nyaman, langsung mendekat dan menggenggam kedua tangan Mita.

"Tidak apa apa ... jangan di ceritakan jika itu membuatmu tidak nyaman, " ucap Lisa sambil tersenyum hangat ke arah Mita yang menatapnya. "Aku tidak tau kesulitan apa yang kamu alami selama ini, tapi sesulit apa pun itu jangan biarkan kenangan itu membuatmu lemah, aku yakin kamu adalah wanita yang hebat sehingga tuhan memberikanmu ujian itu untukmu."

"Tapi aku terlalu lemah untuk menghadapi semua itu Lis," ucap Mita dengan mata berkaca kaca.

"Menangis lah jika itu bisa membuat perasaanmu lebih baik, tapi setelah itu kamu harus bisa melupakan kesedihan itu, kamu tidak perlu takut untuk menghadapi kesulitan itu, jika tidak keberatan kamu bisa menceritakan apa yang membuatmu tidak nyaman, gini gini aku pendengar yang baik loh, dan yang paling penting aku orangnya tidak ember," ucap Lisa mencoba menghibur Mita.

"Benarkah, bahkan pada Arka?" tanya Mita sambil menghapus sisa air mata di pipinya dan menatap Lisa dengan tatapan ragu.

"Maaf Mit, untuk yang satu itu aku tidak bisa menjamin kerahasiaan, kamu pasti tau sendiri, bahkan di kamar ini pasti dia bisa dengan mudah memantau apa yang kita lakukan.

"Ish ... dasar, belum apa apa kamu sudah mau mengkhianati ku," ucap Mita bercanda.

"Bukan seperti itu, kamu memang Nyonya muda kami, tapi yang harus di patuhi tetap tuan Arka, asal kamu tau saja dia sangat menyeramkan saat marah," ucap Lisa menimpali candaan Mita.

Mereka tertawa bersama, tanpa Mita sadari ia mulai melupakan sedikit kesedihannya, perlahan ia mulai terbuka pada Lisa dan menceritakan tentang traumanya, walaupun hanya sedikit.

-

-

Jika Mita sedang meratapi kisah cintanya yang sangat rumit. Di tempat yang berbeda, di perusahaan Dinata grup, Arka tengah memeriksa dokumen yang baru saja diberikan oleh sekretaris Rey.

Ia meremas dokumen tersebut dan melemparnya ke sembarang arah. Terlihat jelas kemarahan di wajah Arka setelah membaca dokumen tersebut, yang berisi semua yang berkaitan tentang Mita satu tahun lalu, sekarang ia mengerti kenapa sang kekasih bersikeras untuk berpisah dengannya. penyesalan dan rasa bersalah mulai bermunculan di hatinya.

"Aku benar benar bodoh, Bagaimana bisa aku tidak mencari tau lebih jauh saat itu, aku pria brengsek yang membiarkan wanita yang aku cintai harus menanggung semua hal menyakitkan itu sendiri. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku telah banyak menyakitinya," gumam Arka terduduk di lantai menyesali semua perlakuannya pada Mita selama ini.

"Arghh!!! ..." Arka meremas rambutnya prustasi.

"Rey cari tau siapa pria yang hampir melecehkan istriku dan membuatnya sampai trauma, bawa dia ke hadapanku, aku harus memberikannya pelajaran karna sudah berani menyentuh istriku," perintah Arka pada sekretaris Rey.

"Baik tuan, lalu bagaimana dengan Nyonya? Sejak tadi pagi nyonya terus menelpon meminta anda untuk datang ke mansion," ucap sekretaris Rey.

"Kita berangkat sekarang," ucap Arka dengan wajah datarnya lalu berjalan keluar dari ruangannya.

Bersambung . . . . .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***