Kenyataan

Tidak dapat memaksa, itu yang Brian lakukan. Meskipun dari lubuk hati yang paling dalam, ingin sekali memaksa Ayka, bahkan kalau perlu meniduri nya supaya Ayka mau menikah dengan nya, tetapi...Brian tidak lakukan itu.

Ayka benar, persahabatan lebih dari segala nya dibanding dengan hubungan pacaran, dan Brian sangat menghargai keputusan Ayka....

"Jangan usir gue , Ay..."

Tangan Ayka yang dari tadi mendorong dada Brian, langsung saja di tepis, bukan Brian ingin berbuat macam-macam dengan Ayka, tetapi...memang ada sesuatu yang ingin di sampaikan.

Yah, beberapa menit yang lalu, Brian sudah mendapat info tentang laki laki yang semalam bersama dengan Ayka, dan ia juga tidak ingin menyembunyikan identitas laki laki itu.

"Jangan macam-macam ya?", pinta Ayka yang seperti nya masih takut dengan apa yang dikatakan oleh Brian, apalagi Ayka tau Brian itu laki laki seperti apa.

"Haishhh ...kalau gue ingin macam macam, sudah dari dulu gue lakukan....kita dari kecil bersama, bahkan juga tidak jarang tidur bersama meski pun tidak melakukan apa apa ...gue hanya mau ngasih tau ke Lo, tentang laki laki itu...."

Ayka yang paham, langsung saja membuka pintu kamar nya lebar lebar, ia juga penasaran siapa laki laki yang semalam sudah berhasil mengambil kesucian nya, meskipun ia juga tidak akan meminta laki laki itu untuk bertanggung jawab.

"Masuklah ...ngobrol di balkon seperti nya enak..."

Ayka mengambil dua botol minum minuman dingin, kemudian menyusul Brian yang sudah lebih dulu berada di balkon.

"Penasaran??"

Brian mencoba menggoda Ayka, sembari tangannya membuka ponsel dan melihat dengan jelas informasi yang baru saja ia dapatkan.

"Bukan, tetapi...ingin tau saja.", jawab Ayka yakin. Tidak mungkin juga ia mengatakan kalau dirinya memang penasaran, padahal memang bertanya tanya siapa laki laki itu.

"Kalau Lo sudah tau siapa orang nya, apa yang lo lakukan??"

Pertanyaan Brian membuat Ayka tersenyum, tidak berpikir sekali atau dua kali lagi untuk menjawab pertanyaan Brian, dan memang sejatinya ia tidak memikirkan yang lebih jauh lagi.

"Tidak ada, hanya saja aku ingin tau siapa dia, itu aja."

Brian menggeleng, dari banyak nya wanita di dunia ini yang pernah Brian kenal, hanya Ayka lah wanita paling bodoh dan paling tidak perduli, apalagi dengan masalah seperti ini

"Lo serius???", Ayka mengangguk.

"Gue juga salah, malam itu gue salah masuk kamar, dan mengapa juga gue enggak langsung keluar saja....jadi, tidak mungkin dan pastinya gue juga enggak mau menuntut tanggung jawab...", jawab Ayak tegas dan masuk akal juga, meskipun itu terdengar sangat aneh menurut Brian.

"Kalau Lo hamil??"

Kembali Brian mengucapkan kalimat itu, ia sendiri tidak percaya kalau tidak akan membuahkan sebuah benih di rahim Ayka, mengingat laki-laki itu tidak memakai pengamanan. Dan menurut pemikiran Brian yang entahlah... pasti Ayka akan hamil setelah berhubungan.

"Ckkk....gue kan sudah bilang, kalau saat ini bukan mas subur gue, dan tiga hari lagi gue datang bulan.."

Sebel sekali dengan pertanyaan Brian yang berulang ulang dan tidak mengerti itu.

"Ah sudahlah... terserah, kalau butuh bantuan dan butuh pertanggungjawaban, gue siap..."

Akhirnya Brian menyerah , tidak mungkin berdebat dengan Ayka, yang sangat keras kepala. Lebih baik ia melihat dengan jelas siapa laki laki tadi malam.

...***...

"What???"

"Oh shittttt!!!!!"

Brian menggeleng, manakala melihat melihat dan membaca dengan jelas informasi itu, tidak percaya bahkan berkali kali mengucek matanya siapa tau apa yang dilihat nya dan dibaca nya adalah salah.

"Kaindra Pratama Harjuno..."

Sebuah nama yang diucapkan oleh Brian, antar percaya dan tidak percaya tetapi kenyataannya seperti itu.

"Kenal??"

Dengan santai nya Ayka bertanya pada Brian, ia sama sekali belum membaca secara detail siapa Kaindra itu.

"Bukan kenal lagi, tetapi...paham betul.."

Brian menghela nafas kasar, bagaimana caranya mengatakan dan menjelaskan pada Ayka, apakah gadis itu akan ayok seketika???

"Siapa?? mmm Kaindra ya??"

Seperti gadis yang bodoh, yang kenyataan memang Ayka tidak paham betul siapa Kaindra.

"Bacalah!!"

Brian memberikan ponselnya, ia pun menarik nafas yang panjang...kaget dengan kenyataan yang ada.

Siapa yang tidak mengenal Kaindra?? mungkin hanya Ayka lah yang tidak mengenal nya.

Terlebih lagi Brian, ia yang satu perguruan dengan Kaindra sangat paham betul bagaimana sifat Kaindra, dan kebiasaan nya, yang tidak jauh beda dengan diirnya sendiri.

Meskipun sebenarnya ia dan Kaindra itu berbeda, kalau Brian adalah casanova sejati yang memang keluar masuk lubang yang berbeda, tetapi kalau Kaindra... Casanova abal abal yang hanya menggunakan jas wanita malam untuk melakukan senam lima jari mengeluarkan oli dari si Ori.

"Kaindra Pratama Harjuno...seorang pewaris satu nya kerajaan bisnis dari HJ Group, dia adalah putra tunggal dari seorang pengusaha kayak raya dan terpandang di Asia, bahkan sudah merambah ke seluruh dunia.

Putra tunggal dari Harjuno Prasetyo yang digadang-gadang akan menjadi ahli waris satu satunya. Selain tampan dan juga pintar, Kaindra adalah seorang Casanova yang suka nya keluar masuk lubang yang berbeda beda.",

"What???"

Ayka terhenyak sektor, manakala ia selesai membaca into mengenai laki laki yang bersama dengan nya semalam.

Ekspresi sama persis dengan ekspresi Brian tadi, tidak percaya sekaligus kaget dengan kenyataan yang ada.

"Astaga....."

Ayka memegangi dadanya, ia baru sadar kalau laki laki yang meniduri nya adalah seorang Casanova, berarti ia mendapatkan barang bekas...

Oh my good!!!

Ingin tidak percaya, tetapi kenyataannya memang seperti itu. Untung saja dari awal memang Ayka tidak meminta pertanggungjawaban dari Kaindra, jadi....ia sedikit tidak berharap dengan laki laki itu.

"Kaget?? sama....gue juga... ternyata.. dia memang seorang pemain....", ucap Brian yang malahan membuat bumbu semakin tidak sedap saja.

Memang kebanyakan orang orang tau nya kalau Kaindra adalah seorang casanova sejati, bukan abal abal. Hanya Kaindra dan Bima saja yang tau itu, meskipun itu tidak rahasia lagi.

Tidak bisa berkata kata lagi, Ayka langsung saja membeli ponsel Brian setelah ia membaca semua nya yang sudah jelas...dan tidak penasaran lagi.

"Lalu Lo mau apa???"

"Hah?? mau apa?? Lo masih nanya lagi???"

"Entahlah, siapa tau berubah pikiran setelah mengetahui identitas nya..."

Ayka menggeleng, "Tidak!! dari awal gue sudah bilang, gue tidak akan meminta pertanggungjawaban, dan gue anggap selesai, Apalagi.... setelah gue tau siapa dia...ckkk...makin enggak minta saja..."

"Hahahaha.....tapi dia kaya Ay,...kaya raya lagi....bahkan Lo enak nantinya, tinggal duduk manis di rumah tanpa melakukan apapun juga, paling paling hanya ng@ngkang saja...hahahaha......."