BAB 20

”Perpisahan... bukanlah hal yang memisahkan akun dan kamu karena jarak yang jauh, perpisahan... bukan pula antara hidup dan mati. Tapi... perpisahan yang sesungguhnya adalah antara surga dengan neraka."

 

Fajar menarik kedua ujung bibirnya, sehingga memperlihatkan senyum simpul nya di hadapan Aletha. Dan perlahan Aletha memperlihatkan rasa sukanya terhadap Fajar. Dengan seiringnya waktu cinta tulus seorang Fajar mampu membuka hati Aletha dengan mudah. Bahkan kini hati Aletha luruh dengan sendirinya setelah merasa yakin bahwa jodohnya adalah Fajar.

”Nih Al, kamu makan saja cemilan ini ... daripada nanti kelaparan.” Ujar Laura yang menyodorkan bingkisan makanan ringan.

”Terima kasih, Ra.” Aletha menerima pemberian Laura, lalu ia membuka bingkisan itu dan menikmati dalam setiap kunyahan.

Fajar yang melihat Aletha tengah menikmati roti yang dimakannya, hati Fajar merasa bahagia dan senyum pun telah nampak di bibirnya. Tapi seketika ia tersadar setelah menatap jam yang menempel di dinding ruang rumah sakit itu. Fajar sontak merasa terkejut bahwa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Di mana jam penerbangan nya sudah berlalu beberapa jam yang lalu. Dan itu bertanda ia terlambat untuk melakukan penerbangan ke Indonesia.

”Astaghfirullah, ini benar sudah jam sebelas malam?” tanya Fajar memastikan.

Aletha, Laura dan Rion hanya manggut-manggut mengiyakan sembari mengunyah roti dengan penuh khidmat. Sedangkan Fajar, ia mengusap wajahnya secara gusar, lalu jarum infus yang menempel di punggung tangannya pun ia lepas secara paksa. Sehingga ketiga sahabatnya sontak terkejut dan menghentikan kunyahan roti yang sudah melumer di lidah.

”Kak Fajar mau kemana? Kenapa jarum infus nya juga dilepas?” tanya Aletha.

”Akun harus pergi, Al. Jam penerbangan ku sudah sangat terlambat.” Jawab Fajar dengan tergesa-gesa.

”Aku tidak mengijinkan kak Fajar pergi dengan keadaan yang masih belum memiliki banyak tenaga seperti ini. Meskipun peluru itu hanya peluru karet, tapi pasti terasa sakit.” Aletha menahan lengan Fajar yang hendak memakai jaket hitamnya.

Seketika Fajar menatap Aletha, ada rasa tidak tega dalam hati Fajar jika harus meninggalkan Aletha dengan wajah yang tidak rela. Tapi, penerbangan itu harus dilakukan oleh Fajar malam itu juga, bila itupun bisa dilakukannya. Karena Fajar sendiri tidak tahu pasti ada penerbangan ke Indonesia lagi pada malam itu atau tidak.

”Benar apa kata Aletha, Jar. Kita khawatir sama kamu dari tadi,”

”Tapi ... Ri, aku diperlukan di Indonesia. Malam ini juga aku harus bisa mendapatkan jam penerbangan ke Indonesia.” Fajar bersikekeh untuk melakukan kembali penerbangannya.

Aletha melepas tangan Fajar, lalu ia berkata kepada semua orang di dalam ruangan itu, ”Baiklah! terserah kak Fajar jika mau melakukan penerbangan malam ini juga. Tapi ... aku bisa pastikan kalau kak Fajar tidak akan mendapatkan paspornya. Karena ... aku sudah meminta semua bandara untuk mengawasi dua orang yang bisa saja orang itu akan terbang ke Indonesia. Dan itupun ... termasuk kak Fajar.” Aletha mengatakan dengan penuh penekanan.

”Maksud kamu, Al? Kenapa kamu membatalkan dan meminta diawasi segala?” tanya Laura dengan polos.

”Ra, Alexander terlalu berbahaya untuk kita. Dia ... sudah membuat kak Fajar terluka, dan sepertinya Dia juga membeli beberapa senjata tajam yang lainnya selain pistol. Dan ... aku tidak mau hal itu terjadi saat kak Fajar ada di Indonesia tanpa adanya pengawasan yang ketat. Jadi ... aku meminta kepada Polisi dan juga beberapa Tentara untuk menjaga setiap bandara.” Terang Aletha dengan tegas, laku ia meraih ponselnya yang berada di nakas.

Sejenak Aletha merajuk dengan ponsel yang berada di dalam genggaman tangannya. Pandangannya pun hanya terlalu fokus pada layar handphone. Dan beberapa angka telah muncul di layar panggilan, lalu ia menekan tombol call untuk menghubungi pemilik nomor tersebut.

”Al, sebenarnya siapa kamu? Kenapa ... kamu bisa secerdas dan sejenius ini? Seakan ... kamu memang ahli dalam hal seperti ini.” Laura menatap tajam Aletha dengan penuh tanda tanya.

”Akan aku jelaskan nanti, tidak sekarang. Aku harus menghubungi beberapa orang untuk mengantarkan kak Fajar ke Indonesia malam ini, Ra.” Aletha pergi dari ruangan itu dan memilih ke sisi lorong rumah sakit.

 

”Ra, apa kamu tidak tahu siapa Aletha sebenarnya?” tanya Rion.

”Tidak kak, yang aku tahu ... Aletha hanya gadis yang dari keluarga sederhana. Dan selain itu aku ... tidak tahu.” Laura menggelengkan kepalanya.

Laura dan Rion benar-benar dibuat penasaran dengan Aletha. Sedangkan Fajar, ia merasa yakin dengan apa yang dikatakan oleh Aletha tadi. Di mana Aletha adalah anak dari seorang Abdi negara. Yang selalu memakai baju loreng sebagai baju khas mereka.

”Kamu tidak pandai berbohong kepadaku, Al. Biarpun kamu seorang putri dari kalangan manapun, jika Allah berkehendak maka ... aku lah yang akan memenangkan mu.” Ujar Fajar dalam hati.

 

”Assalamu'alaikum, Pa. Apa kabar?”

”Wa'alaikumsalam, sayang. Alhamdulillah, Papa baik-baik saja disini. Bagaimana dengan kamu?”

”Alhamdulillah, Aletha juga baik disini. Emm ... sebenarnya ... Aletha butuh bantuan Papa malam ini juga.” Aletha begitu manja dan lembut dalam bertutur kata saat ia memang tengah menginginkan suatu bantuan dari Bagas Kara.

Dengan setia Bagas Kara mendengarkan celoteh Aletha dari seberang. Dan tanpa berpikir panjang Bagas Kara pun mengiyakan permintaan Aletha. Hingga akhirnya perilaku mantan istrinya itupun telah diketahui oleh Bagas Kara. Karena sungguh, Aletha tidak bisa menahan rasa bencinya terhadap Alexander.

Setelah beberapa menit kemudian percakapan melalui udara itupun telah diakhiri. Lalu, Aletha kembali melangkah menuju ke ruangan Fajar. Namun, sebelum melanjutkan langkah ia tengah memikirkan apa yang dikatakannya kepada Laura tadi.

”Apa ... sudah saatnya mereka tahu siapa aku?”

Aletha mengusap wajahnya gusar, lalu mendenguskan nafasnya secara kasar. Dan dengan tegas serta siap akan dirinya mengungkap siapa ia sebenarnya, kini Aletha melanjutkan langkahnya.

”Al, bagaimana? Apa kamu mau bercerita sesuatu?” tanya Laura to the point.

Laura menyerbu Aletha dengan beberapa pertanyaan yang memang sudah dipikirkan oleh Laura sebelumnya. Karena Laura ingin tahu yang se benar-benar nya siapa Aletha itu. Sedangkan Aletha, ia sejenak menatap wajah Laura, Fajar dan Rion secara bergantian. Dengan nafas panjang, akhirnya ia mengaku siapa dirinya. Tetapi... kembali malam itu bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakan siapa Aletha sebenarnya. Karena tiba-tiba saja suara gemuruh helikopter tengah berbunyi nyaring di atap gedung rumah sakit.

”Maafkan aku, Ra. Mungkin ... setelah ini kamu akan tahu siapa aku. Dan kak Fajar, helikopter sudah menunggu kakak di atap gedung ini.”

”Helikopter?” tanya Laura, Fajar dan Rion bersamaan.

”Iya, aku meminta salah satu helikopter Papa aku untuk menjemput kak Fajar. Dan sekarang sudah ada di atas.” Aletha menunjukkan jari telunjuknya ke atas.

Tanpa menunggu lama mereka berempat pun naik ke atap gedung untuk memastikan bahwa helikopter itu suruan Bagas Kara.

”Al, kamu tidak takut jika berpisah denganku?” tanya Fajar to the point saat ia hendak berlari menuju ke helikopter itu.

”Perpisahan... bukanlah hal yang memisahkan akun dan kamu karena jarak yang jauh, perpisahan... bukan pula antara hidup dan mati. Tapi... perpisahan yang sesungguhnya adalah antara surga dengan neraka. Jadi ... aku tidak takut jika hanya jarak dan waktu yang akan memisahkan kita.” Aletha tersenyum kepada Fajar.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 BAB 29
30 BAB 30 ”Terimakasih”
31 BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32 BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33 BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34 BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37 ”Waktu”
38 BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39 BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40 BAB 40 ”Cinta”
41 BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42 BAB 42 ”Autoimun”
43 BAB 43 ”You Jump, I Jump
44 BAB 44 ”Sebuah Potret”
45 BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46 BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47 BAB 47 ”Suara Hati”
48 BAB 48 ”Taktik Belaka”
49 BAB 49 ”Air Mata”
50 BAB 50 ”Penyesalan”
51 BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52 BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53 BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54 BAB 54 ”Hanya Merindu”
55 BAB 55 ”Pesan Singkat”
56 BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57 BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58 BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59 BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60 BAB 60 ”Healing”
61 BAB 61 ”Mauritania”
62 BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63 BAB 63 ”Welcome”
64 BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65 BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66 BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67 BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68 BAB 68 ”Keras Kepala”
69 BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70 BAB 70 ”Pengakuan”
71 BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72 BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73 BAB 73 “Belum Barakhir”
74 BAB 74 “Bertanggungjawab”
75 BAB 75 “Kejutan”
76 BAB 76 “Berkorban”
77 BAB 77 “Sang Mentari”
78 BAB 78 ”Rindu”
79 BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80 BAB 80 ”Kabar Baik”
81 BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82 BAB 82 “Kejadian Pagi”
83 BAB 83 “11-11-2022
84 BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85 BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86 BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87 BAB 87 “Siap, Kapten!”
88 BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89 BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90 BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91 BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92 BAB 92 “Berita”
93 BAB 93 ”Suara Tembak”
94 BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95 BAB 95 ”Baku Tembak”
96 BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97 BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98 BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99 BAB “Ngidam”
100 BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101 BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102 BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103 BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104 BAB 104 “Perkenalan Diri”
105 BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106 BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107 BAB 107 “Permohonan”
108 BAB 108 ”Ketulusan”
109 BAB 109 “Welcome Back”
110 BAB 110 “Cemburu”
111 BAB 111 “You're My Everything”
112 BAB 112 “Panekuk”
113 BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114 BAB 114 “Lambang Cinta”
115 BAB 115 “Kalung Prajurit”
116 BAB 116 “Kekuatan Hati”
117 BAB 117 “Kamu Hebat”
118 BAB 118 “Emergency”
119 BAB 119 “Berdiskusi”
120 BAB 120 “Profesional”
121 BAB 121 “Rindu”
122 BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123 BAB 123 “Salah Prediksi”
124 BAB 124 “Berkunjung”
125 BAB 125 “Gelisah”
126 BAB 126 “Trust a Promise”
127 BAB 127 ”Mesin Waktu”
128 BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129 BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130 BAB 130 “Ratu Sejagad”
131 BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132 BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133 BAB 133 “Keyakinan”
134 BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135 BAB 135 “One”
136 BAB 136 “Terharu”
137 BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138 BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139 BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140 BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141 BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142 BAB 142 “Bersenang-senang”
143 BAB 143 “Tangis Bahagia”
144 BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145 BAB 145 “My Happiness”
146 BAB 146 ”Believe Me”
147 BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148 BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149 BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150 BAB 150 “Bergelayut Manja”
151 BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152 BAB 152 “Sudah Aman”
153 BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154 BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155 BAB 155 “Kebersamaan”
156 BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157 BAB 157 “Menahan Rindu”
158 BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159 BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160 BAB 160 “What Happen?”
161 BAB 161 “Mulai Bertindak”
162 BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”
Episodes

Updated 162 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
BAB 29
30
BAB 30 ”Terimakasih”
31
BAB 31 ”Wajahnya Mengingatkan Ku Pada?”
32
BAB 32 ”Malam Penuh Ketajaman”
33
BAB 33 ”Luka Dan Duka”
34
BAB 34 ”Pengantin Yang Tak Dirindukan”
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37 ”Waktu”
38
BAB 38 ”Sebatang Coklat”
39
BAB 39 ”Sebuah Keputusan”
40
BAB 40 ”Cinta”
41
BAB 41 ”Dibawah Sinar Matahari”
42
BAB 42 ”Autoimun”
43
BAB 43 ”You Jump, I Jump
44
BAB 44 ”Sebuah Potret”
45
BAB 45 ”Kedatangan Tamu”
46
BAB 46 ”Jangan Khawatir”
47
BAB 47 ”Suara Hati”
48
BAB 48 ”Taktik Belaka”
49
BAB 49 ”Air Mata”
50
BAB 50 ”Penyesalan”
51
BAB 51 ”Sabar dan Ikhlas”
52
BAB 52 ”Terbenamnya Matahari”
53
BAB 53 ”Aku Akan Egois”
54
BAB 54 ”Hanya Merindu”
55
BAB 55 ”Pesan Singkat”
56
BAB 56 ”Sepenggal Rasa”
57
BAB 57 ”Wanita Tangguh”
58
BAB 58 ”Serpihan Sesal”
59
BAB 59 ”Hanya Kata Maaf”
60
BAB 60 ”Healing”
61
BAB 61 ”Mauritania”
62
BAB 62 ”Caraku Menyatakan Cinta”
63
BAB 63 ”Welcome”
64
BAB 64 ”Pertemuan Setelah Perpisahan”
65
BAB 65 ”Kenangan Yang Terkunci”
66
BAB 66 ”Tak Inginkan Perpisahan”
67
BAB 67 ”Penggemar Sang Kapten”
68
BAB 68 ”Keras Kepala”
69
BAB 69 ”Tangis Perjumpaan”
70
BAB 70 ”Pengakuan”
71
BAB 71 ”Pergi Untuk Kembali”
72
BAB 72 ”Jangan Ada Nafas Terakhir”
73
BAB 73 “Belum Barakhir”
74
BAB 74 “Bertanggungjawab”
75
BAB 75 “Kejutan”
76
BAB 76 “Berkorban”
77
BAB 77 “Sang Mentari”
78
BAB 78 ”Rindu”
79
BAB 79 “Takdir Yang Indah”
80
BAB 80 ”Kabar Baik”
81
BAB 81 “Aku Menginginkanmu”
82
BAB 82 “Kejadian Pagi”
83
BAB 83 “11-11-2022
84
BAB 84 “Persiapan Yang Matang”
85
BAB 85 “Nyebelin Tapi Suka”
86
BAB 86 “Panggilan Dadakan”
87
BAB 87 “Siap, Kapten!”
88
BAB 88 “Sang Penjara Malam”
89
BAB 89 “Tingkah Absurd Dimas”
90
BAB 90 “Tetaplah Bersinar”
91
BAB 91 “Cinta Yang Diuji”
92
BAB 92 “Berita”
93
BAB 93 ”Suara Tembak”
94
BAB 94 “Ular Bakar Yang Lezat”
95
BAB 95 ”Baku Tembak”
96
BAB 96 “Ana Uhibbuka Fillah”
97
BAB 97 “Maaf tidak lengkap”
98
BAB 98 “Rumah Sakit Cinta”
99
BAB “Ngidam”
100
BAB 100 “Ngidam Yang Berlanjut”
101
BAB 101 “Es Krim Yang Melumer”
102
BAB 102 “Bakso Mas Kumis”
103
BAB 103 ”Panggil Saja Aku Aletha”
104
BAB 104 “Perkenalan Diri”
105
BAB 105 “Kejutan Yang Kamu Berikan”
106
BAB 106 “Khawatir Yang Berlebih”
107
BAB 107 “Permohonan”
108
BAB 108 ”Ketulusan”
109
BAB 109 “Welcome Back”
110
BAB 110 “Cemburu”
111
BAB 111 “You're My Everything”
112
BAB 112 “Panekuk”
113
BAB 113 “Pagi Yang Memilukan”
114
BAB 114 “Lambang Cinta”
115
BAB 115 “Kalung Prajurit”
116
BAB 116 “Kekuatan Hati”
117
BAB 117 “Kamu Hebat”
118
BAB 118 “Emergency”
119
BAB 119 “Berdiskusi”
120
BAB 120 “Profesional”
121
BAB 121 “Rindu”
122
BAB 122 “Maaf Aku Gagal”
123
BAB 123 “Salah Prediksi”
124
BAB 124 “Berkunjung”
125
BAB 125 “Gelisah”
126
BAB 126 “Trust a Promise”
127
BAB 127 ”Mesin Waktu”
128
BAB 128 “Tak Ingin Cinta Berakhir”
129
BAB 129 “Kenangan Yang Ku Rindukan”
130
BAB 130 “Ratu Sejagad”
131
BAB 131 “Menenangkan Pikiran”
132
BAB 132 “Tak Lupa Akan Waktu”
133
BAB 133 “Keyakinan”
134
BAB 134 “Pelitaku Telah Kembali”
135
BAB 135 “One”
136
BAB 136 “Terharu”
137
BAB 137 “Aku Jatuh Cinta”
138
BAB 137 “Cinta Dalam Setiap Momen”
139
BAB 139 “Jembatan Faidherbe”
140
BAB 140 “Berlibur Tipis-tipis”
141
BAB 141 “Sabar Ini Ujian”
142
BAB 142 “Bersenang-senang”
143
BAB 143 “Tangis Bahagia”
144
BAB 144 “Perhatian Dari Sang Kapten”
145
BAB 145 “My Happiness”
146
BAB 146 ”Believe Me”
147
BAB 147 “Komandan VS Dokter”
148
BAB 148 “Kami Pasukan Berseragam”
149
BAB 149 “Si Jago Merah Yang Mengkhawatirkan”
150
BAB 150 “Bergelayut Manja”
151
BAB 151 “Pelan-Pelan Saja”
152
BAB 152 “Sudah Aman”
153
BAB 153 “Perkumpulan Ibu Persit”
154
BAB 154 “Perpisahan Yang Memberatkan”
155
BAB 155 “Kebersamaan”
156
BAB 156 “Kembali Menahan Perih”
157
BAB 157 “Menahan Rindu”
158
BAB 158 “Tidak Ada Kabar”
159
BAB 159 “Seperti Roda yang Berputar”
160
BAB 160 “What Happen?”
161
BAB 161 “Mulai Bertindak”
162
BAB 162 “Hari Paling Membahagiakan”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!