Biang Kerok!

Sepanjang jam pelajaran sampai waktunya pulang, Eleonara tak menunjukkan ponsel barunya pada Vivian. Dia tidak mau berbohong pada Vivian jika tahu ponsel barunya yang cukup mahal itu pemberian dari seseorang yang sangat rahasia. Jadi, dia memilih menyembunyikannya untuk saat ini.

"El, gimana? Mau maen gak ke rumah dulu?" tanya Vivian sambil memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas.

"Duh, gimana, ya? Aku gak yakin Ibu ngebolehin," ucap Eleonara ragu.

"Kalau kamu gak bilang, pasti Mak Lampir itu gak bakal ngelarang. Ayolah, El, bentar doang. Paling sejam," bujuknya.

"Kalau gak bilang terus ketauan, hukuman aku bisa tambah parah, huh! Aku coba izin dulu sekalian mau ke toilet, kalau gak boleh jangan paksa aku, ya?" ucap Eleonara.

"Hmm ... iya deh. Susah banget bujuk orang penurut. Aku tunggu di pos, jangan lama-lama!" teriak Vivian sambil berlalu meninggalkannya.

Eleonara mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling kelas dengan tatapan waspada. Kelas sudah sepi, tidak ada siapapun selain dirinya. Eleonara mengeluarkan ponselnya sambil berjongkok di kursi paling belakang dan segera menghubungi Juna.

"Ada apa, Leona? Sudah selesai kelas? Minta saya jemput kamu, kah?" tanya Juna dengan nada menggoda.

"Ih, Pak Juna! Bukan, aku ... aku mau minta izin untuk main ke rumah teman, boleh tidak?" tanyanya berbisik sambil menyentuh kacamatanya yang melorot karena wajahnya menunduk.

"Main setelah selesai kelas? Apa itu sikap anak baik?"

"Hm, bukan, sih."

"Ya sudah, langsung pulang. Hubungi Syam, minta dia segera menjemput," tegas Juna.

"Tapi, aku sudah lama tidak main ke rumah temanku. Di rumah Pak Juna juga aku akan merasa bosan. Boleh, ya? Satu jam saja. Aku janji tidak akan lama, kok," bujuk Eleonara dengan nada sedikit merengek.

"Satu jam? Sekarang saja sudah lewat jam lima sore. Mau sampai di rumah jam berapa kamu?" protes Juna.

"Aih! Ya sudah iya, aku langsung pulang. Hum!"

"Huff ... tamam, tamam (baiklah). Tapi, hanya satu jam saja, ya? Saya sampai di rumah jam 7. Kamu harus sudah berada di rumah sebelum saya pulang," pesan Juna dengan suara lembut menyejukkan hati. Sepertinya merasa bersalah saat mendengar helaan napas Eleonara yang begitu berat ketika tak diizinkan main.

"Yey! Oke, aku akan pulang sebelum jam tujuh! Bye." Panggilan telepon di akhiri.

Saat Eleonara akan beranjak bangun. Dia melihat Risty beserta beberapa anak laki-laki sedang mengintip kelasnya dari celah jendela.

Deg!

Eleonara kembali jongkok untuk bersembunyi dengan wajah panik campur cemas. "Ngapain dia?" gumam Eleonara. Dia tahu kalau Risty selain songong juga usil. Pokoknya Eleonara sudah berprasangka buruk terhadapnya saat ini.

"Udah gak ada siapa-siapa, Ris!" ucap teman laki-lakinya sambil memasuki kelas 12 Mipa-1 diiringi Risty dan yang lainnya.

"Huff ... pasti si culun itu udah balik dari tadi," keluh Risty kesal sambil melipat kedua tangannya di atas perut.

"Kelas kita bubarnya kelamaan, sih. Pak Kamal tuh rese banget! Udah tugasnya banyak, ngasih kuis siapa cepat dia yang pulang segala," kata temannya yang lain sambil duduk di kursi yang dia ambil secara asal.

Eleonara berusaha keras agar tubuhnya bisa menempel dengan kursi karena dia tidak ingin Risty dan teman laki-lakinya menemukannya dalam kondisi seperti itu.

"Tadi aku kan, udah bilang sama kamu Ki, gak usah masuk kelas Pak Kamal. Jaga di pos aja, kalau si culun pulang duluan, langsung tarik ke gudang belakang terus tunggu sampe kita beres kelas!" gerutu Risty marah-marah pada temannya.

"Heh, kamu kayak yang gak tau Pak Kamal aja. Aku udah tiga kali bolos pelajaran dia. Terakhir tuh, dapet peringatan katanya kalau sekali lagi bolos udah deh, gak bakal mau ngasih nilai kelulusan dia. Rese emang!"

Saat sedang begitu tiba-tiba saja terdengar suara ponsel bergetar. Dalam keadaan hening suara kecil pun bisa terdengar jelas. Hal itu membuat Eleonara panik setengah mati karena yang bergetar adalah ponselnya yang tak sengaja menempel dengan kursi.

Mati aku! (Batin Eleonara setelah memeriksa ternyata Juna menelepon balik)

Risty dan teman laki-lakinya langsung terdiam sambil saling pandang. Mereka menajamkan indera pendengarannya.

"Gak salah denger kan, aku? Tadi denger suara drrt, drrt. Kayak getaran HP gitu," duga Risty.

Melihat adanya kesempatan di depan mata dan tanpa perhitungan yang matang, Eleonara langsung mengambil langkah seribu ke luar dari kelasnya. Melewati Risty dan teman laki-lakinya yang sedang lengah. Detak jantungnya berdetak kencang karena takut.

"Woy!"

"Sial!" umpat Risty sambil menggeram. "Kejar b*go! Cepet!" teriaknya kesal sampai urat-urat di lehernya menonjol menjalar seperti akar.

Eleonara berhasil sampai di pos sambil terengah-engah, lalu buru-buru menyeret Vivian ke tepi jalan. Vivian yang tiba-tiba ditarik tangannya, tentu saja panik.

"Ada apa, El?!" tanyanya cemas.

"Nanti aku ceritain," kata Eleonara sambil menoleh ke belakang terus dengan perasaan was-was. Dia segera menghentikan taksi dan masuk ke dalamnya bersama Vivian.

Risty yang sedang berlari mengejar dari belakang melihat kepergiannya dengan taksi langsung naik pitam. "Sial, sial, sial! Kalian ngejar satu perempuan aja gak becus, dasar t*lol!" ucapnya kasar sambil tak segan-segan memukul lengan teman-temannya dengan kuat.

...

Sesampainya di rumah Vivian, mereka masuk ke pekarangan dengan menggendong tas ransel masing-masing. Sepanjang perjalanan dari Sekolah, Vivian menggerutu terus setelah Eleonara menceritakan apa yang terjadi padanya di kelas, bahkan sampai sekarang bibirnya tak berhenti komat-kamit.

"Pokoknya besok aku bakal laporin si biang kerok itu ke kepala sekolah, biar dia di keluarin. Sering banget cari ulah, heran aku! Gak ke kamu, ke yang lain. Orang-orang kayak gitu cuma cari sensasi doang, meresahkan! Untung kamu bisa lolos barusan, kalau enggak gimana coba? Gak ada yang tau apa yang bakal mereka lakuin," cecar Vivian.

Eleonara menyenggol lengan Vivian dengan sikunya sambil memutar bola mata ke arah pintu yang sudah berada di depan mata. "Udah sampai rumah. Jangan dibahas lagi. Kalau Ibu kamu denger, panjang lagi ceritanya," bisiknya.

"Ck, iya!" Vivian melepaskan sepatunya dan meletakannya di rak sepatu. Begitu pun dengan Eleonara.

Ketika pintu dibuka, Eleonara langsung menangkap sosok Midas Djordan-kakak pertama Vivian yang sedang duduk di sofa ruang tamu mengenakan kemeja putih dan celana hitam panjang. Midas merupakan seorang manager di salah satu perusahaan multinasional. Tampan, tinggi, ramah, baik hati, bersih dan tidak playboy seperti Arga. Namun, tampaknya dia sedang banyak pikiran karena wajahnya murung.

"Eh, Kak Midas sudah pulang?" tanya Vivian heran.

Midas hanya mengangguk sambil menghela napas hampa, lalu berusaha tersenyum pada tamu yaitu Eleonara. "Halo, Nara," sapanya dengan nama panggilan yang biasa dia sebutkan untuk Eleonara.

...

BERSAMBUNG!!

Terpopuler

Comments

Mimi Yoh

Mimi Yoh

hampiiirrr ajaaa,untung masih selamat dari si biang kerok

2023-02-06

0

Catharina GaniRosa

Catharina GaniRosa

bagus kalo dipanggil Nara..

2023-01-29

0

Salma

Salma

jadi mles baca klu udah ada dari masa lalu kasihaan istrinya juga plinplan

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Si Culun Dijodohkan?!
2 Biskuit Ibu Hamil
3 Pertemuan Pertama
4 Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5 Gadis Yang Mirip Dengannya
6 Aku Ingin Dia Secepatnya!
7 Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8 Canım (Sayangku)
9 Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10 Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11 Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12 Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13 Nakal Harus Dibalas Nakal
14 Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15 Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16 Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17 Bencana! Satu Kelas Tahu
18 Biang Kerok!
19 Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20 Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21 Saya Akan Mulai Dari Bibir
22 Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23 First Kiss - Bibirnya Manis
24 Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25 Kerja Paruh Waktu
26 Penyiksaan Terhadap Eleonara
27 Aku Rindu Pak Juna
28 Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29 Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30 Ditabrak Motor
31 Cemburunya Juna
32 Celaka, Salah Sebut Nama!
33 Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34 Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35 Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36 Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37 Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38 Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39 Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40 Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41 Midas Melamar Eleonara!
42 Tradisi Keluarga
43 Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44 Mungkinkah Aku Hamil?
45 Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46 Ayang Juna (18 Plus)
47 Suami Cadangan Untuk Eleonara
48 Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49 Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50 Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51 Sofa Kamasutra
52 Sora Mencuci Otaknya
53 Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54 Sora Kabur - Juna Memburunya!
55 Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56 Sudah Saatnya Melawan Mereka
57 Akhirnya Bertemu
58 Mariam Mengancam Eleonara
59 Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60 Hukuman Untuk Sora
61 Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62 Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63 Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64 Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65 Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66 Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67 Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68 Perseteruan - Juna vs Varel
69 Kecemasan Varel
70 Dua Tamparan Untuk Sora
71 Senjata Makan Tuan
72 Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73 Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74 Masih Belum Menyerah?
75 Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76 Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77 Perubahan Pesat Eleonara
78 Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79 Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80 Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81 Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82 Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83 Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84 Pengaruh Elena Terhadap Juna
85 Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86 Membawa Lari Istri Orang
87 Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88 Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89 Mempercayaimu adalah Keputusanku
90 Aku Ingin Berteman
91 Diantar Emran Bey ke Sekolah
92 Sugar Daddy-nya Leona
93 Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94 Mohsen dan Diana Menemui Elena
95 Mengancam dan Mengusirnya
96 Mempengaruhi Vivian
97 Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98 Ada Apa Dengan Vivian?
99 Kamu Hamil?
100 Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101 Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102 Saya Tidak Haus Pujian
103 Hasil Patologi Anatomi Elena
104 Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105 Bercerailah Dengan Leona
106 Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107 Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108 David dan Eleonara Kepergok Moza..
109 Juna Murka dan Langsung Me...
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Si Culun Dijodohkan?!
2
Biskuit Ibu Hamil
3
Pertemuan Pertama
4
Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5
Gadis Yang Mirip Dengannya
6
Aku Ingin Dia Secepatnya!
7
Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8
Canım (Sayangku)
9
Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10
Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11
Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12
Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13
Nakal Harus Dibalas Nakal
14
Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15
Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16
Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17
Bencana! Satu Kelas Tahu
18
Biang Kerok!
19
Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20
Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21
Saya Akan Mulai Dari Bibir
22
Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23
First Kiss - Bibirnya Manis
24
Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25
Kerja Paruh Waktu
26
Penyiksaan Terhadap Eleonara
27
Aku Rindu Pak Juna
28
Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29
Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30
Ditabrak Motor
31
Cemburunya Juna
32
Celaka, Salah Sebut Nama!
33
Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34
Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35
Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36
Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37
Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38
Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39
Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40
Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41
Midas Melamar Eleonara!
42
Tradisi Keluarga
43
Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44
Mungkinkah Aku Hamil?
45
Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46
Ayang Juna (18 Plus)
47
Suami Cadangan Untuk Eleonara
48
Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49
Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50
Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51
Sofa Kamasutra
52
Sora Mencuci Otaknya
53
Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54
Sora Kabur - Juna Memburunya!
55
Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56
Sudah Saatnya Melawan Mereka
57
Akhirnya Bertemu
58
Mariam Mengancam Eleonara
59
Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60
Hukuman Untuk Sora
61
Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62
Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63
Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64
Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65
Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66
Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67
Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68
Perseteruan - Juna vs Varel
69
Kecemasan Varel
70
Dua Tamparan Untuk Sora
71
Senjata Makan Tuan
72
Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73
Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74
Masih Belum Menyerah?
75
Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76
Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77
Perubahan Pesat Eleonara
78
Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79
Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80
Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81
Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82
Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83
Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84
Pengaruh Elena Terhadap Juna
85
Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86
Membawa Lari Istri Orang
87
Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88
Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89
Mempercayaimu adalah Keputusanku
90
Aku Ingin Berteman
91
Diantar Emran Bey ke Sekolah
92
Sugar Daddy-nya Leona
93
Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94
Mohsen dan Diana Menemui Elena
95
Mengancam dan Mengusirnya
96
Mempengaruhi Vivian
97
Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98
Ada Apa Dengan Vivian?
99
Kamu Hamil?
100
Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101
Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102
Saya Tidak Haus Pujian
103
Hasil Patologi Anatomi Elena
104
Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105
Bercerailah Dengan Leona
106
Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107
Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108
David dan Eleonara Kepergok Moza..
109
Juna Murka dan Langsung Me...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!