BAB 14

”Lagu adalah alunan musik yang seringkali membuatku merasa tenang... dan damai. Tapi... lagu yang menjadi favorit ku bukanlah lagu yang yang bermelo, melainkan lagu yang mampu membangkitkan rasa semangatku kembali membara, menghilangkan sejenak rasa rindu dari seorang anak kepada ayahnya dan membuatku menjadi Aletha yang sesungguhnya... Aletha Bagas Kara.”

--------

Mentari pagi telah menyapa kedua mahasiswa yang sebentar lagi akan memiliki gelar sebagai Dokter ahli bedah jantung. Hanya tinggal satu bulan lagi perjalanan Aletha dan Laura untuk menjadi seorang dokter yang sesungguhnya segera tercapai. Dan kini mereka telah disinukkan dengan tugas-tugas skripsi yang harus mereka kerjakan dengan teliti dan bagus, agarereka lulus dalam tahap itu. Sehingga acara wisuda dan sumpah seorang dokter bisa mereka lakukan pada bukan berikutnya.

”Bagaimana, Ra? Sudah selesai?”

”Sedikit lagi, Al. Punya kamu bagaimana?” Laura bertanya balik.

”Alhamdulillah sudah, Ra. Besok tinggal ajuin ke dosen saja. Apa kamu perlu bantuan ku?”

”Ah, tidak, Al. Tinggal beberapa kata lagi kok.” Gumam Laura.

Aletha hanya manggut-manggut_mengerti apa yang dimaksud oleh Laura. Karena Aletha tidak mau mengganggu Laura, maka seperti biasa, ia merajuk dengan benda pipihnya lalu, menancapkan kabel headset ke telinganya untuk mendengarkan lagu favorit nya. Di mana lagi itu adalah lagu yang mampu membangkitkan rasa semangat siapapun yang mendengarkannya. Bukan lagu yang memiliki alunan slow dan bukan pula lagu yang bermakna tentang romantisnya cinta. Melainkan lagu berjiwa ksatria, memiliki semangat yang membara.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, jam makan siang pun kini telah tiba. Begitu halnya dengan Laura, ia sudah menyelesaikan tugas skripsinya dengan sempurna. Harus diakui kemampuan Aletha dan Laura memang lumayan, karena IQ yang mereka miliki 90% hampir sama. Sehingga tidak terlalu sulit bagi mereka membuat skripsi tersebut.

”Al, kamu lagi mendengarkan musik apa?” tanya Laura yang melihat Aletha memiliki mata yang tajam, entahlah apa yang sedang Aletha lakukan?

”Lagi dengerin musik favorit aku, Ra. Kamu mau dengar juga?” tawar Aletha yang menyodorkan headset nyanya sebelah kanan.

Laura begitu penasaran dengan musik apa yang didengar oleh Alethasaat itu. Sehingga ia pun menyambut dengan semangat lagu yang menjadi favorit seorang Aletha.

Laura memasangkan headset ke telinga kirinya, mendengarkan dengan seksama lagu yang membuatnya merasa tersanjung, semangat yang hilang kini kembali membara dan rasa rindu sejenak telah terobati.

*Komando latihan pertempuran...

Di sini para raider dilahirkan...

Dengan jiwa satria infentari namanya supra marga ... pedoman kita

Gunung hutan rawa laut ditempa...

Itulah sahabat kita

Semangat membara tak kenal menyerah

Tri Dharma selalu siap sedia...

Dimana kami berada Merah Putih selalu di dada...

Tri Dharma rela berkorban jiwa...

Untuk bangsa dan negara...

Lebih baik gagal di medan latihan

Daripada gagal di medan pertempuran...

Di bawah naungan ibu pertiwi

Tri Dharma tak pernah ingkar janji...

Untuk bangsa dan negara ini...

NKRI HARGA MATI*...

Lagu itupun terus diputar berulang-ulang kali oleh mereka. Karena mereka begitu menikmati alunan lagu yang mampu mengobarkan semangat pada jiwa muda seperti mereka, lebih-lebih sekarang mereka tinggal di negara asing.

”Bagaimana Ra, kamu suka kan, lagunya?” Aletha memastikan.

Laura manggut-manggut seraya berkata, ”Iya, Al. Aku ... jadi rindu sama Ayah dan Kakakku.” Laura menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan kesedihannya.

”Jangan bersedih Ra, Ayah dan Kakak kamu pasti juga merindukan kamu. Kalau jauh begini ... pasti mereka sedang berjuang untuk bangsa dan negara yang tidak ingin mereka hianati setelah mengucapkan janji itu. Jadi ... kamu harus mendukung mereka dalam segala kegiatan, termasuk di medan perang.” Aletha tersenyum simpul.

”Kamu benar, Al. Oh iya, ngomong-ngomong kenapa kamu suka dengan lagu itu?” Laura menatap Aletha dengan penasaran.

”Aku suka saja. Dan aku juga ... harus menjadi kuat seperti Aletha yang dulu, tanpa beban.” Aletha terkekeh.

”Memangnya begitu ya? Tanpa beban? Anak kecil dong, Al?” Laura bertanya dengan wajah yang begitu polos.

Aletha hanya terkekeh melihat bagaimana ekspresi wajah Laura saat itu. Lucu, iya ... lucu. Wajahnya yang begitu polos membuat Aletha menyukainya. Bahkan dalam hati Aletha, ia berjanji akan selalu membuat tawa Laura tetap ada tanpa ada rasa sedih sedikitpun. Karena Aletha baru kali ini mendapatkan sosok sahabat yang benar-benar menyayanginya, menerimanya dalam segala kekurangan yang ada dan selalau ada untuknya dalam suka maupun duka.

’Lagu adalah alunan musik yang seringkali membuatku merasa tenang... dan damai. Tapi... lagu yang menjadi favorit ku bukanlah lagu yang yang bermelo, melainkan lagu yang mampu membangkitkan rasa semangatku kembali membara, menghilangkan sejenak rasa rindu dari seorang anak kepada ayahnya dan membuatku menjadi Aletha yang sesungguhnya... Aletha Bagas Kara.’ Aletha bergumam dalam hati seraya membayangkan gambaran ayahnya dalam pelupuk matanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 siang, tanpa disadari keduanya belum juga makan siang ataupun sholat kala itu. Dan suara ketukan pintu dari luar kamar mereka pun telah terdengar.

”Ra, kamu pakai jilbab kamu dulu gih! Aku akan bukan pintunya,”

Aletha berjalan gontai untuk membuka pintu kamarnya. Dan di balik pintu ada Nyonya Eris, pemilik kos yang ditempati oleh Aletha dan juga Laura. Kehadiran Nyonya Eris membuat Aletha terkejut, karena sebelumnya tidak pernah kamarnya itu dikunjungi oleh pemiliknya.

”Hallo, cantik. Mungkin Mommy mengganggu kamu dan Laura, tapi ini harus segera disampaikan. Ada dua lelaki yang ingin bertemu dengan kalian ... sekarang ada di depan.” Nyonya Eris pun pergi dan meninggalkan Aletha dengan seulas senyuman.

Aletha menatap Nyonya Eris yang punggungnya kian tidak terlihat lagi. Ada rasa penasaran dalam. benaknya tentang siapa lelaki yang ingin bertemu dengannya bersama Laura. Sedangkan Aletha merasa ia tidak memiliki janji temu dengan lelaki manapun dan siapapun.

Rasa penasaran itupun semakin membuncah, sehingga Aletha meminta Laura untuk segera mempercepat dalam memakai jilbabnya. Dan tidak lama kemudian akhirnya Laura telah selesai memakai jilbabnya, lalu Aletha dan Laura segera berjalan dengan langkah cepatnya menuju ke depan.

”Deg...”

Hati seorang Aletha berdenyut saat memandang lelaki yang begitu dikenalnya itu dengan pesona yang begitu tampan. Ada rasa ingin segera menyapa, tetapi langkahnya tiba-tiba terhenti dengan rasa ragu yang menyelimutnya. Bahkan jantungnya berdebar hebat tak seperti biasanya. Ada hawa aneh yang menjalar ke tubuhnya, tapi entah itu apa?

”Al, kenapa berhenti?” tanya Laura memastikan.

”Aku ... aku ... ragu untuk bertemu dengannya, Ra.” Aletha menahan lengan Laura dan memaksa Laura untuk berhenti melangkah.

”Kenapa ragu, Al? Kita hanya bertemu. Bukankah ... aku sudah pernah bilang danenjelaskan semuanya kepadamu?”

Aletha hanya mengangguk samar, tetapi tatapannya tak mau beralih dari lelaki yang berdiri tegak di depannya, tetapi membelakangi tibuhnya. Sehingga lelaki itu tidak tahu Aletha sudah sedari tadi memandanginya tanpa mata yang berkedip.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!