BAB 10

”Cinta...? Haruskah aku membuka hati dan memercayai cinta? Tidak. Sakit karena cinta sudah terlalu pahit terjadi kepadaku. Sehingga aku tidak memercayai apa itu cinta.”

 

Aletha masih terdiam dalam heningnya malam. Merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari seorang lelaki dihadapannya. Dan seakan memori tentang Tara kembali berputar-putar dalam otaknya. Sehingga membuat Aletha merasa geram_mengepalkan tangannya begitu erat dan mengatupkan rahangnya kuat.

”Jatuh hati padaku? Siapa kamu? Berani sekali sudah jatuh hati padaku. Maaf, asalkan kak Fajar tahu ... sampai saat ini aku tidak percaya dengan cinta. Karena cinta hanya akan menimbulkan luka di hati dan juga dalam hidup. Jadi ... jangan terlalu berharap kepadaku. Permisi, assalamu'alaikum.” Ketus Aletha, lalu pergi.

”Al, kamu boleh tidak memercayai cinta. Tapi Allah yang Maha tahu segalanya, termasuk takdir. Aku menyatakan perasaanku kepadamu, karena aku yakin kamu takdir yang Allah ciptakan untukku.” Teriak Fajar.

Seketika Aletha menghentikan langkahnya, lalu kembali berbalik dan menatap Fajar dengan tajam. Aletha meniliti benar bagaimana ekspresi wajah Fajar saat itu, ketika ia menolak cintanya. Ada kesenduan dalam kedua matanya, seakan merasakan kesedihan saat Aletha tidak mau membuka hati untuknya.

”Cinta...? Haruskah aku membuka hati dan memercayai cinta? Tidak. Sakit karena cinta sudah terlalu pahit terjadi kepadaku. Sehingga aku tidak memercayai apa itu cinta.” Batin Aletha yang masih menatap tajam Fajar.

Kedua bahu Fajar merosot ke bawah, hanya rasa pasrah kepada Allah yang bisa ia terima. Dan ia kembalikan takdir cintanya kepada Allah, melangitkan do'a dalam diamnya. Fajar percaya, jika takdirnya adalah Aletha maka, mereka akan dipertemukan dengan cara yang berbeda.

”Maaf kak Fajar, aku tidak bermaksud bicara kasar seperti itu tadi. Tapi ... aku benar-benar tidak percaya dengan cinta. Setelah aku mengalami kepahitan cinta, aku belum bisa membuka hati kembali. Sekali lagi maaf.” Aletha berusaha menarik kedua ujung bibirnya untuk memberikan senyum tipis kepada Fajar.

Setelah menatap dan meneliti secara seksama, langkah Aletha tertuju kepada Fajar. Ia berusaha minta maaf kepada Fajar, meskipun ia tetap menolak perasaan Fajar terhadapnya. Begitu amat sulit untuk seorang Aletha memercayai cinta, setelah kedua orang tuanya bercerai dan juga penghianatan Tara terhadapnya.

Aletha merasa hatinya terluka saat menatap sendu mata Fajar yang berdiri di hadapannya, tapi... itu hanya secuil saja. Dan ia berusaha untuk menghibur Fajar, agar tidak bersedih setelah menolak cintanya secara halus. Karena Aletha tidak bisa meluruhkan hatinya begitu saja.

”Tidak apa-apa, Al. Aku bukan lelaki yang bertipe memaksakan kehendak. Aku memang mencintai kamu, tapi jika hanya mencintai saja tanpa memiliki ... aku pun ikhlas. Karena cinta yang tulus bukanlah cinta yang akan memaksanya untuk tetap dimiliki, cinta yang tulus adalah merasa bahagia saat wanita yang aku cintai merasa bahagia dan sedih jika ... Dia juga bersedih.” Fajar menatap lekat wajah Aletha yang memang hanya berjarak satu centimeter saja.

Sungguh jawaban yang bijaksana dari seorang Fajar, yang mampu membuat Aletha terdiam dan membeku. Bahkan saat tatapan mereka beradu, ada desir hebat yang menjalar ke dalam tubuh Aletha. Jantungnya berdetak begitu kencang_seperti tak biasanya.

--------

”Sudah pulang, Al?” tanya Laura yang terbangun dari tidur.

Tepat pukul sebelas malam, Aletha baru saja kembali ke kos nya dengan perasaan yang beradu menjadi satu. Rasa bimbang, telah berhasil mengusai seorang Aletha. Dan rasa itu tidak dapat ia pendam sendiri, sehingga ia menumpahkan rasa yang beradu menjadi satu kepada Laura.

”Ra, aku ... boleh cerita sesuatu kepadamu?” Aletha menatap serius Laura yang masih belum sepenuhnya tersadar dari tidurnya.

”Cuci muka gih, aku mau cerita serius. Banget malah.” Gumam Aletha sembari mengerjapkan kedua matanya.

”Iya... iya... tunggu sebentar!”

Laura segera mengiyakan permintaan Aletha, menuju kamar mandi untuk membasuh muka yang memang masih merasa mengantuk. Tapi terpaksa bangun demi permintaan sahabatnya itu. Dan selepas Laura dari kamar mandi, ia mendapati Aletha yang tengah duduk di bibir kasur sedang melamun.

”Al, kamu kenapa?” tanya Laura yang membuyarkan lamunan Aletha seketika.

”Aku ... ada sedikit masalah, Ra. Aku dilanda rasa bimbang dan ... campur aduk gitu pokoknya!” keluh Aletha.

”Ya sudah, makanya cepat cerita!”

”Tapi ... aku bingung mau mulai darimana ceritanya, Ra?”

”Astaghfirullah hal azim, Al. Terus, tadi kenapa kamu minta aku cepat-cepat cuci muka?”

”Ya maaf, Ra. Tapi tiba-tiba saja aku bingung mau mulai ceritanya darimana.” Aletha menyengir.

Hening...

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Aletha masih bertahan dengan diamnya, mencoba berpikir bagaimana cara memulai bercerita tentang Fajar yang mengungkapkan perasaannya kepada Laura. Sedangkan Laura, ia masih bertahan menemani Aletha yang seperti itu, memberi waktu kepada Aletha untuk berpikir dan menenangkan dirinya. Dan itulah sahabat yang sebenarnya, tidak meninggalkan satu sama lain ketika dalam kesusahan.

”Ra, tadi saat aku keluar aku ... bertemu dengan kak Fajar.”

”Iya, terus?” tanya Laura polos.

”Terus ... Dia ... menyatakan cintanya kepadaku.” Jawab Aletha dengan ragu.

”Hah?”

Laura terkejut, mulutnya menganga dengan lebar, tetapi tidak lama kemudian ia tersadar dan segera membungkam mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Rasa penasaran begitu menyelimuti dirinya, begitu antusias ingin mendengarkan cerita Aletha. Dan suasana berubah menjadi hangat setelah Laura memberikan tutur kata lembutnya sebagai seorang sahabat yang mengerti bagaimana Aletha.

”Aku menolaknya. Karena ... aku masih belum siap untuk membuka hati, Ra.” Gumam Aletha.

”Al, aku tahu rasa takut itu wajar bagi manusia. Tapi ... kita itu makhluk Allah, ada Allah yang berada di sisi kita. Kamu percaya takdir?” Laura memberikan senyum kepada Aletha.

”Dulu aku percaya, tapi setelah ... aku tidak berjodoh dengan Tara, aku tidak percaya takdir.”

”Sekarang kamu harus percaya, bagaimanapun juga takdir adalah ... cerita yang memang tidak kita ketahui bagaimana nanti. Dan takdir siapa pasangan kita, itu sudah tertulis dalam sebuah buku yaitu, lauhul mahfudz. Kita sebagai manusia tidak bisa menolak jalan cerita kita bagaimana nantinya.” Tutur lembut Laura seraya tersenyum.

”Aku tahu Ra, kita hanya bisa menjalani saja dan berusaha semampunya. Tapi ... aku masih bimbang harus bagaimana.” Aletha menatap Laura dengan wajah sendunya.

”Al, Allah tidak akan memberikan beban melampaui batas kemampuan kita sebagai umat-Nya. Kalau kamu masih bingung ... langit kan do'amu dalam sholat istikharah. Insyaa Allah, Allah akan memberikan jawaban atas do'amu.” Senyum pun terukir dengan manis di bibir Laura.

Tak hentinya Laura memberikan semangat dengan tutur lembut kepada Aletha. Begitupun Aletha, ia sudah merasa jauh lebih baik setelah mendengarkan tutur lembut Laura. Dan segera ia mengambil air wudhu untuk melakukan sholat istikharah.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!