Tidak ada alasan lagi untuk membantah ucapan dari Papi nya, sang penguasa kekayaan Harjuno, tentu... Kaindra yang mata duitan, memilih untuk menerima apa yang di katakan oleh Papi Juno, meskipun itu sangat bertentangan dengan dirinya....
"Sial!!!"
Bukan hanya diminta menetap di Jakarta, tetapi.. juga diberikan pekerjaan untuk menjadi seorang guru yang Kaindra sendiri tidak pernah ia bayangkan, dan pastinya itu sangat membosankan.
Kaindra pikir, ia di minta Papi nya untuk memimpin Perusahaan besar yang saat ini masih di pimpin Papi nya, tidak tau saja kalau malahan di minta untuk menjadi seorang guru.
"Aku ke kamar Pi, Mi....", pamit Kaindra kepada kedua orang tuanya.
Memang masih pagi, tetapi ...ia sangat lelah, bukan hanya badannya saja tetapi.. juga dengan hati dan perasaan nya.
Rasanya ingin sekali kembali ke Jerman, tetapi sayang sekali , ancaman Papi tidak main main.
"Nanti Mami bangunin kalau saat makan siang..."
Tidak ada jawaban dari Kaindra, yang ia butuhkan bukan makanan saat ini, tetapi... kepuasan dan kebebasan nya.
Setelah melihat Kaindra masuk ke dalam kamar, Mami Yuli mendekat ke arah Papi Juno.
"Apa tidak keterlaluan Pi??"
Bukan nya tidak mampu dengan kemampuan Kaindra, tetapi.... melihat Kaindra yang seperti itu membuat Mami Yuli sedikit ragu, Apalagi dengan ancaman suaminya, yang membuat Mami Yuli tidak tega jika anaknya menjadi gembel.
"Tidak Mi, justru itu adalah awal karirnya, memang Papi tidak meragukan lagi kemampuan Indra, tetapi...Mami tau sendiri anak Mami, bagaimana dia di sana....dan juga....di sekolah itu, ada calon menantu Mami, jadi sekalian bisa menjaga nya, lagi pula tidak susah... karena Indra guru BK yang mana tidak perlu mengajar di kelas....dan Papi yakin, suatu saat anak itu akan berubah."
Memang sudah dipikirkan secara masak masak oleh Papi Juno dengan keputusan nya kali ini, dan ini adalah yang terbaik untuk Kaindra, sebelum dia benar benar mewarisi semua harta kekayaan Papi Juno.
"Ada gadis itu Pi?? ah Mami jadi tidak sabar bertemu dengan dia...apa Papi sudah membuat janji dengan kedua orang tuanya??"
"Sudah Mi, Minggu depan mereka akan ke Jakarta, dan mereka juga setuju dengan Perjodohan ini..."
Mami Yuli tersenyum, beliau sudah tidak sabar ingin membawa seorang gadis cantik ke rumah nya, untuk menemani shoping dan juga ke salon.
...***...
Di tempat lain.
Seorang gadis cantik duduk sendirian di taman samping sekolah, tentu saja ada banyak alasan mengapa ia menyendiri.
"Ay....aku cari ke mana mana ternyata di sini juga..."
Brian, sahabat Ayka...sudah mencari gadis cantik itu ke mana mana, tetapi... ternyata sedang menepi.
Atma melirik sekilas ke arah sahabatnya, kemudian melihat lagi ke arah hapenya lagi.
"Tidak usah dilihat Kenapa??? sudah tau dia tidak bisa dipercaya masih saja kami ingat.. Move on Ay...."
Brian mengamini hape Ayka, dan melihat nya sebentar. Dan ternyata benar, kalau Ayka sedang melihat sosial medis sang mantan, yang bermesraan dengan pacar baru nya.
"Lupakan Ay, mau aku bantu??",
Tentu saja Ayka menggeleng, bukan ia tidak tau maksud dari Brian, tetapi....sudah berkali kali Brian menyatakan cinta kepada nya, dan berkali kali pula Ayka menolaknya.
Just Friend, tidak lebih dari itu.
"Aku serius...."
Tatapan mata Brian tidak berbohong, ia memang sudah lama mencintai sahabatnya, tetapi sayang sekali... Ayka hanya menganggap sebagai sahabat nya saja , tidak lebih.
"Aku tau,. biarkan kita seperti ini ...aku dan kamu, tidak lebih dari sekedar sahabat....aku sayank kamu Bi, tetapi...untuk lebih dari itu, maaf ..aku tidak bisa...ku lebih berharga dari sekedar seorang pacar...."
Brian mengulas senyum nya, ia sudah hafal kata kata penolakan yang diucapkan oleh sahabat yang saat ini di cintai nya
"Kalau ada apa apa, jangan sungkan untuk cerita sama aku...."
Cup
Brian mencium kening Ayka, ia sudah biasa melakukan nya saat gadis itu terpuruk. Bukan hanya karena kedua orang tuanya tetapi juga karena mantan pacar yang baru saja di putuskan lelah Ayka.
"Pasti lah....."
Mereka tersenyum, memang segampang itu Ayka tersenyum dan juga menangis, tetapi.. hanya Brian lah yang paham betul dengan kondisi dan perasaan Ayka.
"Oh ya, besok malam ikut aku ke Bandung ya...ada cara ulang tahun perusahaan, dan aku sudah pesan kamar hotel untuk kamu...tidak langsung pulang karena acaranya sampai malam..."
"Tapi...ah aku malas Bi....."
"Tidak ada penolakan, besok aku jemput ...Mamah dan Papah juga tidak mau ada penolakan dari kamu....."
"Hmm... baiklah...Dasar pemaksa!! enggak anak-anak, bapak nya dan emaknya sama saja!!"
"Hahaha......tau saja Ay, ke kantin yuk...aku lapar..."
Belum ada jawaban dari Ayka, Brian langsung menarik tangan Ayka, memang kalau menunggu gadis itu... terlalu lama, ada ada saja nanti penolakan nya.
"Biasa kan??" Ayka mengangguk.
Dan Brian bergegas untuk memesan makanan kesukaan Ayka, karena sudah biasa ia melakukan itu.
"Makan Ay, nanti dikira aku tidak mengurus kamu..."
Brian memang dipercaya oleh kedua orang tua Ayka untuk menjaga Putri nya, karena Ayka sendiri tidak mau ikut dengan salah satu dari mereka, dan secara tidak langsung meminta Brian untuk menjaga nya....
"Emang kamu Enggak mengurus aku kan, karena aku bisa makan dan mandi sendiri....hahaha....."
"Mau aku mandiin juga???"
"Ih ogah!!!"
"Ya gak masalah, nanti sekalian dinikahkan kita nya, dan aku siap...."
"Mau kamu!!"
Ayka menikmati makan siang nya di kantin, meski ia lagi patah hati, tetapi...makan adalah nomer satu.
"Tante Sintia pulang kapan??"
"Bukan pulang Bi, tapi hanya sekedar berkunjung saja.. dan mungkin Minggu depan, ah aku tidak tau dan tidak mau tau..."
"Om Mawan juga??"
Ayka menggeleng, "Entahlah.. seperti nya tidak...karena tidak mungkin mereka datang bersamaan, maskipun tidak ada apa apa..."
Brian mengangguk,.ia paham dengan seluk-beluk keluarga Ayka, yang kedua orang tuanya bercerai dan sekarang sudah menikah lagi dan tidak tinggal di negara ini, tetapi dua Minggu atau satu bulan sekali...pasti akan berkunjung ke Jakarta...
"Sabar...itu adalah yang terbaik untuk mereka Ay....dan kamu lihat kan sekarang, tidak ada lagi pertengkaran....yang ada hanya sama sama saling memiliki kamu, dan membuat kamu bahagia...."
"Ya ya kamu benar Bi...bahkan suami Mamah dan istri nya Papah itu sangat menyayangi aku, bahkan mereka malahan lebih cocok menjadi orang tua kandung ku...."
Pletakkk
Brian menyentil kening Ayka, bisa bisanya gadis itu mengatakan seperti itu.
"Au...sakit dodol!!!"
Ayka memegangi keningnya, sakit banget sih enggak tetapi panas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Sandisalbiah
suka miris dgn nasib anak yg kurang perhatian.. krn putriku juga seusia Ayka ini... gak kebayang deh dan semoga di jauhkan dr hal² buruk.. tetap sehat dan bahagia gadis bunda.. Aamiin..!!
2023-11-26
0
Qaisaa Nazarudin
Waahh bisa ketemu Indra nih di sana😀😀
2023-03-21
0
Manggu Manggu
bagus crt 💪👍👏🏾
2022-11-07
0