Dengan wajah yang di tekuk Mita membantu Arka memasangkan dasi untuknya. Sementara Arka tersenyum puas karna hari ini berhasil mengerjai Mita.
Niatnya untuk tidak datang ke kantor dan menghabiskan waktu di rumah bersama Mita gagal saat sekretaris Rey tiba tiba datang ke vila dan mengatakan kalau dia harus bertemu salah satu klien penting dan tidak bisa di batalkan. Melihat Mita yang baru keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang rapi membuat ide untuk mengerjai sang istri muncul, ia meminta Mita untuk memandikannya. Mita yang mengingat janjinya untuk menjadi istri yang patuh dan akan menuruti semua keinginan Arka demi keselamatan keluarganya mau tidak mau melakukan apa yang di perintahkan oleh suaminya itu, walaupun harus menahan malu saat ia harus menggosok punggung polos Arka.
"Apa kamu tidak ikhlas melakukan tugas mu sebagai istri? Kenapa muka mu terlihat sangat kesal?" tanya Arka dengan wajah tanpa dosanya.
"Ya aku memang tidak ikhlas melayani suami mesum seperti mu," batin Mita. Ingin sekali ia mengatakan hal itu pada Arka bahkan memakinya tapi ia tidak cukup berani, bisa bisa ia akan langsung di banting dan di cekik oleh pria kejam di hadapannya saat ini.
"Kenapa diam? Apa kamu sedang memaki ku dalam hati?" tanya Arka menatap Mita curiga.
"Eh, aku tidak mungkin berani melakukan hal itu, aku hanya sedang berpikir ternyata kamu sangat tampan saat menggunakan pakaian formal seperti ini," jawab Mita asal. Tapi kalau di perhatikan Arka memang terlihat sangat berbeda tidak hanya tampan tapi ia juga terlihat berkarisma beda sekali dengan penampilannya dulu yang terlihat lebih berantakan.
"Tapi yang aku lihat ekspresi mu seperti tidak ikhlas," ucap Arka sambil menundukkan wajahnya agar bisa melihat Mita lebih dekat.
Mita yang merasa jarak mereka terlalu dekat langsung memundurkan wajahnya. "Tentu saja aku sangat ikhlas, bukankah aku istri yang baik, aku bahkan tidak hanya memasak untuk suamiku, tapi aku juga memandikannya," sindir Mita sambil tersenyum tapi terlihat jelas gurat kekesalan di wajahnya.
"Baguslah kalau kamu benar benar ikhlas, oh iya satu lagi aku tidak hanya terlihat tampan saat menggunakan pakaian formal saja, tapi apa pun yang aku kenakan aku akan tetap terlihat tampan, karna sejak lahir aku memang sudah tampan," ucap Arka dengan penuh percaya dirinya sambil merapikan jasnya melewati Mita dengan tersenyum samar keluar dari kamar meninggalakan Mita yang mengepalkan tangannya menahan rasa kesal.
Bagaimana tidak kesal Arka tidak hanya memintanya untuk menggosok punggungnya saat mandi tapi dia juga memintanya untuk dibuatkan kopi, Mita pun dengan patuh menuruti keinginan Arka. Tapi kejahilan Arka masih belum berakhir karna setelah dibuatkan Arka mengatakan kalau kopi buatannya itu terlalu manis dan sampai beberapa kali memintanya untuk mengganti kopi tersebut dengan berbagai alasan, gulanya kebanyakan lah, kopinya terlalu pahit bahkan tingkat suhu kepanasan kopi harus sesuai, hingga gelas yang ke lima barulah kopi buatannya di terima oleh Arka, kopi dengan takaran yang sama dengan kopi yang ia buat pertama, Mita yang menyadari kalau Arka sedang mengerjainya tidak dapat menahan kekesalannya dan hampir saja menendang bokong Arka untuk kedua kalinya.
"Dasar pria menyebalkan, apa dia seorang yang memiliki dua kepribadian? Kenapa sikapnya terus berubah ubah? Sebentar-sebentar marah, kadang sikapnya sangat manis dan kadang ia akan bersikap kejam dan suka sekali mengancam, awas saja suatu saat aku pasti akan membalasnya," gumam Mita.
-
-
Mita pun ikut keluar dari kamar menyusul Arka ke bawah dan sarapan bersama sebelum Arka berangkat ke kantor.
"Kemungkinan malam ini aku tidak akan pulang jadi kamu tidak usah menungguku, dan ingat jangan coba coba untuk kabur kalau kamu tidak ingin aku mematahkan kakimu," ucap Arka tetap mengingatkan Mita agar tidak kabur dengan nada penuh ancaman.
"Baik tuan muda ..." ucap Mita.
"Siapa yang menyuruhmu memanggilku dengan sebutan itu?" tanya Arka terdengar tidak suka.
"Tidak ada yang menyuruhku, karna dengan memanggilmu seperti itu dapat mengingatkanku dengan perbedaan status kita," ucap Mita tanpa melihat Arka.
"Aku tidak peduli dengan alasanmu itu. Mulai sekarang aku tidak ingin mendengar kau memanggilku dengan sebutan tuan muda, jika kamu masih melakukannya maka kamu akan menerima hukuman dariku," ancam Arka.
"Baiklah," jawab Mita tidak ingin berdebat dengan Arka.
"Aku juga tidak ingin kamu memanggilku dengan sebutan nama," ucap Arka kembali.
"Bukankah namamu adalah Arka?" Mita menatap Arka bingung.
"Tapi aku tidak ingin kamu memanggilku seperti itu, aku ingin panggilan lain," jawab Arka.
"Jadi aku harus memanggilmu dengan nama siapa? Gak mungkin aku panggil Samsul atau Samsudin kan?"
"Panggil aku sayang," jawab Arka.
"Ha! Sayang?" Mita dibuat terkejut dengan keinginan Arka.
"Iya, mulai sekarang kamu harus memanggilku sayang, dan aku tidak menerima penolakan," ucap Arka.
"Kamu sedang mengerjai ku lagi?"
"Aku serius."
"Ar, tapi itu terlalu–"
"Alay," ucap Arka memotong ucapan Mita. Waktu mereka pacaran Mita memang tidak pernah mau memanggilnya dengan sebutan itu walaupun Arka memaksanya, karna menurutnya itu terlalu alay.
"Ar ..."
"Panggilan itu berlaku mulai sekarang," ucap Arka.
"Tapi–"
"Jangan membantah," Arka menatap Mita dingin.
Mita yang mendapatkan tatapan dingin Arka dibuat merinding, karna kalau sudah seperti itu artinya Arka benar benar tidak ingin dibantah. "Sa–yang," ucap Mita kaku.
"Masih kurang jelas."
Mita menarik napas sebelum mengulang ucapannya. "Sayang," akhirnya panggilan itu lolos dari mulut Mita.
"Bagus," ucap Arka mengusap kepala Mita sambil tersenyum manis. Senyum yang mampu menggetarkan perasaan Mita.
Arka bangun dari duduknya dan beranjak meninggalkan meja makan, Mita pun ikut berjalan di belakang Arka sambil menenteng tas kerja sang suami mengantarnya sampai depan pintu, Mita mencium punggung tangan Arka seperti seorang istri pada umumnya.
"Kalau begitu aku berangkat dulu ya sayang, kamu baik baik di rumah, sebentar lagi Lisa akan datang untuk menemani kamu selama aku tidak di sini," ucap Arka lalu mencium kening Mita, setelah itu barulah ia masuk ke dalam mobil meninggalkan Mita yang kembali dibuat mematung dengan perlakukan Arka.
Sekretaris Rey yang sejak tadi berada di samping mereka menyaksikan perdebatan pasangan suami istri itu sama sekali tidak di hiraukan bahkan Arka dengan santainya mencium Mita di hadapan pria jomblo itu.
Mita terus menatap kepergian Arka sampai Mobil yang membawa suaminya itu perlahan menghilang dari pandangannya.
"Perlakuan mu yang seperti ini akan membuatku semakin sulit untuk lepas dari belenggu cintamu Ar," batin Mita sambil memegangi dadanya yang masih berdegup kencang karna perlakukan manis Arka.
Bersambung . . . . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dehan
sudah mulai mulai nih kayaknya
2022-10-29
0
Sri Mulyati
Semangat 💪💪💪 Mitha.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-10-12
0
mom mimu
3 🌹🌹🌹siap meluncur kak Fitt, semangat terus 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-10-10
1