Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!

Eleonara berjalan mendekat sambil berusaha tersenyum meski tubuhnya masih sedikit gemetar. Juna menepuk pelan pahanya, menyuruhnya duduk di sana. Sangat ragu, tapi Eleonara melakukannya.

"Ah, bukan duduk di bagian itunya. Tapi, di paha saya," kata Juna sambil menahan sekuat tenaga agar jamur supernya tidak bangkit karena sudah terlanjur bersentuhan.

"O-oh, maaf, maaf. A-aku tidak tahu," ucap Eleonara gelagapan sambil membenarkan kacamatanya. Dia sedikit bergeser dan duduk di paha Juna. Suasana canggung mulai tercipta karena kejadian itu. Eleonara dan Juna terdiam sejenak.

Eleonara melihat di layar laptop Juna ada beberapa foto sketsa perhiasan yang cukup menarik perhatiannya. "Pak Juna, bukankah ini semua perhiasan?" tanyanya penasaran.

Juna mengangguk satu kali anggukan.

Ah, apa ini pekerjaan Pak Juna? (Batin Eleonara)

"Saya sedang memilih beberapa desain perhiasan yang akan dibuat menjadi 3D printing," jelasnya. "Kamu menyukai yang mana? Pilihkan beberapa untuk saya."

"Eh? Kenapa aku yang harus memilihnya? Ini pekerjaan Pak Juna, kan?" kata Eleonara dengan tatapan bingung.

"Saya ingin kamu memilihnya."

"Aku mana berani. Bagaimana kalau aku mengacaukan pekerjaan Pak Juna?"

"Saya sudah memilihmu. Kacau atau tidaknya akan membuktikan kalau pilihan sayalah yang salah," terangnya.

Eleonara tampak menimbang-nimbang sambil melihat beberapa sketsa perhiasan di layar laptop. Ada yang bentuknya simple, elegan dan rumit dengan beberapa batu dan berlian. Dia belum pernah membuat desain perhiasan karena hanya tertarik pada desain pakaian saja. Ternyata desain perhiasan bagus juga, membuatnya cukup tertarik.

"Emm ... yang simple dan hanya ada satu berlian ini terlihat bagus dan cocok untuk remaja. Yang bentuknya rumit, tapi cetar ini juga bagus. Cocok dipadukan dengan pakaian pesta dan perkumpulan ibu-ibu sosialita. Ini dan yang itu juga bagus. Karena mereka terlihat elegan, cocok dipakai wanita karir, dipakai ke acara formal juga bisa," jelas Eleonara tanpa sadar, bibirnya menyampaikan apa yang otaknya pikirkan.

Juna sampai dibuat kagum olehnya. "Kamu bisa memadukan perhiasan?" tanyanya.

"Tidak, itu hanya tebakanku saja," jawabnya singkat.

"Tapi, perhiasan yang kamu pilih memang cocok dipadukan dengan apa yang kamu sampaikan. Ah, dengar-dengar kamu juga suka mendesain, ya?"

Eleonara menoleh ke arah Juna dengan mata membulat. "Bagaimana Pak Juna bisa tahu?"

"Tidak sulit. Kamu bisa mendesain perhiasan?" tanyanya penasaran.

"Perhiasan? Aku belum pernah mencobanya," jawabnya sambil mengusap tengkuk leher.

"Kalau bisa mendesain pakaian, kamu pasti bisa mendesain perhiasan juga."

"Eh, aku ... tidak begitu yakin."

"Satu-satunya batasan meraih mimpi adalah keraguanmu hari ini. Keraguan hanya akan melemahkanmu. Di seminar minggu lalu bukankah saya sudah mengatakan kalau orang sukses memiliki keberanian mengambil tindakan, sementara yang lainnya ragu-ragu," terang Juna memberikan sedikit motivasi untuk Eleonara agar jiwa mudanya untuk meraih kesuksesan berkobar-kobar.

"Ya, aku ingat. Tapi, kalau membuat perhiasan sepertinya harus coba-coba dulu, hehe."

"Bagus, cobalah membuat beberapa, lalu tunjukan pada saya. Satu desain perhiasan yang bagus bisa menjadi nilai jual yang tinggi," kata Juna sambil diam-diam tangannya merayap menyentuh pinggang Eleonara yang ramping.

"Benarkah? Memangnya berapa harga persatu lembarnya?" tanya Eleonara penasaran setengah mati. Dia tampak semakin tertarik.

"Saya biasa menghargainya dari $30-$200 atau kalau dirupiahkan sekitar 450 ribu - 2,9 juta. Bahkan jika desainnya bagus tapi pengerjaannya rumit, bisa lebih dari $200 satu lembar," jelas Juna yang seketika membuat kedua mata Eleonara terbelalak besar.

"Serius bisa sampai tiga juta satu lembar desain?!" tanyanya antusias.

"Tentu, saya salah satu orang yang sangat menghargai suatu karya. Jika karya itu bagus dan memiliki nilai jual, saya tidak akan segan memberikan harga tinggi," ucap Juna sambil menyunggingkan senyum dan pipinya kini menempel di lengan Eleonara. Seperti kucing kecil yang minta dibelai.

Eleonara langsung membayangkan jika dia membuat desain perhiasan, lalu Juna menyukai beberapa diantaranya, dia akan mendapatkan banyak uang.

Misal satu lembar dihargai satu juta saja, lalu Pak Juna memilih lebih dari tiga lembar. Wah! Aku bisa untung besar, nih! (Batin Eleonara)

"Ah, ngomong-ngomong Pak Juna, emm ... bisa tidak jangan terlalu menempel begini?" bisik Eleonara yang seketika saja memecah suasana, karena tubuhnya jadi berat sebelah.

Juna tersadar dengan apa yang tubuhnya lakukan tanpa kendali. Sejak kapan tangannya melingkar di pinggang Eleonara dan pipinya menempel di lengannya. Ehem! Juna jadi malu. Dia segera menarik diri.

"Kapan menstruasimu selesai?" tanyanya sambil mengusap jambang tipisnya, salah tingkah.

"29 hari lagi."

Glek!

Juna hanya bisa menelan saliva sambil tersenyum pahit. "Tidak bisakah besok atau beberapa hari lagi?"

"Tidak."

"Apa ada yang bisa memicu agar pendarahanmu cepat berlalu?" tanyanya lagi seperti orang yang sudah benar-benar tidak tahan. Karena aroma tubuh Eleonara sangat menggoda dan membuat pikirannya traveling ke mana-mana.

"Sepertinya tidak ada," jawab Eleonara tanpa ragu. Dalam hatinya dia sedang tertawa puas karena bisa membodohi Juna.

Juna menghela napas hampa. "Leona, di rumah ini kamu hanya bisa menurut pada perintah saya. Saya ingin kamu menjadi istri penurut yang bisa setiap saat menyenangkan suasana hati saya. Apa bisa?" tanyanya tiba-tiba.

"Em, bisa. Pada dasarnya aku memang penurut," ucapnya sambil menunduk.

"Bagus, mungkin tidak sulit mengontrolmu kedepannya. Kamu tidak tanya hal seperti apa yang bisa menyenangkan hati saya?" kata Juna sambil menengadah menatap Eleonara yang duduk di pangkuannya.

"Ah, iya, bagaimana caranya?" Eleonara terpancing.

"Seperti ini. Lihat layar laptop saya," titah Juna sambil menunjukan beberapa foto pasangan kekasih yang sedang berci-uman sampai foto-foto yang sedang melakukan hubungan suami istri.

Bom!

Mata Eleonara bukan terbelalak lagi, bahkan sepertinya hampir ke luar dari rongganya. Sekujur tubuhnya menegang, wajahnya memerah seperti tomat matang. Dia buru-buru membalikan wajahnya dengan mata tertutup rapat.

"Pak Junaaaa...!!"

Juna tertawa lepas sambil memeluknya erat. "Hahaha ... kamu harus terbiasa dong, melihat yang seperti ini. Saya bahkan memiliki banyak videonya. Kalau kamu mau, kita bisa melihatnya bersama di kamar," godanya lagi dan lagi.

Kamu pikir aku tidak tahu rencanamu dengan Kak David? Huh, ingin coba-coba membalasku, ya? Anak nakal! (Batin Juna)

Eleonara langsung menutup telinganya sambil meracau. "Aaa iiii uuuu eeee ooo ... aku tidak dengar apa pun. Aku tidak dengar! Aaa iii uuu eee oooo!!"

Tingkahnya semakin membuat Juna gemas. Saat Eleonara hendak melarikan diri. Juna buru-buru menahannya.

"Mau ke mana?"

"Tidur. Besok harus sekolah," jawabnya sambil menggeram sebal pada Juna. Tangannya masih menutup telinga. Katanya tidak dengar apa pun, tapi dia bisa menjawab pertanyaan Juna.

"Biasakan mulai sekarang kalau mau pergi, ci-um pipi saya dulu," kata Juna sambil mengulum senyum.

Eleonara semakin kesal karena Juna tak ada capek-capeknya mempermainkannya terus. Kesabarannya sudah berada di puncak, apalagi melihat ekspresi senang diatas penderitaan orang lainnya itu. Uh, bikin tambah gondok!

Eleonara mendekatinya dengan tatapan balas dendam. Dia membuka kakinya, lalu tanpa ragu duduk di pangkuan Juna. Tepat di atas jamur supernya dan dalam sekejap membuat tubuh Juna mengejang. Eleonara mendekatkan bibirnya ke telinga Juna.

"Yakin nih, hanya pipi saja?" bisiknya penuh sensual sambil menyunggingkan senyum. Kedua tangannya diletakkan di dada bidang Juna yang malah semakin membuat gairahnya mencuat.

...

BERSAMBUNG!!

Kalau suka sama ceritanya jangan lupa like, komen & votenya ya, akak-akak cantik ( ˘ ³˘)

Terpopuler

Comments

Mimi Yoh

Mimi Yoh

El,takut"tapi penasaran 😀😀😀😀

2023-02-05

0

Murni Agani

Murni Agani

wah cari gara2 Elena 🤣🤣

2023-01-27

0

shadowone

shadowone

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Si Culun Dijodohkan?!
2 Biskuit Ibu Hamil
3 Pertemuan Pertama
4 Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5 Gadis Yang Mirip Dengannya
6 Aku Ingin Dia Secepatnya!
7 Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8 Canım (Sayangku)
9 Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10 Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11 Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12 Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13 Nakal Harus Dibalas Nakal
14 Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15 Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16 Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17 Bencana! Satu Kelas Tahu
18 Biang Kerok!
19 Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20 Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21 Saya Akan Mulai Dari Bibir
22 Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23 First Kiss - Bibirnya Manis
24 Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25 Kerja Paruh Waktu
26 Penyiksaan Terhadap Eleonara
27 Aku Rindu Pak Juna
28 Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29 Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30 Ditabrak Motor
31 Cemburunya Juna
32 Celaka, Salah Sebut Nama!
33 Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34 Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35 Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36 Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37 Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38 Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39 Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40 Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41 Midas Melamar Eleonara!
42 Tradisi Keluarga
43 Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44 Mungkinkah Aku Hamil?
45 Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46 Ayang Juna (18 Plus)
47 Suami Cadangan Untuk Eleonara
48 Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49 Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50 Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51 Sofa Kamasutra
52 Sora Mencuci Otaknya
53 Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54 Sora Kabur - Juna Memburunya!
55 Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56 Sudah Saatnya Melawan Mereka
57 Akhirnya Bertemu
58 Mariam Mengancam Eleonara
59 Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60 Hukuman Untuk Sora
61 Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62 Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63 Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64 Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65 Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66 Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67 Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68 Perseteruan - Juna vs Varel
69 Kecemasan Varel
70 Dua Tamparan Untuk Sora
71 Senjata Makan Tuan
72 Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73 Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74 Masih Belum Menyerah?
75 Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76 Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77 Perubahan Pesat Eleonara
78 Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79 Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80 Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81 Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82 Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83 Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84 Pengaruh Elena Terhadap Juna
85 Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86 Membawa Lari Istri Orang
87 Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88 Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89 Mempercayaimu adalah Keputusanku
90 Aku Ingin Berteman
91 Diantar Emran Bey ke Sekolah
92 Sugar Daddy-nya Leona
93 Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94 Mohsen dan Diana Menemui Elena
95 Mengancam dan Mengusirnya
96 Mempengaruhi Vivian
97 Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98 Ada Apa Dengan Vivian?
99 Kamu Hamil?
100 Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101 Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102 Saya Tidak Haus Pujian
103 Hasil Patologi Anatomi Elena
104 Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105 Bercerailah Dengan Leona
106 Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107 Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108 David dan Eleonara Kepergok Moza..
109 Juna Murka dan Langsung Me...
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Si Culun Dijodohkan?!
2
Biskuit Ibu Hamil
3
Pertemuan Pertama
4
Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5
Gadis Yang Mirip Dengannya
6
Aku Ingin Dia Secepatnya!
7
Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8
Canım (Sayangku)
9
Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10
Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11
Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12
Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13
Nakal Harus Dibalas Nakal
14
Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15
Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16
Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17
Bencana! Satu Kelas Tahu
18
Biang Kerok!
19
Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20
Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21
Saya Akan Mulai Dari Bibir
22
Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23
First Kiss - Bibirnya Manis
24
Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25
Kerja Paruh Waktu
26
Penyiksaan Terhadap Eleonara
27
Aku Rindu Pak Juna
28
Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29
Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30
Ditabrak Motor
31
Cemburunya Juna
32
Celaka, Salah Sebut Nama!
33
Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34
Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35
Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36
Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37
Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38
Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39
Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40
Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41
Midas Melamar Eleonara!
42
Tradisi Keluarga
43
Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44
Mungkinkah Aku Hamil?
45
Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46
Ayang Juna (18 Plus)
47
Suami Cadangan Untuk Eleonara
48
Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49
Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50
Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51
Sofa Kamasutra
52
Sora Mencuci Otaknya
53
Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54
Sora Kabur - Juna Memburunya!
55
Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56
Sudah Saatnya Melawan Mereka
57
Akhirnya Bertemu
58
Mariam Mengancam Eleonara
59
Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60
Hukuman Untuk Sora
61
Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62
Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63
Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64
Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65
Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66
Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67
Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68
Perseteruan - Juna vs Varel
69
Kecemasan Varel
70
Dua Tamparan Untuk Sora
71
Senjata Makan Tuan
72
Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73
Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74
Masih Belum Menyerah?
75
Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76
Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77
Perubahan Pesat Eleonara
78
Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79
Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80
Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81
Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82
Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83
Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84
Pengaruh Elena Terhadap Juna
85
Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86
Membawa Lari Istri Orang
87
Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88
Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89
Mempercayaimu adalah Keputusanku
90
Aku Ingin Berteman
91
Diantar Emran Bey ke Sekolah
92
Sugar Daddy-nya Leona
93
Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94
Mohsen dan Diana Menemui Elena
95
Mengancam dan Mengusirnya
96
Mempengaruhi Vivian
97
Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98
Ada Apa Dengan Vivian?
99
Kamu Hamil?
100
Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101
Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102
Saya Tidak Haus Pujian
103
Hasil Patologi Anatomi Elena
104
Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105
Bercerailah Dengan Leona
106
Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107
Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108
David dan Eleonara Kepergok Moza..
109
Juna Murka dan Langsung Me...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!