"Ini! Aku dapet info kalau Mr.Juna udah gak jomblo lagi. Dia untuk married, huwaaa...!!"
Deg!
Seketika saja wajah Eleonara menegang dan memucat. Matanya terbelalak besar. Dia meremas dengkul dengan kuat.
"Apa! Udah married? Gak mungkin! Sebelum Mr.Juna pergi waktu di acara seminar, aku sempet nanya statusnya. Dia sendiri yang bilang belum punya pacar," bantah Vivian sampai beranjak bangun dari duduknya.
Eleonara langsung mendongakkan wajahnya menatap getir ke arah Vivian.
"Terus berita ini apa, dong? Masa cuma gosip, sih?"
"Bisa aja. Lagian udah gak aneh kan, kalau orang kaya, selebriti sampe orang ganteng digosipin di negara kita ini? Tapi, kalau emang bener Mr.Juna udah married, coba siapa istrinya?" tanya Vivian penasaran.
Lagi-lagi hal itu membuat Eleonara semakin panik dan tertekan. Dia sampai tidak mengatakan sepatah katapun karena takut ketahuan. Wajahnya sudah sangat merah, belum siap menanggung malu. Satu kelas bahkan mungkin satu sekolah ini akan tahu kebenarannya. Eleonara bisa dikucilkan dan yang lebih parahnya lagi di keluarkan dari sekolah.
"Bener! Siapa istrinya?"
"Iya, Key, siapa istrinya? Kamu tau info dari siapa, sih? Kok di aku gak ada, ya?"
"Tunggu, tunggu! Aku cari dulu. Ini aku dapet info dari internet, iseng aja pengen tau kehidupan Mr.Juna, eh gak taunya muncul berita kalau dia udah married."
"Jangan banyak omong. Mana, ketemu gak siapa istrinya?" pinta Vivian sambil berkacak pinggang.
"Ini lagi aku baca-baca dulu. Sabar, dong! Emangnya kalau udah ketemu siapa istrinya kalian mau gimana?"
"Aku mau liat dia cantik gak? Cocok gak sama Mr.Juna."
"Aku juga penasaran perempuan kayak gimana yang bisa meluluhkan hati Mr.Juna. kalian liat kan, waktu acara seminar. Pembawaannya bikin adem, mukanya ganteng, badannya bagus, terus senyumnya bikin klepek-klepek. Huhu ... gak kuat! Jadi pengen ketemu lagi!"
"Standarnya pasti tinggi banget. Aku tebak istrinya dari kalangan model atau selebriti."
"Ah, gak mungkin. Mr.Juna katanya risih sama media. Jadi gak mungkin nyari pasangan yang sering di sorot kamera. Palingan juga wanita karir gitu, dokter mungkin atau sesama pembisnis," imbuh Vivian. "Cepetlah, Key, lama amat nyarinya! Ketemu belom?!"
Eleonara langsung berlari ke luar dari kelas saat semua termasuk Vivian sedang lengah. Keringat dingin meluncur dari kening menelusuri tulang pipinya. Dia masuk ke dalam toilet dan mengunci diri di dalam. Saking paniknya sampai menabrak siswi-siswi yang berada di toilet, tapi Eleonara tak mempedulikannya meski cacian dari mereka menghujaninya.
Dia duduk di kloset duduk. Tangannya dingin sedingin es, tubuhnya gemetar hebat, wajahnya kian pucat seperti mayat. Rasanya ingin mati saja mengubur diri.
Saat mereka tahu akulah yang mereka cari, bagaimana? Aku terlempau jauh dari kriteria perempuan yang cocok dengan Pak Juna. Mereka akan sangat kecewa dan pandangan mereka terhadapku pasti langsung berubah. (Batin Eleonara)
Eleonara mengeluarkan ponsel barunya dari saku rok abu-abu. Dengan tangan gemetar, dia mengirimkan sebuah pesan pada Juna yang kontaknya di sana bernama 'Kecoak' karena tidak mungkin Eleonara menamainya 'Pak Juna', bunuh diri namanya.
'Pak Juna, satu kelas sudah tahu kalau kita menikah! Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat takut!' :'(
Begitu isi pesan yang Eleonara kirimkan pada Juna. Tidak perlu menunggu waktu lama, Juna langsung meneleponnya. Namun, tanpa perhitungan Eleonara menolak panggilan itu dengan rasa cemas.
'Jangan menelepon! Aku sedang bersembunyi di toilet. Ada beberapa orang di sini.'
'Dari mana mereka tahu kita sudah menikah?' (Balasan Juna)
'Ada yang melihat artikel di internet.'
Lama menunggu, Juna tidak kunjung membalas pesannya. Sekitar 10 menit Eleonara mengunci diri di toilet. Pikirannya sedang berkecamuk tidak tenang. Asumsinya sendiri yang membuat dirinya semakin masuk ke dalam perasaan gelisah dan takut.
"Mereka pasti sudah tahu siapa istri Pak Juna dan sekarang mereka sedang mencariku," gumam Eleonara resah dengan suara bergetar.
Paniknya melebihi ditunjuk Guru ke depan kelas untuk mengerjakan tugas kimia dengan rumus yang rumit.
Tiba-tiba saja ponselnya menyala. Ada pesan baru dari 'Kecoak'. Eleonara segera membukanya.
'Tidak ada yang perlu dicemaskan lagi. Artikel itu hanya mengatakan kalau saya sudah menikah saja, tidak menyebutkan namamu. Teman-temanmu bisa menganggap itu hanya gosip belaka. Saya akan menyuruh Syam menghilangkan artikel itu. Kembalilah ke kelas dan belajar dengan baik.'
Eleonara membacanya sambil menghela napas lega. Gemetar di tubuhnya berangsur hilang, begitu pun dengan rasa cemasnya.
"Benarkah di artikel itu tidak menyebutkan namaku?" gumam Eleonara masih sedikit memikirkan sambil menghapus pesan-pesannya dengan Juna.
Dia mengintip ke luar toilet. Sudah tidak ada siapa-siapa. Dia pun memberanikan diri keluar dan melihat keadaan kelasnya dari jauh.
"Sepertinya aman. Huff, aku berpikir terlalu jauh." gumamnya lagi.
"Woi, culun! Minggir dong, jangan menghalangi jalan!" seru Risty-Ketua Kelas 12 Mipa-2 yang terkenal dengan sifat culas dan songongnya.
Dia menepis kasar bahu Eleonara sampai ponsel baru yang sedang digenggamnya terhempas jatuh. Buru-buru Eleonara mengambilnya, tapi jahatnya Risty dia malah menginjak punggung tangan Eleonara. Refleks, Eleonara menepis kakinya.
"Sialan!"
Risty yang tidak terima langsung menggeram marah dan mendorong Eleonara sampai dia terjatuh ke tanah. Rok abu-abu bagian belakangnya kotor, begitu pun dengan kedua telapak tangannya dan ponselnya.
"Risty! Jangan keterlaluan!"
"Apa, hah, apa?! Berani melotot aku tusuk mata kamu! Gak ada gunanya juga punya mata minus, sama aja kayak buta," hinanya sambil berkacak pinggang.
Eleonara berdesis kesal dengan mengeraskan rahangnya. Dia beranjak bangun dan menghadapi Risty sambil membenarkan kacamatanya. "Masih mending aku, cuma mata yang minus, bukan otak yang minus kayak kamu!"
Eleonara berlalu begitu saja melewatinya sambil menyenggol bahunya dengan sengaja. Membuat Risty semakin marah. Emosinya meluap-luap.
"Dasar culun, brengs*k! Udah berani ngelawan dia! Awas aja. Pulang sekolah aku arahin!" gumam Risty dengan mata menyipit serta gigi menggertak.
...
BERSAMBUNG!!
Sampai bab ini apa ada saran? Hehe..^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Mimi Yoh
belum tahu aja,kalau sampe pak Juna tahu habis kamu hah
2023-02-06
0
Mimi Yoh
bahkan El, bisa dipecat jd tmn sama Vivi
2023-02-06
0
Mimi Yoh
ya kan waktu itu Vivian,lah setelahnya...Vivi bakal kecewa kalau tahu,temenmu itu Vi,yg udah jd nyonya Juna
2023-02-06
0