Setelah hari itu Mita mulai mendapati teror dari orang yang tidak di kenal, mulai dari kiriman paket yang berisi foto keluarganya yang di lumuri oleh darah hewan, sampai toko kue milik sang ibu yang hampir terbakar, dan beberapa pesan ancaman yang selalu ia terima dari nomor yang tidak di kenal. Setelah semua kejadian itu nyonya Laras kembali menemuinya dan kembali memintanya untuk pergi dari hidup Arka.
"Kamu benar benar wanita keras kepala dan egois, ternyata kamu lebih mementingkan cintamu dari pada keluargamu," ucap nyonya Laras.
"Apa sebegitu inginnya anda melihat kami berpisah. Kenapa anda tidak meminta Arka untuk meninggalkanku? Kenapa harus aku yang meninggalkannya? Sampai anda menggunakan cara rendahan untuk menggangu keluargaku!" ucap Mita tidak dapat menahan emosinya, ia sangat yakin jika nyonya Laras adalah dalang dibalik semua kekacauan dan ancaman yang menimpa keluarganya.
"Aku hanya ingin yang terbaik untuk putraku, jadi lakukan saja apa yang aku minta, maka keluargamu akan aman," ucap nyonya Laras. "Dan satu lagi jangan pernah beritahu Arka soal pertemuan kita, atau aku akan benar benar membuatmu kehilangan orang orang yang kamu sayangi," bisik nyonya Laras lalu pergi meninggalkan Mita.
Sementara Mita yang sudah masuk ke mobilnya, langsung melajukan mobilnya dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Untuk kedua kalinya ia menangis karna seorang pria, yang pertama saat cintanya pada sang sahabat tidak terbalas dan kini setelah ia menemukan sosok pria yang mencintainya dengan tulus status sosial lah yang menjadi penghalang bagi cinta mereka.
"Apakah aku tidak pantas untuk bahagia, apakah wanita sepertiku tidak pantas untuk di cintai?" gumam Mita dengan suara lirih yang terdengar putus asa.
Di cafe Adira.
Sejak pertemuan terakhir kalinya dengan nyonya Laras, sikap Mita pada Arka mulai berubah, ia yang biasanya cerewet lebih banyak diam dan ia seringkali melamun, dan hal itu membuat Arka bertanya tanya sebenarnya apa yang terjadi pada Mita kenapa ia terkesan seperti menghindarinya, apalagi setelah terakhir kali Arka membahas soal pernikahan pada Mita.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Mampukah aku untuk melepaskan orang yang aku cintai, tapi jika aku paksakan, bagaimana dengan ibu dan Nita?" batin Mita.
"Sayang kamu sebenarnya kenapa sih, apa kamu marah karna aku terus mengajak mu menikah? Kalau kamu belum siap aku gak apa apa, aku akan sabar menunggu sampai kamu benar benar siap, tapi jangan diamkan aku seperti ini," ucap Arka membuat Mita tersadar dari lamunannya.
"Ar, apa yang akan kamu lakukan jika aku ingin mengakhiri hubungan ini dan pergi meninggalkanmu?" tanya Mita menatap Arka dalam.
"Itu tidak akan pernah terjadi sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi milikku, kalau perlu aku akan mengurung mu agar tidak bisa meninggalkanku," jawab Arka.
"Dasar bucin, ternyata kamu begitu mencintaiku ya ..." ucap Mita sambil tertawa.
"Sekarang aku tiba tiba menjadi kesal," ucap Arka lalu meminum air di atas meja.
"Kenapa?" tanya Mita kebingungan.
"Kamu bertanya seolah olah akan pergi meninggalkanku, ingat jangan coba coba lakukan itu," ucap Arka menatap Mita.
"Iya," jawab Mita dengan senyum yang dipaksakan.
"Aku juga berharap seperti itu," batin Mita menatap Arka sendu.
Mita dan Arka masih tetap bertemu seperti biasa walaupun sikap Mita semakin hari semakin aneh. Sampai akhirnya kejadian buruk menimpanya.
Malam hari.
Di tengah jalan Mita tiba tiba saja di cegat oleh segerombolan preman saat perjalanan pulang, Mita berusaha untuk melawan tapi jumlah mereka terlalu banyak dan kondisi jalan yang sepi membuat Mita kesulitan untuk meminta bantuan, ia pun tidak sadarkan diri saat salah satu dari orang orang itu menyuntikkan sesuatu pada tubuhnya. Saat ia terbangun ia sudah berada di kamar hotel dengan seorang pria yang sedang menatapnya dengan tatapan mesum.
"Akhirnya kamu sadar juga, aku sudah tidak sabar untuk menghabiskan malam denganmu," ucapnya dengan seringai mesumnya menatap Mita dari ujung kepala sampai kaki.
Pria itu mendekat dan menciumi aroma tubuh Mita.
"Apa yang ingin kamu lakukan, jauhkan tanganmu itu," ucap Mita dengan suara lemah saat pria itu membelai lembut kedua pipinya.
Mita ingin sekali menendang tubuh pria tersebut, tapi jangankan untuk menendang, sekedar menggerakkan jari jarinya saja ia tidak bisa, tubuhnya terasa lemas seperti tidak bertenaga, entah apa yang telah orang orang itu berikan padanya.
"Lepaskan aku, singkirkan tangan kotor mu itu dari tubuhku," ucap Mita dengan suara pelan, karna ia mulai merasa tenaganya semakin berkurang.
"Kamu semakin terlihat menggoda jika seperti ini," ucap pria itu sambil menciumi leher Mita.
"Jangan, tolong jangan sentuh aku, tolong ... ja–ngan ..." ucap Mita dengan suara lemah.
Mita hanya bisa menangis, ia terus berdoa dalam hati berharap seseorang akan datang menolongnya.
Saat pria itu hendak mencium bibir Mita tiba tiba saja pintu kamar hotel dibuka dengan kasar.
"Brengsek beraninya kamu menyentuhnya!" teriak Juna dengan wajah memerah saat melihat Mita yang tidak berdaya di atas tempat tidur dengan pakaian yang terlihat berantakan.
Bug! Bug! Bug!
Juna memukul pria itu tanpa ampun, kalau saja petugas keamanan tidak segera menghentikannya pria itu pasti akan mati.
"Maaf aku terlambat, apa kamu baik baik saja?" ucap Juna lalu ia pun membuka jaketnya dan memakaikannya pada Mita yang terlihat sangat ketakutan. Untung saja ia datang tepat waktu.
Juna yang baru saja tiba di Indonesia menginap di salah satu hotel yang tidak jauh dari rumah Mita dan tanpa sengaja melihat seorang pria membawa seorang wanita yang sangat mirip dengan Mita, setelah memastikan kalau wanita itu adalah Mita, ia pun langsung meminta bantuan pada pihak hotel, dan tentu saja itu bukan hal yang sulit bagi Juna, karna hotel itu adalah milik salah satu teman dekatnya.
Setelah keadaan Mita membaik barulah Juna menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Mita pun menceritakan semuanya pada Juna yang merupakan sepupunya. Setelah mendengar cerita Mita, Juna pun langsung mengajaknya untuk ikut ke negara S karna kebetulan perusahaan tempatnya bekerja sedang membutuhkan karyawan dan itu sangat cocok untuk Mita.
Mita pun tanpa pikir panjang menyetujui tawaran Juna dan pergi meninggalkan Arka demi kebaikan orang orang terdekatnya.
Flashback of.
Mita meremas dadanya, saat rasa sesak itu kembali ia rasakan setiap ia mengingat kejadian mengerikan yang hampir saja menghancurkan hidupnya.
"Nona apa anda baik baik saja?" tanya Lisa yang baru saja masuk ke kamar Mita.
"Hah ... hah ... hah ..." Mita masih meremas dadanya dengan napas tersengal-sengal.
Lisa segera mengeluarkan obat dari saku bajunya dan memberikannya pada Mita.
Perlahan napas Mita kembali normal setelah mengkonsumsi obat yang di berikan pelayan pribadinya itu.
"Terimakasih ..." ucap Mita.
"Itu sudah tugas saya Non," ucap Lisa.
"Ngomong ngomong dari mana kamu mendapatkan obat itu? Kenapa kamu bisa tau kalau aku membutuhkannya?" tanya Mita yang merasa heran karna Lisa memiliki obat yang selama ini ia konsumsi saat ia mengalami serangan panik seperti tadi.
"Oh, anu itu, saya juga sering mengalami hal yang sama seperti Nona," ucap Lisa.
"Apa kamu juga memiliki trauma?"
"Anda baik baik saja kan? Saya harus memberitahu tuan Arka jika anda tidak baik baik saja," tanya Lisa mengalihkan pembicaraan.
"Iya aku baik baik saja, kamu tidak perlu melaporkannya pada tuan mu itu, dan ingat jangan terus memanggilku Nona saat kita berdua," ucap Mita mengingatkan Lisa.
"Baik," jawab Lisa. Ia bernapas lega karna Mita tidak curiga soal obat itu, sebenarnya ia bukanlah pelayan pribadi biasa, tapi ia adalah seorang psikiater yang diminta untuk membantu Mita mengatasi traumanya dan orang kepercayaan Arka yang di tugaskan untuk menjaga Mita.
Bersambung . . . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dehan
makin kesini makin seru ceritanya.. typonya juga gak ada.. keren karyamu kak..
semangat selaluuu 💪💪
2022-10-29
0
Sri Mulyati
Semangat 💪💪💪 Arka cari tahu semuanya dan Mitha sabar dan ikhlas ceritakan aja semua pada Lisa biar dia bisa membantu.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-10-15
0
mom mimu
3 🌹🌹🌹 buat Dede Mita kesayangan Abang Arka mendarat... semangat terus kak Fitt 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-10-14
2