Sama seperti Ayka yang sudah oleng, Kaindra yang bosan dengan acara seperti itu, lebih memilih menepi dan duduk di tempat yang kebanyakan anak muda nya, tidak masalah tidak begitu kenal, yang penting ia bisa merasakan minuman alkohol yang menyejukkan kerongkongan nya.
"Membosankan!! seharusnya malam ini aku ganti oli!! dasar tua b@ngka!!"
Kesal, malam ini seharusnya memang Bara sudah bersenang senang dengan wanita-wanita panggilan yang memang sengaja di pesan nya, bukan untuk ditiduri atau meniduri nya, tetapi hanya bermain lima jari saja untuk mengeluarkan oli yang sudah menumpuk di sana.
"Diem Lo Ndra!! kalau sampai ketahuan bokap Lo, habis Lo!! Lo mau kalau warisan Lo jatuh ke tangan Radit, sepupu Lo yang sangat Lo benci??"
Bima yang memang sengaja di minta Papi Juno untuk mendampinginya Kaindra, merasa terganggu dengan apa yang barusan diucapkan oleh laki laki tampan tetapi tidak punya otak.
Bisa bisanya disaat seperti ini, masih memikirkan wanita panggilan, dan menepi serta minum...padahal seharusnya ia bergabung dengan pengusaha pengusaha muda lainnya, di mana pasti di sana banyak membicarakan tentang bisnis.
Kaindra melototkan mata nya, setelah menenggak satu gelas minuman beralkohol... ia melihat Bima yang sudah duduk di samping nya.
"Ogah!! sampai kapan pun gue enggak akan berbagi harta kepada nya, apalagi berbagi yang lainnya...."
Kesal Kaindra kalau sudah menyangkut sepupu nya itu, bisa bisanya di saat dirinya sudah tidak mood, malahan Bina menyebutkan nama itu.
"Makanya, Lo seharusnya tobat!! jangan mabuk dan jangan bermain-main dengan wanita malam...."
"Cihh... seperti orang tua saja Lo!! gue hanya bersenang-senang saja, sampai gue mendapatkan wanita yang benar benar bisa membuat jantung ku berdebar-debar dan si Pria berdiri tegak....dan saat itu, gue akan tobat dan tidak main main dengan wanita lain....", ucap Kaindra yang sudah setengah mabuk.
"ORI?? hahahaha .....sudah bekas saja bilang ori, Lo gila!!!"
"Lagian ya, Lo yang sudah biasa minum, mabuk juga.... istirahat Ndra....", lanjut Bima lagi.
Bima sudah melihat kalau Kaindra tidak bisa mengendalikan diri nya, Kaindra memang doyan minum, bahkan hampir tiap malam minum, tetapi..hanya satu gelas saja sudah mabuk...
"Kepala gue pusing, Lo sudah pesan kamar kan??"
Bima mengangguk, "Sudah, kamar nomer 256 dan gue 257...", ujar Bima..
Ia memang sudah memesan kamar khusus untuk diirinya dan juga Kaindra, yang mana memang tidak memungkinkan untuk pulang malam ini., apalagi cuaca di luar sana tidak memungkinkan....
"Oke....gue ke sana dulu!!"
Bima hanya mengangguk, memang Kaindra anaknya susah diatur, lebih baik membiarkan Kaindra saja ke kamar hotel, daripada di sini nanti akan membuat masalah.
Setelah punggung Kaindra tidak nampak lagi, Bima kembali ke dalam acara, di mana masih ada pengusaha muda yang sukses dan sebagian besar ia kenal dengan mereka.
...****...
Ceklek
Ayka membuka pintu kamar hotel, ia yang memang sudah oleng langsung saja masuk, kebetulan juga tidak dikunci.
Meskipun sedikit mabuk, tetapi..Ayka masih sadar ..ia melototkan mata nya ketika melihat kamar yang ada di depannya.
"Kenapa Brian memesankan kamar seperti ini??"
Ayka menggeleng, tetapi setelah itu tertawa. Sungguh sangat lucu melihat pemandangan di depannya, yang mana memang persis seperti kamar pengantin baru.
Ayka mulai mendekat, ia duduk di atas ranjang dan mengambil bunga mawar yang bertaburan di atas ranjang.
Bukan hanya bunga mawar yang sudah di hias sedemikian menarik dan romantis nya, hingga membuat siapa saja yang melihat nya akan terpana, tetapi...aroma terapi yang membangkitkan g@irah nya, membuat tubuh Ayka merinding seketika.
"Astaga...rasa apa ini??"
Belum pernah ia merasakan seperti ini, bahkan semakin Ayka menghirup aroma terapi, ia semakin merasakan g@irah yang luar biasa, yang membuat sekitar bagian sensitif nya menjadi lebih berhasrat.
Ayka menggeleng lagi, ia kemudian berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi. Sudah menjadi kebiasaan, kalau tidak mandi...ia tidak bisa tidur, dan dengan santai nya, gadis cantik itu masuk ke kamar mandi.
Ayka tersenyum, ia melihat beberapa fasilitas lengkap yang di berikan oleh pihak hotel, yang mana memang semua nya khusus.
"Apa ini juga termasuk pesanan Brian, karena dia adalah pemilik hotel ini??"
"Ah mungkin saja iya..."
Dengan melepaskan semua pakaiannya, Ayka mengguyur tubuh nya dan memberikan sentuhan lembut di tubuh nya dengan sabun khusus yang ada di sana.
Begitu juga dengan shampo yang aroma nya sangat wangi, yang siapa saja jadi ingin mencium rambut sehalus sutra itu.
Dan betapa bodoh nya Ayka yang tidak menyadari kalau ia salah kamar, dan kamar ini diperuntukkan untuk kamar pengantin baru, di mana akan melakukan malam pertama, tetapi...malahan Ayka yang menempati.
Tidak lama Ayka di dalam kamar mandi, ia segera keluar dengan menggunakan bathrobe yang ada di sana, tentu saja .... ukuran nya yang sangat minim dan transparan, seperti tidak menggunakan nya saja.
Sementara Kaindra, laki laki itu yang juga sama oleng nya dengan Ayka, kini sudah berada di depan dua kamar. Kaindra bingung, dan sedikit pusing juga karena tidak begitu mengingat nomer berapa kamar nya, yang ia ingat adalah angka depan dan juga tengah nya saja.
Lagipula, laki laki itu tidak mengambil kunci, karena Bima sudah bilang kalau langsung masuk saja, tidak dikunci. Seperti kalau di rumah sendiri saja.
Tanpa pikir panjang, Kaindra masuk ke dalam kamar nomer 255, di mana Ayka juga berada di sana.
Ceklek...
Kaindra masuk, reaksinya sama seperti Ayka tadi. Heran dan juga kaget dengan kamar yang ada di depannya.
Apa Bima salah pesan kamar?? tau bagaimana?? , pikir Kaindra saat ini.
Tetapi, ia yang sudah lelah, ditambah dengan sedikit pusing dan juga oleng, membuat Kaindra mengurungkan niat nya untuk menelpon Bima...
Kaindra menggeleng, melihat banyaknya taburan buang mawar merah yang berada di atas ranjang, dengan aroma yang memabukkan, yang membuat jiwa Kaindra bergejolak hebat.
"Shitttt!!!!"
Ia yang sudah lelah, pusing di campur dengan oleng karena minuman alkohol tadi, akhirnya membuka pakaian nya.
Gerah, sudah pasti... padahal ia sudah menambahkan AC di ruangan itu, dan juga di luar nampaknya hujan mulai membasahi bumi, tetapi...rasanya berbeda...saat ia mulai masuk ke dalam kamar.
"Sialan!! kenapa juga Bima pesan kamar seperti ini?? mana aroma nya bikin ngeri saja!!"
Kaindra mengumpat kesal assiten sekaligus sahabat nya, entah mengapa malahan kamar seperti ini.
Ceklek
Lama Kaindra terdiam, ia tiba tiba dikejutkan dengan suara pintu di buka. Sontak saja, mata Kaindra melotot ketika melihat pemandangan yang ada di depannya.
"Shitttt!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Sandisalbiah
tuh kan.. alamat ini mah... 🤦♀🤦♀🤔🤔
2023-11-26
0
Qaisaa Nazarudin
OMG termyata emang benar,Awal dr mulanya junungan merekaka🤣🤣🤣👍🏻👍🏻
2023-03-21
0
Qaisaa Nazarudin
OMG kamar siapa kah itu?? Kamar nya Indra juga bukan,Indra kamarnya 256, yg Ayka masuk kamar 255, dannkamarnya Ayka sendiri 155, Terus ini malah kamar pengantin,,😂😂🤣
2023-03-21
0