BAB 13

...”Ketika hamba Engkau pisahkan dengan lelaki yang tidak pernah memperjuangkan cinta itu ... kini Engkau mempertemukan hamba dengan lelaki yang memiliki cinta tulus tanpa banyak menuntut. Hingga hamba merasa yakin bahwa Dia lah lelaki yang Engkau takdirkan untuk hamba-Mu ini...”...

--------

Aletha menatap punggung Fajar yang kian semakin menjauh_tidak terlihat lagi. Setelah kepergian Fajar, ada rasa yang aneh dalam hatinya. Plesss ... mungkin seperti itulah bunyi hati Aletha, tetapi ia mencoba untuk tidak memperlihatkan rasa kehilangannya kepada Tara dan Laura karena Fajar telah berlalu.

”Al, aku permisi angkat telpon dulu, ya!” pamit Laura, lalu melangkah pergi.

”Mama ... main sini!” teriak anak Tara memanggil Tania.

Seketika Tania menghampiri putranya yang ingin bermain. Dan dengan sabar Tania menemani Gava di wahana bermain. Sedangkan Aletha, ia kini hanya berdua saja dengan Tara_membuatnya sedikit merasa tidak nyaman, tetapi ia harus tetap bersikap biasa saja.

”Al, aku ... merindukan kamu!” celetuk Tara yang tidak ada rasa malu sama sekali.

”Hah, gila kamu, Tar! Aku tidak percaya jika kamu ... akan menjadi lelaki yang tidak tahu malu sama sekali. Lihat mereka Tar, istri dan anak kamu kandung kamu.” Aletha berdecak.

”Aku tahu Al, mereka keluarga kecilku. Tapi ... aku tidak ada rasa sama Tania. Aku cinta sama kamu,”

”Plakkk,”

Seketika tamparan keras telah mengudara ke pipi Tara begitu saja. Aletha benar-benar tidak tahu harus bersikap bagaimana kepada Tara, ingin memukul lebih dari tamparan tapi ... malam itu di tempat keramaian, ingin diam saja tapi ... Tara adalah sosok lelaki yang tidak bisa dipercaya akan sebuah janji yang sakral. Janji yang sudah diucapkan olehnya saat pernikahan dengan Tania. Dan setiap kata yang terlontar dari Tara membuat seorang Aletha tersulut api kemarahan.

”Jaga bicara kamu, Tara. Kalau kamu memang cinta, dimana Tara yang dulu memutuskan aku secara sepihak? Kamu pergi ... dan sekarang, lupakan aku dan masa lalu yang pahit. Lagipula, aku sudah jatuh hati dengan lelaki lain, permisi!”

Aletha meninggalkan Tara begitu saja tanpa mengucap salam, karena Aletha tahu bahwa dirinya yang berbeda keyakinan dengan Tara.

Aletha melangkahkan kakinya, mengelilingi pasar malam dengan api kemarahan yang masih belum mereda dalam hatinya. Dan saat itulah, benda pipih Aletha yang berada di dalam saku celananya tengah berdering. Aletha yang merasa penasaran, seketika menghentikan langkahnya lalu merogoh saku celananya dan mengambil ponsel itu.

”Papa ...?” gumam Aletha.

Ingin sekali Aletha menerima panggilan dari Bagas Kara, tapi ia meragu. Sehingga tombol terima masih belum juga ditekan. Masih dibuatkan bergetar dengan nada dering yang ia sukai. Tapi... dalam pikirnya melintas tentang ucapan Fajar, sehingga ia menerima panggilan itu, lalu menepi_ke tempat yang sepi agar perbincangan keduanya tidak dapat di dengar oleh seorang pun.

”Assalamu'alaikum, Pa.” Ucap salam Aletha dengan lembut.

”Wa'alaikumsalam, Al. Bagaimana kabar kamu? Papa merindukan kamu, baru kali pertama telpon Papa ini telah diterima olehmu. Apa kamu tidak merindukan, Papa?” tanya Bagas Kara tiada henti.

”Alhamdulillah, Aletha baik kok, Pa. Maaf, jika Aletha baru bisa menerima panggilan Papa, tapi itu semua Aletha lakukan demi Papa. Jangan terlalu banyak bertanya apa alasannya!” pekik Aletha.

Bagas Kara yang mendengarnya pun seketika tertawa, melepas rasa rindu terhadap putrinya. Dan perbincangan itupun masih berlanjut sampai keduanya benar-benar merasa lelah untuk tertawa. Begitu halnya dengan Laura, kini ia juga tengah menerima panggilan dari ayah dan kakaknya. Dan rasa rindu ingin berjumpa dengan sanak saudara telah mengeruak di dalam jiwa keduanya.

”Ra, Ayah sama kakak kamu ada Amerika juga loh! Tapi maaf, jika kami tidak bisa menemui kamu, karena tugas Ayah dan kakakmu hanya dua hari saja. Kamu jaga baik-baik diri kamu!”

”Iya, Ayah. Tidak apa-apa kok, Laura tahu akan hal itu. Dan insyaa Allah, Laura akan menjaga diri dengan baik. Ayah dan kakak juga harus menjaga diri dengan baik.” Senyum merekah telah terukir di bibir Laura.

Rayhan mengangguk, tidak lama kemudian sapa dan tawa telah berakhir dengan ucapan salam sebagai penutupnya. Hal sama pun telah dilakukan Aletha dengan Bagas Kara. Dan kini Aletha tengah menghubungi Laura yang belum ia jumpai lagi setelah kebersamaan mereka saat masih bersama-sama dengan yang lainnya.

Aletha dan Laura memutuskan untuk pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam. Yang membuat keduanya tidak bisa menahan rasa kantuk yang melanda. Ingin rasanya mereka segera merebahkan tubuh yang lelah di atas kasur empuk dan terjun ke pulau kapuk bersama. Tapi sayang, mereka harus mengayuh sepeda selama satu jam untuk sampai ke kos mereka.

------

”Ra, kamu tidur dulu ya! Aku ... masih mau buka surat dari kak Fajar dulu,” Aletha memperlihatkan senyum simpul nya.

”Aku tunggu kamu saja, Al. Aku ikut penasaran dengan isinya,” Laura menyengir.

”Baiklah, kita baca bergantian.” Putus Aletha, lalu membuka pelan setiap lipatan kertas itu.

Aletha membaca dengan tatapan tak berkedip dan tanpa suara. Dengan pelan dan seksama Aletha membacanya, yang membuatnya terenyuh dan semakin mengagumi Fajar.

...”Assalamu'alaikum, Al. Ini surat yang entah kesekian, karena aku tidak pernah menghitung ke berapa surat ini ku lampirkan untukmu. Seperti halnya cinta yang tertanam di dalam hatiku ... tidak terukur seberapa besar dan sebera luas cinta itu untukmu. ...

...Al, aku ingin meminta ijin kepadamu. Atas keyakinan ku dan atas keinginan ku, aku mengkhitbahmu. Dan ini ku lakukan sebagai seorang lelaki yang dicintai Allah tanpa melakukan hal yang melanggar agama-Nya. ...

...Al, aku tidak ingin memaksa kamu untuk memberikan jawaban khitbah ku saat ini juga ... dan semua keputusanmu akan tetap aku tunggu. Jika kamu menolak ku, tak apa. Cukup menanamkan cinta untukmu saja sudah lebih dari cukup bagiku. Asalkan tawa bahagiamu tetap terjaga....

...Tapi ... aku juga tidak mau menyerah begitu saja sebelum memperjuangkan mu. Aku akan tetap melangit kan do'a dalam setiap sujudku agar aku lah pemenang hatimu. Tapi ... semua akan ku kembalikan kembali kepada Allah, karena takdir hanya Allah lah yang tahu. ...

...Dokter Fajar. ...

...Jangan lupa berikan nomor ponsel orang tuamu kepadaku ya, Al.”...

--------

Aletha menarik kedua ujung bibirnya dan melukiskan senyum bahagia. Bahkan hatinya kini tengah berbunga-bunga, seolah kupu-kupu ingin sekali hinggap di sana. Hati seorang Aletha kini telah terluluhkan oleh sikap Fajar. Yang tidak pernah ada dalam diri Tara, sangat jauh berbeda.

Laura yang berganti membaca surat tersebut, ikut tersenyum dengan merekah. Bahkan Laura merasa ikut bahagia bahwa ada seorang lelaki yang memberanikan diri untuk mengkhitbah Aletha, sahabatnya itu.

”Ra, aku boleh tanya sesuatu?”

”Emm...” Laura mengangguk pelan dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

”Khitbah itu ... apa ya?” tanya Aletha dengan cengiran.

Ngalamat Laura tepok jidat. Lagian sih, Aletha kok nggak tahu apa itu khitbah. Baiklah! Laura akan menjelaskan kepada Aletha apa itu khitbah.

”Dalam Hukum Islam khitbah itu seorang laki-laki yang meminta kepada seorang perempuan untuk menjadi istrinya, dengan cara-cara yang umum berlaku ditengah-tengah masyarakat.”

”Khitbah pada umumnya di lakukan oleh laki-laki. Maka yang memulai disebut "khoothoban" (yang meminang) ... sedang yang lain disebut "makhtuuban" (yang dipinang).”

”Bagaimana, Al? Sudah mengerti? Kalau belum mengerti, bisa dilanjut besok saja ya! Aku ... sudah mengantuk berat.”

Seorang Aletha mungkin masih belum puas atas penjelasan Laura yang panjang itu, sehingga ia akan melanjutkan bertanya kembali saat hari esok. Dan kini Aletha ingin mengambil air wudhu lalu menyusul Laura yang sudah lebih dulu masuk ke alam mimpi.

”Ketika hamba Engkau pisahkan dengan lelaki yang tidak pernah memperjuangkan cinta itu ... kini Engkau mempertemukan hamba dengan lelaki yang memiliki cinta tulus tanpa banyak menuntut. Hingga hamba merasa yakin bahwa Dia lah lelaki yang Engkau takdirkan untuk hamba-Mu ini.” Aletha tersenyum tipis, lalu ia membaca do'a sebelum tidur sebelum masuk ke alam mimpi.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!