BAB 4

...HATI INI BERDENYUT NYERI SAAT HARAPAN INDAH TAK SESUAI KENYATAAN. MEMBUAT LANGKAH SEKETIKA TERHENTI, INGIN MUNDUR, MAJU ATAU BERTAHAN, SEAKAN BIMBANG UNTUK MEMILIHNYA....

 

Celoteh panjang telah keluar dari bibir lelaki paruh baya itu terhadap putri kesayangannya. Begitu banyak pesan tersirat untuk Aletha saat menempuh pendidikan yang diinginkannya. Yang begitu bertolak belakang dengan profesi papanya saat ini. Karena Aletha dan juga Luna lebih memilih menjadi seorang dokter.

”Jaga kesehatan kamu di sana, sayang!”

”Baik, Pa. Papa juga harus jaga kesehatan Papa saat Aletha tidak berada disamping Papa.”

Senyuman telah mengembang di bibir seorang Bagas Kara serta anggukan kecil untuk mengiyakan permintaan putrinya yang akan pergi jauh. Terasa begitu berat untuk melepaskan Aletha yang selalu dianggap putri kecil yang harus dijaga, tapi kini Bagas Kara menyadari bahwa putrinya Aletha sudah menjajaki dunia dewasa. Hanya doa terbaik untuk masa depannya dari orang tua yang menyayanginya.

”Jangan lupa kabari Papa dan Mama setelah sampai disana.” Pelukan dari Nina pun meluncur, merengkuh tubuh Aletha dengan kuat.

”Mama jangan khawatir, Aletha pasti akan mengabari kalian sesampai disana nanti. Sudah ah ... jangan sedih terus! Aletha tidak akan lama disana, setelah lulus nanti Aletha akan segera mengatur jadwal untuk pulang.”

Pelukan dari Nina pun telah terlepas, lalu dilanjut oleh Luna dan terakhir dari seorang Bagas Kara. Dan tidak lama kemudian suara Flight Operation Officer telah memberitahukan kepada semua penumpang bahwa penerbangan ke Amerika Serikat akan segera berangkat. Sehingga Bagas Kara melerai rengkuhan eratnya kepada Aletha. Dan sebelum benar-benar pergi meninggalkan Indonesia, Aletha memberikan hormat kepada Bagas Kara.

”Aletha siapa melaksankan tugas, bos!” Senyum merekah terlepas begitu saja.

Tawa mereka bertiga pun seketika pecah setelah melihat kelakuan konyol dari seorang Aletha. Namun, Nina tak hentinya menangis setelah melepas kepergian Aletha yang sudah memasuki badan pesawat. Dan tidak lama kemudian pesawat pun telah lepas landas.

---------

”Selamat tinggal Indonesia. Nantikan aku kembali beberapa tahun lagi.” Senyum yang tidak bisa diartikan dari bibir seorang Aletha telah terukir.

Aletha menonaktifkan ponselnya saat pesawat masih melambung di udara. Aletha begitu bersemangat untuk segera sampai di kota kelahiran, yaitu Amerika Serikat. Karena Aletha miliki darah campuran antara Amerika dengan Indonesia. Di mana mama kandung Aletha yang bernama Jennifer dari Amerika Serikat. Sedangkan Bagas Kara sendiri memiliki darah Indonesia asli. Namun, setelah kecelakaan maut yang menimpa putra pertama mereka membuat keluarga Bagas Kara bercerai berai.

”Alhamdulillah, akhirnya aku sampai juga dengan selamat.” Aletha kembali menarik dia ujung bibirnya. Sehingga membentuk senyuman yang sempurna.

Pesawat telah mendarat dengan sempurna. Dengan hati yang tidak sabar ingin berjumpa dengan Jennifer_bertahun-tahun telah memendam rasa rindu yang membuncah dada. Akan tetapi, tidak bisa saling menyapa untuk mengobati rasa rindu itu. Dan kini saatnya pertemuan telah tercipta kembali untuk mengobati rasa rindu yang terpendam selama itu.

”Ma, Aletha datang.” Batin Aletha.

Aletha menanti sebuah taxi yang akan dijadikan kendaraan untuk menuju ke kediaman Jennifer. Dan tidak lama kemudian taxi telah melintas dihadapannya. Di dalam taxi Aletha merasa ragu dengan alamat yang ia tulis di sebuah kertas.

”Apa Mama masih tinggal di sana? Atau sudah pindah?” tanya Aletha dalam lubuk hati.

Aletha benar-benar merasa ragu, karena sudah bertahun-tahun tidak mendapatkan kabar apapun tentang Jennifer. Namun ... Aletha kembali meyakinkan dirinya untuk menuju ke alamat tersebut dan memastikan agar tidak ada rasa ragu lagi dalam hatinya.

”Ma, Aletha kangen sama Mama. Apa Mama masih mengingat Aletha, putri Mama?”

Aletha terus bergumam saat berada di dalam taxi. Dan tidak lama kemudian akhirnya Aletha sampai di tempat tujuannya. Setelah turun dari taxi tersebut, tidak lupa Aletha memberikan upah kepada sopir taxi. Jelas itu uang dollar ya.

Aletha berdiri tegap dan menatap rumah yang nampak sepi. Tapi, selang beberapa menit kemudian terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah. Dengan mengucapkan basmalah Aletha memberanikan dirinya untuk bertamu ke rumah itu.

”Tok, tok, tok,”

Pintu diketuk secara pelan_tidak lama kemudian pintu dibuka. Dibalik pintu terlihat seorang wanita berbadan tinggi dengan tubuh berisi, tetapi tidak menandakan wajah yang terlihat tua. Karena selalu dipoles dengan beberapa make up yang cukup tebal.

”Cari siapa?” tanya wanita itu.

Aletha terdiam, ingin rasanya ia segera memeluk dan merengkuh dengan kuat tubuh wanita itu. Tapi, hatinya begitu hancur setelah ia melihat apa yang baru saja terjadi. Seorang lelaki dengan tubuh besar, tinggi dan kuat_tengah memeluk Jennifer dari belakang. Bahkan terlihat dari tatapan lelaki itu yang tidak baik-baik saja. Ada tatapan dari lelaki ****** dan berhidung belang.

”Trakkk...”

Seperti itulah kira-kira bunyi hati Aletha. Patah, hancur berkeping-keping saat melihat apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Dan itu sukses membuat Aletha hanya diam terpaku, seolah kakinya tidak mampu menopang tubuhnya, lidahnya juga begitu kelu untuk sekedar memanggil mama.

”Hati ini berdenyut nyeri saat harapan indah tak sesuai kenyataan. Membuat langkah seketika terhenti, ingin mundur, maju atau bertahan, seakan merasa bimbang untuk memilihnya.” Batin Aletha seraya menatap tajam Jennifer yang masih dihadapannya.

Perlahan air mata luruh begitu saja dar ujung pelupuk matanya. Rasa amarah, kecewa dan sedih begitu beradu menjadi satu dalam hati Aletha. Seolah api telah berkobar dalam dirinya.

Aletha menghembuskan nafas berat, lalu menyeka air matanya dengan kasar. Dengan segala keberanian yang ada, ia mencoba memperkanalkan kembali siapa dirinya dihadapan Jennifer.

”Selamat pagi, Ma. Ini ... aku ... Aletha.” Senyum tipis telah terukir di bibir Aletha.

Hening...

Jennifer masih terdiam terpaku, menatap tajam wajah Aletha dengan mata berembun. Jennifer perlahan melangkahkan kakinya untuk memeberikan rengkuhan kepada Aletha. Namun, Aletha segera memberikan pertanyaan yang sukses membuat Jennifer kembali terdiam dengan seribu bahasa.

”Siapa Dia, Ma?” Aletha menatap tajam lelaki yang masih berada di pintu.

”Dia...”

”Apa Dia ... suami, Mama?”

”Akh tidak, aku hanya bersenang-senang saja dengan Jennifer. Dan oh ya ... kalau saya lihat ... kamu cantik dan menarik.” Senyum semirk pun terukir di bibir lelaki itu.

Aletha berdecak. Sungguh hatinya benar-benar merasakan kehancuran setelah mendengar kata-kata yang seharusnya tidak terucap dari lelaki itu. Dan Aletha merasa bahwa lelaki ****** dan berhidung belang itu telah merusak ibunya, Jennifer.

Aletah berusaha tenang, air mata yang tadinya mengalir begitu saja kini seketika berhenti. Untuk memastikan apa yang didengarnya, ia melontarkan pertanyaan kepada Jennifer.

”Apakah yang dikatakan lelaki itu benar, Ma?” tanya Aletha ber antusias.

Hati Aletha kembali hancur setelah melihat anggukan pelan dari Jennifer. Di mana itu menandakan sebuah kebenaran, hanya bermain-main dengan lelaki yang berhidung belang. Dan akhirnya Aletha murka, api kemarahan telah berkobar dalam dirinya.

”Waw, bagus sekali perbuatan Mama. Apa setelah berpisah dengan Papa hanya ini yang bisa Mama lakukan? Sungguh ... Aletha sangat kecewa dengan Mama.”

”Aletha ... Mama bisa menjelaskan semuanya sama kamu. Tolong, dengarkan Mama sebentar saja...”

”Terlambat. Jangan anggap Aletha anak Mama lagi! Anggap Aletha sudah mati, sama seperti kak Alex. Permisi!” tekan Aletha.

Aletha berlari meninggalkan kediaman Jennifer dengan membawa koper sedang nya. Dan ia tidak bisa membendung air matanya lagi. Sehingga luruh begitu saja membasahi pipinya yang putih mulus. Entahlah kemana Aletha akan berhenti, karena ia tidak memiliki apapun di sana. Tadinya sepercik harapan untuk tinggal bersama sang ibu membuatnya bersemangat untuk menempuh pendidikan di negeri seberang. Namun, harapan itu kandas setelah kenyataan tidak sesuai dengan apa yang dibayangkannya. Sedangkan Jennifer sendiri ia masih terdiam terpaku, tidak lama kemudian tubuhnya luruh ke bawah dengan air mata yang mengalir bagai. derasnya air sungai.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!