Bab 19

Usaha Shaka untuk membujuk Pak Rizal memang tidaklah mudah. Dua laki-laki yang mengawasi Pak Rizal memberi kode lewat tatapan mata bahwa mereka tidak boleh pergi dari kampung ini.

“Bapak masih ada banyak tanggungan di sawah Shaka. Bagaimana ya, bapak juga bingung.”

Pak Rizal tidak mungkin memberitahu Shaka bahwa saat ini sedang berada dalam ancaman dua laki-laki yang terpaksa diakui sebagai keponakan. Sebagai orang tua, Pak Rizal tidak mau membuat Shaka dan adik-adiknya ikut terancam jika memberitahu kebenarannya. Padahal, Shaka dan kedua adiknya sudah tahu semua yang terjadi.

“Pak, ayolah. Mungkin aku akan membatalkan pernikahanku saja. Benar ‘kan?” Mata Shaka kini tertuju pada dua laki-laki yang turut mendengarkan pembicaraannya dengan Pak Rizal. “Kalian keponakan Pak Rizal, marah nggak kalau Pak Rizal nggak mau datang ke acara penting kalian?”

Shaka tahu, Pak Rizal sedang tertekan dan merasa terancam karena dua orang yang sedang mengawasi itu. Shaka memang harus menggunakan akalnya untuk bisa membawa Pak Rizal keluar dari kampung ini, sehingga Maura pun bisa diselamatkan nantinya.

Dua laki-laki bertubuh kekar itu saling pandang. Mereka bingung harus menjawab apa pertanyaan Shaka itu karena memang semua di luar dugaan mereka. “I-iya mungkin,” jawab salah satunya.

“Nah, menurut kalian bagaimana? Apa saya tunda pernikahan saya sampai Pak Rizal mau datang?”

Lagi-lagi kedua laki-laki kekar itu saling bertatapan.

“Kalau kalian jadi Kak Shaka, pasti kalian nggak mau ‘kan kalau pernikahannya batal? Sama, Kak Shaka juga. Jadi, tolong ya kalian yang urus pekerjaan Pak Rizal di sini, biar Bapak sama Ibu bisa ikut kami ke kota. Untuk beberapa hari saja. Nanti kami akan ganti uang untuk kalian kerja,” sahut Sky yang ikut membujuk kedua laki-laki bertubuh kekar itu.

“Bapak sama Ibu siap-siap saja. Kami yang akan atur pekerjaan kalian,” kata Shaka sembari mengedipkan mata memberi kode pada Pak Rizal.

“Aduh, Shaka. Ini bagaimana sih?” Pak Rizal merasa bingung sekaligus takut, masalahnya jika mereka pergi, dua orang itu pasti akan mengancam keselamatan mereka.

“Sudahlah, Pak. Saya bantu beres-beres ya, ayo, Pak!” ajak Cloudia yang turut membantu kedua saudara laki-lakinya untuk meyakinkan Pak Rizal agar mau meninggalkan rumah mereka.

“Ya, baiklah!”

Setelah perdebatan yang membuat Pak Rizal bingung sekaligus takut, akhirnya ayah angkat Maura itu mau diajak pergi.

Sekarang giliran Shaka dan Sky yang akan meyakinkan dua laki-laki yang bertugas menjaga Pak Rizal itu.

“Bagini saja, kami bayar kalian satu hari dua juta. Jadi, kalian bisa dapat delapan sampai sepuluh juta selama Pak Rizal pergi. Ini hanya sebentar kok, lagi pula pesta pernikahan hanya beberapa hari saja,” tawar Shaka sembari mengeluarkan uang dari tasnya.

Dua pengawal itu mengintip uang yang sangat banyak di tas Shaka. “Kalian Cuma jaga rumah, sama ke ladang ngecek saja bisa dapat uang sebanyak itu loh, masa mau menolak sih?” Sky ikut mengompori kedua laki-laki yang sepertinya hanya bermodal tubuh kekar berotot saja.

Keduanya saling berdiskusi, sampai akhirnya mereka pun setuju.

“Ya, baiklah, tapi hanya beberapa hari saja ‘kan? Alamat rumah kalian di mana?”

Shaka tersenyum lega karena ternyata dua manusia di hadapannya tidak sepintar yang dia perkirakan.

“Kami ada di kompleks mutiara ungu blok dua B nomor dua. Kalau pak Rizal tidak pulang, kalian boleh menyusul ke sana,” jawab Sky sembari menuliskan alamat palsu untuk kedua manusia yang berhasil dikibulinya.

.

.

.

Akhirnya, Shaka dan kedua adiknya berhasil membawa pergi Pak Rizal dari kampung itu. Sekarang, tidak ada alasan lagi bagi keluarga Maura untuk mengancam gadis itu.

“Jadi, kalian sudah tahu siapa Maura?” tanya pak Rizal setelah mobil mereka meninggalkan kampung Pak Rizal.

“Iya, Pak. Dan aku merasa pertunangan Maura itu juga karena dia terancam, makanya aku sama adik-adikku pikir selamatkan Bapak dulu baru kita selamatkan Maura,” jawab Shaka yang kini merasa lega karena Pak Rizal sudah aman bersamanya.

“Kamu juga tahu masalah itu?”

“Bapak bisa jujur sama kami, ceritakan saja semuanya, supaya kami bisa membantu Maura!” sahut Sky yang sedang menyetir.

Pak Rizal terlihat ragu-ragu sekali. Apa mungkin sebaiknya dia cerita semua pada Shaka? Apa mungkin Shaka adalah bala bantuan yang akan membebaskan Maura dari semua penderitaannya?

***

Kembang kopinya jangan lupa 😄

Terpopuler

Comments

Yucaw

Yucaw

Cerita saja pak..percayalah Shaka pertolongan yg author kirim untuk kalian,beri kesempatan Shaka untuk balas budi sama kalian 🤗

2023-11-12

0

Ney maniez

Ney maniez

💪💪

2023-01-04

1

Mentari

Mentari

ceritakan saja pak sama Shaka sama sky,,mereka pasti akan bantu dan nolongin Maura

2022-11-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!