Dengan kesal, Kaindra pulang ke rumah. Padahal, laki laki itu masih ingin menikmati hidup nya, tidak lain dan tidak bukan untuk pergi kesebuah kelab malam.
Sudah menjadi kebiasaan Kaindra, membayar wanita malam dengan sangat mahal,.bukan untuk memuaskan diri nya di ranjang , tetapi hanya untuk mengeluarkan olinya dengan lima jari saja.
Dan setelah itu, pastilah Kaindra menghabiskan malam panjang nya di kelab, tidak perduli dengan kesehatan nya.
Tetapi, malam ini...mau tidak mau Kaindra harus pulang ke rumah lebih awal, padahal jam masih menunjukkan pukul sembilan malam.
Ini bukan lah Kaindra, yang seperti anak kecil jam sembilan sudah pulang dan bobok manis di rumah.
Tetapi, mau tidak mau..karena perintah Papi Juno, Kaindra harus rela malam ini pulang cepat.
"Sial memang!!!"
Tidak ingin kena marah dan berujung tidak akan mendapatkan warisan dari sang Papi, Kaindra mempercepat laju mobil.
Hingga, waktu yang seharusnya ditempuh selama empat puluh lima menit, bisa di tempuh Kaindra hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit saja.
Kaindra segera keluar dari mobil, ia tau kalau Papi Juno masih menunggu nya, terbukti dengan adanya lampu yang masih menyala terang.
"Pi...."
Tidak menunjukkan rasa bersalah nya, Kaindra duduk di sebelah Papinya.
Ia tau, kalau sebentar lagi akan ada ceramah yang tiada habis habisnya, dan itu terlihat dari wajah Papi Juno yang sudah memasang wajah seram.
"Pulang juga kamu!!! apa kamu tidak ingat kalau besok sudah mulai mengajar???"
Apa?? kenapa aku bisa lupa begini??? dasar Bima sialan...tidak mengingatkan aku....
Yang salah siapa , malahan Kaindra menyalahkan Bima, padahal sudah jelas jelas diirinya sendiri yang tidak ingat, bahkan sengaja melupakan nya.
"Ingat Pi, aku hanya pergi sebentar saja."
Bohong Kaindra, mana mungkin ia akan berkata jujur pada Papi Juno kalau sebenarnya sama sekali tidak ingat jika besok sudah mulai mengajar, bisa habis oleh Papi Juno saat ini juga.
"Ingat?? tapi kenapa kamu malahan keluyuran tidak jelas begini???"
Tidak percaya, bahkan jika Kaindra pergi dengan Bima ataupun Doni sekalipun, Papi Juno tetap tidak akan mempercayainya.
Jejak Kaindra sudah tercium oleh Papi Juno, bahkan Papi Juno sengaja meminta orang suruhan nya untuk mengikuti ke mana Kaindra pergi dan melaporkan semua yang terjadi, termasuk malam ini.
Keluyuran tidak jelas bagaimana Pi, bahkan ini sangat jelas sekali... mengeluarkan oli yang memang seharusnya dikeluarkan satu hari sekali, batin Kaindra.
Andaikan Kaindra bisa mengucapkan itu, pasti ia akan lakukan... tetapi sayang sekali, ucapan yang tidak berfaedah itu hanya bisa diucapkan dalam hati saja.
"Maaf Pi, tadi ketentuan sama teman sebentar...."
Teman yang bisa buat enak Pi, tapi jarinya saja....Ah Ayka...kamu di mana???
Dalam situasi seperti ini, Kaindra masih saja memikirkan tentang Ayka. Iya, ia memang tau namanya tetapi...belum tau dimana Ayka tinggal.
Papi Juno melihat ke arah jam, kalau diteruskan bakalan tidak ada habisnya sama sekali jika bicara dengan Kaindra.
"Ya sudah, masuk kamar segera!! dan besok jangan sampai telat!!"
Tidak banyak ucapan lagi, Papi Juno langsung saja pergi meninggalkan Kaindra yang masih diam mematung.
Dan apa?? seperti anak kecil saja , yang apa apa pasti harus di rencanakan dulu dan juga masih jam segini, tidak mungkin Kaindra masuk kamar lalu tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Asep Kurnia
smangat, thor di tunggu kelanjutannya
2022-12-02
0
Jar Waty
lanjut thor
2022-11-30
0
Yani Sugondo
bakalan ngajar di tmpat Ayka nich,udah pasti auto ketemu,gak perlu dicari lgi🤭❤️❤️❤️crazy up dong
2022-11-30
0