Sabanah

Perlahan makam tersebut bergetar, seiring dengan itu, kabut tebal mulai turun.

Reza dan Heru menjadi panik. Karena mereka tak bisa kemana pun dan melihat apapun, keduanya pun berbincang tanpa melihat satu sama lain.

“Apa yang harus kita lakukan Za? Apa kita tidak pergi saja?” Heru bertanya pendapat sahabatnya.

“Percuma, karena kemana pun kita pergi, ujung-ujungnya kita akan tetap disini,” ucap Reza.

“Tidak mungkin kita selamanya disini, kau lihat sendirikan?” Heru yang ketakutan ingin segera meninggalkan tempat itu.

“Jangan kemana-mana, atau kau akan menyesal, aku merasa kita tidak akan selamat, kecuali ada yang membantu kita untuk memberi petunjuk jalan,” ujar Reza.

“Kau benar juga, tapi sayang...” Heru menundukkan kepalanya.

“Iya, tak ada yang tahu, kalau kita kesini,” Reza menundukkan kepalanya.

Ia menyesal karena tidak sopan masuk ke gunung itu.

Saat mereka masih di selimuti rasa takut dan juga gelisah, perlahan awan tebal itu mulai menipis.

Mereka pun kembali menoleh ke arah rombongan wanita berbaju hijau itu.

Angga dan Heru pun melihat ada seorang nenek tua yang sedang berdiri di atas makam menghadap wanita si baju hijau.

“Salam hormat nyai Putri Candra Wati, terimakasih sudah membangkitkan saya kembali,” ucap Asrita.

“Ya, Asrita kau harus kembali melaksanakan tugas mu, mencari budak untuk ku dengan memperdaya manusia dengan emas batangan yang ada di tanah makam ini, aku sangat butuh, karena aku sangat kekurangan pekerja,” terang Nyai Putri.

”Saya mengerti nyai, akan saya kirim mereka yang ada disini ke istana nyai.” Asrita menundukkan kepalanya.

“Bagus, cari satu yang paling layak untuk menikah dengan ku,” ujar Nyai putri.

“Siap, saya mengerti putri.” sahut Asrita dengan menundukkan kepalanya.

Setelah itu sang nyai berjalan kembali ke dalam kereta kuda.

Setelah itu kembali terbang bersama iringan musik dan juga dayang-dayangnya.

Reza dan Heru menahan napas karena takut. Tak ada yang bersedia menjadi suami atau pun budak dari nyai Putri Candra Wati.

Setelah sang nyai sudah hilang dari pandangan mata, wajah berkerut Asrita perlahan-lahan berumah menjadi sosok gadis cantik berusia 17 tahun.

Reza dan Heru membekap mulut mereka masing-masing, karena baru pertama kalinya mereka lihat sihir ampuh seperti itu.

“Aku butuh darah perawan untuk menstabilkan wajah ku agar selalu awet muda,” gumam Asrita.

Asrita yang tahu ada manusia di gunung itu pun mulai memejamkan matanya untuk mengucapkan mantra.

“Ternyata disana.” Asrita seolah tahu dimana korbannya berada.

Ia pun mengambil tongkat saktinya yang muncul dari dalam tanah.

Kemudian ia pun mulai melayang di awang-awang menuju suatu tempat yang teramat penting baginya saat itu.

“Ayo!” seru Reza.

“Kemana?” tanya Heru.

“Mengikuti dukun setan itu, karena hanya dia yang bisa membawa kita keluar dari sini,” ujar Reza.

“Baiklah, aku mengerti.” Heru pun bangkit, dan berjalan dengan cepat mengikuti Reza yang ada di hadapannya.

🏵️

Angga yang telah tiba di depan pintu kamar mandi di persilahkan Purwati untuk masuk.

“Jangan lama-lama kakang, dan jangan buka pintu yang ada di di dekat sumur,” terang Purwati.

“Kenapa?” tanya Angga karena penasaran.

“Tidak boleh.” Purwati tak mau mengatakan alasannya.

“Baiklah.” Angga pun menganggukkan kepalanya.

Setelah itu ia pun masuk ke dalam kamar mandi.

Saat ia di dalam, ia pun melihat pintu yang Purwati katakan.

“Kalau di larang, berarti harus di langgar.” Angga yakin ada sesuatu di balik pintu itu.

Perlahan Angga membuka pintu tersebut dengan sangat pelan.

Wuss!!!

Ia pun melihat ada Sabanah luas di depan matanya.

“Apa-apaan ini?” Angga masih belum mengerti, mengapa tiba-tiba ada Sabanah disana.

“Jelas-jelas rumah ini ada di tengah pepohonan lebat.” Angga yang ingin melarikan diri keluar tanpa perduli dengan resiko yang ia hadapi.

Ia pun menutup kembali pintu rumah Purwati. Saat ia bingung harus pergi ke arah mana, ia pun menoleh ke belakang.

“Eh?” ia pun tak melihat pintu rumah Purwati lagi.

“Hilang?” Angga yang mendapat gangguan sedari pagi merasa pusing.

Belum lagi ia di hadapkan dengan Sabanah yang begitu luas.

Sebelum melangkah, Angga mendongak ke arah langit yang di terangi oleh bulan Purnama.

Cahaya bulan yang bersinar terang memudahkan Angga untuk melihat jalan yang akan ia lalui.

Di saat Angga bingung harus ke arah mana, tiba-tiba ia melihat burung jalak berdiri di tanah.

Burung jalak itu pun terbang dan mengitari kepala Angga.

“Kenapa dia berputar-putar di atas kepala ku?” gumam Angga.

Kemudian burung jalak itu turun ke tanah, dan jalan melompat-lompat seolah menyuruh Angga untuk mengikutinya.

“Apa kau ingin menunjukkan jalan keluar pada ku?” ucap Angga.

Burung jalak itu pun melompat-lompat di tempat.

Angga yang tak punya pilihan apapun mulai mendekat pada si burung jalak.

Kemudian burung jalak itu pun terbang dengan perlahan agar Angga dapat menyusulnya.

Angga pun mengikuti kemana burung jalak itu pergi.

15 menit kemudian, Angga pun melihat Dia yang tidur telentang di atas sebuah makam yang panjangnya mencapai 2 meter.

Sontak Angga berlari menuju Dia wanita yang ia cintai.

“Dia! Bangun Dia!” Angga mengangkat tubuh Dia dari atas makam itu.

“Dia!” Angga pun menepuk-nepuk wajah Dia.

Tak lama Dia pun membuka matanya. Ia yang melihat Angga senang bukan main.

“Angga!!! Kemana saja kau?!” Dia memeluk Angga karena takut terpisah lagi.

“Maaf Dia, aku tidak tahu kalau kau tidak ada di belakang ku tadi, Ayo!” Angga pun membantu Dia untuk berdiri.

“Kita harus pergi kemana Ngga?” tanya Dia.

“Kita ikuti burung jalak itu.” Angga menunjuk ke arah si burung jalak yang masih ada di dekat mereka.

“Baiklah!” Dia pun menggenggam tangan Angga.

Keduanya pun saling berpegangan, lalu mengikuti si burung jalak yang kini terbang di 20 meter di hadapan mereka.

“Cepat! Cepat!” ucap Angga.

Karena ia melihat sosok kuntilanak merah sedang mengikuti mereka di belakang.

“Ada apa?” tanya Dia, karena Angga berlari dengan sangat cepat.

“Kuntilanak merah!” mendengar apa yang di katakan Angga, Dia merinding bukan main.

Ia pun mempercepat langkahnya karena takut tertangkap.

“Ayo cepat Ngga!” keduanya pun lari tak beraturan.

Dia yang hanya melihat ke punggung Angga tanpa sengaja terpleset, hingga terjatuh ke tanah.

Bruk!

“Angga!!!” Dia memanggil Angga karena takut terpisah.

“Ayo Dia!” Angga memegang kedua tangan Dia.

Dia yang ingin bangkit menoleh ke arah belakangnya.

Untungnya kuntilanak merah itu sudah tak ada di belakang mereka.

Dia menghela napas panjang, ia merasa lega, karena kuntilanak itu telah menghilang.

“Aku cape! Aku lelah, hiks...” Rita menangis meratapi nasibnya.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Nm@

Nm@

Di akhir knp jd Rita, Kak

2023-06-28

0

Aqiyu

Aqiyu

lha yang cape kok Rita.... bukannya yang lari itu Dia

2022-11-08

2

Suaidah Hasibuan

Suaidah Hasibuan

lanjut kk

2022-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Aneh
2 Ketemu Setan
3 Berbohong
4 Sompral
5 Makam
6 Curiga
7 Terpisah
8 Dia!!!!
9 Fatal
10 Di Paksa Menikah
11 Lempar Batu
12 Dua Reza
13 Sabanah
14 Calon Pengantin
15 Cahaya
16 Tewas
17 Janggal
18 Bukan Rumah
19 Sadar
20 Jalan Keluar
21 Awal Mula
22 Wabah
23 Rahman
24 Mimpi
25 Pulang
26 Rambut
27 Kawin
28 Siluman
29 Wahyuni
30 Jadi Pocong! (Kabar Duka)
31 Jadi Pocong (Sendirian)
32 Jadi Pocong (Menjaga Kakek)
33 Jadi Pocong (Melahirkan)
34 Jadi Pocong (Kenyataan)
35 Jadi Pocong (Bukan Dia)
36 Jadi Pocong (Pesan)
37 Panggilan Dari Alam Lain (Ratih)
38 Panggilan Dari Alam Lain (Antara Mimpi)
39 Panggilan Dari Alam Lain (Tuyul)
40 Panggilan Dari Alam Lain (Di Sesatkan)
41 Panggilan Dari Alam Lain (Rahman)
42 Panggilan Dari Alam Lain (Kembali)
43 Rumah Misterius (Kursi Goyang)
44 Rumah Misterius (Air Kotor)
45 Rumah Misterius (Salah Kunci)
46 Rumah Misterius (Dukun Kanibal)
47 Rumah Misterius (Kambing Hitam)
48 Ingin Cepat Kaya (Pusing)
49 Ingin Cepat Kaya (Keputusan)
50 Ingin Cepat Kaya (Sarang Ular!)
51 Ingin Cepat Kaya (Bercinta)
52 Ingin Cepat Kaya (Berkhianat)
53 Ingin Cepat Kaya (Membunuh)
54 Ingin Cepat Kaya (Melahirkan Bayi Ular)
55 Ingin Cepat Kaya (Di Tolak)
56 Ingin Cepat Kaya (Menelan Bayi Ular)
57 Di Kelilingi Masa Lalu (Dunia Lain)
58 Di Kelilingi Masa Lalu (Kembali Ke Gunung Keramat)
59 Di Kelilingi Masa Lalu (Selamat Tinggal Meli)
60 Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
61 Akhir Kisah
62 Jangan Salahkan Takdir
63 Kau Pasti Menyesal!
64 Pelakor Tak Berdosa
65 Menghajar Selingkuhan Suami Ku
66 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Aneh
2
Ketemu Setan
3
Berbohong
4
Sompral
5
Makam
6
Curiga
7
Terpisah
8
Dia!!!!
9
Fatal
10
Di Paksa Menikah
11
Lempar Batu
12
Dua Reza
13
Sabanah
14
Calon Pengantin
15
Cahaya
16
Tewas
17
Janggal
18
Bukan Rumah
19
Sadar
20
Jalan Keluar
21
Awal Mula
22
Wabah
23
Rahman
24
Mimpi
25
Pulang
26
Rambut
27
Kawin
28
Siluman
29
Wahyuni
30
Jadi Pocong! (Kabar Duka)
31
Jadi Pocong (Sendirian)
32
Jadi Pocong (Menjaga Kakek)
33
Jadi Pocong (Melahirkan)
34
Jadi Pocong (Kenyataan)
35
Jadi Pocong (Bukan Dia)
36
Jadi Pocong (Pesan)
37
Panggilan Dari Alam Lain (Ratih)
38
Panggilan Dari Alam Lain (Antara Mimpi)
39
Panggilan Dari Alam Lain (Tuyul)
40
Panggilan Dari Alam Lain (Di Sesatkan)
41
Panggilan Dari Alam Lain (Rahman)
42
Panggilan Dari Alam Lain (Kembali)
43
Rumah Misterius (Kursi Goyang)
44
Rumah Misterius (Air Kotor)
45
Rumah Misterius (Salah Kunci)
46
Rumah Misterius (Dukun Kanibal)
47
Rumah Misterius (Kambing Hitam)
48
Ingin Cepat Kaya (Pusing)
49
Ingin Cepat Kaya (Keputusan)
50
Ingin Cepat Kaya (Sarang Ular!)
51
Ingin Cepat Kaya (Bercinta)
52
Ingin Cepat Kaya (Berkhianat)
53
Ingin Cepat Kaya (Membunuh)
54
Ingin Cepat Kaya (Melahirkan Bayi Ular)
55
Ingin Cepat Kaya (Di Tolak)
56
Ingin Cepat Kaya (Menelan Bayi Ular)
57
Di Kelilingi Masa Lalu (Dunia Lain)
58
Di Kelilingi Masa Lalu (Kembali Ke Gunung Keramat)
59
Di Kelilingi Masa Lalu (Selamat Tinggal Meli)
60
Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
61
Akhir Kisah
62
Jangan Salahkan Takdir
63
Kau Pasti Menyesal!
64
Pelakor Tak Berdosa
65
Menghajar Selingkuhan Suami Ku
66
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!