AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati

Daffa tersenyum karena melihat tingkah laku Aini. Sejurus kemudian Daffa menjadi sedih jika Aini mengetahui tentang kondisi ibunya yang sebenarnya.

" Aku harus cepat menemukan pendonor ginjal agar saat ini dan ibunya mengetahui tentang kondisi yang sebenarnya dialami oleh ibu keadaan tidak akan semakin memburuk.

Daffa segera menghubungi Kenzo untuk memintanya mencarikan orang yang siap mendonorkan ginjal.

" Aku akan mengirimkan biodata tentang ibu mertuaku dan pastikan kamu menemukan orang yang cocok." Ucap Daffa.

Setelah memastikan bahwa masalah pendonor ginjal di atasi oleh Kenzo, Daffa bergegas menyusul Aini. Tidak lupa dia menyembunyikan berkas hasil pemeriksaan ibunya itu dibalik setelan jas yang dia kenakan.

Saat Daffa akan memasuki ruangan, di mendengar doa Ibu mertuanya...

" Ibu doakan semoga kamu dan Daffa diberikan kebahagiaan dan diberikan anak yang banyak."

" Ah Ibu dua anak saja sudah cukup. Asalkan dalam rumah tangga selalu ada kejujuran dan terbuka. Seperti rumah tangga ibu dan alm. Ayah." Ucap Aini.

Daffa merasa tersentil mendengar Aini berbicara tentang kejujuran dan keterbukaan dalam rumah tangga.

Daffamembatalkan niatnya untuk masuk ke dalam ruangan itu dan memilih untuk duduk di kursi yang ada di sebelah sana.

" Aini benar. Kunci dalam sebuah pernikahan adalah kejujuran dan saling keterbukaan. Dan dalam pernikahan ku dan Aini, dua hal itu tidak ada."

" Haruskah aku memberi tahu kebenarannya kepada Aini?" Pekik Daffa.

...----------------...

Keesokan harinya...

Aini dikejutkan dengan kedatangan Kakak dan kakak iparnya dan juga...

Tuan donasi.

" Beliau ikut karena beliau juga akan mengunjungi ibu mertua dari kakaknya." Ucap Akbar yang seakan menjawab dari tatapan ibu dan juga Aini.

" Bener, jadi kami memutuskan untuk pergi bersama karena rumah sakit tempat di mana ibu mertua dari kakak Tuan ini juga berada di rumah sakit yang sama seperti Ibu." Imbuh Yuli.

" Jadi seperti itu."

Tuan donasi itu kemudian berbahasa-basi menanyakan kabar Ibu Aini, hingga kemudian memutuskan untuk pamit karena beliau akan mencari keberadaan kakaknya.

Daffi adalah saudara kembar Daffa yang sudah lama tidak pernah pulang bahkan sebelum menempuh pendidikan ke Swiss Daffa juga kuliah di salah satu kota yang letaknya juga lumayan jauh dari rumahnya sehingga membuat Daffi jarang sekali pulang. Jadi Daffi hanya mendengar berita tentang saudara kembarnya yang menikah via telepon.

Daffi sendiri masih belum mengerti mana istri dan mana keluarga dari saudara kembarnya itu.

Setelah kepergian Daffa, Ibu meminta Aini untuk mencari keberadaan Daffa dan mengatakan bahwa Kakak dan kakak iparnya datang.

Saat Aini berjalan menelusuri koridor dulu rumah sakit. Dia terkejut karena tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan membawanya sedikit menjauh dari koridor rumah sakit.

" Tuan donasi, apa yang anda lakukan?"

" Aini Apa kamu tidak tahu betapa bahagianya aku karena setelah sekian lama aku pulang dari Swiss akhirnya aku bisa bertemu denganmu hari ini."

" Aku...aku..."

" Aini Aku tahu ini bukan saat yang tepat tapi aku ingin tahu apakah kamu bersedia untuk menjadi istriku?"

Aini terkejut.

" Aku sudah memintamu untuk menungguku kan. Dan sekarang aku datang untuk melamarmu. Katakan saja iya walaupun aku harus menunggu kesembuhan ibumu untuk bisa meresmikan dirimu."

" Aku tidak bisa.."

" Kenapa?"

" Aku sudah menikah." Ucap Aini sambil memperhatikan cincin di jari manisnya.

Duar !!

Lutut Daffi seketika lemas. Kebahagiaan yang sempat dirasakan karena dia akhirnya bisa bertemu dengan Aini kandas begitu saja saat mendengar Aini sudah menikah.

Daffi mundur beberapa langkah.

" Kamu pasti berbohong kan?"

" Aku tidak berbohong. Semua terjadi begitu cepat. Ayahku sakit dan...."

" Tuan maafkan saya karena ternyata saya tidak bisa menepati janji untuk menunggu anda" Ucap Aini sambil berlalu meninggalkan Daffi.

Daffi menatap kepergian Aini dengan hati yang tidak menentu.

Hanya satu tahun Daffi meyelesaikan pendidikan di Swiss dan ketika dia kembali Aini sudah menjadi milik orang lain.

Aini langsung menuju toilet, dia tidak ingin menemui Daffa dalam keadaan kacau seperti ini.

" Maafkan kakak Aini, seharusnya saat pertama kali dia datang akan mengatakan bahwa kamu sudah menikah." Pekik Yuli.

Yuli yang merasa bahwa Aini dan Daffi akan bertemu memutuskan untuk mengikuti langkah Aini ketika Aini berpamitan akan mencari Daffa.

Dan benar saja, saat Aini tidak terlalu jauh dari ruangan ibunya, Yuli melihat Daffi menarik tangan Aini.

Dan Yuli juga mendengar percakapan antara keduanya. Seketika rasa bersalah menghampiri Yuli.

" Apa yang harus aku lakukan kak?" Pekik Aini.

" Yang kamu lakukan sudah benar, meminta maaf karena tidak bisa menepati janji untuk tetep menunggu nya. Dan kakak minta maaf atas alm Ayah jika dulu telah memaksa mu menikah."

" Kakak jangan seperti itu, Aini juga sudah ikhlas menerima pernikahan ini."

" Kalau begitu tetaplah dalam jalanmu mengarungi bahtera rumah tangga kecuali kamu tidak menemukan kebahagiaan di dalamnya." Pekik Yuli sambil memeluk Aini.

" Kakak akan selalu mendukung mu." Ucap Yuli.

Aini tersenyum dan melepaskan pelukannya.

Sementara itu, Daffa bertemu dengan Daffi dan langsung mengajaknya untuk menemui Ibu mertuanya.

Dan sekali lagi Daffi terkejut karena mengetahui keluarga ibu mertua dari Daffa adalah keluarga dari Aini.

" Tunggu, apa istri kamu bernama Aini?"

" Ya.."

Daffi memejamkan mata dan berniat untuk pergi saja dari sana. Namun belum sempat Daffi melangkah, Aini datang.

" Itu istri ku. Aini." Ucap Daffa memperkenalkan Aini kepada Daffi.

Aini yang tertunduk belum mengetahui siapa laki laki yang ada bersama suaminya itu hingga Daffa memperkenalkan dirinya.

" Aini kenalkan dia adalah Daffi, saudara kembar ku." Pekik Daffa.

Aini mendongak dan dia terkejut melihat pria yang dia panggil Tuan donasi adalah saudara kembar Daffa.

Aini hanya tersenyum masam. Begitu juga Daffi.

Daffa tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka karena itu Daffa bersikap biasa saja dan meminta Daffi untuk ikut masuk ke dalam.

Ibu dan mas Akbar tidak menyangka jika ternyata Daffi adalah saudara kembar Dafa yang sebenarnya sedang mencari kamar Ibu.

Ibu kemudian menceritakan kepada Daffa bahwa sebelumnya Daffi sudah datang ke sini dan mengatakan akan mencari kamar tempat di mana ruangan Ibu mertua dari Daffa.

Semuanya tertawa terkecuali Yuli dan Aini. Ya Hanya mereka berdua yang tahu persis apa yang pernah terjadi di antara Aini dan Daffi.

Setelah berbasa-basi dengan Ibu, Devi pamit bunuh diri dengan alasan dia harus berkunjung ke rumah sahabatnya yang kebetulan ada di Singapura.

Sebenarnya Daffa meminta Daffi untuk tinggal selama beberapa hari mengingat Daffi yang sebelumnya juga mengatakan ingin kenal dengan kakak iparnya.

Namun Daffi beralasan bahwa dia sudah berjanji kepada temannya untuk datang berkunjung hari ini.

Daffa mengantar kepergian Daffi. Dan dari balik lantai atas rumah sakit terdapat Aini yang melihat kepergian Daffi.

" Sungguh sebuah kejutan yang menyakiti hati."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Episodes
1 Pendahuluan
2 AAS BAB 1 : Seperti Maling
3 AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4 AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5 AAS BAB 5 : Pria itu datang
6 AAS BAB 6 : Mimisan.
7 AAS BAB 7 : Bukan Homo
8 AAS BAB 8 : Malam gila.
9 AAS 9 : Kacau
10 AAS 10 : Ada yang menusuk
11 AAS 11 : Pingsan
12 AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13 AAS 13 : Rumah sakit
14 AAS 14 : Firasat
15 AAS 15 : Serangan jantung
16 AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17 AAS 17 : Permintaan Ibu
18 AAS 18 : Bangunkan Ibu
19 AAS 19 : Duka mendalam
20 AAS 20 : Ikhlas
21 AAS 21 : Empat kata
22 AAS 22 : Daffa dan Akbar
23 AAS 23 : Kata Kramat
24 AAS 24 : Sekamar
25 AAS 25 : Jantungan
26 AAS 26 : Ternyata...
27 AAS 27 : Gatel yaa?
28 AAS 28 : Kok marah?
29 BAB 29 : Aini - Daffa
30 BAB 30 : Ingin tahu
31 Bab 31 : Gak jelas .
32 Bab 32 : Kamar mandi
33 Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34 Bab 34 : Skin to skin
35 Bab 35: Dekat
36 Bab 36 : Berubah
37 Bab 37 : Pengen kawin
38 Bab 38 : Laura
39 Bab 39 : Makhluk astral
40 Bab 40 : Membelah diri?
41 Bab 41 : Ide dari Radio
42 Bab 42 : Gak jelas
43 Bab 43 : Ganti hukuman.
44 Bab 44 : Pulang
45 Bab 45 : Pesan Mama
46 Bab 46 : Kecewa
47 Bab 47 : Menemukan
48 Bab 48 : Catatan hati
49 Bab 49 : Keluarga
50 Bab 50 : Pribadi baru
51 Bab 51 : Bukan nasi goreng
52 Bab 52 : Semangat
53 Bab 53 : Anggap saja kencan
54 Bab : Percobaan
55 Bab 55 : Gila
56 Bab 56 : gak jelas
57 Jangan lupa
58 Bab 58 : Undangan pernikahan
59 Bab 59 : Ngomong sendiri
60 Bab 60 : Teman senasib
61 Bab 61 : Kesempurnaan
62 Bab 62 : Malam indah
63 Bab 63 : Oh tidak!
64 Bab 64 : Heboh
65 Bab 65 : Buntut
66 Bab 66 : Modusnya
67 Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68 Season 2 is coming...
69 Bab 68 : Romantis ala Daffa
70 Bab 69 : Hai Nina...
71 Bab 70 : Kenzo bucin
72 Bab 71 : Viona - Daffi
73 Bab 72 : Tambah lagi..
74 Bab 73 : Kenzo galau
75 Bab 74 : Kenzo - Nina
76 Bab 75 : Keputusan Viona
77 Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78 Bab 77 : Perasaan Lala
79 CINTA DAN KEBODOHAN
80 Destiny Of Love
81 Bab 78 : Viona...
82 Bab 79 : Tekad Daffi
83 Bab 80 : Apes
84 Bab 81 : Segitiga cinta
85 Bab 82 : Jantungan
86 Bab 83 : ingatan Daffa
87 Sepi nih...
88 Bab 84 : Cemburu
89 Bab 85 : Melamar
90 Kejutan untuk Viona
91 Ceramah...
92 Ada apa?
93 Ikut Ikutan
94 CUPLIKAN BAB
95 Maaf...
96 Rahasia Kak Yuli
97 Malam syahdu...
98 Siasat Daffa- Aini
99 Bermuka dua
100 Mungkin kepo...
101 Jangan serakah (1)
102 Jangan serakah (2)
103 Ketahuan...
104 Konspirasi..
105 RAHASIA CINTA ALIA
106 Demam pernikahan
107 Luka tak terlihat
108 Keluarga...
109 JANGAN AMBIL ANAKKU..
110 Tidak ada kata terlambat
111 Kumat...
112 Kebahagiaan ( last Part)
113 Petuah bijak...
114 Extra Part : 40 hari..
115 Extra Part : Selalu gagal...
116 Karya baru tiba...
117 Ternyata Aku Sendiri
118 Promosi...
119 Mampir yaa..
120 Cerita menguras emosi
121 Permintaan Terakhir Istriku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Pendahuluan
2
AAS BAB 1 : Seperti Maling
3
AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4
AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5
AAS BAB 5 : Pria itu datang
6
AAS BAB 6 : Mimisan.
7
AAS BAB 7 : Bukan Homo
8
AAS BAB 8 : Malam gila.
9
AAS 9 : Kacau
10
AAS 10 : Ada yang menusuk
11
AAS 11 : Pingsan
12
AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13
AAS 13 : Rumah sakit
14
AAS 14 : Firasat
15
AAS 15 : Serangan jantung
16
AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17
AAS 17 : Permintaan Ibu
18
AAS 18 : Bangunkan Ibu
19
AAS 19 : Duka mendalam
20
AAS 20 : Ikhlas
21
AAS 21 : Empat kata
22
AAS 22 : Daffa dan Akbar
23
AAS 23 : Kata Kramat
24
AAS 24 : Sekamar
25
AAS 25 : Jantungan
26
AAS 26 : Ternyata...
27
AAS 27 : Gatel yaa?
28
AAS 28 : Kok marah?
29
BAB 29 : Aini - Daffa
30
BAB 30 : Ingin tahu
31
Bab 31 : Gak jelas .
32
Bab 32 : Kamar mandi
33
Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34
Bab 34 : Skin to skin
35
Bab 35: Dekat
36
Bab 36 : Berubah
37
Bab 37 : Pengen kawin
38
Bab 38 : Laura
39
Bab 39 : Makhluk astral
40
Bab 40 : Membelah diri?
41
Bab 41 : Ide dari Radio
42
Bab 42 : Gak jelas
43
Bab 43 : Ganti hukuman.
44
Bab 44 : Pulang
45
Bab 45 : Pesan Mama
46
Bab 46 : Kecewa
47
Bab 47 : Menemukan
48
Bab 48 : Catatan hati
49
Bab 49 : Keluarga
50
Bab 50 : Pribadi baru
51
Bab 51 : Bukan nasi goreng
52
Bab 52 : Semangat
53
Bab 53 : Anggap saja kencan
54
Bab : Percobaan
55
Bab 55 : Gila
56
Bab 56 : gak jelas
57
Jangan lupa
58
Bab 58 : Undangan pernikahan
59
Bab 59 : Ngomong sendiri
60
Bab 60 : Teman senasib
61
Bab 61 : Kesempurnaan
62
Bab 62 : Malam indah
63
Bab 63 : Oh tidak!
64
Bab 64 : Heboh
65
Bab 65 : Buntut
66
Bab 66 : Modusnya
67
Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68
Season 2 is coming...
69
Bab 68 : Romantis ala Daffa
70
Bab 69 : Hai Nina...
71
Bab 70 : Kenzo bucin
72
Bab 71 : Viona - Daffi
73
Bab 72 : Tambah lagi..
74
Bab 73 : Kenzo galau
75
Bab 74 : Kenzo - Nina
76
Bab 75 : Keputusan Viona
77
Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78
Bab 77 : Perasaan Lala
79
CINTA DAN KEBODOHAN
80
Destiny Of Love
81
Bab 78 : Viona...
82
Bab 79 : Tekad Daffi
83
Bab 80 : Apes
84
Bab 81 : Segitiga cinta
85
Bab 82 : Jantungan
86
Bab 83 : ingatan Daffa
87
Sepi nih...
88
Bab 84 : Cemburu
89
Bab 85 : Melamar
90
Kejutan untuk Viona
91
Ceramah...
92
Ada apa?
93
Ikut Ikutan
94
CUPLIKAN BAB
95
Maaf...
96
Rahasia Kak Yuli
97
Malam syahdu...
98
Siasat Daffa- Aini
99
Bermuka dua
100
Mungkin kepo...
101
Jangan serakah (1)
102
Jangan serakah (2)
103
Ketahuan...
104
Konspirasi..
105
RAHASIA CINTA ALIA
106
Demam pernikahan
107
Luka tak terlihat
108
Keluarga...
109
JANGAN AMBIL ANAKKU..
110
Tidak ada kata terlambat
111
Kumat...
112
Kebahagiaan ( last Part)
113
Petuah bijak...
114
Extra Part : 40 hari..
115
Extra Part : Selalu gagal...
116
Karya baru tiba...
117
Ternyata Aku Sendiri
118
Promosi...
119
Mampir yaa..
120
Cerita menguras emosi
121
Permintaan Terakhir Istriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!