Calm Down! Mr. Psycho!
Ruangan yang hanya di dominasi oleh dua warna, hitam dan putih. Terlihat begitu rapi dan nyaman walaupun nyata nya seperti neraka siksaan.
Suara yang berat dengan napas yang terdengar seperti jeritan meminta tolong dengan gemerincing lonceng kecil di kaki yang di ikat dengan rantai.
Pisau tajam dengan tetesan darah yang mengalir di ujung nya membuat pria yang telungkup seakan binatang melatah itu semakin takut.
"Ku.. mohon..."
"Bu-bunuh saja aku..."
Ucap nya yang memohon sembari menyentuh kaki pria yang berdiri di depan nya.
Pria itu menatap datar, ia tak mengatakan apapun dan mulai berjongkok.
Pisau tajam yang ia pegang pun ia gunakan sebagai sandaran ke dagu seseorang yang telah memohon pada nya.
"Apa kau sedang menangis sekarang?" tanya nya dengan wajah datar dan memperhatikan pria yang terlihat tak sanggup lagi bergerak itu.
Pria yang bahkan sudah hampir kehilangan 60 persen kulit dari tubuh nya.
Brak!
Suara pintu yang membuat pria yang memiliki garis wajah tampan itu langsung berbalik.
"Sir? Anda harus segera rapat sekarang! Dewan sedang sang-"
"Ck! Mereka menyebalkan! Aku juga ingin menguliti mereka!" potong nya segera sembari bangun dan beranjak.
......................
JNN Grup
Dasi yang di ikat dengan rapi, jam tangan mewah yang tengah berdenting di tangan pria tampan itu.
Lucas Alessandro Demian nama yang indah mengikuti garis wajah yang seperti lukisan yang di pahat sendiri oleh sang pencipta.
Pria berdarah Spanyol dan Jerman yang berumur 30 tahun dan memiliki wajah yang tampan, kekayaan yang tak ada henti nya bagai air terjun yang mengalir serta tubuh atletis yang membuat nya semakin mempesona.
Namun siapa yang ada sangka jika kesempurnaan itu hancur karna pria itu yang tak mampu merasakan emosi dan melihat warna, pria yang bahkan memiliki sikap anti sosial yang sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk mendekat pada nya.
Namun kepercayaan diri pria itu juga sangat tinggi karna ia tau jika ia berada di rantai makanan teratas.
Bahkan lebih buruk dari penglihatan para penderita buta warna.
Hanya ada hitam dan putih, garis dan bayangan serta tampilan yang mirip dengan sketsa di pandangan nya.
Pria itu bahkan tak bisa membedakan ekspresi sedih, senang dan puas seseorang.
Karna yang terpantul masuk ke dalam mata nya hanya lah gambar yang seperti di lukisan. Semua nya terasa rata dan tak memiliki keindahan sama sekali.
Dan satu-satu nya keindahan adalah warna tegas dan aroma sengir yang keluar bersamaan dengan corak yang baginya indah itu.
Darah segar, sesuatu yang di hasilkan dari tubuh seseorang yang masih hidup, aroma anyir dan amis yang membuat nya tau seketika jika cairan berwarna merah itu ada.
Hal itu lah yang membuat nya begitu terobsesi dengan warna, alasan kuat yang membuat nya sangat suka menguliti orang lain.
Pria itu bahkan mengalami sakit kepala yang parah dan juga insomnia berkepanjangan yang membuat wajah nya selalu memberikan ekspresi kaku.
...
Perbincangan yang membosankan dan juga perdebatan yang membuat nya muak namun harus tetap ia ikuti.
"Baik, kita akan gunakan model sebagai brand peluncuran terbaru," ucap Lucas sembari mengernyitkan dahi nya.
Para dewan itu pun mengangguk, pria yang berpakaian rapi serta memiliki bangku yang berdiri di dekat sang penguasa itu pun berdiri.
"Baik, kita bisa akhiri rapat nya di sini." ucap Diego mengakhiri pertemuan mereka.
William Diego, pria cerdas yang memiliki karir cemerlang yang selalu berada di samping sepupu sekaligus atasan nya.
Lucas membuang napas kasar sembari memijit kepala nya yang semakin sering terasa sakit.
"Kapan jadwal ku dengan dr. Dave?" tanya pria tampan itu dengan mengernyitkan dahi nya.
Ia tau dan sadar jika dirinya bermasalah, maka dari itu memiliki dokter pribadi yang memberinya obat untuk mengurangi rasa sakit di kepala nya ataupun membantu nya agar bisa melihat dengan normal bukan seperti apa yang terlihat dalam mata nya.
"This afternoon, and I hope you don't kill your doctor anymore, Luc." balas Diego pada pria itu.
Karna sulit bagi nya mencari dokter yang mampu untuk mengobati penyakit pria itu.
Lucas tak menjawab dan hanya menatap dengan iris nya yang tajam pada sepupu sekaligus orang terdekat yang ia miliki saat ini.
......................
Suara berisik yang memenuhi koridor serta tawa dari beberapa remaja yang masih menikmati jam istirahat nya.
"Anna? Anna!"
Deg!
Mauranne Arianna Gadis berparas cantik dengan mata berwarna biru serta rambut pirang bergelombang dan juga kulit seputih susu itu pun dengan segera melepas earphone nya.
Gadis berusia 17 tahun yang tak memiliki siapapun setelah keluar dari panti asuhan yang merawat nya selama 4 tahun.
Memiliki sejuta senyuman dan keceriaan untuk di tampilkan serta sifat yang seperti wadah karna mampu beradaptasi dengan lingkungan nya.
"Ada apa?" tanya gadis cantik itu yang langsung berkerut saat teman nya menyapa nya.
"Makan dulu! Jangan main handphone terus!" ketus gadis yang mengenakan rok lebih pendek itu yang bernama Samantha.
"Aku seperti nya bisa melamar di sini, sebagai model yang jadi hore-hore nya saja!" ucap nya dengan semangat menunjukkan lowongan pekerjaan nya.
"Berarti bukan model utama?" tanya Samantha mengernyit.
"Bukan, tapikan lumayan." jawab gadis itu tersenyum cerah.
Samantha hanya tersenyum, teman nya memang sangat menyukai uang dan bekerja keras untuk itu.
"Kamu udah belajar untuk ujian Minggu depan?" tanya Samantha sembari memasukkan makanan di mulut nya.
"Belum," jawab Anna dengan santai.
"Anna! Mau tinggal kelas yah?!" tanya Samantha yang tau persis seperti apa teman nya.
"Peringkat terakhir juga tidak apa-apa yang penting tidak tinggal kelas, Haha..." jawab Anna sembari tertawa yang tak peduli dengan nilai sekolah nya.
Karna ia tau ia juga tak akan bisa menjalani tahap sekolah lanjutan karna keterbatasan biaya.
Tuk!
Samantha yang kesal pun langsung memukul kepala teman nya itu dengan sendok yang ia gunakan untuk makan tadi.
Auch!
"Sakit Sam!" ucap Anna dengan tatapan kesal nya.
Ia pun segara membalas pukulan teman nya hingga terjadi perang sendok panas di kantin.
......................
Pria yang memiliki cukup rambut yang telah turun pigmen hitam nya itu pun melihat ke arah pasien di depan nya.
"Aku sudah mengikuti anjuran mu dan juga meminum obat nya dengan teratur, tapi kenapa kepala ku masih sakit dan penglihatan ku yang semakin buruk?" tanya Lucas dengan wajah datar nya.
Ia pun mengambil sesuatu dari tas nya dan mengeluarkan nya, dr. Dave pun ingin segera muntah melihat apa yang di berikan pria itu.
Kulit wajah yang diangkat dan di iris dengan pisau lalu setelah itu di celupkan di dalam cairan darah.
"Kau sedang takut?" tanya Lucas dengan datar yang tak bisa membaca ekspresi takut pria itu.
"Tenang saja, aku baru mengulitinya tadi pagi jadi masih kulit segar." ucap Lucas dengan santai.
"Tapi kalau kau juga tidak berguna mungkin nanti kau yang akan ku kuliti juga." ucap nya pada pria itu.
Alasan ia sangat suka menguliti orang yang masih hidup tak lain karna ingin melihat cairan merah kental itu keluar dan nanti nya akan memberi sebuah objek yang terlihat ketika terbalut darah.
Diego langsung mendekat dan segara memberi tau nya agar tak membunuh dokter ke empat yang mengurus masalah kejiwaan nya.
"Apa anda sudah coba memelihara sesuatu? Mungkin jika menumbuhkan perasaan akan memberikan emosi dan nanti nya bisa mempercepat kondisi penyakit anda dan penglihatan anda," ucap dr. Dave yang bersuara sekuat tenaga karna nyawa nya di ujung tanduk.
"Aku sudah punya banyak peliharaan," ucap Lucas dengan datar.
Semua korban yang ia miliki dan ia kuliti setiap hari adalah peliharaan bagi nya. dr. Dave pun menelan saliva nya dengan susah payah dan berusaha mencari alternatif lain nya.
"Atau anda juga bisa berhubungan dengan seseorang seperti ketertarikan hubungan pria dan wanita," ucap dr. Dave
"Aku benci hal seperti itu, kau memang mau mati ya?" Ucap Lucas lagi yang mengernyit.
Diego yang mendengar itu pun langsung mendekat dan berbisik pada pria itu.
"Jangan membunuh dokter mu lagi, sulit mencari pengganti nya." ucap nya.
Lucas tak menjawab, ia hanya diam dengan wajah yang tanpa ekspresi, bagi nya semua yang ada di penglihatan nya saat ini hanya gambar dalam sketsa kecuali saat di bumbui dengan cairan merah kental.
...****************...
Karna banyak yang bilang cerita modern othor buat yang modern lagi dan nanti mudah" han karya selanjutnya othor mau buat yang kerajaan gitu wkwk (Tapi ga tau kapan🤣)
Oh iya, ini ada visual nya dan kalau gak suka bisa skip pakai visual yang pembaca mau atau imajinasi aja yah😘
Lucas Alessandro Demian 🔪🔪🔪
Maurenne Arianna 🐈🐈🐈
Selamat membaca, dan semoga suka yah💕💕💕
Jangan lupa fav dan dukungan nya💕💕💕😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
𝓓𝓲𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓲𝓷𝓮..💘
mampir thor /Joyful/
2024-07-29
0
Ziah12
Hallo kak aylis, aku mampir nihh😂
2023-09-18
2
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
visualnya keren, seperti novel ini.
2023-08-07
0