BAB 16

”Allah masih memberikan kesempatan untukku mengenal cinta sebagaimana rupanya... Dan aku tidak akan menyia-nyiakan satu kesempatan yang diberikan Allah kepadaku. Sedangkan takdir... aku mempercayainya atas kehendak Allah yang diberikan kepadaku. Jika berjodoh maka suatu anugrah yang terindah tapi... jika tidak berjodoh... bisa menjadi teman.”

 

Aletha masih terdiam dalam kebisuannya. Bukan tak mau menjawab sebagaimana rupa cinta yang kini tengah bergejolak di dalam dada. Melainkan masih memikirkan bagaimana cara menjawab dengan sopan dan tidak akan menyakiti hati Fajar yang lembut.

”Bagaimana, Al? Apakah pertanyaanku begitu sulit untuk kamu?” tanya Fajar kembali.

”Tidak. Bagiku lebih sulit melupakan pahitnya cinta daripada menerima cinta.” Jawab Aletha absurd, karena pandangannya terlalu fokus dengan Laura.

”Apa ... itu artinya kamu mencintai aku, Al?” tanya Fajar memastikan.

Sejenak Aletha terdiam, menyadari hal konyol yang diucapkannya tadi. Tapi Aletha berusaha untuk tidak menampakkan kebodohan yang akan membuatnya merasa malu lagi dihadapan Fajar. Dan akhirnya ia mendapatkan jawaban yang baginya itu sopan tanpa menyinggung perasaan Fajar.

”Allah masih memberikan kesempatan untukku mengenal cinta sebagaimana rupanya... Dan aku tidak akan menyia-nyiakan satu kesempatan yang diberikan Allah kepadaku. Sedangkan takdir... aku mempercayainya atas kehendak Allah yang diberikan kepadaku. Jika berjodoh maka suatu anugrah yang terindah tapi... jika tidak berjodoh... bisa menjadi teman.”

Aletha menatap Fajar dengan senyum simpul yang terlihat dari bibirnya. Begitupun dengan Fajar, ia membalas Aletha dengan senyuman yang merekah. Dan saat tatapan Aletha terkunci oleh Fajar, ada rasa yang menjalar dengan aura panas dari tubuhnya. Mungkinkah Aletha benar-benar jatuh cinta dengan Fahar?

 

”Ya Allah, kenapa sulit sekali menembaknya?” gerutu Laura.

Aletha tertawa melihat wajah Laura yang menggerutu, karena memang sedari tadi Laura menembakkan pelurunya tidak tepat sasaran. Sehingga pelurunya meluncur hanya sia-sia. Begitu hal nya dengan Rion, yang sama dengan Laura, menembak dengan asal-asalan. Meskipun Laura anak seorang tentara, tapi ia tidak tertarik sama sekali dengan kegiatan semacam itu, tapi entah kenapa kini ia ingin mencoba hal yang ekstrim.

”Kak, giliran kita untuk maju. Kakak mau?”

”Baiklah! Tapi... aku rasa akan seperti mereka. Tidak tepat menembakkan pelurunya.” Fajar menatap tajam papan uji tembak.

”Lihat saja nanti! Kalau aku berhasil, kak Fajar mau mentraktir aku?”

Seketika pandangan Fajar teralihkan, ia menatap Aletha dengan mengerutkan keningnya. Karena ia tidak tahu apa yang dimaksud Aletha, hanya manggut-manggut samar untuk meyakinkan Aletha yang memang tidak mudah ditaklukkan hatinya.

Aletha dan Fajar beranjak dari tempat duduknya, lalu mereka meminta pistol milik Laura dan Rion. Dengan tatapan tajam keduanya mengarahkan ke papan picu tembak. Dan dalam hitungan ke tiga, keduanya meluncurkan peluru begitu saja.

Satu...

Dua...

Tiga...

”Dorrr...”

Aletha sentum semirk ketika pelurunya berada di tengah bundaran terkecil. Di mana peluru itu meluncur tepat pada sasaran, sedangkan Fajar, ia tidak tahu kemana arah pelurunya meluncur. Satu kali Aletha menang dari seorang Fajar. Dan saat hendak meluncurkan peluru yang ke dua, pandangan Aletha teralihkan oleh sosok lelaki yang tak asing baginya. Seolah lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam itu ingin mengincar Laura.

”Dorr... dorr... dorr...”

Peluru Aletha meluncur begitu saja dan secara tepat telah mengenai lelaki itu. Tapi kali ini peluru itu bukan peluru yang digunakan secara beringas dan melukai secara tajam, tapi hanya peluru mainan saja. Namun, saat peluru itu mengenai tubuh bisa pula membuat meraung kesakitan, tetapi tidak berdarah.

Fajar, Laura dan Rion yang melihat aksi brutal Aletha, mereka hanya terdiam dengan penuh tanda tanya. Bahkan seketika mereka menghampiri Aletha yang masih berdiri mematung dengan pistol yang ada dalam genggaman tangannya.

”Al, aku akui tembakan kamu bagus ... tepat pada sasaran. Tapi yang kedua dan seterusnya ... itu tadi melukai orang loh,” ujar Laura yang merasa iba dengan lelaki itu.

”Iya, Al. Kamu terlalu beringas...” imbuh Fajar.

”Fajar, nampaknya kamu akan sulit memiliki Aletha. Dan jika Dia nanti menjadi istrimu, siap-siap saja kamu akan tertembak olehnya seperti tadi.” Bisik Rion kepada Fajar sambil bergidik ngeri.

”Hus, diam kamu, Ri." Balas Fajar dengan berbisik.

Aletha hanya diam saja tanpa berkomentar atas ucapan Laura dan Fajar. Tapi, tiba-tiba Aletha melangkahkan kakinya dengan cepat dan menuju ke arah lelaki yang masih merasa kesakitan dalam duduknya. Dan lagi, Aletha memperlihatkan senyum semirk nya di hadapan lelaki itu.

”Bagaimana? Apa terasa sakit peluru ku yang mengenai tubuhmu?” tegas Aletha.

”Sial! Ternyata Dia lebih tahu.” Umpat lelaki itu dengan tatapan tajam.

”Aku mengenalmu, jadi ... jangan pernah kamu berusaha melukai Laura, sahabat ku.” Ancam Aletha terhadap lelaki itu.

Hanya diam yang dilakukan lelaki itu, tapi tatapan tajamnya terus memidai wajah Aletha. Ada rasa tidak terima dalam hatinya dan ingin membalas rasa itu saat ini juga. Sehingga dengan segera lelaki itu beranjak dari duduknya, lalu mengudarakan suaranya yang membuat langkah Aletha berhenti saat ia sudah membelakangi tubuh lelaki itu.

”Kamu boleh menang baru saja, gadis cilik. Itu karena beruntung. Tapi ... bagaimana kalau kita beradu tembak satu kali lagi?” teriak lelaki itu.

Seketika Aletha kembali berbalik, ia menatap tajam lelaki itu. Dan keluarlah sosok Aletha yang sesungguhnya, Aletha Bagas Kara. Yang dari kecil selalu dididik dengan ketegasan, sebagaimana jiwa seorang Bagas Kara telah mengalir dalam tubuh Aletha, bahkan melekat dalam jiwa.

Kembali Aletha memperlihatkan senyum semirk nya di hadapan lelaki itu. Dalam hatinya berdecak, membenci lelaki yang sudah dicap tidak benar olehnya. Dengan lantang Aletha menerima tantangan lelaki itu, lelaki yang amat dibencinya.

”Baiklah, aku menerima tantangan darimu.”

Aletha melangkahkan kakinya menuju ke tempat Fajar, Laura dan Rion berdiri. Dan di sana Aletha disambut dengan rasa khawatir, terutama oleh Laura dan Fajar. Mereka tidak tahu siapa Aletha, memang benar-benar tidak tahu. Secara pelan jati diri Aletha yang sesungguhnya akan terungkap.

”Al, kenapa kamu menerima tantangan dari lelaki itu?” tanya Laura tidak terima.

”Iya Al, bagaimana jika kamu yang kalah nanti? Dan sepertinya ... lelaki itu lelaki tidak baik-baik.” Fajar menatap tajam Aletha dengan rasa khawatir yang membuncah.

Tenang, hal semacam itu yang dilakukan Aletha. Sedangkan orang yang mengkhawatirkan dirinya sudah tidak bisa merasa tenang seperti dirinya. Perlahan Aletha menghembuskan nafas kasarnya, lalu ia meyakinkan Laura dan Fajar untuk tidak mengkhawatirkan dirinya yang menerima tantangan dari lelaki be****sek itu.

”Kalian tenang saja, tidak akan terjadi apapun denganku. Dan ya ... benar kata kak Fajar, lelaki itu ... lelaki tidak baik, karena aku mengenalnya dan saat ini benar-benar membencinya. Dan akan aku pastikan Dia terbidik oleh peluruku.”

Tidak ada yang bisa mencegah Alatha saat ini, karena Aletha bersikukuh ingin menerima tantangan dari lelaki yang sudah memanfaatkan mamanya, Jennifer. Dan tantangan itu membuat Aletha berpikir untuk membalas kebenciannya saat pertama kali mereka bertemu.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!