Lucas membawa nya menemui kembali dokter yang menanamkan chip di tubuh gadis cantik itu.
"Kaki nya jadi lumpuh setelah bangun, apa kalian sudah bosan hidup?" suasana yang mencekam dan tajam terlihat begitu mendominasi.
"Ti..tidak mungkin tuan! Kami sudah melakukan pemerik-"
"Tapi dia tidak bisa berjalan," sela Lucas dengan cepat.
Sang dokter pun kembali memeriksa gadis itu, tubuh Anna masih gemetar namun ia tak memiliki kesalahan apapun pasca operasi.
"Tidak ada masalah tuan, dia hanya sedikit terkejut dan memang setelah sadar dari beberapa hari otot akan sedikit melemah." ucap sang dokter.
Sedikit terkejut? Aku mau mati kena serangan jantung sekarang?!
Gadis itu tak bisa mengatakan apapun di bibir nya kecuali hanya mengumpat di hari nya saja.
"Kau terkejut karna apa?" tanya Lucas yang mendekat dan menyentuh pipi halus serta pucat gadis itu.
"Ka...karna anda Sir," ucap nya lirih dengan suara yang masih gemetar namun berusaha setenang mungkin.
"Karna ku?" tanya Lucas dengan raut bingung.
"Ya, karna anda lebih tampan da..dari biasanya..." ucap nya dengan senyuman dan mata yang seperti sabit saat tersenyum dengan paksa.
Lucas tak mengatakan apapun selain hanya menunjukkan smirk nya menatap gadis yang terlihat begitu menyenangkan itu.
...
Dua hari kemudian.
Lucas menyingkirkan 'peliharaan' nya yang lain yang sudah mati tak berkulit itu dan kembali memindahkan Anna ke tempat tersebut.
Seperti hari-hari sebelumnya, ia masih terkurung di tempat yang sama. Namun beda nya kini dirinya seperti 'Peliharaan' yang paling di sayangi pria tampan itu.
Memang ia tak perlu bekerja dengan sulit seperti sebelum nya hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan nya.
Tapi ia bisa mati kapan saja jika pria itu tak lagi menyukai nya.
"Kau sudah bisa jalan?" tanya Lucas yang datang dari pintu ruangan tersebut.
Anna tersentak namun dengan cepat ia langsung melihat ke arah wajah tampan pria yang sangat menyukai warna mata nya itu.
"Sudah," ucap nya dengan wajah yang harus kembali tersenyum dan berdiri.
Lucas hanya tersenyum kecil, mungkin jika tak di perhatikan ia tidak terlihat tersenyum sama sekali.
Pria itu pun berjalan masuk dan mendekat menatap gadis yang masih memiliki rantai di kaki kanan nya.
Tangan nya menyentuh pipi halus dan wajah yang tersenyum itu, "Kau mau keluar?" tanya pria itu lagi.
Anna meremas pakaian yang ia pakai, jika salah menjawab mungkin nyawa nya akan terancam dan jika lama menjawab tubuh nya akan merasa sakit.
"Saya kan ingin bersama dengan anda, Sir!" jawab nya dengan mata yang menyipit bagai bukan sabit saat tersenyum.
Lucas tak bisa menyembunyikan senyuman nya, gadis yang ada di depan nya benar-benar berbeda di antara semua orang yang pernah masuk ke tempat nya.
"Aku akan mengeluarkan mu," ucap pria tampan itu dengan smirk yang sulit di jelaskan.
Sedangkan tangan yang awal nya mengelus pipi itu kembali beranjak mendekati mata biru Anna.
"Sir?" panggil gadis itu saat jemari Lucas terus meraba wajah yang dekat dengan mata biru nya.
"Sayang sekali aku tidak bisa mengambil nya satu..." gumam nya pria itu lirih yang tak rela berpisah dari manik terang yang di miliki Anna.
Lucas pun menarik tangan nya dan menghela napas nya, "Sebenarnya ini pekerjaan Diego tapi aku sedang bosan."
Ucap pria itu sembari memberikan map pada gadis itu di depan nya.
Anna mengernyit, namun tangan nya perlahan membuka isi map tersebut.
Manik biru mata gadis itu membulat dan tampak cerah seketika.
Berapa nol di belakang angka ini?!
Bibir nya terkatup tak mengatakan apapun kecuali isi hati yang terkejut.
"Kompensasi mu, baca secara keseluruhan." ucap Lucas sekali lagi.
Surat yang berisi jika gadis itu tak akan mengatakan apa yang ia lihat dan ia alami selama di culik atau menerima konsekuensi yang tertulis.
Melihat jika ia bisa keluar bahkan di berikan uang untuk itu membuat nya dengan cepat menandatangi surat perjanjian itu tanpa membaca nya hingga selesai.
"Kau tak baca semua?" tanya Lucas tersenyum simpul melihat gadis yang tak sabar ingin keluar itu.
Ya! Selamat tinggal mansion terkutuk dan kau manusia gila!
Gadis itu tersenyum cerah dengan mata yang menyimpan makian nya.
"Kalau begitu kau juga setuju di poin ini kan?" tanya Lucas membalik kertas itu dan menunjukkan poin ke 56.
"Pihak dua harus mengikuti perintah pihak satu tidak peduli tempat dan keadaan apapun bahkan setelah keluar dari mansion," gumam gadis itu membaca nya.
Gadis itu terkejut, bagaimana tidak? Bahkan saat ia sudah keluar, ia tetap tak bisa terlepas dari pria yang menginginkan mata biru nya itu.
"Y..ya sa..saya setuju Sir," ucap nya lirih dengan gagap.
Lucas hanya memberikan senyuman kecil, Ia menatap ke arah gadis yang berdiri menunduk di depan nya.
Langkah nya perlahan menjauh dan duduk di salah satu kursi yang berada di ruangan tersebut.
"Berlutut," ucap nya singkat.
Anna yang masih membatu karna dengan bodoh nya langsung menyetujui tanpa membaca sepenuh nya dokumen tersebut langsung tersentak dan mengikuti perintah pria itu.
"Bukan di sana tapi ke sini," ucap Lucas agar gadis itu mendekat.
Anna langsung menoleh, tubuh nya seakan bergerak sendiri mengikuti perintah pria itu karna begitu menyayangi nyawa nya.
Gadis itu pun berlutut tepat di bawah kaki pria tampan tersebut.
Lucas pun menarik kepala gadis itu agar bersandar di paha nya seperti sebelum nya, mengusap rambut halus itu dengan pelan.
"Cumi? Siapa yang pernah menikam mu?" tanya nya saat mengelus rambut gadis itu.
Deg!
Anna langsung tersentak, pertanyaan yang begitu sensitif dan kenangan yang ingin lupakan.
"I...itu..." Anna yang tak bisa mengatakan apapun.
Setiap kali ia kembali ingat hari mengerikan
itu hanya membuat telinga nya berdenging dan tubuh yang gemetar.
Entah rasa amarah ataupun takut di saat yang bersamaan, tanpa sadar gadis itu mengigit bibir bawah nya sendiri.
Pria itu kembali menanyakan sesuatu yang sangat ingin ia lupakan, hingga membuat nya tak sadar jika melukai bibir nya sendiri.
Lucas mengehentikan tangan nya, ia bisa mencium aroma anyir dari darah yang ia sukai, ia bisa merasakan tubuh gadis itu yang mulai gemetar sejak ia menyebutkan tentang bekas luka di tubuh gadis itu.
Greb!
Lucas langsung menarik tangan gadis itu hingga membuat Anna terkejut dan tanpa sadar jatuh ke pangkuan pria itu.
"Apa ini?" tanya Lucas dengan mengernyit tak suka sembari mengusap bibir yang basah karna darah itu.
"Ma..maaf Sir..." jawab Anna lirih.
Lucas memang menyukai darah namun ia tak suka ada darah yang di keluarkan tanpa seizin nya.
"Aroma mu juga berbeda," ucap nya saat mengecap darah yang ada di ujung ibu jari nya.
"Juga manis..." ucap nya sembari sembari menatap gadis yang tertunduk dengan takut itu.
Ada kala nya Anna tak bisa selalu tersenyum dengan paksa dan seakan tak bisa menyembunyikan rasa takut nya.
Humph!
Anna tersentak, ia tak tau mengapa pria itu tiba-tiba menangkup bibir nya.
Ack!
Ia meringis, dan tanpa sadar mendorong tubuh tegap yang tak bisa ia singkirkan itu saat bibir nya terasa perih karna gigitan seseorang.
Sakit! Aku tidak bisa napas!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Mr.VANO
lucas org berjenis apa ya
2023-03-13
0
Nur Lizza
ada rahasia apa sm anna y thor
2023-02-07
0
Kinay naluw
waduh ada misteri apa dari si bekas tikaman.
2022-11-06
0