Ayka bergegas untuk keluar dari kamar hotel, ia tidak ingin sahabat nya Brian mengetahui apa yang terjadi barusan. Dan setelah sampai, di depan...Ayka menyetop taxi dan meminta nya untuk mengantarkan ke Jakarta, yah meskipun Ayka harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, tetapi tidak masalah....
Sedangkan Brian, laki laki itu baru akan menghubungi Ayka, karena ia semalam juga sama bersama dengan wanita malam.
"Ayka...."
Brian berteriak, ia dari tadi menghubungi ponsel Ayka, terapi kenyataan nya ponsel Ayka malahan mati.
Brian yang sudah rapi dan wangi, langsung saja mendatangi kamar Ayka, ia ketuk dan panggil panggil Ayka, tetapi...sama juga tidak ada jawaban.
Frustasi, Brian akhirnya memiliki untuk ke bawah saja, sarapan dulu... bagi mencari tau tentang Ayka.
Penasaran dan ada rasa khawatir, tidak biasanya Aya tidak bisa dihubungi seperti pagi ini. Biasanya gadis itu tidak pernah mematikannya ponsel nya dan selalu menjadi teriakan nya, tapi... pagi ini beda. Ia rasa ada sesuatu yang mengganjal dan ada yang aneh...
Karena penasaran dan khawatirr, Brian buru buru mengakhiri sarapan nya, ia lalu bergegas ke atas untuk kembali mencari keberadaan Ayka.
"Ay......Ay....bangun Ay, katanya mau pulang ke Jakarta pagi pagi sekali???"
"Yah, meskipun ini sudah lebih dari pagi seperti apa yang kamu mau, tapi ...belum siang juga, bangun Ay, bukan pintu nya.."
Brian sudah berada di depan pintu kamar Ayka, mengetuk dan berteriak-teriak memanggil nama gadis cantik itu, tetapi...tidak ada jawaban..
Brian mencoba membuka kamar Ayka, Ayka yang kebiasaan tidak pernah mengunci pintu memudahkan untuk Brian masuk ke dalam.
Ceklek...
Dan benar saja, pintu tidak di kunci. Brian langsung masuk ke dalam, dan melihat juga memastikan kalau Ayka tidak kenapa kenapa.
Tetapi, tidak ada yang dilihat di sana. Bahkan kamar tidur pun masih terlihat bersih , rapi seperti tidak digunakan. Dan juga, Brian tidak mencium aroma parfum Ayka, yang ia sendiri sudah hafal betul.
"Ayka....."
Merasa ada yang tidak beres, Brian kemudian keluar dan mencari ruang khusus di mana ia bisa melihat cctv hotel.
Semua mudah, karena petugas di sana sudah tau kalau Brian adalah putra tunggal dari pemilihan hotel ini.
"Putar yang tadi malam Pak, sekitar jam sembilan malam ..."
Brian mulai mengingat lagi jam berapa ia meninggalkan Ayka, dan membiarkan gadis itu untuk menuju ke kamar nya sendiri.
Takutnya, kalau Ayka nekad pulang malam tadi, karena melihat sang mantan pacar bersama dengan wanita lain.
"Astaga....."
Brian membulatkan matanya, ketika melihat Ayka yang masuk ke dalam kamar dengan nomer yang salah, dan ia menggeleng seketika.
Setelah itu, Brian dikejutkan lagi dengan masuknya laki laki tampan di dalam kamar yang sama dengan kamar yang di masuki oleh Ayka.
Brian hanya melongo, tentu saja ia sampai di situ saja, karena di dalam kamar tidak mungkin ada cctv nya .
"Putar hari ini Pak, "
Masih penasaran dengan apa yang terjadi, Meskipun Brian sendiri sudah bisa menebak nya.
"Brengseekkk!!"
Brian mengepalkan tangannya, manakala ia melihat dilayar cctv tepat pukul lima pagi. Seorang laki laki tampan keluar dari kamar yang semalam juga di tempati oleh Ayka.
"Ayka......"
Rasa bersalah menyelimuti diri Brian, ia sudah memastikan apa yang sebenarnya terjadi, apalagi dengan ponsel Ayka yang sampai saat ini tidak bisa di hubungi..
"Tolong salin ke sini Pak..."
Brian menyodorkan flashdisk , ia akan mencari tau siapa laki laki itu.
Dan untuk sekarang, yang paling penting adalah Ayka, ia harus segera menyusul gadis itu, apalagi Brian tadi melihat Ayka sudah pergi dengan taxi.
"Maafkan aku, Ay...jika benar, aku akan bertanggung jawab....."
Brian keluar dari hotel, ia bahkan tidak memberikan kabar kepada orangtuanya kalau akan kembali ke Jakarta pagi ini.
Yang ada di pikiran Brian adalah hanya Ayka, ia menyesal karena tidak mengantarkan Ayka sampai ke depan kamar nya, hingga menyebabkan Ayka salah masuk kamar dan berakhir bersama dengan laki laki yang belum di ketahui siapa orang nya
Brian memukul setir mobil nya, ia bahkan juga memukul dadanya sendiri. Sedih, marah dengan diirinya sendiri yang tidak bisa menjaga sahabat nya, hingga kejadian seperti ini harus terjadi..
Andai saja, tadi malam ia mengantarkan Ayka sebentar, pasti tidak akan seperti ini. Menyesal, tetapi... semua sudah terjadi.
...***...
Ayka baru saja sampai di rumah nya. Jujur saja, masih ada rasa tidak nyaman pada bagian bawah nya, yang jelas jelas ia masih mengingat dengan apa yang dilakukan nya.
Ayka juga masih ingat betul dengan wajah laki laki itu, tetapi ia tidak tau siapa identitas nya.
"Non Ay..... syukurlah...bibi lega....."
Sudah di duga sebelumnya, kalau Brian pasti menghubungkan bibik di rumah..
"Tadi Mas Brian telpon.. dia sangat mengkhawatirkan Non Ayka....."...
Dan tepat sekali, laki laki itu memang sangat peka dengan apa yang sedang terjadi pada Ayka.
"Aku tidak apa apa Bik, mau ke kamar langsung saja.*
.
"Non tidak makan dulu??"
Ayka menggeleng. "Masih kenyang Bik...."
Kenyang dari mana, ia bahkan belum sarapan pagi ini, dan hanya makan angin saja, tetapi.... rasanya tidak selera makan. Entahlah, meratapi nasibnya sekarang dan juga ke depannya....
Ayka meninggalkan bibik, dan langsung naik ke atas menuju kamar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
masya imut
kasian ayka di saat seperti ini dia membutuh kan dukungan dari orang2 terdekat,brian percuma juga kamu menyesal,kamu pun tadi mlm berakhir dng wanita mlm,knp kamu nggak mendatangi ayka,sebelum memastikan klo ayka sdh betul betul masuk kamar nya,jika kamu lakukan itu mungkin ayka tidak berakhir dng seorang casanova yg pada akhir nya juga akan menjadi jodoh ayka nnti
brian mau bertangggung apa mungkin ayka mau nerima,karna ayka hanya menganggap brian sebatas sahabat saja tidak lebih
2022-11-19
0
Manggu Manggu
lanjut lagi bagus ceritanya👍💪
2022-11-15
0
Fier📝
lanjut.
2022-11-14
0