Mobil pun melaju meninggalkan kediaman mewah itu, Arka berkali kali menghela napas panjang, ternyata mamanya masih belum menyerah untuk menjodohkan dirinya dengan putri dari sahabat baik almarhum papanya. Sebenarnya ia dan Clarisa tumbuh bersama, ia sudah menganggap Clarisa seperti adiknya sendiri, bahkan mamanya juga sangat menyayangi putri dari sahabatnya, karna itu ia sangat ingin melihat Arka menikah dengannya, selain hubungan keluarga mereka yang sangat dekat, Clarisa juga dari keluarga yang cukup terpandang.
Sikap Arka berubah pada Clarisa sejak mamanya merencanakan perjodohan itu, dan hal itu juga salah satu yang membuat Arka memutuskan untuk keluar dari kediaman keluarga Dinata dan hidup mandiri tanpa nama besar keluarga Dinata dan di sanalah ia bertemu dengan orang orang yang benar benar tulus padanya, kedua sahabatnya yang selalu membantunya saat ia mengalami kesusahan, ia ingat sekali bagaimana terkejutnya Arga dan Ivan saat mengetahui siapa ia sebenarnya, hidupnya saat itu benar benar jauh lebih menyenangkan dan damai, sampai akhirnya wanita yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya. Ingatan tentang Mita yang mengkhianatinya kembali bermunculan satu persatu.
Flashback on.
Arka termenung menatap langit malam, jam telah menunjukkan pukul satu pagi, tapi ia masih belum bisa memejamkan matanya, pikirannya terus tertuju pada sang kekasih yang akhir akhir ini terlihat sangat aneh, Mita terkesan seperti menghindarinya, bahkan ia sudah berkali kali menolak lamarannya. Di tambah lagi dengan paket yang ia temui di depan apartemennya yang berisi foto foto mesra Mita bersama seorang pria. Arka tidak terlalu memikirkan hal itu dan menganggap jika itu hanya kerjaan orang iseng, sampai akhirnya ia memergoki Mita dan pria itu baru saja keluar dari hotel. Arka yang tidak ingin meluapkan amarahnya pada Mita memutuskan untuk tidak menemuinya beberapa hari sampai emosinya mereda.
"Aku yakin Mita tidak mungkin mengkhianati cinta kita, dia bukan perempuan seperti itu, aku harus bicara dengannya," gumam Arka lalu mencoba untuk menghubungi Mita tapi tidak ada jawaban karna nomor Mita tiba tiba saja tidak aktif.
Arka berkali kali menghubungi Mita dan mengiriminya pesan tapi tetap saja tidak ada jawaban dan ia pun memutuskan untuk menemui sang kekasih besok pagi.
Pagi harinya.
Dengan perasaan takut bercampur kecewa Arka berlari dengan tergesa-gesa di bandara, ia sampai di teriaki karna tidak sengaja menabrak orang orang. ia tidak peduli dengan penampilannya yang hanya menggunakan piyama dan rambut yang masih acak acakan. Rasa kantuk yang ia rasakan langsung menghilang saat mendapatkan kabar dari Reyhan jika Mita akan pergi meninggalkan negara ini dan sekarang sudah berada di bandara. Arka terus berlari untuk mengejar Mita, ia tidak ingin kehilangan wanita yang sangat ia cintai, ia sudah tidak peduli lagi dengan hubungan Mita bersama pria lain.
"Sayang tunggu!" teriak Arka, ia berlari menghampiri Mita dan langsung memeluknya.
"Jangan tinggalkan aku," ucap Arka dengan napas terengah-engah.
Mita melepaskan pelukan Arka dan menatapnya dalam. "Maaf aku tidak bisa bersamamu lagi," ucap Mita.
"Sayang jangan bercanda, aku minta maaf kalau ada salah," ucap Arka sambil memegang bahu Mita.
"Aku serius, dan kamu tidak perlu minta maaf karna di sini akulah yang salah," ucap Mita sambil menundukkan kepalanya.
"Mari kita akhiri," ucap Mita kembali.
"Apa maksudmu? Kenapa kamu semakin ngelantur seperti ini?" tanya Arka.
Mita mendongakkan kepalanya "Mari kita putus, aku sudah tidak mencintaimu lagi, aku baru menyadari kalau aku terpaksa menerima pernyataan cintamu, bukan karna aku benar benar mencintaimu, kita akhiri hubungan ini sampai di sini, aku akan pergi bersama pria yang aku cintai, apa yang kamu lihat kemarin memang benar, aku menginap bersamanya di hotel itu," ucap Mita sambil mengepalkan tangannya. Ia sekuat tenaga berusaha menahan rasa sesak di hatinya.
Arka terdiam ia sangat terkejut mendengar ucapan Mita, ia tidak menyangka kalau Mita benar benar telah mengkhianatinya.
"Sayang ..." Arka menggengam tangan Mita, ia berkali menggelangkan kepalanya berharap ucapan Mita tidaklah benar.
"Ayo kita harus segera pergi, jangan sampai kita ketinggalan pesawat," ucap seorang pria di samping Mita yang sejak tadi menyaksikan mereka.
Mita melepas tangan Arka yang masih menggenggam erat tangannya. "Kamu pasti akan menemukan wanita yang lebih baik dari aku, yang pantas menjadi pendamping hidupmu, bukan wanita sepertiku," ucap Mita lalu pergi meninggalkannya dengan menggenggam tangan pria di sampingnya.
"Aku tidak menyangka kamu bisa sekejam itu padaku," ucap Arka dengan air mata yang sudah jatuh ke pipinya. Ia tidak peduli dengan tatapan orang orang yang menatapnya aneh, ia tidak peduli jika dianggap pria cengeng. Perasaannya sangat hancur, wanita yang sangat ia cintai benar benar telah pergi dengan meninggalkan luka yang sangat dalam.
Flashback of.
Arka memejamkan matanya sambil tersenyum miris saat mengingat kembali saat saat menyakitkan itu. Bisa bisanya ia tergila gila pada wanita yang tidak pernah menghargai perasaannya.
"Arka Lo harus sadar, wanita itu tidak pernah mencintaimu, ia hanya kasihan. Ingat tujuan Lo menikahinya untuk membalaskan rasa sakit yang telah ia berikan padamu," batin Arka sambil mengepalkan tangannya.
Setelah sampai di kantornya Arka mulai berkutat dengan pekerjaannya, ia tidak ingin terus mengingat masa lalunya yang menyakitkan itu.
Sepertinya keputusannya untuk menerima pertunangan dengan clarisa adalah hal yang tepat, karna dengan begitu ia bisa membuat Mita merasakan apa yang ia rasakan waktu itu.
Bersambung . . . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dehan
segitu sakitnya arka sampai gak bisa melupakan penghianatan mita
2022-10-26
0
Sri Mulyati
kenapa Ndak cari tahu dulu Mitha kenapa berubah sikapnya?
apa ini ada hubungannya sama Mama Arka?
terus ada suara siapa itu?
Semangat 💪💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-09-15
1
mom mimu
jangan kejam2 dong Ka, kasian Mitha 😭😭😭 semangat kak Fitt, aku kirim 2 🌹 dulu ya... ✌🏻😁
2022-09-15
1