BAB 2 : Rencana kepulangan

"Bahagia ... hmm tentu saja aku harus selalu bahagia," ucap Mita berdiri dan berjalan pelan di pinggir pantai sambil menenteng sepatunya.

Juna pun mengikuti langkah Mita sambil tersenyum melihat tingkah wanita yang selalu berusaha untuk terlihat tegar di hadapannya padahal ia begitu rapuh. Ia ingat sekali waktu Mita menggenggam tangannya di bandara sambil berusaha menahan tangis saat ia memutuskan hubungannya dengan sang kekasih dan pergi bersamanya. Ia juga beberapa kali mendengar suara orang menangis dari kamar Mita saat tengah malam, senyum ceria yang selalu ia tunjukkan hanyalah topeng untuk menutupi luka dihatinya.

"Kenapa menatap ku seperti itu?" tanya Mita yang memergoki Juna sedang menatapnya.

"Tidak ada, aku hanya sedang berpikir ternyata wanita sepertimu pernah memiliki kekasih, aku curiga kamu menggunakan pelet makanya pria itu sampai kehilangan kesadaran dan menjadikan mu pacarnya," jawab Juna dengan ekspresi mengejek, sambil berjalan di samping Mita yang sudah menatapnya dengan tatapan setajam silet. "Tatapan mu sudah menjawab kecurigaan ku, kamu benar benar menggunakan cara itu," ucapnya kembali, sambil memasang ancang ancang untuk kabur dari hadapan Mita yang sudah mulai keluar tanduk.

"Dasar Juna sialan! sini kamu!" Teriak Mita sambil mengejar Juna yang sudah berlari kencang menghindari pukulannya.

Bukannya menghentikan kemarahan Mita, Juna malah semakin berulah dengan melempari singa betina itu dengan pasir pantai dan tertawa keras melihat kekesalan Mita.

"Wah bener bener ..." Mita memungut pasir dan membuatnya menjadi gumpalan besar dan melempari kepala Juna dengan keras, membuat tawa pria menyebalkan itu berhenti.

"Kamu parah banget sih Mit ... gimana kalau mata aku buta, karna banyak pasir yang masuk," gerutu Juna sambil mengusap usap pasir yang memenuhi wajahnya dan rambutnya.

"Masih mending aku timpuk pakai pasir, gak pakai batu karang," ucap Mita mendekat kearah Juna.

"Dasar wanita kejam, aku semakin yakin kamu benar benar menggunakan pelet," ucap Juna kembali mengejek Mita.

"Mau gue tiupin atau gue colok ini mata?" Mita menatap tajam Juna yang langsung nyengir sambil mengangkat kedua tangannya pertanda ia meminta ampun pada Mita. "Lagian kalau gue beneran punya pelet, udah dari kemarin kemarin gue pelet bule bule yang ada di sini, bahkan tujuh orang personil BTS gue pelet semua." ucap Mita lalu meniup mata Juna.

Mita tiba tiba terdiam, ia tiba tiba teringat dengan sahabatnya yang sangat menyukai grup idol itu, ia kembali teringat saat ia dan juga Arka harus menggunakan pakaian pakaian aneh hanya untuk menuruti ngidamnya Dira. Ia sangat merindukan sahabatnya itu, apakah dia baik baik saja? Apa putra tampannya itu sudah tumbuh besar? Pertanyaan pertanyaan itu muncul di benak Mita, ia sangat merindukan saat saat kebersamaannya dengan keluarga dan juga sahabatnya, sampai suara Juna menyadarkannya dari lamunannya itu.

"Mit kamu kok diam aja? Kamu marah ya? Aku cuma bercanda, jangan diambil hati, ya kali zaman sekarang masih percaya dengan hal hal seperti itu," ucap Juna.

"Aku gak marah, hanya tiba tiba teringat dengan seseorang saja," ucap Mita. "Mata kamu udah bersih ayo kita pulang," ajak Mita lalu berdiri dari duduknya meninggalkan Juna.

Juna pun segera menyusul Mita, dan merangkulnya. "Kamu beneran gak marah karna candaan aku kan?" tanya Juna memastikan.

Mita menghentikan langkahnya. "Nggak," jawab Mita melepaskan tangan Juna yang bertengger di bahunya dan melanjutkan langkahnya menuju tempat mobil mereka terparkir.

Saat Mita hendak masuk ke mobil ia tiba tiba berbalik melihat sekelilingnya.

"Ada apa?" tanya Juna yang menyadari sejak tadi Mita berjalan sambil terus menatap ke belakang dan sekarang ia mengurungkan niatnya untuk masuk mobil dan malah memperhatikan orang orang di sekitar tempat itu.

"Kamu gak merasa ada yang aneh?" tanya Mita.

"Nggak," jawab Juna sambil menggelengkan kepalanya bingung.

"Kok aku ngerasa kayak ada yang ngikutin kita ya," ucap Mita yang sejak tadi merasa seperti ada orang yang sedang mengawasinya.

Juna ikut memperhatikan sekelilingnya, namun ia tidak menemukan sesuatu yang terlihat mencurigakan di tempat itu. "Gak ada apa apa Mit, mungkin cuma perasaan kamu aja, udah cepat masuk ke mobil," Juna mendorong kepala Mita untuk masuk ke mobil.

Ia sebenarnya juga merasakan hal yang sama, tapi ia pura pura tidak tau agar Mita tidak khawatir dan segera membawanya pulang, ia takut ada orang yang ingin mencelakai Mita.

Mita pun mengikuti ucapan Juna, mungkin benar itu hanya perasaannya saja.

Tanpa disadari oleh Mita di balik pohon yang tidak jauh dari mereka, seorang pria dengan menggunakan topi hitam sejak tadi memantau semua aktivitas yang dilakukan Mita bersama Juna dan pria itu terlihat seperti sedang menghubungi seseorang.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pantai dengan segala keindahannya.

"Oh iya Mit, kamu beneran bakalan balik ke Indonesia?" tanya Juna saat mereka di perjalanan pulang menuju apartemen tempat mereka tinggal.

"Iya, lagi pula kontrak kerja aku di sini udah selesai, aku juga sudah sangat merindukan mama dan Nita, sepertinya satu tahun sudah cukup untuk aku menghindar dari dia," ucap Mita sambil menatap ke luar jendela.

"Tapi bagaimana kalau orang orang itu kembali mengusik mu? Apa kamu yakin pria itu benar benar telah melepaskan mu? Aku takut kamu kenapa napa." ucap juna khawatir.

Mita tersenyum mendengar pertanyaan dengan nada kekhawatiran dari pria di sampingnya itu. "Kamu tenang saja, aku yakin dia sudah melupakan tentangku, jadi aku sudah tidak memiliki urusan lagi dengan keluarga kaya itu, lagi pula aku tidak perlu takut bukannya ada kamu yang akan menjaga dan melindungi ku jawab Mita.

Terdengar helaan napas dari Juna. Sebenarnya ia sangat mengkhawatirkan Mita, ia tidak yakin sampai kapan ia bisa melindungi wanita keras kepala itu, tapi ia tidak bisa memaksa Mita untuk tetap tinggal di sini. "Dasar kepala batu." gumamnya dan kembali fokus dengan kemudinya.

-

-

-

Sementara itu di sebuah negara yang berbeda seorang pria terlihat sedang mengamuk membanting semua barang yang ada di dekatnya, dan orang itu adalah Arka. Ia baru saja mendapatakan laporan dari orang suruhannya dan mengirimkannya foto foto kebersamaan Mita dengan seorang pria.

Prang!

Kini giliran ponsel mahal miliknya yang menjadi korban kemarahan Arka, ia mengepalkan tangannya sampai urat urat lengannya terlihat jelas.

"Argh ..." teriak Arka. "Kau hanya milikku, tidak akan aku biarkan satu pria pun memiliki hati dan ragamu, aku akan melakukan apa pun untuk membuatmu tetap di sisiku," ucap Arka  dengan tatapan penuh amarah.

Sekretaris Rey hanya diam saja menyaksikan kemarahan Arka, karna jika sedikit saja ia bersuara atau mencoba menghentikannya ia bisa ikutan terkena luapan amarah bosnya itu. Inilah kenapa ia tidak suka jika Arka mencari tau tentang wanita masa lalunya itu, inilah hidup yang dijalani oleh Arka selama satu tahun ini.

"Berapa hari lagi dia akan kembali?" tanya Arka pada sekretaris Rey.

"Tiga hari lagi tuan," jawab Rey.

"Siapkan semuanya dan lakukan sesuai rencana," perintah Arka pada Rey.

"Baik tuan," jawabnya patuh.

"Kau boleh keluar," perintah Arga kembali.

Ruangan mewah itu terlihat seperti kapal pecah dengan banyak barang yang berserakan di lantai, tapi Arka tidak peduli akan hal itu. Arka mendekat kearah jendela menatap pemandangan kota dari ruang kerjanya. "Kau hanya milikku Mita Rastanty ... siapa pun tidak akan bisa merebut mu dari ku," gumam Arka.

Arka benar benar sudah dibutakan oleh rasa cintanya pada Mita, ia tidak peduli dengan apa yang akan dilakukannya bisa saja menyakiti wanita yang ia cintai.

Bersambung . . . . . .

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

harus terus bahagia ya Mitha meskipun banyak masalah 👍👍👍

2023-11-20

0

Dehan

Dehan

masih dengan mita dan arka..
sekuel dari jodoh teman kelas ya kak?

2022-09-26

0

jersey_JLH

jersey_JLH

arka secepat itu berubah ya
tapi gpp, mungkin suatu hari dia akan bucin kembali

2022-09-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!