Anna melihat takjub ke arah mobil mewah itu sembari memeluk tas nya dari depan.
"Kau mau pegang?" tanya Lucas yang merasa gadis itu terus melirik ke arah layar yang bisa di sentuh di depan nya itu.
Anna langsung menggeleng dan mengatur pandangan nya lagi, ia menoleh ke arah pria di samping nya dan menatap dengan bingung.
"Kita mau kemana Sir?" tanya nya menatap ke arah pria itu.
"Sejauh mana kerusuhan yang bisa kau buat?" tanya Lucas tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.
"Hah?" Anna tampak bingung mendengar nya.
Untuk apa pria itu bertanya demikian? Apa itu pertanyaan yang di lakukan untuk menyudutkan nya?
"Sa..saya bukan pembuat masalah Sir..." jawab nya dengan kaku.
"Tapi kau membuat masalah di sekolah," jawab Lucas dengan enteng.
"Tidak apa-apa, jangan khawatir. Kali ini kau bisa membuat masalah, kau selalu melakukan hal yang menarik kan?" tanya nya sembari menoleh ke arah Anna dengan senyuman yang seakan menyiapkan sesuatu.
...
Mall
Gadis itu kembali menatap dengan mata biru nya yang bulat saat memasuki pusat perbelanjaan yang besar itu dan tujuan utama nya adalah toko pakaian bermerek.
"Carikan gaun untuk dia, dan kalau bisa berikan tampilan yang membuat nya lebih dewasa." ucap Lucas sembari duduk menunggu para staf itu mencari kan gaun yang cocok untuk cumi-cumi nya.
Anna tersentak, ia tampak bingung namun seseorang mulai mengarahkan nya untuk melihat gaun-gaun yang cantik.
"Yang punya lengan panjang aja," ucap ny saat staf tersebut mencari gaun untuk nya.
Staf itu pun memberikan senyuman sebagai tanda mengiyakan ucapan gadis di depan nya.
Bersikap ramah tentu sangat di perlukan untuk pelanggan VVIP di mall besar itu.
"Berikan juga pakaian yang bisa di pakai untuk bersantai," ucap Lucas kembali memberikan perintah, "Dan buat dia pakai langsung." sambung nya agar seragam gadis itu terganti.
Para staf pun berusaha mencari pakaian yang sesuai seperti permintaan pelanggan penting nya itu.
Gaun berwarna biru terang itu kini menjadi pilihan, Lucas tak bisa membedakan nya karena baginya semua itu sama.
Lalu pakaian yang untuk mengganti seragam gadis itu pun sudah di berikan, Anna memilih untuk memakai kemeja kotak panjang dengan overal berwarna hitam untuk menutupi bekas luka nya yang belum pulih sepenuh nya.
"Ini bagus Sir?" tanya nya sembari melihat ke arah gaun nya.
Lucas tak menjawab apapun, ia bahkan tak tau bagaimana bentuk yang bagus atau tidak.
"Sudah? Kalau sudah kita kembali," ucap nya yang beranjak bangun tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.
Ia beranjak mengeluarkan kartu hitam nya dan memberikan pada staf yang berdiri di samping nya.
"Kirimkan ke alamat yang biasa," ucap nya dengan singkat.
"Ayo," ajak nya sekali lagi.
"Eh? Iya," jawab Anna yang kebingungan karna ia baru kali ini mengalami pengalaman seperti ini.
Kaki nya yang pendek itu berusaha menyamai langkah dengan pria yang bertubuh tinggi itu.
Tak ada jawaban sama sekali namun Anna pun juga tak lagi bertanya, ia hanya mengikuti langkah pria itu saja.
Tangan nya memegang pakaian baru yang ia pakai saat ini, ia baru kali ini mendapatkan pakaian sebagus itu ataupun berbelanja di tempat yang seperti itu.
Jujur saja hal itu membuat nya tersenyum sembari terus memegangi kain yang bergoyang ketika ia berjalan itu.
Setelah memasuki mobil, Lucas mulai bersuara.
"Mulai sekarang kau tinggal dengan ku, jadi kau tidak perlu kembali ke apartemen busuk mu itu lagi," ucap Lucas sembari menghidupkan mobil nya.
"Loh? Tapi?" tanya Anna mengernyit namun ia juga tak berani mengatakan yang lebih jauh lagi.
"Dua Minggu lagi, kita akan datang ke pesta. Di sana banyak paman dan bibi ku jadi aku mau kau melakukan sedikit sesuatu yang menyusahkan mereka," ucap nya pada gadis itu.
"Tapi..." jawab Anna yang ragu.
"Jangan melawan dan membuat ku kesal, oh iya kau juga harus menatap ku setiap hari setiap kali aku mau atau memberikan darah mu setiap kali aku mau lihat." ucap nya lagi yang semakin membuat Anna terdiam.
"Terus sekarang kita kemana?" tanya nya lirih.
Lucas tak menjawab namun mobil nya kali ini menuju arah mansion nya untuk kembali.
......................
Mansion Demian
Kamar yang biasa nya menjadi tempat untuk menguliti dan menyayat kulit seseorang sampai kehabisan darah adalah tempat yang sama.
Susunan pisau, ranjang yang di berikan pengait tangan dan kaki di sisi kiri dan kanan serta jeruji besi yang mirip kandang hewan itu serta rantai yang menjuntai dan dapat mudah di tarik itu pun berada di kamar yang sebenarnya cukup bagus itu.
"Bisa ganti ini, yang itu, terus itu juga yang ini juga harus di ganti..." ucap nya sembari menunjuk semua hal aneh dan mengerikan itu.
"Baik, saya akan bicarakan dengan tuan." jawab pelayan pria yang terlihat rapi itu.
Ia pun pergi dan menemui pemilik mansion mewah itu, mengetuk pintu untuk menandakan kehadiran nya.
"Ada apa?" tanya Lucas yang baru saja mengganti pakaian dan terlihat menatap dengan mata nya yang tajam sembari mengancingkan kancing di lengan nya.
"Nona Anna meminta mengganti semua perabotan yang berada di kamar nya," ucap nya sembari menundukkan pandangan nya.
Lucas diam sejenak sebelum mengatakan keputusan nya, "Jangan ganti apapun tapi pindahkan saja kamar untuk nya."
Pelayan tersebut pun menunduk dan mematuhi apa kata atasan nya yang memberikan gaji nya itu.
Anna menunggu sembari menyandarkan tubuh nya, ia tak duduk di pinggir ranjang ataupun di bangku yang ada di ruangan itu karna membuat bulu kuduk nya merinding.
...
Begitu mendengar tentang sepupu nya yang membawa gadis yang bisa di lihat warna mata nya itu untuk tinggal bersama Diego pun langsung mendatangi nya.
"Kau juga berniat membawa nya ke pesta?" tanya Diego mengernyit.
"Aku perlu alasan untuk tau kenapa cuma warna mata nya yang bisa ku lihat kan?" jawab Lucas menjawab pertanyaan sepupu nya itu satu-satu.
"Dan lagi, seseorang yang paling cocok untuk membuat mulut para kep*rat itu untuk diam adalah dia juga kan?" tanya nya sembari menoleh ke arah sepupu nya.
"Kau mau bawa dia sebagai apa? Pasangan? Dia masih anak-anak!" ucap Diego yang ingin mencegah atasan sekaligus sepupu nya itu untuk melakukan sesuatu yang nanti nya akan menambah masalah.
"Kau tau kan? Dia tidak bisa jadi pasangan ku kalau masih kecil seperti itu," jawab Lucas dengan senyuman yang menyimpan arti.
"Lalu kau mau membawa nya sebagai apa?" tanya Diego yang menatap dengan bingung.
"Simpanan ku, cuma itu status yang paling cocok untuk nya sekarang." ucap nya dengan tersenyum.
"Astaga Luc, kau yakin mereka tidak akan buat skandal tentang mu lagi?" tanya Diego yang memejamkan mata nya.
"Dari pada gosip tentang suka sesama jenis aku lebih memilih gosip menyukai anak di bawah umur," jawab pria itu dengan wajah datar tanpa merasa ada masalah sembari menegak alkohol yang terisi di gelas nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
thorr gua pengen banget nyulikk lu thorrr
2023-04-05
0
khumairah
huaa cma mo bilgg authorr hebaaaat
2023-02-26
0
Nur Lizza
bingung thor mau d hps dr dftr faporit tp kok syng.di bca trus tp kok serem bget
2023-02-13
0