AAS 10 : Ada yang menusuk

" Daffa, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Mama sambil membantu Daffa bangun.

Daffa tidak menjawab, pandangan nya justru melihat ke arah Aini yang masih merasa mual.

" Aini.."

" Ah iya. Cepat bawa istri kamu ke kamar. Sepertinya dia butuh istirahat." Pekik Mama sambil tersenyum.

Dengan langkah gontai Daffa mengajak Aini untuk masuk ke dalam kamar.

Sesampainya di kamar, aroma pengharum ruangan yang di hembuskan AC membuat saya mual Aini berangsur membaik.

Dia memutuskan untuk berbaring sebentar. Sementara Daffa masih berdiri mematung di depan pintu kamar.

" Suami?"

" Ya?"

" Kenapa kau berdiri disana?" Tanya Aini.

" Aku tidak tahu." Ucap Daffa yang sudah seperti orang pikun.

" Kemari lah. Ayo."

Senyuman Aini seperti magnet yang menarik langkah kaki Daffa untuk berjalan dan mendekati nya.

Sekarang Daffa duduk di samping Aini.

" Katakan padaku bagaimana caranya kamu bisa hamil dalam waktu semalam?" Tanya Daffa

" Huft, aku rasa seluruh keluargamu sudah salah paham."

'

" Aku pikir juga begitu, tapi tadi kamu mual-mual sehingga kemungkinan besar jika gejala yang kamu alami itu adalah gejala kehamilan."

" Tidak bukan itu, aku mulai karena aku sangat tidak tahan dengan aroma durian."

" Kau yakin?"

" Ya.., bahkan aku akan mengalami sakit perut ketika memakannya."

" Apa istilahnya yaa.. Mabuk durian."

" Jadi apa kamu akan hilang ingatan saat makan durian?" Tanya Daffa .

" Mode konslet menyala." Lirih Aini.

" Jangan mengumpat, aku mendengar nya."

Aini langsung tersenyum pada Daffa.

" Jadi begini suami. Dari dulu aku memang tidak bisa makan durian. Pernah sih coba makan. Tapi tiba-tiba perutku terasa panas dan akhirnya aku demam."

" Begitu..."

" Ya. Jangan kan untuk memakan isinya. Mencium aromanya saja sudah membuatku merasa pening."

" Ya Tuhan, kenapa kamu tidak memberi tahu aku tentang hal ini?"

" Ya aku mana tahu jika seluruh keluarga mu akan pesta durian."

" Hmm, benar juga. Seharusnya aku bertanya pada keluarga ku sedang apa mereka dan bertanya tentang segala sesuatu yang membuatmu merasa mual "

" Lalu apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki keadaan apakah kamu akan pergi ke dunia Doraemon dan meminjam pintu ajaibnya?"

" Wah ide kamu sangat bagus. Kira kira dimana dunia Doraemon itu" Tanya Daffa.

" Di dunia imajinasi...." Ucap Aini sambil memainkan tangan nya sehingga butiran pelangi jatuh di atas Daffa .

" Aini dengar, kita sudah membuat kekacauan."

" Kekacauan?" Aini mengkerutkan dahinya. Lalu dia teringat jika semuanya menganggap bahwa Aini sedang hamil.

" Tidak apa apa." Ucap Aini kemudian.

" Tidak apa apanya?. Mereka semua mengira kamu hamil lo. Kamu tidak keberatan?"

" Kenapa harus keberatan Bukankah aku memiliki suami dan wajah saja jika semua orang menganggap aku hamil kan aku ada suaminya."

" Kecuali Aku tanpa Suami dan mereka semua menganggapku hamil itu akan menjadi sebuah aib yang sangat besar."

" Iya tapi kan aku gak pernah ngapa ngapain kamu. Masak iya aku hamil."

" Tapi semalam kita kan tidur bareng." Ucap Aini yang langsung membuat Daffa mengingat kejadian di mana Aini memeluknya dan bermain dengan sang garuda sehingga membuat sang garuda itu terbangun.

Tanpa sadar, Daffa tersenyum dan memegangi bagian bawahnya.

" Suami mau pipis?" Tanya Aini saat matanya mengikuti gerakan Daffa yang memegang bagian tangannya.

" Tidak."

" Itu kenapa ***** nya di pegang?. Apa sudah ngompol?" Tanya Aini.

" Ngawor aja kamu. Sudah intinya begini. Bagaimana bisa kamu merelakan jika semua keluarga aku menganggap bahwa kamu hamil."

" Ya Bukankah itu sebuah kabar yang menggembirakan jadi rahasiamu akan tetap aman selamanya.".

"Maksud mu rahasia bahwa diriku homo?"

Daffa mendapat jawaban anggukan kepala dari Aini.

" Aini dengar, aku bukan homo. Aku hanya tidak bisa membangunkan em em."

" Em em apa?"

" Email, Embek?"

" Em em itu...." Daffa mencoba memainkan mata nya.

" Ah ya sudahlah. Lupakan. Intinya adalah aku tidak homo. Aku pria normal. Ah tidak sebenarnya hampir menjadi pria normal."

" Jadi sekarang kamu masih menjadi pria up normal?" Tanya Aini yang membuat Daffa menepuk dahinya sendiri.

" Terserah kau saja."

Aini terdiam, dia menggaruk garuk kepalanya dan masih mencoba untuk mencerna kata yang baru saja diucapkan oleh Daffa.

" Aini..."

" Ya?"

" Kita sudah membohongi seluruh anggota keluarga jika kita tidak menjelaskan kepada mereka yang terjadi sebenarnya kepadamu."

" Kenapa?"

" Aku tidak ingin mereka terlalu berharap kepadamu. Dan aku juga tidak ingin kamu terluka bahwa kamu harus mengemban beban karena aku." Ucap Daffa.

" Beban apa?"

" Kamu tidak keberatan jika seluruh keluargaku menganggap kamu hamil. Tapi kenyataannya sekarang adalah kamu tidak pernah hamil kan."

" Kalau begitu kenapa kamu tidak membuatku hamil saja?"

" Apa?"

" Ayo kita lakukan sesuatu yang membuatku hamil. Jadi seluruh keluarga mu akan benar benar bahagia."

Daffa menepuk dahinya dan berjalan meninggalkan Aini menunju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Daffa berada di bawah guyuran air shower. Dia membasuh tubuhnya dan memegangi sang pusaka.

" Kapan kau akan melakukan tugasmu sebagai seorang suami?"

" Aini adalah wanita yang sangat baik. Aku berbohong jika aku tidak menginginkan nya. Tapi apalah dayaku. Aku masih harus merelakan kenyataan bahwa istri ku masih bersegel."

Setelah merasa cukup tenang, Daffa keluar dari kamar mandi dan matanya mencoba mencari keberadaan Aini.

" Kemana Aini?"

Tak lama kemudian, Aini masuk ke dalam kamar.

" Aini, kamu dari mana?"

" Setelah aku berpikir keras tentang perkataanmu, aku jadi mengerti kenapa kamu tidak menginginkan keluargamu mengetahui bahwa sebenarnya aku hamil. Jadi aku turun ke bawah dan menjelaskan tentang keadaanku yang sebenarnya." Ucap Aini sambil tersenyum.

" Maafkan aku, mungkin sampai saat ini aku masih belum bisa menjadi suami yang pantas disebut sebagai suami."

Daffa berjalan mendekati Aini,

" Beri aku waktu untuk menjalankan kewajibanku sebagai seorang Suami."

" Apa itu artinya kamu tidak akan mengajari aku selingkuh jika kamu akan menjalankan kewajiban sebagai seorang suami kepadaku?" Tanya Aini.

" Ya, aku pasti akan mengajarimu cara berselingkuh. Tapi kamu hanya akan selingkuh dengan ku."

" Huuu..."

Daffa tersenyum melihat ekspresi yang ditunjukkan Aini, dengan gerakan refleks dia menarik tangan Aini dan memeluknya.

" Maafkan aku. Aku berjanji akan segera menunaikan kewajibanku sebagai seorang suami dan akan membuatmu hamil."

Aini sedikit terkejut karena ini adalah kali pertamanya mereka bersentuhan secara full body.

Aini tersenyum dan membalas pelukan suaminya.

" Ternyata di peluk itu rasanya nikmat yaa..., aku menyukainya." Pekik Aini

Daffa yang merasakan ada buah kenyal menempel di dadanya tiba-tiba merasakan bahwa tanda-tanda kehidupan dari Sang Garuda mulai terlihat.

" Suami apa kamu merasakan nya?"

" Merasakan apa?" tanya Daffa yang memejamkan mata dan tanpa sadar mengingat adegan di mana Aini *******-***** miliknya.

" Ada sesuatu di bawah yang terasa menusukku."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Episodes
1 Pendahuluan
2 AAS BAB 1 : Seperti Maling
3 AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4 AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5 AAS BAB 5 : Pria itu datang
6 AAS BAB 6 : Mimisan.
7 AAS BAB 7 : Bukan Homo
8 AAS BAB 8 : Malam gila.
9 AAS 9 : Kacau
10 AAS 10 : Ada yang menusuk
11 AAS 11 : Pingsan
12 AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13 AAS 13 : Rumah sakit
14 AAS 14 : Firasat
15 AAS 15 : Serangan jantung
16 AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17 AAS 17 : Permintaan Ibu
18 AAS 18 : Bangunkan Ibu
19 AAS 19 : Duka mendalam
20 AAS 20 : Ikhlas
21 AAS 21 : Empat kata
22 AAS 22 : Daffa dan Akbar
23 AAS 23 : Kata Kramat
24 AAS 24 : Sekamar
25 AAS 25 : Jantungan
26 AAS 26 : Ternyata...
27 AAS 27 : Gatel yaa?
28 AAS 28 : Kok marah?
29 BAB 29 : Aini - Daffa
30 BAB 30 : Ingin tahu
31 Bab 31 : Gak jelas .
32 Bab 32 : Kamar mandi
33 Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34 Bab 34 : Skin to skin
35 Bab 35: Dekat
36 Bab 36 : Berubah
37 Bab 37 : Pengen kawin
38 Bab 38 : Laura
39 Bab 39 : Makhluk astral
40 Bab 40 : Membelah diri?
41 Bab 41 : Ide dari Radio
42 Bab 42 : Gak jelas
43 Bab 43 : Ganti hukuman.
44 Bab 44 : Pulang
45 Bab 45 : Pesan Mama
46 Bab 46 : Kecewa
47 Bab 47 : Menemukan
48 Bab 48 : Catatan hati
49 Bab 49 : Keluarga
50 Bab 50 : Pribadi baru
51 Bab 51 : Bukan nasi goreng
52 Bab 52 : Semangat
53 Bab 53 : Anggap saja kencan
54 Bab : Percobaan
55 Bab 55 : Gila
56 Bab 56 : gak jelas
57 Jangan lupa
58 Bab 58 : Undangan pernikahan
59 Bab 59 : Ngomong sendiri
60 Bab 60 : Teman senasib
61 Bab 61 : Kesempurnaan
62 Bab 62 : Malam indah
63 Bab 63 : Oh tidak!
64 Bab 64 : Heboh
65 Bab 65 : Buntut
66 Bab 66 : Modusnya
67 Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68 Season 2 is coming...
69 Bab 68 : Romantis ala Daffa
70 Bab 69 : Hai Nina...
71 Bab 70 : Kenzo bucin
72 Bab 71 : Viona - Daffi
73 Bab 72 : Tambah lagi..
74 Bab 73 : Kenzo galau
75 Bab 74 : Kenzo - Nina
76 Bab 75 : Keputusan Viona
77 Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78 Bab 77 : Perasaan Lala
79 CINTA DAN KEBODOHAN
80 Destiny Of Love
81 Bab 78 : Viona...
82 Bab 79 : Tekad Daffi
83 Bab 80 : Apes
84 Bab 81 : Segitiga cinta
85 Bab 82 : Jantungan
86 Bab 83 : ingatan Daffa
87 Sepi nih...
88 Bab 84 : Cemburu
89 Bab 85 : Melamar
90 Kejutan untuk Viona
91 Ceramah...
92 Ada apa?
93 Ikut Ikutan
94 CUPLIKAN BAB
95 Maaf...
96 Rahasia Kak Yuli
97 Malam syahdu...
98 Siasat Daffa- Aini
99 Bermuka dua
100 Mungkin kepo...
101 Jangan serakah (1)
102 Jangan serakah (2)
103 Ketahuan...
104 Konspirasi..
105 RAHASIA CINTA ALIA
106 Demam pernikahan
107 Luka tak terlihat
108 Keluarga...
109 JANGAN AMBIL ANAKKU..
110 Tidak ada kata terlambat
111 Kumat...
112 Kebahagiaan ( last Part)
113 Petuah bijak...
114 Extra Part : 40 hari..
115 Extra Part : Selalu gagal...
116 Karya baru tiba...
117 Ternyata Aku Sendiri
118 Promosi...
119 Mampir yaa..
120 Cerita menguras emosi
121 Permintaan Terakhir Istriku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Pendahuluan
2
AAS BAB 1 : Seperti Maling
3
AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4
AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5
AAS BAB 5 : Pria itu datang
6
AAS BAB 6 : Mimisan.
7
AAS BAB 7 : Bukan Homo
8
AAS BAB 8 : Malam gila.
9
AAS 9 : Kacau
10
AAS 10 : Ada yang menusuk
11
AAS 11 : Pingsan
12
AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13
AAS 13 : Rumah sakit
14
AAS 14 : Firasat
15
AAS 15 : Serangan jantung
16
AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17
AAS 17 : Permintaan Ibu
18
AAS 18 : Bangunkan Ibu
19
AAS 19 : Duka mendalam
20
AAS 20 : Ikhlas
21
AAS 21 : Empat kata
22
AAS 22 : Daffa dan Akbar
23
AAS 23 : Kata Kramat
24
AAS 24 : Sekamar
25
AAS 25 : Jantungan
26
AAS 26 : Ternyata...
27
AAS 27 : Gatel yaa?
28
AAS 28 : Kok marah?
29
BAB 29 : Aini - Daffa
30
BAB 30 : Ingin tahu
31
Bab 31 : Gak jelas .
32
Bab 32 : Kamar mandi
33
Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34
Bab 34 : Skin to skin
35
Bab 35: Dekat
36
Bab 36 : Berubah
37
Bab 37 : Pengen kawin
38
Bab 38 : Laura
39
Bab 39 : Makhluk astral
40
Bab 40 : Membelah diri?
41
Bab 41 : Ide dari Radio
42
Bab 42 : Gak jelas
43
Bab 43 : Ganti hukuman.
44
Bab 44 : Pulang
45
Bab 45 : Pesan Mama
46
Bab 46 : Kecewa
47
Bab 47 : Menemukan
48
Bab 48 : Catatan hati
49
Bab 49 : Keluarga
50
Bab 50 : Pribadi baru
51
Bab 51 : Bukan nasi goreng
52
Bab 52 : Semangat
53
Bab 53 : Anggap saja kencan
54
Bab : Percobaan
55
Bab 55 : Gila
56
Bab 56 : gak jelas
57
Jangan lupa
58
Bab 58 : Undangan pernikahan
59
Bab 59 : Ngomong sendiri
60
Bab 60 : Teman senasib
61
Bab 61 : Kesempurnaan
62
Bab 62 : Malam indah
63
Bab 63 : Oh tidak!
64
Bab 64 : Heboh
65
Bab 65 : Buntut
66
Bab 66 : Modusnya
67
Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68
Season 2 is coming...
69
Bab 68 : Romantis ala Daffa
70
Bab 69 : Hai Nina...
71
Bab 70 : Kenzo bucin
72
Bab 71 : Viona - Daffi
73
Bab 72 : Tambah lagi..
74
Bab 73 : Kenzo galau
75
Bab 74 : Kenzo - Nina
76
Bab 75 : Keputusan Viona
77
Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78
Bab 77 : Perasaan Lala
79
CINTA DAN KEBODOHAN
80
Destiny Of Love
81
Bab 78 : Viona...
82
Bab 79 : Tekad Daffi
83
Bab 80 : Apes
84
Bab 81 : Segitiga cinta
85
Bab 82 : Jantungan
86
Bab 83 : ingatan Daffa
87
Sepi nih...
88
Bab 84 : Cemburu
89
Bab 85 : Melamar
90
Kejutan untuk Viona
91
Ceramah...
92
Ada apa?
93
Ikut Ikutan
94
CUPLIKAN BAB
95
Maaf...
96
Rahasia Kak Yuli
97
Malam syahdu...
98
Siasat Daffa- Aini
99
Bermuka dua
100
Mungkin kepo...
101
Jangan serakah (1)
102
Jangan serakah (2)
103
Ketahuan...
104
Konspirasi..
105
RAHASIA CINTA ALIA
106
Demam pernikahan
107
Luka tak terlihat
108
Keluarga...
109
JANGAN AMBIL ANAKKU..
110
Tidak ada kata terlambat
111
Kumat...
112
Kebahagiaan ( last Part)
113
Petuah bijak...
114
Extra Part : 40 hari..
115
Extra Part : Selalu gagal...
116
Karya baru tiba...
117
Ternyata Aku Sendiri
118
Promosi...
119
Mampir yaa..
120
Cerita menguras emosi
121
Permintaan Terakhir Istriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!