"Ay, maaf ... aku telat. Nunggu lama??"
Malam ini, Doni sengaja mengajak Ayka keluar untuk makan malam. Ini bukan untuk pertama kalinya, karena Doni sering mengajak Ayka meskipun hanya sekedar jalan jalan saja.
Ayka menggeleng, ia sudah biasa dengan Doni yang selalu datang telat, maklum saja...seorang pengusaha muda yang sukses, pasti banyak banget kerjaan nya.
"Ya sudah, jalan yuk...makan malam dulu ya??"
Memang sengaja Doni malam ini ingin mengajak Ayka keluar untuk makan malam, dan juga sekalian untuk menyatakan perasaannya, sudah tidak bisa menunggu lama lagi.
"Iya... seperti biasa ya Kak..."
"Oke, ayok Ay...nanti keburu malam."
Doni membukakan pintu mobil untuk Ayka, dan Ayka pun menyambut nya dengan senang.
"Makasih Kak, tidak perlu repot "
"Tidak masalah, aku suka melakukannya."
Setelah Ayka masuk ke dalam mobil, Doni juga melakukan hal yang sama. Dan segera melajukan mobilnya untuk menuju ke tempat yang biasanya mereka sering kunjungi.
Sepanjang perjalanan, kedua nya hanya diam saja . Ayka dengan pikirannya sendiri, begitu juga dengan Doni yang malahan menjadi bingung sendiri apa yang harus di lakukan nya.
Kenapa laki laki itu?? ah....tidak mungkin!!!
Bukannya menikmati indahnya Minggu malam dengan Doni, Ayka malahan memikirkan sesuatu tentang Kaindra, laki laki yang bersama nya kemarin malam.
Sungguh, Ayka sendiri tidak menyangka bisa bermalam bersama dengan laki laki Casanova, untung saja di dalam pikiran nya ia memang tidak ingin meminta pertanggungjawaban pada laki laki itu, kalau tidak???
Ah...jijik sekali!!!!
Sedangkan Doni, ia tidak melihat ke arah Ayka, gadis manis yang sudah hampir satu tahun ini ia kenal. Dari partama bertemu, Doni sudah menaruh hati pada Ayka, tetapi... sampai sekarang, ia belum beranjak menyatakan perasaannya, takut kalau di tolak dan Ayka menjauhinya.
Apa yang harus aku lakukan?? apa aku harus menembaknya?? kalau ditolak bagaimana???
Bingung, antara ingin maju atau mundur, tetapi...hatinya benar benar ingin memiliki Ayka, tidak perduli dengan usianya yang terpaut jauh, ataupun dengan status sosial Ayka yang merupakan anak broken home.
Bagi Doni tidak masalah, ia juga tidak mempermasalahkan pergaulan Ayka yang sedikit bebas, tetapi...Doni tau.... bagaimana Ayka sebenarnya dan maskipun suka ke kelab dan berpakaian seksii... tetapi Ayka pandai menjaga diri.
"Ay....."
Merasa dipanggil namanya, Ayka menoleh. Ia melihat kearah Doni yang seperti nya ingin mengatakan sesuatu.
"Iya Kak, kenapa?"
Gugup, sudah pasti. Tetapi...kalau nembak Ayka di dalam mobil, rasanya juga kurang pas, tidak romantis. Mana ada perempuan yang mau jika diperlakukan seperti itu.
"Em ..tidak, sekolah mu bagaimana???"
Mengalihkan pikiran nya, entahlah... mengucapkan kata cinta untuk Ayka , rasanya sangat sulit dilakukan. Bukan tidak cinta, terapi..... Doni takut saja kalau di tolak.
"Biasa saja Kak, tidak ada yang spesial...."
Doni mengangguk, lucu saja malahan menanyakan sekolah Ayka, ya jelas jelas ia sudah tau bagaimana perbandingan gadis itu.
"Masih dengan Brian???"
Sedikit agak cemburu dengan Brian, laki laki itu bisa dengan leluasa bersama dengan Ayka, bahkan sangat dekat, bagaimana dengan diirinya yang hanya bisa memendam perasaan tanpa mengutarakan nya.
"Brian??? masih...dia kan memang sahabat aku Kak..."
Doni mengangguk, memang ia juga sudah kenal dengan Brian, yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat Ayka sendiri.
"Dia pernah nembak kamu??"
Rupanya, pembicara nya tidak berhenti sampai di situ saja, karena Doni masih penasaran dengan sosok Brian
."Kenapa?? Kak Doni cemburu?? hahahaha....."
Bukan nya menjawab, Ayka malahan melemparkan pertanyaan lagi ke Doni dan tertawa keras, benar benar tidak punya perasaan sama sekali.
"Kalau iya?? apa boleh???"
Sejenak Ayka mengeryitkan alisnya, ia tidak percaya dengan apa yang diucapkannya oleh Doni, meskipun ia sebenarnya tau kalau Doni ada rasa dengan nya, bahkan dari gerak gerik nya, Ayka tau bagaimana perasaan Doni.
Bukan karena kejadian semalam yang membuat ia tidak bisa memiliki perasaan lebih kepada Doni, tetapi memang dari awal, Ayka hanya menganggap Doni sebagai kakak nya saja, tidak lebih dari itu.
Entahlah, padahal Doni itu laki laki yang baik, tampan dan mapan, tetapi... tidak ada rasa apa apa kepada laki laki itu, nyaman memang... tetapi.... tidak untuk dijadikan sebagai pasangan.
"Tidak ada yang melarang Kak, .."
Kedua nya terdiam sejenak, Doni memikirkan matang matang dengan apa yang akan dilakukan nya, masih takut kalau saja Ayka menolak dan menjauhinya..
...***...
Makan malam yang biasanya ceria dengan cerewet nya Ayka, kini berbeda. Entahlah, padahal Doni belum mengutarakan perasaannya, tetapi. ... suasana nya sudah hening mencekam.
"Kamu Kenapa??"
Mulut nya gatal untuk hanya diam saja, Doni memberanikan diri untuk bertanya.
"Aku tidak kenapa kenapa Kak ..."
Bohong Ayka, karena sedari tadi matanya hanya melihat ke arah ponsel saja, sambil bibirnya komat Kamit tidak jelas, juga ekspresi wajahnya yang tidak menyenangkan sama sekali.
"Kamu bisa cerita sama aku, aku bukan orang lain lagi kan?? kita sudah lama kenal dan saling mengenal satu sama lain."
Maksud nya?? Ayka tidak paham, apa maksud dari ucapan Doni. Sungguh...laki laki yang ada di depannya ini sangat membagongkan.
Bukan Ayka tidak percaya dengan Doni, tetapi...ia sendiri malu untuk menceritakan segala sesuatu tentang keluarga nya yang tidak baik baik saja .
Dan memang, ia akui ...Doni cukup bijak dan cukup baik untuk dijadikan teman curhat selama ini.
"Orang tua mu lagi??", Ayka mengangguk.
Doni paham, jika tentang kedua orang tuanya...Ayka seakan akan tutup mata dan tutup telinga.
"Lusa akan ke sini...", ucap Ayka kemudian.
"Seharusnya kamu senang kan???"
Bukankah memang harus senang saat orang tuanya berkunjung, tetapi... tidak dengan Ayka.
Ayka menggeleng, "Mungkin bagi orang lain akan senang, tetapi...bagi aku tidak. Mereka egois hanya mementingkan dirinya sendiri saja, tidak mempedulikan aku...."
"Siapa bilang??"
"Buktinya mereka berpisah dan memilih untuk mencari kehidupan masing masing, apa itu tidak cukup buktinya??"
Doni tersenyum, rupanya memang benar apa yang ada di dalam pikiran nya kalau Ayka itu sebenarnya masih kecil dan belum tau apa apa, dia hanya mencoba untuk berpura pura bersikap dewasa, padahal aslinya tidak.
Doni dengan berani mengambil tangan Ayka dan memegang nya erat.
"Bukan seperti itu Ay....ada sesuatu yang kamu belum tau betul masalah apa yang mereka hadapi,..."
Ayka tidak sadar kalau tangan nya di pegang oleh Doni, ia malahan menggeleng., bukan karena tangan nya tetapi.. karena pernyataan Doni.
"Tidak tau?? hampir setiap hari aku tau bagaimana dulunya sikap Mamah dan Papah ku, mereka terus bertengkar hingga aku harus di asuh oleh bibik...."
Cup
Dengan lembut bibir Doni mencium punggung tangan Ayka, membuat Ayka kaget dan langsung melepaskan tangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Sandisalbiah
jgn menggantungkan harapan terlalu besar Don.. takutnya nanti kecewa...
2023-11-26
0
Qaisaa Nazarudin
Gercep dikit dong Doni,, Keburu Indra nyari info Ayka,Ntar loe yg nyesel,kalo loe masuh aja lelet..
2023-03-21
0
Sri Rahayu
kl ditembak Doni....apa jawaban Ayka....bingung 🤭🤭🤭
2023-03-12
0