AAS BAB 8 : Malam gila.

" Apa kamu yakin jika kamu bukan homo?"

" Kenapa kamu selalu menyimpulkan kata itu untuk ku?"

" Ya karena aku punya 2 fakta. Pertama, aku menemukan kamu Dan sekretaris Ken hampir berciuman di ruang kerjamu. Kedua, sekertaris Ken sendirian mengatakan bahwa wanita yang selalu ada di dalam kamarmu tidak melakukan apapun dan mengatakan bahwa sekretaris Ken juga ada di sana."

" Jika kamu tidak bermain dengan wanita itu sudah dipastikan kamu bermain dengan sekretaris Ken."

" Aini pertama Tidak. Aku bukan Homo. Aku tidak menyukai Kenzo. Dan aku ...."

" Sudah lah suami tidak apa apa. Aku akan menjaga rahasia mu ini."

" Jadi kapan kamu akan mengajari aku selingkuh?"

" Aini...."

" Bagaimana jika kamu mengajari aku selingkuh setelah aku kembali dari mengunjungi ibuku. Sekertaris Ken sudah memberitahumu kan bahwa aku meminta izinmu karena aku ingin mengunjungi ibuku."

" Huft, baiklah cepatlah persiapkan Hari ini aku akan mengantarkanmu menemui ibu."

" Benarkah?" Mata Aini berbinar binar.

" Ya, cepatlah bersiap." Ucap Daffa sambil mengalihkan pandangannya karena dia pasti akan kembali mimisan melihat wajah Aini.

" Terima kasih suamiku."

Aini segera berdiri dan masuk ke dalam kamar nya .

Daffa menghela nafas panjang karena kini Aini sudah pergi dari hadapannya.

" Maafkan aku Aini, aku masih belum siap memberitahumu tentang apa yang terjadi kepadaku."

" Aku juga tidak siap untuk mengatakan bahwa kamulah yang menyebabkan seluruh sistem dalam tubuhku menjadi konslet."

" Tapi tadi itu sebenarnya mimpi atau nyata? Entongku terbangun." Pekik Daffa.

Daffa lalu memilih masuk ke dalam kamar mandi dan mencoba bermain-main dengan si entong.

Namun rupanya si entong tidak mau dapat melakukannya. Jadi si entong tetap bobok cantik.

...----------------...

Dalam perjalanan pulang, Daffa dan Aini tidak banyak bicara. Aini yang mudah lelah memilih untuk memejamkan mata.

Diam diam Daffa melihat Aini. Wanita yang sudah menjadi istri nya selama 3 bulan itu, istri yang masih belum Daffa sentuh.

Istri ku masih bersegel.

Ah seharusnya Othor membuat judul ini saja, kenapa harus membuat judul ajari aku selingkuh. Begitu yang ada dalam pikiran Daffa saat dia melihat wajah Aini.

" Sangat cantik..." Ucap Daffa secara tiba-tiba.

Segerombolan kupu kupu tiba tiba menari nari dalam hati Daffa yang membuat sesuatu di bawah sana terbangun.

Criitt..... !!!!

Daffa menginjak rem secara mendadak yang membuat Aini terkejut.

" Suami ada apa?" Tanya Aini.

" Ada cicak hidup." Pekik Daffa sambil kembali melajukan kendaraannya.

Dua jam kemudian...

" Assalamualaikum ibu .."

" Walaikumsalam... Aini?"

Ibu yang sedang melipat pakaian di dalam kamar terkejut sekaligus bahagia melihat Aini datang bersama dengan suaminya.

Drama menangis pun dimulai. Kakak ipar Daffa langsung menunjukkan kamar agar Daffa bisa meletakkan barang-barang yang di bawahnya ke dalam kamar Aini.

Saat Daffa memasuki kamar Aini, dia terpukau, walaupun kamarnya kecil dan tidak sebesar kamar miliknya tapi tatanannya sungguh rapi, membuat mata terpesona.

Ya. Ini adalah kali pertamanya Daffa memasuki rumah Aini setelah sebelumnya melakukan ijab kabul dan Daffa yang harus pergi karena sesuatu.

Setelah puas melihat-lihat kamar ayahnya Daffa memiliki untuk menemui Ibu mertuanya.

Ibu segera memerintahkan bagian dapur untuk membuatkan makanan kesukaan Aini dan Daffa.

Malam harinya...

Suasana canggung tiba tiba tercipta di antara keduanya. Bagaimana tidak, disana hanya ada tempat tidur sederhana dan 2 bantal.

" Maaf, kamarku tidak seluas kamar kamu." Ucap Aini yang baru saja selesai keluarga dari kamar mandi.

" Bukan itu, Aku sedang memikirkan Bagaimana caranya membelah tempat tidur ini." Ucap Daffa tanpa melihat ke arah Aini karena jika Daffa melihat Apa yang sedang digunakan oleh Aini sudah dipastikan dia akan kembali mimisan.

" Sudah tidak perlu di belah. Kita tidur bersama saja." Ucap Aini sambil tersenyum dan duduk di tempat tidur.

" Ayo.."

Daffa tidak mungkin terus berdiri. Dengan ragu dia mencoba untuk melangkah. Tapi tidak bisa. Kakinya membeku.

Sial. Kenapa harus sekarang. Woy kaki aku lelah pengen rebahan.

Daffa mulai komat-kamit membacakan seluruh mantra yang dia ingat. Tapi tidak ada satupun mantra yang membuat kakinya kembali normal.

Aini kemudian berdiri dan menarik tangan Daffa.

" Ayo aku bantu."

Aini yang menarik tangan Daffa seketika membuat kaki Daffa kehilangan ototnya. Daffa jatuh tepat di atas Aini.

Keduanya saling berpandangan. Dan anehnya kini Daffa tidak lagi mimisan. Dia justru menikmati keindahan yang ada di hadapannya.

Perlahan, Daffa mendekatkan wajahnya ke wajah Aini.

Cup ..

Satu kecupan berhasil mendarat di bibir Aini.

Entah Daffa terhipnotis atau apa. Tapi kecupan itu berakhir dengan lhumatan...

Keduanya sama sama terbuai hingga mereka memutuskan untuk saling membuka segel.

Si entong terbangun dengan senyuman yang gagah dan berotot.

Aini sampai melotot melihat urat urat yang menjulang tinggi.

" Apa kau siap?"

" Aku selalu siap begitu aku sudah say menjadi istri mu." Ucap Aini.

Daffa akhirnya berhasil menembus pertahanan lawan.

Ah nikmat....

Daffa merasa dirinya seakan terbang melayang.

" Suami kau sangat perkasa."

" Oh Aini, jika sejak dulu aku tahu senikmat ini. Mungkin aku sudah vakum dari kantor dan akan bekerja terus denganmu."

" Pelan pelan suami..." Rengek Aini.

Ah nikmatnya....

Nikmat....

Nikmat...

Daffa memejamkan mata sangking nikmatnya..

" Suami..."

Puk

Puk

Puk

" Suami???" Panggil Aini sambil menepuk bahu Daffa.

Daffa membuka mata, dan dia melihat bahwa dirinya masih berdiri membeku dengan Aini yang sudah menjulurkan tangannya untuk membantu Daffa duduk.

Jadi tadi itu hanya khayalan ku?

" Suami, apa kamu baik baik saja?" Tanya Aini.

" Ah iya..."

Dengan langkah kaki yang seberat kaki gajah Daffa berhasil duduk dan berbaring di sebelah kanan Aini.

" Suami pasti lelah. Beristirahat lah

Ibu bilang besok kita harus mengunjungi Mama dan papa." Ucap Aini sambil berbalik memunggungi Daffa.

" hemm.."

Daffa memejamkan matanya, dia menggerutuki dirinya yang akhir akhir ini suka berkhayal bersama dengan Aini.

Daffa kemudian memilih untuk berbalik badan. Jadilah mereka tidur saling membelakangi.

Tengah malam...

Daffa terbangun karena merasa ada tangan dan kaki yang berada di tubuhnya.

Dan benar saja, tangan Aini berada di dada nya. Dan kaki Aini berada tepat di atas si entong.

" Ibu, kenapa guling ku jadi berat?" Aini mengigau.

Dengan hati hati, Daffa menyingkirkan tangan serta kaki Aini dari tubuhnya.

Namun, tangan Aini kembali memeluk Daffa dan meraba raba.

Daffa memejamkan mata dan menahan nafasnya.

" Ibu, kenapa guling ku terasa berbeda?" Tangan Aini terus meraba hingga berhenti tepat di atas entong .

Wiikk...

Wiikk...

Wik....

" Hehe, ibu ini apa.. Rasanya kenyal kenyal." Pekik Aini sambil terus meremas entong dari luar.

Semoga ini adalah khayalan ku juga. Malam ini benar-benar malam gila.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Aku Mira

Aku Mira

perasaan banyak khyalannya thor 😁

2022-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Pendahuluan
2 AAS BAB 1 : Seperti Maling
3 AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4 AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5 AAS BAB 5 : Pria itu datang
6 AAS BAB 6 : Mimisan.
7 AAS BAB 7 : Bukan Homo
8 AAS BAB 8 : Malam gila.
9 AAS 9 : Kacau
10 AAS 10 : Ada yang menusuk
11 AAS 11 : Pingsan
12 AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13 AAS 13 : Rumah sakit
14 AAS 14 : Firasat
15 AAS 15 : Serangan jantung
16 AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17 AAS 17 : Permintaan Ibu
18 AAS 18 : Bangunkan Ibu
19 AAS 19 : Duka mendalam
20 AAS 20 : Ikhlas
21 AAS 21 : Empat kata
22 AAS 22 : Daffa dan Akbar
23 AAS 23 : Kata Kramat
24 AAS 24 : Sekamar
25 AAS 25 : Jantungan
26 AAS 26 : Ternyata...
27 AAS 27 : Gatel yaa?
28 AAS 28 : Kok marah?
29 BAB 29 : Aini - Daffa
30 BAB 30 : Ingin tahu
31 Bab 31 : Gak jelas .
32 Bab 32 : Kamar mandi
33 Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34 Bab 34 : Skin to skin
35 Bab 35: Dekat
36 Bab 36 : Berubah
37 Bab 37 : Pengen kawin
38 Bab 38 : Laura
39 Bab 39 : Makhluk astral
40 Bab 40 : Membelah diri?
41 Bab 41 : Ide dari Radio
42 Bab 42 : Gak jelas
43 Bab 43 : Ganti hukuman.
44 Bab 44 : Pulang
45 Bab 45 : Pesan Mama
46 Bab 46 : Kecewa
47 Bab 47 : Menemukan
48 Bab 48 : Catatan hati
49 Bab 49 : Keluarga
50 Bab 50 : Pribadi baru
51 Bab 51 : Bukan nasi goreng
52 Bab 52 : Semangat
53 Bab 53 : Anggap saja kencan
54 Bab : Percobaan
55 Bab 55 : Gila
56 Bab 56 : gak jelas
57 Jangan lupa
58 Bab 58 : Undangan pernikahan
59 Bab 59 : Ngomong sendiri
60 Bab 60 : Teman senasib
61 Bab 61 : Kesempurnaan
62 Bab 62 : Malam indah
63 Bab 63 : Oh tidak!
64 Bab 64 : Heboh
65 Bab 65 : Buntut
66 Bab 66 : Modusnya
67 Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68 Season 2 is coming...
69 Bab 68 : Romantis ala Daffa
70 Bab 69 : Hai Nina...
71 Bab 70 : Kenzo bucin
72 Bab 71 : Viona - Daffi
73 Bab 72 : Tambah lagi..
74 Bab 73 : Kenzo galau
75 Bab 74 : Kenzo - Nina
76 Bab 75 : Keputusan Viona
77 Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78 Bab 77 : Perasaan Lala
79 CINTA DAN KEBODOHAN
80 Destiny Of Love
81 Bab 78 : Viona...
82 Bab 79 : Tekad Daffi
83 Bab 80 : Apes
84 Bab 81 : Segitiga cinta
85 Bab 82 : Jantungan
86 Bab 83 : ingatan Daffa
87 Sepi nih...
88 Bab 84 : Cemburu
89 Bab 85 : Melamar
90 Kejutan untuk Viona
91 Ceramah...
92 Ada apa?
93 Ikut Ikutan
94 CUPLIKAN BAB
95 Maaf...
96 Rahasia Kak Yuli
97 Malam syahdu...
98 Siasat Daffa- Aini
99 Bermuka dua
100 Mungkin kepo...
101 Jangan serakah (1)
102 Jangan serakah (2)
103 Ketahuan...
104 Konspirasi..
105 RAHASIA CINTA ALIA
106 Demam pernikahan
107 Luka tak terlihat
108 Keluarga...
109 JANGAN AMBIL ANAKKU..
110 Tidak ada kata terlambat
111 Kumat...
112 Kebahagiaan ( last Part)
113 Petuah bijak...
114 Extra Part : 40 hari..
115 Extra Part : Selalu gagal...
116 Karya baru tiba...
117 Ternyata Aku Sendiri
118 Promosi...
119 Mampir yaa..
120 Cerita menguras emosi
121 Permintaan Terakhir Istriku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Pendahuluan
2
AAS BAB 1 : Seperti Maling
3
AAS BAB 3 : Ajari Aku selingkuh
4
AAS BAB 4 : Tidak seperti yang terlihat.
5
AAS BAB 5 : Pria itu datang
6
AAS BAB 6 : Mimisan.
7
AAS BAB 7 : Bukan Homo
8
AAS BAB 8 : Malam gila.
9
AAS 9 : Kacau
10
AAS 10 : Ada yang menusuk
11
AAS 11 : Pingsan
12
AAS 12 : Tuan donasi ternyata...
13
AAS 13 : Rumah sakit
14
AAS 14 : Firasat
15
AAS 15 : Serangan jantung
16
AAS 16 : Kejutan yang menyakiti hati
17
AAS 17 : Permintaan Ibu
18
AAS 18 : Bangunkan Ibu
19
AAS 19 : Duka mendalam
20
AAS 20 : Ikhlas
21
AAS 21 : Empat kata
22
AAS 22 : Daffa dan Akbar
23
AAS 23 : Kata Kramat
24
AAS 24 : Sekamar
25
AAS 25 : Jantungan
26
AAS 26 : Ternyata...
27
AAS 27 : Gatel yaa?
28
AAS 28 : Kok marah?
29
BAB 29 : Aini - Daffa
30
BAB 30 : Ingin tahu
31
Bab 31 : Gak jelas .
32
Bab 32 : Kamar mandi
33
Bab 33 : Untuk pertama kalinya
34
Bab 34 : Skin to skin
35
Bab 35: Dekat
36
Bab 36 : Berubah
37
Bab 37 : Pengen kawin
38
Bab 38 : Laura
39
Bab 39 : Makhluk astral
40
Bab 40 : Membelah diri?
41
Bab 41 : Ide dari Radio
42
Bab 42 : Gak jelas
43
Bab 43 : Ganti hukuman.
44
Bab 44 : Pulang
45
Bab 45 : Pesan Mama
46
Bab 46 : Kecewa
47
Bab 47 : Menemukan
48
Bab 48 : Catatan hati
49
Bab 49 : Keluarga
50
Bab 50 : Pribadi baru
51
Bab 51 : Bukan nasi goreng
52
Bab 52 : Semangat
53
Bab 53 : Anggap saja kencan
54
Bab : Percobaan
55
Bab 55 : Gila
56
Bab 56 : gak jelas
57
Jangan lupa
58
Bab 58 : Undangan pernikahan
59
Bab 59 : Ngomong sendiri
60
Bab 60 : Teman senasib
61
Bab 61 : Kesempurnaan
62
Bab 62 : Malam indah
63
Bab 63 : Oh tidak!
64
Bab 64 : Heboh
65
Bab 65 : Buntut
66
Bab 66 : Modusnya
67
Bab 67 : Ketika gengsi yang menang
68
Season 2 is coming...
69
Bab 68 : Romantis ala Daffa
70
Bab 69 : Hai Nina...
71
Bab 70 : Kenzo bucin
72
Bab 71 : Viona - Daffi
73
Bab 72 : Tambah lagi..
74
Bab 73 : Kenzo galau
75
Bab 74 : Kenzo - Nina
76
Bab 75 : Keputusan Viona
77
Bab 76 : Kejutan tidak menyenangkan
78
Bab 77 : Perasaan Lala
79
CINTA DAN KEBODOHAN
80
Destiny Of Love
81
Bab 78 : Viona...
82
Bab 79 : Tekad Daffi
83
Bab 80 : Apes
84
Bab 81 : Segitiga cinta
85
Bab 82 : Jantungan
86
Bab 83 : ingatan Daffa
87
Sepi nih...
88
Bab 84 : Cemburu
89
Bab 85 : Melamar
90
Kejutan untuk Viona
91
Ceramah...
92
Ada apa?
93
Ikut Ikutan
94
CUPLIKAN BAB
95
Maaf...
96
Rahasia Kak Yuli
97
Malam syahdu...
98
Siasat Daffa- Aini
99
Bermuka dua
100
Mungkin kepo...
101
Jangan serakah (1)
102
Jangan serakah (2)
103
Ketahuan...
104
Konspirasi..
105
RAHASIA CINTA ALIA
106
Demam pernikahan
107
Luka tak terlihat
108
Keluarga...
109
JANGAN AMBIL ANAKKU..
110
Tidak ada kata terlambat
111
Kumat...
112
Kebahagiaan ( last Part)
113
Petuah bijak...
114
Extra Part : 40 hari..
115
Extra Part : Selalu gagal...
116
Karya baru tiba...
117
Ternyata Aku Sendiri
118
Promosi...
119
Mampir yaa..
120
Cerita menguras emosi
121
Permintaan Terakhir Istriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!