Dua Reza

Heru menyalakan lampu senternya, tiba-tiba matanya membulat sempurna, karena ia melihat Reza melambaikan tangan dari balik semak-semak.

Glek!

Heru menelan salivanya, sebab ia melihat Reza yang ada di luar memakai pakaian yang sama dengan yang tidur di sebelah Ali.

Yang mana yang asli? batin Heru.

Deg! Deg! Deg! Jantungnya berdebar dengan kencang.

Ia yang ingin memberitahu Ali menjadi ragu, sebab ia takut, kalau Reza yang bersama mereka terbangun.

Sedang Reza yang ada di luar terus melempar kerikil dan melambaikan tangannya, seolah meminta Heru untuk keluar.

Heru yang tidak tahu mana temannya yang asli hanya duduk di tempat, lehernya pun menjadi kaku tak bisa di gerakkan.

Pintu yang terbuka membuat angin lebih banyak masuk ke dalam tenda.

Ali yang merasakan dingin bagai es di wajahnya pun bangun dari tidurnya.

“Hei, kau sedang apa? Tutup pintunya!” pekik Ali yang kini menggigil hebat.

“Li, temani aku pipis dong,” pinta Heru.

“Apa? Akh, aku malas, keluar saja sendiri.” cuaca yang dingin membuat Ali enggan bergerak.

Pada hal maksud Heru untuk memastikan Reza yang ada di luar asli atau bukan.

“Ayolah, aku takut.” Heru beralasan demikian agar Ali mau menemaninya.

“Enggak ah! Kau saja.” Ali menolak permintaan Heru.

Perdebatan keduanya pun membuat Reza bangun.

“Biar aku yang menemani mu.” Reza memawarkan diri untuk keluar bersama Heru.

“Sama Reza sana!” ucap Ali.

Heru pun melihat wajah Reza yang tidak ada kusutnya sama sekali, pada hal posisinya saat itu baru bangun tidur.

Yang membuat Heru makin curiga, Reza tidak mengganti pakaiannya dari tadi.

Apa yang disini adalah demit? batin Heru.

“Tidak usah, aku enggak jadi pipis.” Heru pun menutup pintu tenda dan tidur kembali ke tempatnya semula.

“Terserah kau saja.” Reza pun memejamkan matanya.

Heru yang tak dapat tidur pun curi-curi pandang pada Reza yang tidak memakai selimut.

Ini enggak beres, terserah Ali mau ikut atau tidak, entah kenapa perasaan ku mengatakan, kalau yang di laur adalah asli, batin Heru.

Ia pun memantau keduanya sampai tertidur lelap.

30 menit kemudian, Heru pun mendengar suara dengkuran dari Ali dan Reza.

Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk keluar. Dengan perlahan Heru membuka resleting tenda.

Treeett!!!

Setelah terbuka lebar, Heru keluar dengan langkah yang sangat pelan.

Heru dengan cepat menuju semak-semak tempat ia melihat Reza.

“Ssstt! Reza.” ia pun memanggil nama temannya.

“Jangan berisik.” suara yang familiar di telinganya menyahut dari balik pohon besar yang ada di sebelahnya.

“Kau!” Heru memegang jantungnya karena syok.

“Diamlah, Reza dengan cepat menarik tangan Heru untuk sembunyi di balik batang pohon besar itu.

“Apa ini kau?” tanya Heru dengan menyorot Reza dari ujung rambut sampai kaki dengan senternya.

“Kau pikir aku apa?” Reza yang yang kotor karena lumpur menggigil hebat.

“Ada kau di dalam.” Heru memberitahu Reza.

“Aku tahu itu, aku sudah lama memantau kalian, tapi aku tidak bisa mendekat, karena takut ketahuan oleh setan yang menyerupai ku itu,” ucap Reza.

“Apa yang sebenarnya terjadi setelah kau dan Meli pergi?” tanya Heru penuh selidik.

“Ceritanya panjang, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, sebaiknya kita turun!” Reza ingin meninggalkan gunung itu secepatnya.

“Tapi bagaimana dengan yang lain, Angga dan Dia hilang, kita harus mencarinya,” ujar Heru.

“Jangan bodoh, kau enggak akan tahu, mereka benar-benar teman mu atau bukan, sebaiknya kita minta bantuan warga, itu akan lebih baik, dari pada kita berkeliaran di gunung terkutuk ini!” Reza yang ketakutan tidak ingin berlama-lama disana.

“Setidaknya kita panggil Meli dan Rita.” Heru tak ingin meninggalkan kedua gadis itu.

“Tinggalkan! Ayo kita pergi sekarang, selagi masih aman,” ujar Reza.

“Tas ku bagaimana?” Heru ingin membawa barang-barangnya pulang.

“Kau jangan bodoh! Cepatlah! Kau tidak tahu, betapa mengerikannya ada disini.” wajah serius Reza membuat Heru yakin.

“Baiklah!” Heru memutuskan untuk ikut dengan Reza yang ada di hadapannya.

Karena ia tahu, Reza yang asli tidak sesantai yang di dalam tenda.

Keduanya pun mulai berjalan, menjauh meninggalkan tenda.

“Sebaiknya kita lewat jalur saja,” ucap Heru.

“Tadi juga aku sudah ada di jalur, tapi entah kenapa aku selalu kembali ke tempat yang sama,” terang Reza.

“Maksudnya dimana?” tanya Heru.

“Kembali ke makam mengerikan ini, entah apa yang terjadi, aku malah melihat kalian mendirikan tenda di seberang makam ini,” terang Reza.

“Makam?” Heru mengernyitkan dahinya.

“Iya, coba senter ke depan mu,” ujar Reza.

Kemudian Heru melihat ke arah cahaya senternya.

Ia pun baru menyadari kalau ia berjalan di antara makam keramat yang bentuknya sangat jadul dan juha mengerikan.

“Kenapa tadi aku enggak lihat ini?” gumam Heru dengan sesak napas.

“Entahlah! Andaikan ada Angga, mungkin kita punya harapan, karena dia memiliki sedikit pengetahuan soal hal-hal mistis,” ujar Heru.

“Kau benar, tapi sayang, sekarang dia entah dimana,” ujar Heru.

Kemudian Reza dan Heru berjalan di antara makam yang tanahnya telah becek.

Saat mereka fokus melihat ke arah cahaya senter, tiba-tiba angin berhembus dengan kencang.

Wusshh!!!

Mereka yang ingin melangkah pun menjadi sulit bergerak.

Saat angin sudah berhenti, Heru melihat sebuah penutup nisan yang hampir terbuka.

“Kenapa nisannya di tutup dengan kain hijau?” Heru yang penasaran membuka kain penutup batu nisan itu.

“Rita?” tubuhnya makin menggigil setelah membaca nama itu.

”Kau bilang siapa?” tanya Reza.

“Rita, apa ini Rita kita?” tanya Heru.

“Mana mungkin, ini makam tua, yang namanya Rita bukan dia saja,” ujar Reza.

“Ya, kau benar juga.” kemudian Heru dan Reza pun berjalan kembali tanpa menutup nisan tersebut.

Baru beberapa langkah mereka berjalan, tiba-tiba keduanya mendengar suara angklung dan juga gamelan.

“Ayo sembunyi!” Reza menarik tangan Heru yang masih kebigungan.

Keduanya pun hampir terjatuh karena jalan yang licin dan juga berlumpur.

Reza yang telah di putar-putar di makam itu selama seharian penuh jadi hapal harus ke araha mana.

Ia pun membawa Heru sembunyi di salah satu makam yang paling besar disana.

“Ada apa?” tanya Heru dengan suara yang pelan.

“Ada yang akan datang,” ucap Reza.

”Siapa?” tanya Heru penasaran.

“Entahlah, itu ratu demit atau apa, nanti juga kau akan lihat!” ucap Reza.

Tak lama sebuah kereta kuda pun berlari di udara.

Tuktakutaktaktaktuk!

Dan di belakang kereta kuda itu ada iringan musik angkulung dan gamelan, kaki para pemain alat seni itu tak menapak ke tanah.

Kemudian kereta kuda itu pun berhenti tepat di makam yang baru saja mereka baca namanya.

Lalu wanita cantik berbaju hijau dengan bawahan kain jarik, memakai selendang kuning lengkap dengan mahkota ular berbentuk emas keluar dari dalam kereta kuda.

Kaki wanita itu tak memaki alas, 2 pengawal bertubuh besar pun tengkurap di tanah sebagai pijakan kaki wanita itu.

“Bangunlah Asrita! Kini kau telah di bangkitkan!” ucap si wanita berbaju hijau dengan tatapan mata tajam.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

seram

2022-12-29

0

Aqiyu

Aqiyu

Rita yang di tenda busa jadi udah end

2022-11-08

1

anggita

anggita

asrita bangkitlah.. 👹

2022-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Aneh
2 Ketemu Setan
3 Berbohong
4 Sompral
5 Makam
6 Curiga
7 Terpisah
8 Dia!!!!
9 Fatal
10 Di Paksa Menikah
11 Lempar Batu
12 Dua Reza
13 Sabanah
14 Calon Pengantin
15 Cahaya
16 Tewas
17 Janggal
18 Bukan Rumah
19 Sadar
20 Jalan Keluar
21 Awal Mula
22 Wabah
23 Rahman
24 Mimpi
25 Pulang
26 Rambut
27 Kawin
28 Siluman
29 Wahyuni
30 Jadi Pocong! (Kabar Duka)
31 Jadi Pocong (Sendirian)
32 Jadi Pocong (Menjaga Kakek)
33 Jadi Pocong (Melahirkan)
34 Jadi Pocong (Kenyataan)
35 Jadi Pocong (Bukan Dia)
36 Jadi Pocong (Pesan)
37 Panggilan Dari Alam Lain (Ratih)
38 Panggilan Dari Alam Lain (Antara Mimpi)
39 Panggilan Dari Alam Lain (Tuyul)
40 Panggilan Dari Alam Lain (Di Sesatkan)
41 Panggilan Dari Alam Lain (Rahman)
42 Panggilan Dari Alam Lain (Kembali)
43 Rumah Misterius (Kursi Goyang)
44 Rumah Misterius (Air Kotor)
45 Rumah Misterius (Salah Kunci)
46 Rumah Misterius (Dukun Kanibal)
47 Rumah Misterius (Kambing Hitam)
48 Ingin Cepat Kaya (Pusing)
49 Ingin Cepat Kaya (Keputusan)
50 Ingin Cepat Kaya (Sarang Ular!)
51 Ingin Cepat Kaya (Bercinta)
52 Ingin Cepat Kaya (Berkhianat)
53 Ingin Cepat Kaya (Membunuh)
54 Ingin Cepat Kaya (Melahirkan Bayi Ular)
55 Ingin Cepat Kaya (Di Tolak)
56 Ingin Cepat Kaya (Menelan Bayi Ular)
57 Di Kelilingi Masa Lalu (Dunia Lain)
58 Di Kelilingi Masa Lalu (Kembali Ke Gunung Keramat)
59 Di Kelilingi Masa Lalu (Selamat Tinggal Meli)
60 Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
61 Akhir Kisah
62 Jangan Salahkan Takdir
63 Kau Pasti Menyesal!
64 Pelakor Tak Berdosa
65 Menghajar Selingkuhan Suami Ku
66 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Aneh
2
Ketemu Setan
3
Berbohong
4
Sompral
5
Makam
6
Curiga
7
Terpisah
8
Dia!!!!
9
Fatal
10
Di Paksa Menikah
11
Lempar Batu
12
Dua Reza
13
Sabanah
14
Calon Pengantin
15
Cahaya
16
Tewas
17
Janggal
18
Bukan Rumah
19
Sadar
20
Jalan Keluar
21
Awal Mula
22
Wabah
23
Rahman
24
Mimpi
25
Pulang
26
Rambut
27
Kawin
28
Siluman
29
Wahyuni
30
Jadi Pocong! (Kabar Duka)
31
Jadi Pocong (Sendirian)
32
Jadi Pocong (Menjaga Kakek)
33
Jadi Pocong (Melahirkan)
34
Jadi Pocong (Kenyataan)
35
Jadi Pocong (Bukan Dia)
36
Jadi Pocong (Pesan)
37
Panggilan Dari Alam Lain (Ratih)
38
Panggilan Dari Alam Lain (Antara Mimpi)
39
Panggilan Dari Alam Lain (Tuyul)
40
Panggilan Dari Alam Lain (Di Sesatkan)
41
Panggilan Dari Alam Lain (Rahman)
42
Panggilan Dari Alam Lain (Kembali)
43
Rumah Misterius (Kursi Goyang)
44
Rumah Misterius (Air Kotor)
45
Rumah Misterius (Salah Kunci)
46
Rumah Misterius (Dukun Kanibal)
47
Rumah Misterius (Kambing Hitam)
48
Ingin Cepat Kaya (Pusing)
49
Ingin Cepat Kaya (Keputusan)
50
Ingin Cepat Kaya (Sarang Ular!)
51
Ingin Cepat Kaya (Bercinta)
52
Ingin Cepat Kaya (Berkhianat)
53
Ingin Cepat Kaya (Membunuh)
54
Ingin Cepat Kaya (Melahirkan Bayi Ular)
55
Ingin Cepat Kaya (Di Tolak)
56
Ingin Cepat Kaya (Menelan Bayi Ular)
57
Di Kelilingi Masa Lalu (Dunia Lain)
58
Di Kelilingi Masa Lalu (Kembali Ke Gunung Keramat)
59
Di Kelilingi Masa Lalu (Selamat Tinggal Meli)
60
Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
61
Akhir Kisah
62
Jangan Salahkan Takdir
63
Kau Pasti Menyesal!
64
Pelakor Tak Berdosa
65
Menghajar Selingkuhan Suami Ku
66
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!