Mata biru yang terbuka, menatap ke arah ruangan yang terlihat kecil namun masih bisa ditinggali.
Suara alarm yang membuat bising hingga gadis itu berdecak kesal.
"Kenapa sudah pagi? Padahal masih mau tidur," gumam nya sembari kembali memeluk guling nya.
Namun ia tau jika tak bisa berlama-lama berada dalam zona nyaman nya, gadis itu pun perlahan bangun lalu mengusap mata nya dan beranjak bersiap untuk ke sekolah.
Cukup berat dan sulit untuk gadis berusia 16 tahun itu hidup sendirian di kota besar yang penuh dengan kehidupan keras.
Namun ia juga sudah melalui banyak hal untuk dapat bertahan hingga sekarang.
Anna yang sudah bersiap dengan tas bawaan nya pun melihat ke arah ponsel nya yang memberikan notifikasi.
"Aku lolos?" ucap nya tersentak dengan terkejut.
Siluet senyuman cerah langsung terlihat di wajah cantik nya, ia pun segara menghampiri cermin dan melihat wajah nya.
"Setidak nya aku punya keberuntungan di wajah!" ucap nya tertawa sembari berpose di depan cermin nya.
......................
JNN Grup
Setelah sepulang sekolah dan sesuai waktu yang di janjikan, gadis itu pun datang ke tempat pengambilan iklan nya.
Ia memang bukan model utama melainkan model latar yang berdiri di belakang bersama model lain nya, namun hal itu tetap membuat nya senang karna ia mendapatkan bayaran yang bagi nya hampir setara dengan kerja part time di restoran.
Iris nya membesar menatap ke arah gedung bertingkat yang tampak begitu mewah dan megah.
"Apa aku bisa bekerja di sini nanti?" gumam nya sembari menatap kagum.
Namun sedetik kemudian ia pun segera membuyarkan khayalan nya, "Aduh! Tapi kuliah aja aku gak tau bisa apa tidak," sambung nya lagi yang kembali pada realita.
Ia sadar dengan kemampuan nya, tidak kaya dan tidak pintar. Tentu nya dengan dua hal itu pendidikan adalah hal yang ingin ia gapai namun tak semudah ucapan nya.
Ia pun masuk ke dalam perusahaan dengan menggunakan tanda pengenal yang di berikan oleh penjaga setelah sudah memeriksa ponsel nya yang memberikan notifikasi penerimaan nya.
Kaki kecil nya berjalan tanpa arah ke perusahaan yang seperti tak ada habis nya itu, begitu besar hingga membuat nya bingung apa saja yang berada di dalam nya hingga memiliki luas seperti ini.
"Tapi di mana tempat nya?" gumam nya yang malah nyasar yang entah berada di mana.
Tempat yang rapi dan bersih namun ia tak melihat satupun karyawan atau pegawai lain nya.
"Apa aku salah tempat?" gumam nya lagi yang ingin kembali namun ia pun lupa di mana ia tadi berjalan.
"Ya Ampun! Beneran nyasar! Kalau Sam tau pasti udah abis di ketawain!" decak nya yang berusaha mencari dan mengingat di mana tadi berjalan.
Iris biru nya membesar begitu melihat ada orang lain di sana, ia pun dengan cepat langsung menghampiri nya.
"Permisi! Maaf Sir, tempat untuk iklan yang akan di lakukan di mana yah?" tanya Anna pada pria yang berdiri di depan nya.
Pria itu diam sejenak lalu memberikan senyuman kecil, "Anda salah satu model nya? Silahkan berjalan ke arah sana lalu saat menemui lift pilih lantai 8 setelah keluar pergi ke arah kiri lalu anda bisa mencari ruangan nya di sana."
Anna pun tersenyum sembari mengingat ucapan yang di katakan pria itu.
"Terus belok kiri lift delapan," gumam nya dengan suara kecil.
"Baik, terimakasih Sir." jawab gadis cantik itu dengan senyuman cerah nya.
Anna yang berjalan ke arah yang di beri tau pun berpapasan dengan seseorang, ia tak memperhatikan namun pria yang berpapasan pada nya langsung berhenti dari langkah nya melihat ke arah gadis itu.
Diego yang melihat Lucas datang pun langsung menghampiri nya ketika pria itu seperti diam sejenak.
"Ada apa?" tanya Diego pada Lucas yang terlihat diam untuk sementara.
"Gadis yang baru lewat tadi siapa?" tanya Lucas pada pria itu.
"Dia? Entahlah, mungkin model yang akan melakukan iklan." jawab Diego karna ia tau saat Anna bertanya pada nya tadi.
"Iklan?" gumam Lucas lagi sembari berbalik menatap tempat kosong saat gadis itu sudah menghilang.
"Ada apa?" tanya Diego lagi pada saudara sekaligus atasan dan teman nya itu.
Lucas tak menjawab, ia hanya mengernyit dan berpikir apakah ia hanya salah lihat.
Yang tadi itu apa? Sangat bersinar, tapi kenapa sejelas itu? Apa ku salah lihat?
"Luc? Don't make me crazy anymore, okey?" ucap Diego yang sedang tak ingin melakukan pekerjaan aneh karna ulah pria itu lagi.
"Aku mau lihat syuting nya," ucap Lucas yang beranjak pergi lebih dulu, "Kapan mereka mulai?" tanya nya lagi sembari berbalik.
"Sekitar satu jam lagi," jawab Diego yang sudah angkat tangan dengan dengan pria itu.
Lucas pun beranjak, ia menyelesaikan pertemuan nya dengan cepat dan setelah itu datang ke lokasi pembuatan iklan yang akan di lakukan untuk peluncuran produk baru.
...
Anna terlihat bingung saat banyak orang-orang yang tengah sibuk mempersiapkan pengambilan gambar.
Ia tak tau apa yang harus di lakukan karna baru pertama kali, gadis cantik itu berjalan dan juga bertanya apa yang harus ia lakukan.
Gaun berwarna biru gelap serta make tipis dan juga rambut pirang nya yang membuat nya semakin terlihat cantik.
"Kau bisa berdiri di sini?" tanya salah seorang kru pada gadis itu.
"Ha? Di sini? Tapi aku model tam-"
"Cepat! Semua nya berkumpul!" belum sesali ia mengatakan kalimat nya namun sudah di potong.
Beberapa kru salah mengira jika ia adalah model utama maka dari itu ia di tempatkan di posisi utama.
"Loh? Kok aku di sini?" gumam nya yang kebingungan.
Duk!
Heels yang ia kenakan pun langsung kehilangan keseimbangan saat ia di tabrak dari belakang.
Wajah cantik dan mata yang sinis menatap nya tajam, "Tempat mu di belakang bukan di sini!" ucap wanita itu tak suka.
"Iya! Kan bisa bilang, memang nya gak punya mulut?" celetuk Anna tak suka dengan sikap kasar wanita itu.
Ia pun perlahan bangun dan pindah ke posisi nya semula.
Sementara itu seorang pria yang menatap semua proses yang tengah berjalan itu, mata nya hanya menatap ke arah satu titik.
"Gadis yang berdiri di sebelah kanan kedua itu siapa?" tanya Lucas sembari tak melepaskan pandangan nya.
"Dia hanya model tambahan, mau ku cari tau?" tanya Diego pada pria itu.
"Ada sesuatu di mata nya," gumam Lucas sembari melihat merinci ke arah gadis itu walau dari jauh.
Di hidup nya ia sudah terbiasa hanya dengan melihat warna hitam dan putih bagai sketsa di gambar lalu warna merah yang hanya bisa ia lihat jika berasal dari darah lalu bagaikan warna yang membentuk gambar dalam penglihatan nya.
Namun kali ini?
Ia melihat sesuatu yang jelas, bersinar, dan tampak indah bagi nya.
Pria yang terobsesi dengan warna itu pun tentu saja tak akan melewatkan kesempatan itu, gemuruh dalam dada nya ingin segera menarik dan mencongkel bola mata indah itu lalu menyimpan nya dalam toples seperti para korban yang ia sebut dengan peliharaan lalu ia kuliti.
"Aku mau gadis itu jadi peliharaan ku, lagi pula dr. Dave bilang aku harus memelihara sesuatu kan?" tanya nya pada Diego dengan senyuman yang tak beres.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
astaga....dia manusia Bang
2023-07-02
3
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
serem Bang
2023-07-02
1
Titik Luk Aida
cintai dia luc bukane mencongkel matanya.
2023-03-10
0