Diego tersentak sejenak, ia melihat ke arah gadis yang terlihat tersenyum itu dari jauh.
Ia merasa sedikit kasihan karna gadis muda itu mungkin sebentar lagi akan kehilangan kecantikan serta masa hidup nya begitu semua kulit di tubuh nya terlepas.
"Baik," jawab nya pada teman sekaligus saudara dan atasan nya itu.
Lucas pun beranjak dari tempat ia berdiri dan meninggalkan Diego yang kini mulai memutar otak untuk mencari cara menculik gadis itu agar tak mencolok dari luar.
...
Setelah pemotretan, Anna pun turun dari panggung, gaun biru gelap yang ia pakai sedikit menyulitkan nya hingga membuat nya sulit.
"Mau saya bantu?" ucap Diego sembari mengulurkan tangan nya pada gadis itu.
Anna tersentak tiba-tiba, paman tampan yang tadi nya memberi petunjuk arah kini menawarkan bantuan.
Ia pun tanpa rasa curiga dan takut menerima uluran tangan tersebut.
"Terimakasih," jawab Anna tersenyum manis.
Beberapa model senior yang sudah tau siapa pria itu pun memandang sinis ke arah Anna dan menatap nya dengan tak suka.
Namun gadis itu yang itu pun segera ikut bergabung dengan para senior model lain nya.
"Wah, anda cantik sekali..." ucap nya dengan mata berbinar pada salah satu wanita yang juga menjadi model seperti nya.
Tak butuh waktu lama, model yang tadi nya menatap sinis kini malah mengelus kepala nya seperti anak kucing.
Bahkan model yang tadi nya marah karna tempat nya di renggut pun kini seperti mulai menyukai nya ketika merapikan rambut yang berantakan dari gadis itu.
Diego memperhatikan dari jauh, gadis di depan nya seperti slime yang segera mampu menyesuaikan di mana ia berada.
Bersikap menggemaskan dan mengatakan sesuatu yang membuat orang senang tentu nya membuat gadis itu cepat beradaptasi.
Setelah istirahat beberapa minuman seperti jus atau kopi pun dai bagikan.
Tak ada yang tau dan tak ada yang akan menyangka juga jika terdapat sesuatu di dalam minuman yang di berikan.
Dengan binar mata biru nya yang bersinar Anna pun mengambil jus strawberry yang di siapkan.
"Enak!" ucap nya dengan senang saat meminum nya, karna ia tau ia tak akan mungkin dengan mudah meminum minuman seperti itu.
Setelah meminum nya ia pun kembali mengikuti pemotretan yang belum selesai.
Kenapa rasa nya perut ku jadi sakit? Kepala ku juga...
Batin Anna saat mengikuti pemotretan.
"Hey? Gaun biru gelap? Kau tidak bisa fokus?" tanya sang sutradara saat melihat senyuman dan ekspresi salah satu gadis berubah.
"Ma-maaf..." jawab Anna yang mulai terlihat pucat.
Pemotretan pun kembali di lakukan namun raut wajah gadis itu membuat hasil foto tak seimbang sehingga sang sutradara menurunkan nya.
"Maaf..." ucap Anna kembali mengulang.
Ia pun dengan segara langsung beranjak ke toilet untuk membasuh wajah nya, namun langkah nya semakin berat, pandangan yang semakin memutar dan kabur hingga.
Bruk!
Tubuh gadis itu terjatuh seketika dan tak lama kemudian seorang pria pun datang dan melihat ke arah nya.
"Sayang sekali, padahal dia masih muda." ucap Diego lirih dan menggendong gadis itu.
......................
Mansion Demian
Ruangan yang memiliki gaya modern klasik dengan dominasi hitam putih bagai domino, lantai yang terbuat dari marmer hingga memberikan kesan cermin ketika berada di atas nya.
Gadis itu perlahan terbangun, tempat yang dingin serta besi-besi kecil yang bagaikan kandang besar sehingga membuat nya dapat tidur di sana.
Pandangan yang mengabur itupun mulai jelas, mata nya menoleh ke segala arah hingga ia pun baru sadar sepenuh nya.
Kring!
Gadis itu mengernyit melihat ke arah kaki nya yang memiliki lonceng gemerincing serta rantai yang mengikat nya.
"Apa di sini sedang syuting juga? Tapi tema nya apa?" ucap Anna bertanya-tanya saat ia menyadari posisi diri nya.
Tak lama kemudian seorang pria yang datang dengan rambut yang masih basah serta berbalut dengan mantel mandi ke ruangan tersebut.
Dada bidang dan perut yang penuh dengan otot serta tetesan lembut buliran air yang masih terlihat membuat mata yang belum pernah melihat tubuh pria dewasa itu terpesona.
"Wah! Ciptaan Tuhan yang terindah," ucap Anna kagum hingga terus melihat nya dengan mata nya biru yang bersinar.
"Sudah bangun?" tanya Lucas sembari melihat dan mendekat ke arah gadis yang tengah terpana itu melihat nya.
"Siapa?" tanya Anna yang saat itu kesadaran nya kembali setelah mendapat asupan pemandangan.
"Tentu kau," jawab Lucas mengernyit.
"Yang tanya, Haha..." canda gadis itu yang masih tak memahami jika ia sedang di culik ataupun nyawa nya yang mungkin di ujung tanduk.
Wajah pria itu terlihat berubah, ia tak mengerti candaan karna ia selalu tak memiliki teman kecuali sepupu sekaligus sekertaris dan merangkap menjadi teman nya.
"Bercanda, kenapa serius sekali sih?" tanya Anna yang masih dengan santai dapat tertawa.
"Sir? Rantai nya di lepas bisa? Kita sedang syuting apa sih? Kenapa di kurung gini?" celetuk gadis itu.
"Syuting?" tanya Lucas mengernyit.
"Iya!" jawab Anna segera.
Sedangkan pria itu hanya menatap mata yang sedari tadi memberikan pemandangan yang berubah, sinar mata yang melihat nya saat baru datang.
Lalu binar ketika kelopak mata mengecil bagai sabit saat tertawa, serta cahaya yang tampak di balik bola biru saat tengah bertanya pada nya.
"Kita Syuting congkel mata," jawab Lucas dengan datar sembari mengambil toples dan pisau nya.
Ia semakin tak sabar untuk memiliki mata yang bisa ia lihat warna nya itu,
"Congkel mata? Itu pakai konsep ap- Auch!"
Ringis Anna saat tangan nya di tarik keluar dari kerangkeng besi itu.
Tempat tidur yang sudah di modifikasi sehingga dapat langsung mengikat tangan dan kaki hingga terlihat huruf silang.
"Loh? Ini ada apa? Lepas! Gila! Tolong!" ucap Anna mulai panik saat tangan dan kaki nya perlahan di rantai.
Suara gemerincing dari lonceng kecil di kaki nya pun terdengar nyaring ketika tubuh nya memberontak dan tak ingin ikat.
"Syuting, kita sedang syuting mengambil bola mata. Bukan nya aku sudah bilang?" tanya Lucas sembari menyentuh pipi gadis itu dengan pisau.
Mata Anna membulat sempurna, ia sungguh tak mengerti kenapa tiba-tiba bisa berada dalam situasi seperti ini.
"Tunggu! Ini bohongan kan? Yang lain mana? Model yang lain? Sutradara?" tanya nya lagi yang mulai merasa takut.
"Mereka sedang membuat iklan kan? Kau punya syuting yang berbeda," jawab Lucas sembari mulai sedikit menggoreskan ujung pisau nya yang tajam ke pipi gadis itu.
Deg!
Anna tersentak, kini ia tau jika ia sedang tak berada di lokasi syuting.
"Tenang saja aku cuma mau memiliki mata mu, bukan kau. Jadi setelah aku meletakkan di sini kau bisa kembali pulang." jawab Lucas pada gadis itu tanpa ekspresi sama seperti sebelum nya.
Jantung Anna berdegup kencang mendengar nya, Rasanya semua degup nya ingin meledak seketika.
Tangan dan kaki yang tak bisa melawan saat sudah di rantai dengan kuat.
Mana bisa pulang abis ini! Langsung beda alam iya!
Decak gadis itu dalam hati yang mulai panik.
Lucas pun perlahan menancapkan pisau nya ujung mata gadis itu.
"Tunggu! Aduh! Tunggu!" ucap Anna yang memohon pada pria itu namun tak di dengarkan karna Lucas sudah pernah mendengar permohonan yang tak terhitung jumlah nya dari para 'peliharaan' nya yang lain.
"Dari pada hanya mata ku anda kan bisa memiliki ku! Kalau ada aku pasti lebih berguna dari pada mata!" teriak nya yang mengalir begitu saja agar mata nya tak di congkel.
Lucas pun menarik pisau nya dan kembali menatap gadis itu, mata biru itu kini tampak berubah lagi seperti di dalam kaca.
"Kenapa aku harus memiliki mu?" tanya nya dengan datar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Rhmad Flash
toor buat Loukas jatuh cinta dan. BKN dia bocin Angga ketolomgan
2024-02-04
1
Asrisam87
heh,,gimana gimana?
2024-01-06
2
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
😂😂😂😂😂
bocah tenan kiiii
2023-07-02
0