Salah Paham

Keromantisan sepasang pengantin baru itu tidak berlangsung lama setelah kedatangan Acia yang langsung membuka pintu ruangan Gym tanpa mengetuk terlebih dahulu, padahal gadis itu tadi pagi bilang akan pergi jalan-jalan dengan ibunya tapi ternyata Acia pulang dengan cepat.

Saat Yudha bertanya pada putrinya gadis itu hanya mengatakan jika Dara sedang sibuk jadi jalan-jalan nya di tunda minggu depan.

Akibat janji yang di batalkan itu Acia bisa menyaksikan bagaimana Ayah dan Ibu sambungnya bermesraan di ruangan olahraga berdua saja.

Merasa kecolongan dengan hal itu kini Acia selalu meminta Ayahnya tidur bersama dengan nya setiap malam, tidak membiarkan lelaki itu masuk ke dalam kamar selain mengganti pakaian.

Kedekatan Adisti dan Yudha adalah hal yang berbahaya untuk keberlangsungan hubungan ayah dan ibunya di masa depan, untuk itu selama berhari-hari ini dia selalu memonopoli ayahnya saat pria itu ada di rumah. walaupun begitu tidak mungkin dia selalu bisa mengawasi ayahnya kan?

Lalu apa yang harus dia lakukan?

Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di otaknya, Adisti adalah istri ayahnya mana ada suami yang menyukai jika seorang istri berduaan bersama dengan lelaki lain?

Tidak perlu menjauhkan ayahnya dari Adisti, dia hanya perlu membuat ayahnya menjauhi wanita itu dengan sendirinya. Acia tersenyum senang dia tau apa yang harus di lakukan untuk menjauh kan Adisti dari sang ayah.

Gadis itu melirik jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 16:40 di mana waktu yang tepat untuk menjalan rencananya.

"Let's start the game" Gumam Acia tersenyum licik.

Langkah kaki kecilnya berlari kecil menuruni anak tangga mencari keberadaan Adisti, berniat mencari di bagian dapur tapi tidak jadi saat ia mendengar suara tawa di halaman depan, ternyata orang yang dia cari berada di depan sana.

"Adisti!"

Adisti yang tengah menyirami tanaman bersama dengan Angga yang tengah mencuci mobil menoleh saat Acia memanggil nya.

Mematikan slang airnya kemudian Adisti menghampiri Putri sambungnya.

"Ada apa nona?"

"Bantu aku perbaiki lampu di lorong lantai dua" ujarnya pada Adisti

Wanita itu mengerutkan keningnya heran bukan nya lampu itu sudah di ganti dua hari yang lalu?, "Tunggu apalagi?! ayo!" tidak membiarkan Adisti berpikir Acia kembali bersuara.

Adisti mengangguk kemudian mengikuti gadis kecil itu menuju lantai dua sebelum putri sambungnya itu semakin marah.

Sampai di lantai dua Adisti mendongak ke atas memperhatikan lampu mana yang harus mereka ganti, tanpa melihat bawah wanita itu terus berjalan dan tiba-tiba ia menjerit kaget saat merasakan benda tajam yang menusuk kakinya.

"Ah!"

Acia berpura-pura kaget.

"Ada apa?" dalam hati dia tersenyum senang melihat kaki Adisti sudah berdarah Akibat tertusuk pecahan bola lampu.

"Bagaimana ini?" Acia berucap panik, lalu gadis itu membawa Adisti masuk ke dalam kamar Sang ayah kemudian mendudukkannya di atas kasur.

"Tunggu di sini aku akan cari bantuan" gadis itu langsung berlari keluar tanpa mendengarkan panggilan ibu sambungnya.

"Tidak perlu, Acia!" Adisti menghela nafas ini hanya luka kecil tidak perlu sampai mencari bantuan, kepalanya menengok kembali ke arah pecahan bola lampu di luar.

'Bagaimana bisa bola lampunya pecah sampai seperti itu?' batinnya bertanya-tanya, lagi-pula jika pun pecah seharusnya dia mendengar ledakannya.

Lalu yang membuat nya semakin bingung adalah Acia, sejak kapan putri sambungnya itu peduli dengan keadaannya?

Tidak berapa lama Adisti terkejut saat melihat Angga masuk bersama dengan Acia.

"Kenapa Nona membawa Angga?" Tanya Adisti panik, bagaimana jika pria itu tau Yudha adalah suaminya?

"Tolong Adisti" pinta Acia, sebenarnya Angga ragu mengobati Adisti di sini, apalagi ini adalah kamar Tuan besar,  tapi karena permintaan Acia dia tidak bisa menolak.

"Saya bawa Adisti ke tempat lain saja Nona" Ungkap Angga tidak enak, Adisti juga menyetujui perkataan pria itu, tidak benar rasanya jika pembantu seperti mereka berada di kamar Tuan pemilik rumah.

Acia menatap keduanya tajam, "Memangnya kenapa?! lagi-pula Daddy tidak di sini kan? jika Daddy datang nanti aku akan mengatakan kebenarannya" Angga dan Adisti saling bertatapan, meragukan kebaikan dari Acia yang terkenal licik.

"Tunggu apalagi? cepat sebelum Daddy datang! lukanya juga akan infeksi nanti" ucapnya tidak sabar

"B- baik!" Angga mewanti-wanti mudahan Tuan besar pulang terlambat.

Acia tersenyum melihat keduanya, memang tidak ada yang aneh dengan posisi mereka tapi orang yang melihat akan salah paham jika ada wanita dan Pria dalam satu kamar yang tertutup rapat.

Angga perlahan mencabut pecahan kaca dari lampu di kaki Adisti, saking fokus nya mereka tidak menyadari jika Acia berjalan keluar dan menutup pintu kamar ayahnya dan meninggalkan mereka berdua di dalam sana berdua saja.

Klek

Di luar Acia tersenyum Senang tinggal menunggu kedatangan ayahnya lalu kesalahpahaman akan terjadi.

Deru mesin mobil terdengar di luar mendengar hal itu Acia langsung masuk ke dalam kamarnya dan berpura-pura tidur, dia akan keluar saat waktu nya tiba nanti.

Yudha mematikan mesin mobil kemudian mengambil tasnya di jok belakang, saat berjalan masuk rumah dia merasa heran ketika tidak melihat Adisti tumben sekali, biasanya istrinya itu akan menyambutnya walaupun tidak terlalu kentara.

Dahinya juga mengerut heran saat melihat Mobil yang tengah dicuci tapi belum sepenuhnya bersih di tinggal begitu saja.

Kemana Angga dan Adisti?.

Yudha melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya hari ini dia sangat lelah, kondisi perusahaan sedikit menurun beberapa hari ini karena itulah Yudha harus mengontrol semuanya sendirian.

Klek!

"Apa yang kalian lakukan di kamar Saya!"

Deg!

Angga yang tengah memeluk Adisti untuk membantu Wanita itu berdiri terkejut dengan suara bariton Yudha.

"T-tuan?" Angga panik melihat keberadaan Yudha ketakutan mereka benar-benar terjadi, tubuh Adisti dan Angga menegang saat Yudha menatap tajam kearah mereka berdua.

Adisti juga tidak kalah terkejut melihat keberadaan suaminya yang tengah menatapnya marah, bahkan Adisti mulai merasa tidak enak ketika tidak melihat keberadaan Acia di antara mereka, sepertinya ada yang tidak beres.

"Keluar!"

"Tuan ini tidak seperti yang anda pikirkan!" Angga yang menahan tubuh Adisti berusaha meyakinkan Yudha.

"Saya bilang keluar!"

Tidak ingin Yudha semakin marah pada mereka, Angga mulai menuntun Adisti keluar dari sana.

Adisti menahan nafasnya saat melewati Yudha begitu saja, entah apa yang akan Yudha lakukan terhadap nya nanti.

.

Mereka bertiga duduk di sofa ruang tamu sekarang, Yudha menatap tidak suka saat Angga duduk di sebelah sang Istri begitu dekat, sedangkan dirinya yang adalah suami wanita itu malah duduk berjauhan.

Yudha melipat kaki kanannya di atas kaki kiri, menatap kedua orang yang terpergok berduaan di kamar pribadinya.

"Apa yang kalian lakukan di kamar saya?" Yudha mengintrogasi pelayan rumahnya dan Supir pribadi nya.

Ya! Pelayan di hadapan semua orang Adisti hanyalah seorang pelayan di matanya, begitupun dengan pandangan yang lain terhadap istrinya itu.

"Kami tidak melakukan apapun Tuan, semuanya juga atas ijin nona Acia" Angga bersuara.

Yudha menyipitkan matanya mendengar nama putrinya keluar dari bibir Angga.

"Acia?"

Angga mengangguk kemudian dia menceritakan seluruh kejadian nya di mulai dari dirinya dan Adisti yang tengah berada di taman sedang mencuci mobil sampai Acia datang dan memanggil Adisti.

Yudha mengangguk paham karena memang dia melihat cucian mobil Angga yang tidak selesai di luar.

"Saat saya datang Adisti sudah terluka" jelasnya panjang lebar tanpa menambahkan apapun.

Tatapan nya mengarah pada Adisti yang tengah menunduk, Yudha juga melihat bagaimana kaki Wanita itu yang di balut oleh perban.

"Kenapa mengobati di kamar saya?" Yudha masih tidak terima kamar pribadinya di masuki orang lain.

"Nona Acia bilang akan menjamin jika Anda datang Tuan" Sebenarnya Angga tidak yakin, melihat Acia yang menghilang saat mereka ketahuan oleh Yudha.

Yudha menganggukkan kepalanya paham.

"Bi Ida! panggil Acia kemari!"

Bi Ida yang tengah mengintip bersama dengan pelayan yang lain gelagapan saat Yudha memanggil nya.

"Baik Tuan!"

Adisti malu sekali entah apa yang akan pelayan lain gosip kan mengenai dirinya dan Angga nanti.

Melihat Wajah murung Adisti, Angga langsung mengelus pundak wanita itu berharap jika usapan nya akan menenangkan diri Adisti.

Tanpa menyadari jika Yudha merasa semakin tidak suka saat melihat Angga dengan beraninya menyentuh miliknya.

Tidak lama kemudian akhirnya Bi Ida datang bersama dengan Acia yang tengah menampilkan wajah khas bangun tidurnya.

Angga dan Adisti tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, bagaimana gadis sekecil itu bisa melakukan hal seperti ini?

"Daddy sudah pulang?" Acia mengucek matanya.

"Acia tidur dari siang tadi, jadi tidak sadar jika Daddy sudah pulang" Gadis kecil itu kemudian memeluk ayahnya. Mengabaikan bagaimana Angga dan Adisti yang merasa di bodohi di sini.

Gadis itu begitu licik.....

TBC......

Terpopuler

Comments

Micke Rouli Tua Sitompul

Micke Rouli Tua Sitompul

anak kecil tak ada sopan sama org lebih tua darinya

2024-02-17

0

Rosmaniar

Rosmaniar

wah si acia kurang ajar tu, masuk kan ke karung aja adisti biar di buang ke kolam buaya, biasa a dimana2 mak tiri tu yg jahat ni malah kebalik

2023-11-05

1

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

wah wah wah.. si Acia inih,masih bocil koq jahat bener ya..
Awas nak, ntar kamu kena karma lho

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!