AAS BAB 1 : Seperti Maling

Aini berjalan perlahan dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.

Jangankan untuk bersuara langkah kaki, untuk bernafas saja Aini masih berlatih agar tidak berbunyi.

Ceklek...

Dengan nafas tertahan Aini berhasil membuka pintu. Aini membaca semua bacaan agar misi nya menyelinap ke dalam kamar suaminya berjalan dengan lancar.

Sambil terus berkomat kamit Aini berjalan menuju tempat tidur sambil memegang se gayung air.

Dia sudah bertekad akan menyiram Daffa dengan air. Namun Aini akan memastikan bahwa Daffa benar-benar bertelanjang dan ada jejak-jejak ritual sakral dengan wanita yang keluar dalam keadaan menangis tadi.

" Ha?"

Aini yang sudah bersiap melempar gayung menjadi terkejut karena melihat Daffa tidur dengan pakaian lengkapnya.

" Sepatu oke..."

" Belt masih ditempatnya..."

" Baju, jas, dasi masih oke. Lalu bagaimana caranya Daffa mengeluarkan benda keramat nya?."

" Apa dia tahu kalau aku akan mengendap-ngendap seperti maling dan masuk ke dalam kamarnya sehingga dia berpakaian rapi seperti ini?" Pekik Aini.

Aini berjalan mendekati Daffa dan terkejut karena mendapati tubuh Daffa bergerak gerak.

Aini segera menjauh dan bersembunyi di balik gorden.

" Eum.. Teruskan, mana teriakan mu. Tunjukkan goda an mu."

Aini mengintip dari balik gorden dan mengerutkan dahi mendengar penuturan dari Daffa.

" Goda?, apa maksudnya wanita yang tadi?"

Saat Aini akan keluar dia terkejut karena Daffa terbangun dan tengah duduk di atas tempat tidur sambil memandangi gayung berisi air.

Aini menepuk dahinya karena dia melupakan gayung yang setia menemaninya dalam misi penggerebekan suami.

" Kenapa ada gayung disini?, sejak kapan ada gayung di apartemen ku?" Pekik Daffa.

Daffa mulai melonggarkan dasinya dan mengambil ponsel.

" Carikan aku wanita yang lebih menggoda dan seksi. Yang tadi itu sama sekali tidak membuat ku bergairah. Bahkan si entong masih tetap dalam keadaan lembek dan tidak berdaya."

" Mungkin si entong minta di tukar tambah." Jawap Kenzo. Daffa selalu memanggilnya Ken. Ken Arok, kadang juga Ken dadas, kalau lidah lagi keseleo biasanya terpanggil Ken thut. Sekertaris sekaligus asisten Daffa dalam segala hal.

" Heh Ken Thut, aku mempekerjakan mu bukan untuk menyuruhku menukarkan si entong. Kamu belum tahu saja keperkasaan si entong. Dia bisa menghancurkan seluruh jagat raya. Sudah cepat carikan aku sesuatu untuk membangunkan si entong."

" Kenapa tidak coba melakukan ritual sakral dengan istri bos saja."

" APA KAU SUDAH GILA HAH?. Apa kau mau reputasi ku sebagai Cowok Cool jatuh karena si entong yang terkena pirus putra tidur?"

" Putri tidur bos.."

" Ya kan kalau cewek. Si entong kan cowok Ken Thut." Pekik Daffa.

" Terserah anda lah Bos. Jangan ngaku cool kalau tidak bisa membobol gawang kegelapan."

" Kamu bilang apa Ken?"

" Tidak ada Bos Kul."

" Kok Kul?"

" Ya kan tulisan Cool, tapi bacanya tetep Kul kan?"

" Ya ya terserah kamu, intinya aku mau sesuatu yang menggoda."

Tut.

Daffa yang kesal dengan Ken memilih untuk mematikan teleponnya dan mulai membuka pakaiannya dan berjalan menuju kamar mandi.

" Ken Thut?"

" Si entong?"

" Pirus putra tidur?"

" Apa hubungannya semua dengan Daffa?"

" Oh tidak. Apa Daffa terkena penyakit mematikan sehingga dia tidak bisa melakukan hubungan suami istri dengan ku?."

" Oh aku adalah istri yang malang."

Aini berjalan keluar dari kamar dengan wajah cemberut.

Aini akan mencoba untuk berbicara tentang hubungan yang seharusnya sudah mereka lakukan sejak mereka tinggal bersama.

Namun, Daffa sepertinya selalu menghindari Aini. Daffa selalu berangkat pagi bahkan sebelum Aini terbangun dan pulang ketika hari sudah larut malam. Aini bahkan tidak ingat apakah Daffa benar-benar pulang ketika Aini menunggunya pulang.

Tidak tidak, Daffa selalu pulang hanya saja Aini selalu melihat siapamu bahwa seorang wanita masuk ke dalam kamar dan mendengar suara-suara mengerikan dari sang wanita.

Sudah lima malam Aini mendengar suara wanita yang terus saja berteriak oh yes oh no...

Itu Aini melukai harkat dan martabat.

Pernah Aini menangkap seorang wanita yang hendak keluar dari apartemennya dan menanyakan apakah mereka sedang melakukan wik wik. Tapi wanita itu menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apa-apa.

Wanita yang lainnya mengatakan bahwa mereka hanya disuruh menari dan melakukan sesuatu yang menggoda sampai si entong terbangun, namun wanita yang mampu membangunkan si entong.

Aini jadi penasaran sebenarnya siapa si entong ini, apa selama ini dapat menyembunyikan sesuatu di apartemen mereka?.

Ah sudahlah.

Siang ini, Aini akan bertekad mendatangi kantor Daffa untuk menanyakan maksud dari wanita yang setiap malam datang dan masuk ke dalam kamarnya serta bernyanyi oh ya oh no.

" Daffa pasti tidak akan mengusirku dari kantor karena itu pasti akan membuat reputasinya buruk."

Dengan langkah penuh percaya diri. Aini turun dari taksi dan langsung menuju meja resepsionis untuk minta diantarkan ke ruang presiden.

" Tuan Daffa sedang meeting nyonya. Anda bisa menunggu di ruangan beliau." Ucap salah seorang karyawan yang mengantarkan Aini ke ruangan Daffa.

" Terima kasih."

Aini berjalan ke arah kaca jendela dan melihat pemandangan kota dari kantor Daffa.

" Sangat indah."

Tak lama kemudian, Aini mendengar suara langkah kaki dan pintu terbuka.

" Ken bisakah kau carikan aku sesuatu yang normal yang bisa membuat si entong terbangun tanpa harus mengirimkan Aku wanita setiap malamnya?" Keluh Daffa.

" Mereka semua adalah wanita yang ahli dalam membangunkan si entong, apa salah satu dari mereka tidak ada yang bisa membahas tentang terbangun?"

" Kalau ada tentu aku tidak...."

Daffa tidak meneruskan kata-katanya ketika dia melihat Aini berada di dalam ruangannya.

Tiba-tiba Daffa menjadi patung. Membeku, seluruh ruangan tiba-tiba seperti es.

" Tuan ingat mantra... mantra..."

Aku Cool..

Aku keren...

Aku cute....

Pyar..

Es pecah dan Dafa kembali seperti semula.

" Kau di sini?" Tanya Daffa pada Aini.

" Memangnya tidak boleh?" Tanya Aini sambil tersenyum.

Dum

Dum

Dum

Daffa tiba-tiba merasakan sesuatu yang berloncatan di dalam dadanya ketika melihat senyuman Aini.

" Jantung ku.." Pekik Daffa kepada Ken.

" Aku ke sini membawakan makan siang." Ucap Aini sambil menunjukkan rantang yang dia bawa.

" Tuan bos, sepertinya saya harus keluar."

" Tapi bagaimana dengan jantung ku?" Bisik Daffa.

" Nanti aku akan mengantarkan bos ke bengkel."

" Sekertaris sialan."

" Ayo duduk." Pinta Aini yang mulai membuka rantang berisi makanan.

" Aku tidak lapar." Ucap Daffa dengan sangat dingin.

Kriuyukkk !!!!!!

Aini menahan senyum saat mendengar suara dari cacing perut Daffa.

Setelah makanan habis, Aini kemudian meminta penjelasan tentang wanita yang selalu datang dan bersuara emas di dalam kamar Daffa.

" Daffa?, ah maksud ku Tuan Daffa. Tuan Suami, apa setiap malam anda bercinta?"

Fyuhhh....

Daffa yang saat itu minum langsung menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya.

🌼🌼🌼🌼

🌸🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

pusaka keramatnya lumpuh kali yeh

2022-09-19

0

Gina Savitri

Gina Savitri

Waduh..aini nanya to the point aja, basah nanti kena sembur 😂😂😂

2022-09-19

1

Ayudha fitri Humairoh

Ayudha fitri Humairoh

apa jangan2 juniornya Dafa tidak bangun ya, ternyata cerita thoor ada komedinya juga

2022-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pendahuluan
2 AAS BAB 1 : Seperti Maling
3 AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4 AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5 AAS BAB 5 : Pria itu datang
6 AAS BAB 6 : Mimisan.
7 AAS BAB 7 : Bukan Homo
8 AAS BAB 8 : Malam gila.
9 AAS 9 : Kacau
10 AAS 10 : Ada yang menusuk
11 AAS 11 : Pingsan
12 AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13 AAS 13 : Rumah sakit
14 AAS 14 : Firasat
15 AAS 15 : Serangan jantung
16 AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17 AAS 17 : Permintaan Ibu
18 AAS 18 : Bangunkan Ibu
19 AAS 19 : Duka mendalam
20 AAS 20 : Ikhlas
21 AAS 21 : Empat kata
22 AAS 22 : Daffa dan Akbar
23 AAS 23 : Kata Kramat
24 AAS 24 : Sekamar
25 AAS 25 : Jantungan
26 AAS 26 : Ternyata...
27 AAS 27 : Gatel yaa?
28 AAS 28 : Kok marah?
29 BAB 29 : Aini - Daffa
30 BAB 30 : Ingin tahu
31 Bab 31 : Gak jelas .
32 Bab 32 : Kamar mandi
33 Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34 Bab 34 : Skin to skin
35 Bab 35: Dekat
36 Bab 36 : Berubah
37 Bab 37 : Pengen kawin
38 Bab 38 : Laura
39 Bab 39 : Makhluk astral
40 Bab 40 : Membelah diri?
41 Bab 41 : Ide dari Radio
42 Bab 42 : Gak jelas
43 Bab 43 : Ganti hukuman.
44 Bab 44 : Pulang
45 Bab 45 : Pesan Mama
46 Bab 46 : Kecewa
47 Bab 47 : Menemukan
48 Bab 48 : Catatan hati
49 Bab 49 : Keluarga
50 Bab 50 : Pribadi baru
51 Bab 51 : Bukan nasi goreng
52 Bab 52 : Semangat
53 Bab 53 : Anggap saja kencan
54 Bab : Percobaan
55 Bab 55 : Gila
56 Bab 56 : gak jelas
57 Jangan lupa
58 Bab 58 : Undangan pernikahan
59 Bab 59 : Ngomong sendiri
60 Bab 60 : Teman senasib
61 Bab 61 : Kesempurnaan
62 Bab 62 : Malam indah
63 Bab 63 : Oh tidak!
64 Bab 64 : Heboh
65 Bab 65 : Buntut
66 Bab 66 : Modusnya
67 Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68 Season 2 is coming...
69 Bab 68 : Romantis ala Daffa
70 Bab 69 : Hai Nina...
71 Bab 70 : Kenzo bucin
72 Bab 71 : Viona - Daffi
73 Bab 72 : Tambah lagi..
74 Bab 73 : Kenzo galau
75 Bab 74 : Kenzo - Nina
76 Bab 75 : Keputusan Viona
77 Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78 Bab 77 : Perasaan Lala
79 CINTA DAN KEBODOHAN
80 Destiny Of Love
81 Bab 78 : Viona...
82 Bab 79 : Tekad Daffi
83 Bab 80 : Apes
84 Bab 81 : Segitiga cinta
85 Bab 82 : Jantungan
86 Bab 83 : ingatan Daffa
87 Sepi nih...
88 Bab 84 : Cemburu
89 Bab 85 : Melamar
90 Kejutan untuk Viona
91 Ceramah...
92 Ada apa?
93 Ikut Ikutan
94 CUPLIKAN BAB
95 Maaf...
96 Rahasia Kak Yuli
97 Malam syahdu...
98 Siasat Daffa- Aini
99 Bermuka dua
100 Mungkin kepo...
101 Jangan serakah (1)
102 Jangan serakah (2)
103 Ketahuan...
104 Konspirasi..
105 RAHASIA CINTA ALIA
106 Demam pernikahan
107 Luka tak terlihat
108 Keluarga...
109 JANGAN AMBIL ANAKKU..
110 Tidak ada kata terlambat
111 Kumat...
112 Kebahagiaan ( last Part)
113 Petuah bijak...
114 Extra Part : 40 hari..
115 Extra Part : Selalu gagal...
116 Karya baru tiba...
117 Ternyata Aku Sendiri
118 Promosi...
119 Mampir yaa..
120 Cerita menguras emosi
121 Permintaan Terakhir Istriku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Pendahuluan
2
AAS BAB 1 : Seperti Maling
3
AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4
AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5
AAS BAB 5 : Pria itu datang
6
AAS BAB 6 : Mimisan.
7
AAS BAB 7 : Bukan Homo
8
AAS BAB 8 : Malam gila.
9
AAS 9 : Kacau
10
AAS 10 : Ada yang menusuk
11
AAS 11 : Pingsan
12
AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13
AAS 13 : Rumah sakit
14
AAS 14 : Firasat
15
AAS 15 : Serangan jantung
16
AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17
AAS 17 : Permintaan Ibu
18
AAS 18 : Bangunkan Ibu
19
AAS 19 : Duka mendalam
20
AAS 20 : Ikhlas
21
AAS 21 : Empat kata
22
AAS 22 : Daffa dan Akbar
23
AAS 23 : Kata Kramat
24
AAS 24 : Sekamar
25
AAS 25 : Jantungan
26
AAS 26 : Ternyata...
27
AAS 27 : Gatel yaa?
28
AAS 28 : Kok marah?
29
BAB 29 : Aini - Daffa
30
BAB 30 : Ingin tahu
31
Bab 31 : Gak jelas .
32
Bab 32 : Kamar mandi
33
Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34
Bab 34 : Skin to skin
35
Bab 35: Dekat
36
Bab 36 : Berubah
37
Bab 37 : Pengen kawin
38
Bab 38 : Laura
39
Bab 39 : Makhluk astral
40
Bab 40 : Membelah diri?
41
Bab 41 : Ide dari Radio
42
Bab 42 : Gak jelas
43
Bab 43 : Ganti hukuman.
44
Bab 44 : Pulang
45
Bab 45 : Pesan Mama
46
Bab 46 : Kecewa
47
Bab 47 : Menemukan
48
Bab 48 : Catatan hati
49
Bab 49 : Keluarga
50
Bab 50 : Pribadi baru
51
Bab 51 : Bukan nasi goreng
52
Bab 52 : Semangat
53
Bab 53 : Anggap saja kencan
54
Bab : Percobaan
55
Bab 55 : Gila
56
Bab 56 : gak jelas
57
Jangan lupa
58
Bab 58 : Undangan pernikahan
59
Bab 59 : Ngomong sendiri
60
Bab 60 : Teman senasib
61
Bab 61 : Kesempurnaan
62
Bab 62 : Malam indah
63
Bab 63 : Oh tidak!
64
Bab 64 : Heboh
65
Bab 65 : Buntut
66
Bab 66 : Modusnya
67
Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68
Season 2 is coming...
69
Bab 68 : Romantis ala Daffa
70
Bab 69 : Hai Nina...
71
Bab 70 : Kenzo bucin
72
Bab 71 : Viona - Daffi
73
Bab 72 : Tambah lagi..
74
Bab 73 : Kenzo galau
75
Bab 74 : Kenzo - Nina
76
Bab 75 : Keputusan Viona
77
Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78
Bab 77 : Perasaan Lala
79
CINTA DAN KEBODOHAN
80
Destiny Of Love
81
Bab 78 : Viona...
82
Bab 79 : Tekad Daffi
83
Bab 80 : Apes
84
Bab 81 : Segitiga cinta
85
Bab 82 : Jantungan
86
Bab 83 : ingatan Daffa
87
Sepi nih...
88
Bab 84 : Cemburu
89
Bab 85 : Melamar
90
Kejutan untuk Viona
91
Ceramah...
92
Ada apa?
93
Ikut Ikutan
94
CUPLIKAN BAB
95
Maaf...
96
Rahasia Kak Yuli
97
Malam syahdu...
98
Siasat Daffa- Aini
99
Bermuka dua
100
Mungkin kepo...
101
Jangan serakah (1)
102
Jangan serakah (2)
103
Ketahuan...
104
Konspirasi..
105
RAHASIA CINTA ALIA
106
Demam pernikahan
107
Luka tak terlihat
108
Keluarga...
109
JANGAN AMBIL ANAKKU..
110
Tidak ada kata terlambat
111
Kumat...
112
Kebahagiaan ( last Part)
113
Petuah bijak...
114
Extra Part : 40 hari..
115
Extra Part : Selalu gagal...
116
Karya baru tiba...
117
Ternyata Aku Sendiri
118
Promosi...
119
Mampir yaa..
120
Cerita menguras emosi
121
Permintaan Terakhir Istriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!