Lentera Cinta

Lentera Cinta

BAB 1

"Kita putus!"

Tegas seorang lelaki yang kini telah berhasil membuat gadis di hadapannya seketika membelalak kan kedua matanya dengan lebar. Rasa tidak percaya pun menyelimutinya_ingin rasanya berontak. Dan untuk memastikan apa yang baru saja didengar, ia pun melontarkan pertanyaan terhadap lelaki yang saat ini berdiri memunggunginya.

"Apa maksud dari perkataan kamu itu, Tara?"

Lelaki yang bernama Tara itu pun menghembuskan nafas dan mengusap wajahnya secara kasar. Lalu, ia membalikkan tubuhnya_memberanikan diri untuk menatap wajah Aletha yang masih berdiri di sana menantikan sebuah kebenaran.

"Maafkan aku, Aletha. Tapi ... kisah cinta kita tidak bisa dilanjutkan lagi. Kita tidak bisa berhubungan seperti dulu, maka dari itu kita harus segera mengakhiri hubungan ini."

"Tapi kenapa, Tara? Apa kesalahan yang sudah kuperbuat?" Protes Aletha.

"Ka ... maafkan aku, Aletha. Aku akan segera menikah dengan seorang wanita yang menjadi pilihan orang tuaku."

Tara seketika menundukkan pandangannya_tidak ingin melihat bagaimana wajah Aletha saat itu. Karena Tara sendiri pun sebenarnya tidak ingin mengakhiri hubungan yang ia jalin bersama Aletha selama empat tahun. Namun, halangan besar telah menutup sudah kisah asmara mereka.

"Menikah?"

Bagaikan disambar petir di siang hari, karena pernikahan yang akan dijalani Tara adalah kehancuran bagi Aletha. Pasalnya, empat tahun bukanlah waktu yang singkat bagi mereka yang sudah menjalani kisah cinta bersama. Akan tetapi, selain pernikahan Tara yang menghalangi hubungan mereka_perjalanan hidup mereka pun sangat jauh berbeda.

"Sekali lagi maafkan aku, Aletha. Aku ... aku tidak bermaksud untuk mengkhianati cinta kita, aku tidak bermaksud untuk menyakiti hati kamu dan maaf aku tidak bisa bertahan untuk memperjuangkan cinta kita."

"Aku harus pergi Aletha. Selamat tinggal!"

Tara pun melangkahkan kakinya tanpa menoleh kembali ke arah Aletha yang masih berdiri tegap di sana. Bahkan saat ini pun punggung Tara tidak nampak dalam pandangan Aletha lagi. Sedangkan Aletha, ia masih terdiam dalam kebisuan nya. Jantungnya pun seakan berhenti berdetak, perlahan kedua matanya pun memerah. Hingga akhirnya air bening membasahi pipi nya yang putih mulus itu.

"Aku tidak percaya dengan ini semua. Tara ... bagaimana bisa kamu pergi meninggalkan aku dengan sejuta luka? Sedangkan kamu yang datang membawa sepercik kebahagiaan, tapi kini ... kamu pergi begitu saja dengan sejuta luka yang kamu ciptakan. Hiks!"

Tangis Aletha pun pecah, bahkan semakin menderu. Tubuhnya perlahan luruh ke bawah, kedua kakinya menelungkup dan kepalanya pun tenggelam dalam kedua tangannya. Dan bahu nya terlihat bergetar hebat. Mungkin hatinya begitu hancur, sedangkan ia berharap ada kebahagiaan dalam pertemuannya dengan Tara di pagi itu. Namun, kenyataan telah berkata lain_dan kebahagiaan belum berpihak kepadanya.

Drrrt

Drrrt

Ponsel genggam milik Aletha yang berada di dalam tas pun bergetar, menandakan ada sebuah panggilan entah dari siapa itu. Namun, tidak dihiraukan sama sekali oleh Aletha panggilan telepon tersebut. Dan dia hanya menangis dan terus menangis_tidak menghiraukan sekitar yang banyak orang berlalu lalu memandangi nya. Karena pertemuan Aletha dengan Tara memang di tempat keramaian, taman yang banyak dikunjungi oleh kalangan remaja hingga dewasa.

"Kamu tega Tara. Kamu tega hancurkan semua kebahagiaan itu. Dan kini, tidak ada lagi sepercik harapan untuk membangunnya lagi. Aku sakit hati Tara. Hiks!"

Tiada hentinya air bening terus mengalir membasahi pipinya. Gadis berambut pirang, berkulit putih dan memiliki mata kecoklatan itu_hatinya benar-benar hancur berkeping-keping. Apalagi saat kebehagaian yang dulu kala ia lakukan bersama Tara, seakan menari-nari dalam pelupuk matanya yang membuat hatinya semakin merasakan kehancuran dan kerapuhan.

"Tidak. Tidak Aletha, kamu tidak boleh terus menerus menangis disini. Kamu harus bangkit dari keterputukan ini!"

Aletha berusaha menyemangati dirinya sendiri, laku menghapus air mata yang sudah membuat kedua matanya lembab. Namun, begitu sulit untuk menghapus kenangan indah dan juga luka yang perih dalam hidupnya. Setelah usai menghapus air matanya, ia bangkit dan masuk ke dalam mobilnya yang tidak jauh ia parkir kan di taman tersebut.

"Aku butuh ketenangan dan aku tidak mau diganggu oleh siapapun saat aku masih ingin tenang. Jadi, maaf saja kalau kalian tidak dapat menghibungiku." Ponsel pun ia matikan.

Aletha melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun, tiba-tiba saja ia menginjak pedal rem, sehingga mobilnya seketika terhenti. Lalu, ia turun dari mobil setelah melihat kejadian yang tidak diinginkan olehnya. Bahkan ia menghampiri dua orang yang tengah berdiri di tepi jalan.

"He, mas! Tolong dong hargai perasaan seorang wanita. Jangan semena-mena terhadap wanita seperti ini!"

Aletha tiba-tiba berteriak dan marah-marah terhadap seorang lelaki yang saat itu tengah memiliki masalah dengan kekasihnya_tanpa Aletha ketahui apa permasalan di antara mereka. Sehingga terjadilah sebuah keributan di tepi jalan itu. Lagi dan lagi Aletha menjadi pusat perhatian mereka_orang yang berlalu lalang melintas dengan kendaraan mereka masing-masing.

"Aletha?"

Seseorang menghampiri Aletha ketika melihatnya tengah marah-marah tidak jelas. Dan sepertinya orang tersebut begitu mengenal Aletha, bahkan orang itu merasa malu atas sperbuatan Aletha yang jelas nampak anehnya.

"Sekali lagi maaf ya, Mas-Mba!"

"Lain kali tolong ajari Dia sopan santun dong!" ketus seorang lelaki yang sudah dimarahi oleh Aletha.

"Iya, Mas. Sekali lagi maaf ya, Mas!"

Sepasang kekasih itu pun pergi dari pusat perhatian. Begitupun dengan Aletha yang pergi begitu saja dengan laju mobil yang tinggi. Sehingga membuat seorang yang menengahi perdebatan antara dia dengan lelaki tadi mengusap kasar wajahnya. Bahkan orang itu menghembuskan nafas kasarnya. Dan dalam hatinya ia pun bertanya, "Kesurupan apa sih anak itu? Bikin rusuh dan malu saja."

******

"Setidaknya aku bisa menenangkan diri ini sejenak di tempat ini."

Aletha merasa begitu nyaman ketika sampai di tempat yang menjadi tujuannya saat itu. Pandangannya pun tak luput dari ombak yang mengalun pelan. Angin yang berhembus pelan, membuat suasana menjadi semakin tenang dan penuh keheningan. Lautan yang biru dan luas itu membuat Aletha menarik kedua ujung bibirnya. Meskipun itu senyuman yang dibaliknya penuh dengan luka.

"Begitu bodohnya aku waktu dulu. Sempat merasa indah saat bersamanya, tapi ... kini Dia jatuhkan hatiku ke dalam lubang jurang yang begitu terjal. Yang seakan membuatku sulit untuk kembali naik ke atas."

Air mata kembali membasahi pipi nya. Namun, perasaan itu segera ditepiskan_air mata seketika diserka secara kasar. Dan untuk melepas segala kepenatan, beban yang berat dan luka di hati, ia berteriak dengan kencang_bagaikan orang yang sudah hilang akal. Sehingga kembali menjadi pusat perhatian atas tingkahnya yang bodoh itu. Karena memang saat itu banyak pengunjung di pantai tersebut.

"Aku benci kamu Tara..."

"Aku benci sama perbuatan kamu Tara..."

"Aku tidak mau bertemu sama kamu lagi..."

Berulang kali teriakan itu dilakukan oleh Aletha. Dan akhirnya ada seseorang yang menghampiri nya saat masih berdiri mematung memandangi lautan yang luas. Entah orang itu hendak menegur Aletha atas perbuatannya yang membuat kegaduhan dan kebisingan? Atau justru menghibur Aletha yang masih merasa terluka?

Orang itu berdiri tepat di samping Aletha dan menatap Aletha dengan tatapan yang sulit diartikan. Akan tetapi, Aletha tidak menyadari bahwa ada seseorang yang berada di sampingnya. Dan Aletha sendiri masih menikmati indahnya lautan yang luas_dihiasi senja sore yang saat itu mempercantik pantai tersebut.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!