BAB 12

...”Cinta... aku telah merasakannya kembali saat Engkau hadirkan Dia dalam hidupku. Dan aku telah mengaguminya...”...

-------

Deg...

Tiba-tiba senyum yang merekah, rasa bahagia yang membuncah, telah sirna begitu saja. Pandangan Aletha hanya tertuju pada satu orang yang dikenlnya. Bahkan tatapan mereka beradu, saling mengunci satu sama lain. Dan itu membuat luka hati Aletha kembali mengeruak dirinya.

Bayangan semu Tara yang dulu dapat membahagiakan dirinya telah terbang memutar ke dalam otaknya, seakan menarik memori yang dulu untuk kembali. Dan saat mengenang masa indah itu, pelupuk mata Aletha mengembun. Aletha juga mengepalkan genggaman tangannya, seakan membenci semua kenangan tentang Tara.

”Al, kita pergi kesana yuk!” Ajak Laura yang menarik tangan Aletha.

Hanya diam, begitulah Aletha saat ini. Berdiri mematung dengan tatapan tajam terhadap lelaki yang berdiri di hadapannya. Dan Laura yang menyadari bahwa Aletha tidak merespon ajakannya, ia segera menoleh ke arah Aletha.

Laura merasa ada yang berbeda dengan sahabatnya itu. Bahkan saat ia memanggil Aletha beberapa kali, Aletha tetap bertahan dalam diamnya. Dan saat Laura menyadari bahwa Aletha tengah memandang dengan tajam_dengan tatapan tanpa berkedip, Laura pun mengikuti tatapan tersebut.

”Bukankah ... itu, lelaki itu?” pekik Laura.

”Al,” Laura menatap sejenak Aletha.

Aletha masih dalam diam dengan posisi seperti tadi. Berdiri mematung dengan rasa penuh kebencian yang membuncah. Tapi, tiba-tiba tatapan itu berubah dengan senyuman semirk. Yang tidak dapat dimengerti oleh Laura, karena sikap Aletha terkadang tidak dapat ditebak dengan mudah. Bahkan kini Aletha berjalan_menghampiri di mana Tara tengah berdiri.

”Ikut denganku, Ra!” Aletha menarik lengan Laura. Begitupun dengan Laura, ia hanya bisa mengikuti permintaan Aletha dengan kepasrahan yang ada.

--------

”Aletha, lama sekali aku tidak bertemu dengannya? Aku rindu dengan kebersamaan kita yang dulu, Al. Maafkan akuaku, Al!” batin Tara.

Tidak lama kemudian Aletha dan Laura berdiri tepat dihadapan Tara. Entah apa yang akan dilakukan Aletha di sana? Mungkinkah jika Aletha akan meluapkan api kemarahan yang besar terhadap Tara?

”Ha ... hai, Al.” Sapa Tara dengan gugup.

”Hai juga, lama tidak bertemu.” Aletha tersenyum sungging.

Sejenak suasana berubah hening, meskipun di sana dikelilingi oleh banyak pengunjung pasar malam yang membuat keramaian, tetapi tetap saja terasa hening dan kikuk. Dan tiba-tiba saja ada suara anak kecil yang tengah memanggil papanya, tetapi anak itu berlari ke arah Tara.

”Papa, ayo kita main ke sana!” ajak anak itu.

”Hai jagoan!” sapa Aletha dengan lembut.

Anak itu hanya diam setelah menyadari ada yang memanggilnya dengan sebutan jagoan. Netra anak itu hanya menatap nanar Aletha dan Laura, karena memang anak itu belum mengenal siapa mereka, terutama Aletha. Dan tidak lama kemudian hadirlah sosok wanita yang berparas cantik, tetapi tidak secantik Aletha.

”Dia anak kamu? Dan ... ini istri kamu?”

”Iya, Al. Mereka ... keluarga kecilku.”

”Oh! Selamat ya atas pernikahan kalian! Semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah.”

Aletha menyodorkan tangannya kepada Tania, wanita yang berdiri di samping Tara. Begitu halnya dengan Tania, ia membalas Aletha dengan lembut, meskipun tatapan netranya masih terlihat bingung. Tapi Tania berusaha untuk bersikap sopan kepada Aletha.

”Al, kita pergi yuk dari sini!” bisik Laura.

”Tunggu, Ra. Aku masih ingin melihat...”

”Jangan gila, Al! Tidak mungkin kan, kalau kamu akan melihat Tara bersama istri dan anaknya?”

Laura benar-benar dibuat bingung dengan sikap Aletha yang memang tidak bisa ditebak olehnya. Hanya bisa bertahan sesuai intruksi dari Aletha, meskipun Laura merasa tidak baik-baik saja. Karena Laura tahu luka yang begitu tajam telah tergores di hati Aletha.

”Salam kenal, aku ... Aletha.” Senyum manis telah menarik kedua ujung bibir Aletha.

”Tania. Kalian ...?”

”Kami menempuh pendidikan di sini, jurusan kedokteran. Sebentar lagi kami akan lulus, lalu wisuda. Dan setelah wisuda kami akan kembali ke Indonesia.” Terang Aletha yang memotong perkataan Tania.

Dan Tania hanya berucap oh kepanjangan seraya manggut-manggut, mengerti apa yang dijelaskan oleh Aletha_singkat, tapi mudah dimengerti. Mereka kini saling berbincang, tetapi sesekali Tara memandang ke arah Aletha. Dan Aletha yang menyadari akan hal itu merasa begitu risih bahkan, rasa benci kepada Tara semakin mengeruak.

”Tolong! Jangan pandang aku seperti itu jika, kamu tak ingin melukai hati wanita lain selain diriku.” Bisik Aletha kepada Tara.

Setelah berbisik, Aletha menatap tajam Tara yang masih termangu di tempatnya. Senyuman semirk telah terukir di bibir Aletha. Kini hatinya kembali mengeras untuk seorang Tara yang dulu telah membuatnya jatuh hati, dan karena Tara lah Aletha juga merasakan pahitnya cinta. Namun, kini telah berbeda saat lelaki itu datang dengan sejuta cinta yang tulus.

”Assalamu'alaikum, Al-Ra,”

Terdengar suara yang tak asing menyapa Aletha dan juga Laura saat mereka masih beradu tatap dengan Tania serta juga Tara. Dan setelah melihat siapa pemilik suara tersebut, Laura seketika menghembuskan nafas leganya ke udara. Dan Aletha sendiri, ia hanya diam dan tidak bergeming. Sedangkan Fajar, ia menatap kedua orang yang asing dalam pandangan matanya.

”Wa'alaikumsalam, kak Fajar.” Balas Aletha dan Laura bersamaan.

”Kak Fajar ada disini juga?” tanya Laura.

”Emm ... iya, kebetulan saja tidak ada sift malam ... jadi bisa datang kesini.”

”Oh iya Al, kamu sudah baca surat dariku hari ini?” tanya Fajar menatap Aletha.

Ya ... memang setiap hari Fajar selalu menulis surat untuk Aletha_surat cinta dan juga motivasi. Tapi lebih banyak tentang menyatakan cinta dan keromantisan yang ditulis oleh Fajar untuk Aletha. Dan Aletha menyukai apa yang dilakukan Fajar selama itu, selama janur kuning belum melengkung_harus lebih menjaga jarak agar tidak menjadi fitnah dan zina. Sungguh ... rasa kagum kepada sosok Fajar telah menyelimuti Aletha.

”Emm, belum kak. Belum sempat, tapi nanti aku pasti akan baca.” Aletha menyengir.

”Baiklah! Tidak apa-apa. Sepertinya ... kalian berdua lagi sibuk, jadi ... aku akan pergi.”

”Ah tidak, kita tidak sedang sibuk kok, Kak. Kak Fajar bisa bergabung dengan kami. Dan oh iya, ini Tara dan istrinya.” Ujar Laura seraya memperkenalkan Tara dan Tania kepada Fajar.

Fajar pun menyodorkan tangannya kepada Tara untuk bersalaman, dan disambut ramah oleh Tara. Sedangkan kepada Tania, Fajar hanya menangkupkan kedua tangannya untuk menyapa. Begitulah seorang Fajar berkomunikasi dengan wanita yang bukan makhramnya_menghormati dan menjaga seorang wanita itu wajib baginya. Begitu halnya dengan menjaga pandangannya terhadap semua wanita, termasuk Aletha.

”Al, setelah membaca surat dariku nanti ... jangan lupa kirimkan nomor orang tuamu kepadaku!”

”Kenapa seperti itu?”

”Karena aku ingin mengkhitbahmu.” Begitu tegas tapi santun.

Aletha membulatkan kedua matanya, karena ia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan khitbah dalam islam. Ingin rasanya ia bertanya kepada Fajar, tetapi setelah mengatakan hal itu Fajar berpamitan lalu pergi meninggalkan mereka.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!