Aini berjalan perlahan dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.
Jangankan untuk bersuara langkah kaki, untuk bernafas saja Aini masih berlatih agar tidak berbunyi.
Ceklek...
Dengan nafas tertahan Aini berhasil membuka pintu. Aini membaca semua bacaan agar misi nya menyelinap ke dalam kamar suaminya berjalan dengan lancar.
Sambil terus berkomat kamit Aini berjalan menuju tempat tidur sambil memegang se gayung air.
Dia sudah bertekad akan menyiram Daffa dengan air. Namun Aini akan memastikan bahwa Daffa benar-benar bertelanjang dan ada jejak-jejak ritual sakral dengan wanita yang keluar dalam keadaan menangis tadi.
" Ha?"
Aini yang sudah bersiap melempar gayung menjadi terkejut karena melihat Daffa tidur dengan pakaian lengkapnya.
" Sepatu oke..."
" Belt masih ditempatnya..."
" Baju, jas, dasi masih oke. Lalu bagaimana caranya Daffa mengeluarkan benda keramat nya?."
" Apa dia tahu kalau aku akan mengendap-ngendap seperti maling dan masuk ke dalam kamarnya sehingga dia berpakaian rapi seperti ini?" Pekik Aini.
Aini berjalan mendekati Daffa dan terkejut karena mendapati tubuh Daffa bergerak gerak.
Aini segera menjauh dan bersembunyi di balik gorden.
" Eum.. Teruskan, mana teriakan mu. Tunjukkan goda an mu."
Aini mengintip dari balik gorden dan mengerutkan dahi mendengar penuturan dari Daffa.
" Goda?, apa maksudnya wanita yang tadi?"
Saat Aini akan keluar dia terkejut karena Daffa terbangun dan tengah duduk di atas tempat tidur sambil memandangi gayung berisi air.
Aini menepuk dahinya karena dia melupakan gayung yang setia menemaninya dalam misi penggerebekan suami.
" Kenapa ada gayung disini?, sejak kapan ada gayung di apartemen ku?" Pekik Daffa.
Daffa mulai melonggarkan dasinya dan mengambil ponsel.
" Carikan aku wanita yang lebih menggoda dan seksi. Yang tadi itu sama sekali tidak membuat ku bergairah. Bahkan si entong masih tetap dalam keadaan lembek dan tidak berdaya."
" Mungkin si entong minta di tukar tambah." Jawap Kenzo. Daffa selalu memanggilnya Ken. Ken Arok, kadang juga Ken dadas, kalau lidah lagi keseleo biasanya terpanggil Ken thut. Sekertaris sekaligus asisten Daffa dalam segala hal.
" Heh Ken Thut, aku mempekerjakan mu bukan untuk menyuruhku menukarkan si entong. Kamu belum tahu saja keperkasaan si entong. Dia bisa menghancurkan seluruh jagat raya. Sudah cepat carikan aku sesuatu untuk membangunkan si entong."
" Kenapa tidak coba melakukan ritual sakral dengan istri bos saja."
" APA KAU SUDAH GILA HAH?. Apa kau mau reputasi ku sebagai Cowok Cool jatuh karena si entong yang terkena pirus putra tidur?"
" Putri tidur bos.."
" Ya kan kalau cewek. Si entong kan cowok Ken Thut." Pekik Daffa.
" Terserah anda lah Bos. Jangan ngaku cool kalau tidak bisa membobol gawang kegelapan."
" Kamu bilang apa Ken?"
" Tidak ada Bos Kul."
" Kok Kul?"
" Ya kan tulisan Cool, tapi bacanya tetep Kul kan?"
" Ya ya terserah kamu, intinya aku mau sesuatu yang menggoda."
Tut.
Daffa yang kesal dengan Ken memilih untuk mematikan teleponnya dan mulai membuka pakaiannya dan berjalan menuju kamar mandi.
" Ken Thut?"
" Si entong?"
" Pirus putra tidur?"
" Apa hubungannya semua dengan Daffa?"
" Oh tidak. Apa Daffa terkena penyakit mematikan sehingga dia tidak bisa melakukan hubungan suami istri dengan ku?."
" Oh aku adalah istri yang malang."
Aini berjalan keluar dari kamar dengan wajah cemberut.
Aini akan mencoba untuk berbicara tentang hubungan yang seharusnya sudah mereka lakukan sejak mereka tinggal bersama.
Namun, Daffa sepertinya selalu menghindari Aini. Daffa selalu berangkat pagi bahkan sebelum Aini terbangun dan pulang ketika hari sudah larut malam. Aini bahkan tidak ingat apakah Daffa benar-benar pulang ketika Aini menunggunya pulang.
Tidak tidak, Daffa selalu pulang hanya saja Aini selalu melihat siapamu bahwa seorang wanita masuk ke dalam kamar dan mendengar suara-suara mengerikan dari sang wanita.
Sudah lima malam Aini mendengar suara wanita yang terus saja berteriak oh yes oh no...
Itu Aini melukai harkat dan martabat.
Pernah Aini menangkap seorang wanita yang hendak keluar dari apartemennya dan menanyakan apakah mereka sedang melakukan wik wik. Tapi wanita itu menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apa-apa.
Wanita yang lainnya mengatakan bahwa mereka hanya disuruh menari dan melakukan sesuatu yang menggoda sampai si entong terbangun, namun wanita yang mampu membangunkan si entong.
Aini jadi penasaran sebenarnya siapa si entong ini, apa selama ini dapat menyembunyikan sesuatu di apartemen mereka?.
Ah sudahlah.
Siang ini, Aini akan bertekad mendatangi kantor Daffa untuk menanyakan maksud dari wanita yang setiap malam datang dan masuk ke dalam kamarnya serta bernyanyi oh ya oh no.
" Daffa pasti tidak akan mengusirku dari kantor karena itu pasti akan membuat reputasinya buruk."
Dengan langkah penuh percaya diri. Aini turun dari taksi dan langsung menuju meja resepsionis untuk minta diantarkan ke ruang presiden.
" Tuan Daffa sedang meeting nyonya. Anda bisa menunggu di ruangan beliau." Ucap salah seorang karyawan yang mengantarkan Aini ke ruangan Daffa.
" Terima kasih."
Aini berjalan ke arah kaca jendela dan melihat pemandangan kota dari kantor Daffa.
" Sangat indah."
Tak lama kemudian, Aini mendengar suara langkah kaki dan pintu terbuka.
" Ken bisakah kau carikan aku sesuatu yang normal yang bisa membuat si entong terbangun tanpa harus mengirimkan Aku wanita setiap malamnya?" Keluh Daffa.
" Mereka semua adalah wanita yang ahli dalam membangunkan si entong, apa salah satu dari mereka tidak ada yang bisa membahas tentang terbangun?"
" Kalau ada tentu aku tidak...."
Daffa tidak meneruskan kata-katanya ketika dia melihat Aini berada di dalam ruangannya.
Tiba-tiba Daffa menjadi patung. Membeku, seluruh ruangan tiba-tiba seperti es.
" Tuan ingat mantra... mantra..."
Aku Cool..
Aku keren...
Aku cute....
Pyar..
Es pecah dan Dafa kembali seperti semula.
" Kau di sini?" Tanya Daffa pada Aini.
" Memangnya tidak boleh?" Tanya Aini sambil tersenyum.
Dum
Dum
Dum
Daffa tiba-tiba merasakan sesuatu yang berloncatan di dalam dadanya ketika melihat senyuman Aini.
" Jantung ku.." Pekik Daffa kepada Ken.
" Aku ke sini membawakan makan siang." Ucap Aini sambil menunjukkan rantang yang dia bawa.
" Tuan bos, sepertinya saya harus keluar."
" Tapi bagaimana dengan jantung ku?" Bisik Daffa.
" Nanti aku akan mengantarkan bos ke bengkel."
" Sekertaris sialan."
" Ayo duduk." Pinta Aini yang mulai membuka rantang berisi makanan.
" Aku tidak lapar." Ucap Daffa dengan sangat dingin.
Kriuyukkk !!!!!!
Aini menahan senyum saat mendengar suara dari cacing perut Daffa.
Setelah makanan habis, Aini kemudian meminta penjelasan tentang wanita yang selalu datang dan bersuara emas di dalam kamar Daffa.
" Daffa?, ah maksud ku Tuan Daffa. Tuan Suami, apa setiap malam anda bercinta?"
Fyuhhh....
Daffa yang saat itu minum langsung menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya.
🌼🌼🌼🌼
🌸🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Neulis Saja
pusaka keramatnya lumpuh kali yeh
2022-09-19
0
Gina Savitri
Waduh..aini nanya to the point aja, basah nanti kena sembur 😂😂😂
2022-09-19
1
Ayudha fitri Humairoh
apa jangan2 juniornya Dafa tidak bangun ya, ternyata cerita thoor ada komedinya juga
2022-09-02
1