Syuutt!!
Dengan penuh amarah dalam dadanya, nyai Putri melempar pisau mematikannya pada penjaga yang telah membunuh Heru.
Zlep!!
Setelah keris beracun itu menancap di jantung sang penjaga. Penjaga itu pun ambruk ke tanah.
“Tidak akan ada yang selamat jika terkena racun pisau itu,” ujar nyai Ratu.
“Apa itu bisa mengembalikan nyawa, Heru?! Tidak kan?! Haah!!” Ali yang marah melepas kuluk (Topi pengantin Jawa) yang di pakainya.
Lalu Ali melempar kasar kuluk itu ke tanah dengan perasaan meledak-ledak.
“Pembohong! Katanya kau penguasa tempat ini, tapi apa? Kau malah kecolongan, aku tidak senang sedikit pun, meski kau telah membunuh orang yang telah menghabisi nyawa teman ku!” pekik Ali.
“Aku bisa menghidupkannya kembali.” nyai yang terlanjur suka pada Ali tidak ingin kehilangan suaminya dengan begitu mudah.
“Tidak ada satu makhluk Tuhan pun yang bisa hidup setelah mati, nyai!” Ali yang tak ingin berada di dekat nyai Putri dengan cepat melompat ke tanah yang jaraknya hanya 20 kaki.
Ia pun berlari ke arah kepala Heru, yang kini telah rata dengan tanah.
“Setan bangsat!! Beraninya kau membunuh teman ku!” pekik Ali, ia yang naik pitam tak takut lagi pada penghuni gunung itu.
Ia pun mengambil kepala temannya dan melihat ke arah nyai Putri.
“Apa kau Tuhan? Mana bisa kau hidupkan dia lagi! Pokoknya aku tidak mau menikah dengan mu! Pembohong!” Ali menitikkan air matanya, hatinya sangat hancur melihat temannya yang kini telah tiada.
“Bisa.” dengan membaca serangkaian mantra, nyai Putri membangkitkan kembali Heru yang telah meregang nyawa.
Kepala Heru yang di tangan Ali pun terbang menuju tubuh Heru.
Entah sihir apa yang di lakukan oleh nyai Putri.
Kepala Heru menyambung kembali dengan tubuhnya seperti sedia kala.
Perlahan-lahan Heru membuka matanya yang penuh darah.
“Heru!” Ali berlari ke arah temannya yang hidup kembali.
“Lepaskan dia!” nyai Putri menyuruh mengawalnya untuk membebaskan Reza.
Reza yang mendapat jalan pun berlari menuju Heru.
“Apa kau Heru sungguhan?” tanya Ali pada Heru yang terlihat linglung.
“Iya, ini aku, kalian berdua kenapa?” tanya Heru yang lupa segalanya.
“Enggak apa-apa.” Reza memeluk Heru dengan erat.
Reza dan Ali memilih diam, mereka tidak mau mengatakan kejadian mengenaskan yang baru saja Heru alami.
“Semua masalah telah terselesaikan, berarti tidak ada alasan bagi kakang untuk membatalkan pernikahan kita.” ucap nyai Putri.
“Kembalikan mereka ke alam manusia, kalau kau memang ingin membina rumah tangga dengan ku, pulangkan mereka dengan selamat.” Ali yang menyayangi semua teman-temannya rela menetap di alam lain.
“Baiklah!” nyai Putri mengangkat kedua tangannya ke atas.
Bibirnya yang indah komat kamit membaca serangkaian mantra sihir yang tak seorang pun mengerti artinya.
Wusss!!!.
Angin berhembus dengan sangat kencang, hingga Ali dan teman-temannya hampir terpental.
Dan dalam satu kedipan mata, Heru, Ali, Reza, Angga, Dia dan juga Meli sudah saling bertemu, kecuali Rita, karena sejak awal dirinya telah meninggal dunia.
“Angga!!” Ali memeluk sahabatnya.
Mereka yang berkumpul kembali saling berpelukan satu sama lain.
Ternyata selama ini mereka ada dalam satu tempat yang sama, namun mereka yang hanya manusia biasa berhasil di perdaya oleh penghuni gunung, hingga mereka tak melihat satu sama lain.
“Kalian pulanglah.” Ali menyuruh teman-tanya untuk kembali ke kota.
“Kau bagaimana?” Reza tak ikhlas bila temannya tinggal di alam yang berbeda dengannya.
“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.” Ali tersenyum, dengan harapan teman-temannya tak mencemaskan dirinya.
“Kenapa kau tak ikut pulang?” tanya Angga yang tidak tahu situasi yang di alami Ali.
“Karena aku punya istri yang tak bisa ku tinggalkan.” Ali pun berdiri di sebelah nyai Putri.
“Tapi Li, apa yang harus kami katakan pada orang tua mu?” Dia tak bisa mengatakan apapun pada ayah dan ibu Ali.
“Tolong, kalian saja yang memikirkan alasannya.” mata Ali berkaca-kaca saat mengatakannya.
Mereka semua menjadi bungkam, perpisahan itu begitu memilukan untuk mereka semua.
“Pulanglah, pasti keluarga kalian sudah khawatir,” ucap Ali.
Lalu seorang pengawal di utus oleh nyai Putri untuk mengantar teman-teman Ali sampai ke kaki gunung.
“Baiklah, semoga kau bahagia,” ucap Angga.
Semua orang melihat ke arah Angga, mereka menganggap kalau Angga terlalu tega.
“Aamiin.” Ali memeluk Angga sekali lagi.
“Ayo kita pulang.” Angga menggiring teman-temannya untuk beranjak pergi.
Semua orang pun harus merelakan Ali tinggal di gunung itu.
Kemudian pengawal yang telah di utus nyai Putri, mengantar teman-teman Ali untuk turun gunung di pukul 05:30 pagi.
Formasi saat itu di bagian depan ada si pengawal, di susul Heru, Reza, Meli, Dia dan paling belakang adalah Angga.
Tak ada seorang pun yang mau bicara meski hanya satu kata.
Sebab hati mereka masih berduka karena kehilangan 2 teman karib yang mereka sayangi.
Angga yang fokus melihat jalan yang ia pijak tiba-tiba mendapat bisikan di telinga kirinya.
“Siapapun yang datang ke gunung ini! Tidak akan selamat!” iblis penunggu hutan beraura mengerikan cekikikan tiada henti di telinga Angga.
Ia yang ingin memberitahu teman-temannya harus terhalang, karena mulutnya di bekap oleh kuntilanak yang bertengger di punggungnya.
”Diamlah!! Karena kalian semua telah lancang masuk ke temat ini, kalian semua harus mati!!!” ucap sang iblis dengan suara yang melengking.
Bruk!
Angga yang sudah tak kuat menghadapi segalanya ambruk ke tanah.
Pukul 20:00 malam, Angga yang bangun dari pingsannya melihat kedua orang tuanya yang sedang menangis sesungukan.
“Angga, kau sudah bangun?” Alia, ibunda Angga memeluk anaknya dengan sangat erat.
“Ibu, kenapa aku ada di rumah sakit?” Angga lupa dengan apa yang ia alami.
“Kau pingsan saat turun gunung nak, ibu sangat cemas saat kau tak pulang selama satu bulan, pada hal kami sudah kirim bantuan untuk mencari kalian semua, tapi hasilnya nihil, hiks...” Alia terus menangis karena kehilangan anaknya selama satu bulan.
Angga yang mendengar cerita ibunya merasa aneh.
Ia merasa ada sesuatu yang janggal, namun ia tahu itu apa.
Bukannya hanya satu malam? batin Angga
🏵️
Dia yang sedang tidur di kamarnya merasa bahagia, karena telah berada di rumah.
Namun di sisi lain hatinya bersedih karena tak bisa pulang bersama Ali dan juga Rita.
Sementara mayat Rita dan kedua orang tuanya telah di evakuasi. Dan hal itu dapat mengobati hati Dia yang berduka.
“Setidaknya ada hal baik yang terjadi, Rita dan kedua orang tuanya mendapat pemakaman yang layak. Ali, semoga kau bahagia disana,” gumam Dia.
Ia yang ingin memejamkan mata merasa tak nyaman, karena ranjang yang ia tiduri terasa keras.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
karissa 🧘🧘😑ditama
kasihan Ali thor,smga ada jlan kluarny untk Ali
2023-04-05
0
Aqiyu
karena dunia jin lebih lama dibanding dunia manusia
2022-11-08
1
Suaidah Hasibuan
penuh teka teki
2022-09-13
0