Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!

Saat sedang begitu, pintu terbuka. Juna sudah berharap saja itu adalah Eleonara. Namun, harapannya pupus setelah melihat wajah konyol Syam. Juna langsung berwajah datar tanpa ekspresi.

"Ada apa, Tuan? Sepertinya sedang mengharapakan seseorang datang, tapi begitu melihat saya yang datang langsung tidak senang begitu? Saya cukup sakit hati, lho," usil Syam sambil menyunggingkan senyum. Syam membawa tas ransel berwarna abu-abu dan memberikannya pada Juna.

Juna mengambilnya tanpa semangat. Semalam dia menelepon Syam, memintanya untuk mencari tas ransel Eleonara yang katanya tertinggal di ruang make-up, juga membawakan beberapa barang-barang Eleonara yang lain karena Juna ingin Eleonara tinggal dengannya mulai sekarang. Namun, kelihatannya, Syam tidak membawa apa pun lagi selain tas ransel ini.

"Mana barang-barangnya yang lain?" tanya Juna penasaran.

"Ah, semalam saya sudah meminta izin pada orangtuanya, tapi anak perempuannya yang berwajah garang itu tidak memperbolehkan saya mengambil barang-barang Nona Ele. Katanya dia akan mengantarkannya sendiri nanti," jelas Syam.

"Syam, aku tidak mau dengar kamu memanggilnya Ele. Panggil dengan Leona," titahnya dengan tatapan tidak suka.

Syam langsung mengerti mengenai permintaan tuannya itu karena dia sudah bersama cukup lama dengan Juna. Bahkan sebelum Juna dan Elena bertemu.

"Baik, Tuan. Nona Leona. Ngomong-ngomong ke mana dia? Belum bangun? Apa Tuan menyerangnya terlalu kuat semalam? Hihi ...," goda Syam sambil cekikikan.

"Ck, jangan usil!" ketus Juna dengan wajah masam. Dia menelan pahit saat mengingat kejadian semalam. Juna sangat penasaran apa memang benar setelah bercinta bisa membuatnya tidur nyenyak tanpa perlu mengkonsumsi obat tidur? Sayangnya rasa penasarannya belum tertuntaskan.

Tiba-tiba saja Eleonara membuka pintu dengan mulut penuh makanan. Di tangan kanannya sedang menggenggam gorengan dan tangan kirinya membawa keresek hitam. Wajahnya begitu polos saat melihat keberadaan Juna dan Syam yang sedang menatapnya dengan mata membulat.

Eleonara memperbaiki posisi kacamatanya sambil salah tingkah. "Ah, Pak Juna sudah bangun? Ada Pak Syam juga."

Juna melihat penampilan Eleonara dari ujung kaki hingga kepala. Kaos putih lengan pendek miliknya yang kini di pakai Eleonara berhasil menggoyahkan imannya. Eleonara begitu seksi, astaga! Juna melirik ke arah Syam di sampingnya, mata Syam mengarah ke mana sampai pipinya merona dan matanya tidak berkedip?

Juna segera membalikan tubuh Syam dengan sedikit kesal. "Matamu lihat ke mana?!" geramnya.

Bergegas Juna menarik Eleonara masuk ke kamarnya dan langsung mengunci pintu. "Dari mana kamu pakai pakaian seperti ini?"

"Aku dari warung. Beli pembalut," jawabnya sambil memperlihatkan keresek hitam ditangannya. "Tidak mungkin kan, aku ke warung pakai baju tipis semalam? Jadi ... ehem, aku pinjam baju Pak Juna, hehe ...."

Juna menghela napas kasar sambil menyentil lembut kening Eleonara. "Lain kali kalau mau pakai pakaian seksi seperti ini cukup di rumah saja. Jangan dibawa keluar."

"Kalau ada pakaianku juga aku tidak akan meminjam baju Pak Juna, kok. Ini hanya terpaksa saja," ucapnya sambil mengelus dahinya yang baru saja disentil.

Bibir Eleonara yang sedang mengerucut penuh dengan minyak, membuat permukaan bibirnya glossy dan cukup meresahkan Juna.

Juna menelan salivanya sambil berdehem, lalu memberikan tas ransel abu-abu pada Eleonara. "Ganti sekarang, pakai pakaian yang tertutup," ucapnya sambil merampas gorengan di tangan Eleonara dengan gigitan dan masuk begitu saja ke kamar mandi.

"Gorenganku ... huhu," rengeknya sambil menatap hampa kepergian gorengan yang dia dapatkan dari ibu-ibu warung secara cuma-cuma.

...

Pagi ini Juna berniat mengajak Eleonara ke gudang besar miliknya yang berada di tepi kota. Dia ingin memperkenalkan istri kecilnya pada semua pekerja di gudang. Namun, baru saja mereka akan pergi, David beserta anaknya Moza datang bertamu.

"Paman!" teriak Moza antusias sambil berlari dengan menggendong tas ransel unicorn di punggungnya. Dia menghampiri Juna yang hendak membuka pintu mobil.

Juna langsung menangkap tubuh mungil Moza dan menggendongnya dengan senyum ceria. Dia mengelus rambut ikalnya yang dikuncir dua dan mencium pipinya yang bulat.

"Uh, enak sekali aromanya. Paman jadi ingin gigit pipimu. Boleh tidak?" goda Juna sambil kembali mencium pipinya. Eleonara memperhatikan dari ambang pintu. Kedekatan Juna dengan keponakannya telah menyentuh hatinya.

Moza menggelengkan kepalanya sambil mengulum senyum. "Memangnya pipi Mosa (Moza) bisa dimakan? Ini kan pipi, bukan roti. Paman ada-ada saja, hihihi ...."

"Moza?" panggil David sambil menggerakkan matanya, mengisyaratkan pada Moza untuk turun dari pangkuan Juna.

Juna melepaskan Moza dan Moza langsung berlari menghampiri Eleonara dengan mata berbinar. "Halo, Tante. Mosa ke sini mau bertemu dengan Tante," ucapnya dengan wajah gembira. Membuat Eleonara jadi gemas dan ingin mencubit pipi bulatnya itu.

"Aduh, jangan bilang Tante terus dong, kemarin kan sudah di kasih tahu. Panggil Kakak ya, hehe ...," bisik Eleonara.

Anak ini mengingatku? Padahal penampilanku yang kemarin dan sekarang jauh berbeda. (Batin Eleonara)

"Tidak mau! Ayah bilang Tante sudah menikah dengan Paman, jadi panggilan yang cocok adalah Tante," bantahnya dengan memasang tampang menggemaskan.

"Ah, ehem ... baiklah, terserah Moza saja." Eleonara tidak mau dibilang Tante karena panggilan Tante cukup tua menurutnya dan dia belum terbiasa akan hal itu.

"Semalaman saya tidak bisa tidur karena Moza terus menangis sambil meracau ingin menolong Putri. Dia minta saya mengantarnya ke sini untuk bertemu denganmu, Eleo...nara. Sepertinya ada sesuatu diantara kalian kemarin sampai Moza merasa nyaman denganmu," kata David sambil tersenyum ramah.

"Wah, benarkah? Sampai menangis semalaman? Hmmm!" Eleonara melempar tatapan menyipit pada Moza. Moza langsung tersipu malu. "Kamu sudah membuat ayahmu kesulitan. Jangan lakukan lagi, ya?"

"Hehe ... iya, Mosa janji tidak akan menyulitkan Ayah lagi," jawabnya dengan tatapan polos.

"Memangnya apa yang terjadi kemarin?" tanya Juna penasaran.

Eleonara membenarkan kacamatanya sambil salah tingkah. "Ah, sebenarnya bukan apa-apa. Kemarin aku melihat dia merasa bosan di acara pernikahan, jadi aku ajak dia bicara, lalu akhirnya larut dalam cerita Putri Salju. Ceritanya terputus saat Pak Juna memanggil untuk foto bersama," jelasnya sambil mengelus lembut kepala Moza.

"Hum, Mosa ingin tahu kelanjutannya seperti apa setelah Putri dibuang ke hutan oleh penyihir jahat. Terus, Mosa juga ingin belajar cara membuat bunga dari kertas. Kemarin Tante membuatkan satu untuk Mosa, lalu menyelipkannya di telinga. Nenek bilang Mosa sangat cantik," ucapnya sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi susunya yang bersih dan mungil.

"Oh, jadi yang membuatkan bunga kertas itu Tante Ele?" kata David karena terlalu panjang menyebutnya Eleonara.

Juna langsung mendatarkan wajahnya sambil menatap tajam ke arah kakaknya. "Cukup panggil Leona saja," ucapnya sinis.

"Mm, baiklah," kata David yang merasa paham situasi. "Tapi, Moza ... sepertinya kedatangan kita tidak tepat. Paman dan Tante akan pergi. Benar, kan?"

"Tadinya aku ingin mengajak Leona ke gudang. Tapi, tidak pergi sekarang pun tidak masalah, bukan sesuatu yang penting juga. Masuklah," kata Juna sambil menggerakkan kepalanya pada Eleonara untuk mengajak Moza masuk.

Mereka masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu. Moza tak mau jauh dari Eleonara, dia sampai duduk di sampingnya.

"Tante, selain bisa membuat bunga dari kertas, Tante bisa buat apa lagi?" tanya Moza sambil memainkan ikat rambutnya.

"Banyak, Tante bisa membuat burung, perahu, kepala guguk, kupu-kupu, kodok, ikan. Banyak deh, pokoknya."

"Wah, Mosa mau bikin kupu-kupu! Tente tolong ajarkan, ya? Tadi Nenek membelikan kertas origami. Ada di tas Mosa." Moza begitu lincah dan cerewet. Dia segera mengeluarkan kertas origami berwarna-warni dari dalam tas unicornnya.

"Unicornnya bisa menyala, lho, Tante," sambungnya sambil menepuk kepala unicorn.

Juna dan David memperhatikan tingkah mereka berdua sambil tersenyum dan mengusap jambang tipisnya.

"Mau minum apa?" tanya Juna lirih pada David.

"Apa pun," jawab David.

Juna bergegas ke dapur karena tak ingin mengganggu Eleonara yang sedang asik mengajarkan Moza membuat kreasi dari kertas origami.

"Apa Tente juga bisa menggambar?" tanya Moza.

"Oh, tentu saja. Mau gambar apa? Tante bisa buatkan," jawab Eleonara dengan penuh keyakinan.

"Hebat sekali! Kalau bernyanyi, bagaimana?"

"Nyanyi?" kata Eleonara sedikit ragu sambil menatap Juna yang sedang meletakan minuman di atas meja. "Bisa sedikit," bisiknya sambil tersipu.

"Nyanyikan satu lagu dong, untuk Mosa, hihihi."

"Eh? Emm, i-itu ...."

"Ayolah, Tante, Mosa mohon!" rengeknya dengan mata berkaca-kaca.

"Duh, lagu apa, ya? Aha, sepertinya ada satu lagu yang cocok untuk seseorang," ujarnya sambil menatap penuh maksud pada Juna.

"Dasar kau keong racun! Baru kenal eh ngajak tidur!"

Tampaknya sedikit lirik yang Eleonara nyanyikan berhasil mengenai mental Juna. Juna langsung menatapnya dengan mata membulat sempurna. David pun yang sedang minum langsung tersedak.

...

BERSAMBUNG!!

Terpopuler

Comments

Nella 0105

Nella 0105

ngakak gw El🤣👋

2023-03-04

0

Mimi Yoh

Mimi Yoh

Ya Allah El....

2023-02-05

1

Murni Agani

Murni Agani

dasar ele msk nyanyi buat anak kecil nyanyi keong racun gmn gak keselek bpkny😂

2023-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Si Culun Dijodohkan?!
2 Biskuit Ibu Hamil
3 Pertemuan Pertama
4 Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5 Gadis Yang Mirip Dengannya
6 Aku Ingin Dia Secepatnya!
7 Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8 Canım (Sayangku)
9 Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10 Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11 Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12 Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13 Nakal Harus Dibalas Nakal
14 Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15 Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16 Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17 Bencana! Satu Kelas Tahu
18 Biang Kerok!
19 Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20 Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21 Saya Akan Mulai Dari Bibir
22 Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23 First Kiss - Bibirnya Manis
24 Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25 Kerja Paruh Waktu
26 Penyiksaan Terhadap Eleonara
27 Aku Rindu Pak Juna
28 Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29 Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30 Ditabrak Motor
31 Cemburunya Juna
32 Celaka, Salah Sebut Nama!
33 Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34 Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35 Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36 Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37 Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38 Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39 Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40 Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41 Midas Melamar Eleonara!
42 Tradisi Keluarga
43 Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44 Mungkinkah Aku Hamil?
45 Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46 Ayang Juna (18 Plus)
47 Suami Cadangan Untuk Eleonara
48 Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49 Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50 Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51 Sofa Kamasutra
52 Sora Mencuci Otaknya
53 Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54 Sora Kabur - Juna Memburunya!
55 Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56 Sudah Saatnya Melawan Mereka
57 Akhirnya Bertemu
58 Mariam Mengancam Eleonara
59 Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60 Hukuman Untuk Sora
61 Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62 Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63 Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64 Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65 Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66 Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67 Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68 Perseteruan - Juna vs Varel
69 Kecemasan Varel
70 Dua Tamparan Untuk Sora
71 Senjata Makan Tuan
72 Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73 Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74 Masih Belum Menyerah?
75 Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76 Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77 Perubahan Pesat Eleonara
78 Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79 Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80 Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81 Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82 Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83 Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84 Pengaruh Elena Terhadap Juna
85 Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86 Membawa Lari Istri Orang
87 Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88 Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89 Mempercayaimu adalah Keputusanku
90 Aku Ingin Berteman
91 Diantar Emran Bey ke Sekolah
92 Sugar Daddy-nya Leona
93 Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94 Mohsen dan Diana Menemui Elena
95 Mengancam dan Mengusirnya
96 Mempengaruhi Vivian
97 Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98 Ada Apa Dengan Vivian?
99 Kamu Hamil?
100 Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101 Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102 Saya Tidak Haus Pujian
103 Hasil Patologi Anatomi Elena
104 Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105 Bercerailah Dengan Leona
106 Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107 Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108 David dan Eleonara Kepergok Moza..
109 Juna Murka dan Langsung Me...
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Si Culun Dijodohkan?!
2
Biskuit Ibu Hamil
3
Pertemuan Pertama
4
Karena Kecoak Jadi Kena Peluk
5
Gadis Yang Mirip Dengannya
6
Aku Ingin Dia Secepatnya!
7
Hari Pernikahan - Hari Kejutan
8
Canım (Sayangku)
9
Tidak Pakai Bajupun Tidak Apa
10
Malam Pertama Itu Suatu Ancaman
11
Dipaksa Pakai Lingerie, Kalau Tidak Akan Dicium Sampai Pingsan!
12
Dasar Keong Racun, Baru Kenal Ngajak Tidur!
13
Nakal Harus Dibalas Nakal
14
Pertama Kali Membuatnya Tersipu - Juna Ketar-Ketir!
15
Pemberian Juna Membuatnya Menganga
16
Juna Menikah - Keributan Di Kelas
17
Bencana! Satu Kelas Tahu
18
Biang Kerok!
19
Midas Djordan - Eleonara Pernah Menyukainya?
20
Diantar Midas Pulang - Apa Kata Juna?
21
Saya Akan Mulai Dari Bibir
22
Kamu Masuk Angin Sampai Muntah-Muntah?
23
First Kiss - Bibirnya Manis
24
Tunggu Aku Pulang - Habis Kamu, Leona!
25
Kerja Paruh Waktu
26
Penyiksaan Terhadap Eleonara
27
Aku Rindu Pak Juna
28
Goyah Sedikit Iman Saya, Menjerit Kamu
29
Midas Menjemput Eleonara - Juna Geram!
30
Ditabrak Motor
31
Cemburunya Juna
32
Celaka, Salah Sebut Nama!
33
Setuju Menikah, Setuju Membagi Hidup
34
Aku Pulang, Siapkan President Suite di Hotel
35
Moza Datang, Mengacaukan Rencana Juna
36
Masuk Hotel, Eleonara Ketar-Ketir
37
Hot Jeletot Part-1 (18 Plus)
38
Hot Jeletot Part-2 (18 Plus Plus)
39
Diserang Juna Lagi - Penasaran Dengan Elena
40
Sensasi Berbeda di Kolam Renang
41
Midas Melamar Eleonara!
42
Tradisi Keluarga
43
Kejujuran Eleonara Soal Pernikahannya
44
Mungkinkah Aku Hamil?
45
Sedang Bersama Juna Bertemu Vivian, Kacau!
46
Ayang Juna (18 Plus)
47
Suami Cadangan Untuk Eleonara
48
Kenakalan Eleonara Membuat Juna..
49
Eleonara Sudah Tidak Tinggal Di Rumahnya Lagi
50
Vivian Mendatangi Rumah Juna! Eleonara..
51
Sofa Kamasutra
52
Sora Mencuci Otaknya
53
Sora Kalap, Nyawa Eleonara Melayang?
54
Sora Kabur - Juna Memburunya!
55
Mariam dan Abraham Bermuka Dua
56
Sudah Saatnya Melawan Mereka
57
Akhirnya Bertemu
58
Mariam Mengancam Eleonara
59
Sora Ketar-Ketir Menghadap Juna
60
Hukuman Untuk Sora
61
Penindasan Terhadap Eleonara Terbongkar
62
Aku Hanyalah Anak Tidak Beruntung
63
Juna dan Elena Telah Berhubungan Intim?!
64
Beraninya Menghina Jamur Super Juna!
65
Saling Menyiksa (18 Plus Plus)
66
Saya dan Elena Memang Sudah Melakukannya
67
Pertemuan Juna Dengan Varel - Dasar Pedofil!
68
Perseteruan - Juna vs Varel
69
Kecemasan Varel
70
Dua Tamparan Untuk Sora
71
Senjata Makan Tuan
72
Memutus Hubungan Dengan Keluarga
73
Akhirnya Semua Terbongkar - Ancaman Juna
74
Masih Belum Menyerah?
75
Lagi-lagi Membuat Juna Kesal
76
Memisahkan Varel Dengan Eleonara
77
Perubahan Pesat Eleonara
78
Digoda Saat Sedang Meeting - Reaksi Juna..
79
Detik-detik Kemunculan Tetangga Baru
80
Juna Sakit - Moza Mau Punya Adik?
81
Perkumpulan Pria Hot Timur Tengah!!
82
Tak Sengaja Menabrak Wanita Misterius
83
Akhirnya Kekasih Masa Lalu Juna Datang!
84
Pengaruh Elena Terhadap Juna
85
Sekali Berbalik Tidak Akan Diberi Ruang
86
Membawa Lari Istri Orang
87
Ciftligi Gurme - Chemistry Serkan Bey dan Leona
88
Aku Juga Bisa Menciyum Serkan Bey
89
Mempercayaimu adalah Keputusanku
90
Aku Ingin Berteman
91
Diantar Emran Bey ke Sekolah
92
Sugar Daddy-nya Leona
93
Restoran - Chemistry Emran Bey dan Leona
94
Mohsen dan Diana Menemui Elena
95
Mengancam dan Mengusirnya
96
Mempengaruhi Vivian
97
Sudah Lama Tidak, Ehem! (18 Plus Plus)
98
Ada Apa Dengan Vivian?
99
Kamu Hamil?
100
Arti Sahabat - Vivian Kecewa Berat!
101
Mengejek Habis-habisan, Tak Tahunya..
102
Saya Tidak Haus Pujian
103
Hasil Patologi Anatomi Elena
104
Aku Keguguran Gara-gara Dia, Jun!
105
Bercerailah Dengan Leona
106
Di Bar Bersama Osman dan Zafer
107
Osman dan Zafer Mellecehkan Leona
108
David dan Eleonara Kepergok Moza..
109
Juna Murka dan Langsung Me...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!