Pertemuan Pertama

Eleonara sangat ketakutan, dia beringsut menjauh meski tubuhnya harus memepet tembok sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dengan wajah menunduk.

"Ah, m-maaf, saya tidak tahu kalau ada orang di dalam. Saya sedang menghindari para siswi yang terus mengejar saya dan meminta foto," jelas pria itu dengan suara yang berat sambil terengah-engah.

Dia adalah Juna Syach Emirhan. Pengusaha Agate dan Jewelry yang sukses. Darah Timur Tengah mengalir deras di tubuhnya. Memiliki tubuh atletis, hidung mancung, alis tebal, bulu mata lentik, rahang tegas dan jambang yang tipis telah menjadi ciri khasnya. Bola matanya berwarna hazel, coklat terang dengan aksen hijau dan jingga.

Banyak wanita yang tergila-gila pada parasnya yang tampan dan menggoda karena bukan hanya tampan saja, dia juga kharismatik.

Saat turun dari mobil di depan gerbang sekolah, para siswi langsung mengerumuninya dan memotretnya. Bahkan tak sedikit Guru yang meminta foto bersama. Dengan sifatnya yang ramah dan santun, Juna meluangkan sedikit waktunya untuk berfoto, tapi beberapa siswi ada yang sampai meraba-raba badannya dan membuat Juna jadi tidak nyaman. Dia pun langsung melarikan diri dan tampaknya pelariannya justru malah jadi ajang kejar-kejaran.

Segerombol siswi mengejar Juna yang lari berbelok-belok di koridor sekolah. Akhirnya Juna berhenti di sebuah gudang, tapi Juna tak bisa masuk untuk bersembunyi karena pintu gudang terkunci. Dia melihat pintu toilet di samping gudang yang terbuka secara tiba-tiba, seakan Tuhan telah mengirimkan bantuan padanya. Tanpa pikir panjang Juna masuk ke dalam karena suara langkah para siswi yang bergemuruh semakin mendekat.

Tak disangka, ternyata ada seseorang di dalam toilet. Pada akhirnya Juna terpaksa harus menutup pintu dan diam di sana tanpa mengambil langkah untuk pergi.

Eleonara sendiri mendengar suara langkah kaki bergemuruh mendekati toilet, seperti telah terjadi kericuhan besar di luar. Perasaannya semakin tidak tenang. Saat dia menengadahkan wajahnya, seketika saja pandangan mata mereka bertemu.

Kedua mata Eleonara membulat besar saat melihat ada pangeran tampan di hadapannya. Jantungnya tiba-tiba berdebar tak karuan. Dia terlamun dengan pipi merona, bahkan ronanya merambat sampai ke telinga. Aroma parfum yang kuat dari tubuh Juna menyeruak ke dalam hidungnya, seolah telah membuat Eleonara terbius maksimal.

Eleonara sampai harus mencubit lengannya untuk memastikan yang dihadapannya ini benar-benar manusia atau dewa khayalannya.

"Akh!" rintih Eleonara sambil mengusap bekas cubitannya. Ternyata pria tampan bak super model yang dihadapannya ini nyata. Hal itu semakin membuat Eleonara gugup gemetar.

"Mr.Juna!"

"Mr.Juna! Kamu di dalam, kan?!"

"Keluar, dong! Kita masih ingin berfoto!"

Teriakan beberapa siswa yang fanatik membuat Eleonara membuyarkan lamunannya dan segera tersadar.

Juna sedang menekan pintu kuat-kuat dengan punggungnya, dia menggerakkan mata serta alisnya ke arah Eleonara. Eleonara tidak mengerti isyarat tubuhnya, dia jadi bertanya-tanya.

"Tolong bantu saya menyingkirkan mereka," ucap Juna tanpa suara. Mulutnya hanya mangap-mangap saja.

Eleonara membulatkan mulutnya setelah dia tahu apa maksudnya. "Tapi, bagaimana aku bisa menyingkirkan mereka? Sepertinya mereka lebih dari 20 orang."

"Berpikirlah!" serunya dengan keringat dingin mengucur di seluruh tubuh.

Eleonara semakin kelimpungan panik terbawa suasana. Di luar semakin ramai orang-orang yang memaksa pria di hadapannya ini untuk ke luar.

Duh, bagaimana ini? Aku juga tidak mungkin keluar sekarang. Apa yang akan mereka pikirkan nantinya jika aku berduaan dengan seorang pria di dalam toilet? Berpikirlah, El, berpikir! (Batin Eleonara)

Tiba-tiba saja mata Eleonara berbinar ria. Terlintas di kepalanya sebuah ide. Dia membuat bulatan tangan di sekitar mulutnya, lalu berteriak, "ADA APA SIH, RIBUT-RIBUT DI LUAR! AKU SEDANG BERUSAHA MENGELUARKAN PUPKU. GARA-GARA KALIAN BERISIK, DIA JADI MALU DAN MASUK LAGI KE DALAM!"

Sontak saja setelah mendengar suara Eleonara, kebisingan di luar langsung berhenti. Tampaknya para siswi sedang bertanya-tanya. Berbeda dengan Juna, dia tak menyangka siswi culun di hadapannya ini mengatakan demikian. Membuatnya jadi jijik dan malu sendiri. Namun, Juna segera menggunakan kesempatan itu untuk menghubungi Syam-orang kepercayaannya agar segera datang menolong.

"Siapa di dalam?"

"Bukannya Mr.Juna yang ada di dalam?"

"Iya. Kok, suaranya cewek, sih?"

"Siapa itu Juna? Makhluk langka dari mana? Aku Eleonara, kelas 12 MIPA 1. Cepatlah pergi! Apa kalian ingin dengar suara percikan pupku yang menggelikan, hah? Baiklah!" teriak Eleonara lagi.

Dia mengumpulkan udara di mulutnya hingga membuat pipinya bulat seperti balon, lalu dia dorong ke luar udara yang terkumpul di mulut sedikit demi sedikit hingga terdengar seperti suara kentut yang tertahan.

"Tuuuut, tut, tut, tut."

Sontak saja kelakuan Eleonara ini tak bisa menahan Juna untuk tidak tertawa saat melihat bagaimana ekspresi wajahnya yang lucu. Mulutnya monyong dan sedikit bergetar dengan pipi yang bulat. Juna tertawa, lebar bahkan, tapi tanpa suara. Dia langsung menutup mulutnya ketika Eleonara menatapnya dengan alis kiri terangkat naik.

"Teruskan," bisik Juna sambil menahan tawanya. Kedua matanya sampai berkaca-kaca karena ekspresi Eleonara memang sangat lucu.

Melihat seorang pria tampan di hadapannya sedang tertawa, membuat Eleonara pun jadi ikut tertawa tanpa suara karena jika di pikir-pikir dia konyol juga. Seakan Juna telah memberikan dampak padanya untuk menertawai diri sendiri.

Namun begitu, tiba-tiba saja mimik wajah Juna yang sedang tertawa menyusut secara perlahan. Dia malah terkejut sekaligus terpana melihat dagu Eleonara yang terbelah, juga memiliki lesung yang manis di kedua pipinya. Deretan giginya pun kecil-kecil dan memiliki gigi kelinci yang semakin menambah kesan imut dan manisnya.

Elena? (Batin Juna)

Eleonara menghentikan tawanya karena pria di hadapannya tiba-tiba diam melamun menatapnya. Dia jadi bingung dan suasana canggung pun tercipta.

Juna melihat name tag yang terpasang di seragam putih Eleonara, nama yang tertera adalah 'Eleonara' bukan 'Elena'-cinta pertamanya yang sudah menghilang bertahun-tahun lamanya. Juna pun membuyarkan lamunannya dengan segera.

Tidak, Elena bukan remaja SMA. (Batin Juna lagi)

"Ah, coba aku intip keluar. Mereka sudah pergi atau belum," bisik Eleonara, berusaha memecah suasana sambil pura-pura membenarkan kacamatanya.

Juna pun bergeser dari pintu dengan keadaan setengah sadar. Eleonara membuka pintu sedikit, lalu mengintipnya. Terlihat masih ada beberapa siswi yang menunggu sambil berkerumun.

"Mereka masih ada!" bisik Eleonara sambil menutup kembali pintunya.

Tiba-tiba saja sebungkus biskuit terjatuh dari saku rok Eleonara. Juna mengambilnya dan hendak memberikannya pada Eleonara, tapi tiba-tiba saja Juna terkejut setelah membaca nama biskuit dengan bungkus berwarna silver itu.

Biskuit ibu hamil? (Batin Juna)

Eleonara langsung merampasnya karena dia yakin pikiran Juna sudah traveling ke mana-mana. "Ah, ini tidak seperti yang Bapak pikirkan. Ini cuma biskuit hamil saja, siapa pun boleh memakannya bukan hanya ibu hamil saja. Ibu temanku seorang Kader Posyandu, dia membawa biskuit ini untuk dibagi denganku karena katanya rasanya enak," jelas Eleonara dengan tangan gemetar. Dia takut pria di hadapannya ini curiga dan membuat masalah di Sekolah dengan melaporkannya.

"Bapak?" gumam Juna yang malah terfokus pada panggilan yang Eleonara lontarkan.

Eleonara merasa pria di hadapannya ini tidak mempercayai ucapannya. Dia menjadi semakin gugup memikirkan bagaimana agar pria ini percaya. Eleonara pun membuka biskuit ibu hamil, lalu memberikannya pada Juna.

"Coba saja Bapak makan. Ini benar-benar enak, ayo," kata Eleonara sambil menyodorkan biskuit itu ke hadapan mulut Juna.

Juna melipat kedua tangannya di atas perut sambil menghela napas hampa karena baru kali ini ada remaja yang memanggilnya Bapak. Dengan penampilan sekeren ini memangnya dia terlihat seperti Bapak-bapak? Pak Guru atau Pak Kepala Sekolah yang identik dengan badan gemuk, perut buncit dan kacamata tebal? Setua itu kah, dia? Memang sudah tua sih, hanya saja Juna tak terbiasa dipanggil Bapak.

Tanpa pikir panjang Juna menggigit satu gigitan biskuit itu dan sontak saja perlakuan manisnya membuat Eleonara tersipu malu dengan tubuh menegang. Detak jantungnya berdebar tak karuan. Eleonara hanya berniat menyodorkan biskuitnya saja untuk diambil, bukan bermaksud menyuapinya.

....

BERSAMBUNG!!

Terpopuler

Comments

Mimi Yoh

Mimi Yoh

Oooh Burak Deniz

2023-02-04

0

🌈Yulianti🌈

🌈Yulianti🌈

Leona panggilan Anne serkan bey Leona kan klo disini El

2023-01-29

0

Scorpio girl♏

Scorpio girl♏

bengek2🤣🤣🤣🤣🤣
adek ku sampai ngeliatin aku karna tiba2 ketawa sendiri🤣🤣

2022-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Si Culun Dijodohkan?!
2 Biskuit Ibu Hamil
3 Pertemuan Pertama
4 Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5 Gadis Yang Mirip Dengannya
6 Aku Ingin Dia Secepatnya!
7 Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8 Canım (Sayangku)
9 Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10 Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11 Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12 Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13 Nakal Harus Dibalas Nakal
14 Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15 Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16 Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17 Bencana! Satu Kelas Tahu
18 Biang Kerok!
19 Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20 Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21 Saya Akan Mulai Dari Bibir
22 Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23 First Kiss - Bibirnya Manis
24 Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25 Kerja Paruh Waktu
26 Penyiksaan Terhadap Eleonara
27 Aku Rindu Pak Juna
28 Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29 Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30 Ditabrak Motor
31 Cemburunya Juna
32 Celaka, Salah Sebut Nama!
33 Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34 Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35 Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36 Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37 Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38 Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39 Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40 Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41 Midas Melamar Eleonara!
42 Tradisi Keluarga
43 Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44 Mungkinkah Aku Hamil?
45 Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46 Ayang Juna (18 Plus)
47 Suami Cadangan Untuk Eleonara
48 Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49 Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50 Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51 Sofa Kamasutra
52 Sora Mencuci Otaknya
53 Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54 Sora Kabur - Juna Memburunya!
55 Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56 Sudah Saatnya Melawan Mereka
57 Akhirnya Bertemu
58 Mariam Mengancam Eleonara
59 Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60 Hukuman Untuk Sora
61 Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62 Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63 Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64 Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65 Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66 Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67 Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68 Perseteruan - Juna vs Varel
69 Kecemasan Varel
70 Dua Tamparan Untuk Sora
71 Senjata Makan Tuan
72 Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73 Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74 Masih Belum Menyerah?
75 Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76 Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77 Perubahan Pesat Eleonara
78 Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79 Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80 Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81 Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82 Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83 Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84 Pengaruh Elena Terhadap Juna
85 Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86 Membawa Lari Istri Orang
87 Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88 Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89 Mempercayaimu adalah Keputusanku
90 Aku Ingin Berteman
91 Diantar Emran Bey ke Sekolah
92 Sugar Daddy-nya Leona
93 Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94 Mohsen dan Diana Menemui Elena
95 Mengancam dan Mengusirnya
96 Mempengaruhi Vivian
97 Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98 Ada Apa Dengan Vivian?
99 Kamu Hamil?
100 Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101 Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102 Saya Tidak Haus Pujian
103 Hasil Patologi Anatomi Elena
104 Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105 Bercerailah Dengan Leona
106 Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107 Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108 David dan Eleonara Kepergok Moza..
109 Juna Murka dan Langsung Me...
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Si Culun Dijodohkan?!
2
Biskuit Ibu Hamil
3
Pertemuan Pertama
4
Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5
Gadis Yang Mirip Dengannya
6
Aku Ingin Dia Secepatnya!
7
Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8
Canım (Sayangku)
9
Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10
Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11
Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12
Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13
Nakal Harus Dibalas Nakal
14
Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15
Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16
Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17
Bencana! Satu Kelas Tahu
18
Biang Kerok!
19
Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20
Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21
Saya Akan Mulai Dari Bibir
22
Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23
First Kiss - Bibirnya Manis
24
Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25
Kerja Paruh Waktu
26
Penyiksaan Terhadap Eleonara
27
Aku Rindu Pak Juna
28
Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29
Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30
Ditabrak Motor
31
Cemburunya Juna
32
Celaka, Salah Sebut Nama!
33
Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34
Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35
Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36
Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37
Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38
Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39
Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40
Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41
Midas Melamar Eleonara!
42
Tradisi Keluarga
43
Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44
Mungkinkah Aku Hamil?
45
Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46
Ayang Juna (18 Plus)
47
Suami Cadangan Untuk Eleonara
48
Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49
Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50
Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51
Sofa Kamasutra
52
Sora Mencuci Otaknya
53
Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54
Sora Kabur - Juna Memburunya!
55
Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56
Sudah Saatnya Melawan Mereka
57
Akhirnya Bertemu
58
Mariam Mengancam Eleonara
59
Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60
Hukuman Untuk Sora
61
Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62
Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63
Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64
Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65
Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66
Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67
Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68
Perseteruan - Juna vs Varel
69
Kecemasan Varel
70
Dua Tamparan Untuk Sora
71
Senjata Makan Tuan
72
Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73
Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74
Masih Belum Menyerah?
75
Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76
Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77
Perubahan Pesat Eleonara
78
Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79
Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80
Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81
Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82
Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83
Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84
Pengaruh Elena Terhadap Juna
85
Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86
Membawa Lari Istri Orang
87
Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88
Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89
Mempercayaimu adalah Keputusanku
90
Aku Ingin Berteman
91
Diantar Emran Bey ke Sekolah
92
Sugar Daddy-nya Leona
93
Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94
Mohsen dan Diana Menemui Elena
95
Mengancam dan Mengusirnya
96
Mempengaruhi Vivian
97
Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98
Ada Apa Dengan Vivian?
99
Kamu Hamil?
100
Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101
Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102
Saya Tidak Haus Pujian
103
Hasil Patologi Anatomi Elena
104
Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105
Bercerailah Dengan Leona
106
Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107
Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108
David dan Eleonara Kepergok Moza..
109
Juna Murka dan Langsung Me...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!