Bab 17

Sangat menyakitkan bagi Maura saat bertemu dengan Shaka setelah enam bulan berlalu. Sejak pertemuan terakhir Shaka dan Maura, semua telah berubah, kecuali perasaan mereka. Tadinya, Maura pergi ke Jerman untuk menenangkan diri. Namun, setelah tiga bulan di negara itu, dia kembali ke kampung untuk mengunjungi Pak Rizal dan istrinya. Namun, gadis itu malah tertangkap oleh orang-orang yang mencarinya selama ini.

Tidak ada cara lain lagi bagi Maura untuk menghindar. Semuanya sudah terlambat, dan dia pun harus kembali ke keluarga aslinya. Keluarga yang menjadikannya robot demi kepentingan mereka saja.

Maura terlahir dari keluarga kaya yang mewarisi seluruh harta peninggalan ayahnya. Ayah gadis itu telah meninggal dunia saat usianya baru menginjak sepuluh tahun. Semua harta yang Maura warisi, akan menjadi miliknya apabila Maura menikah.

Ibu tiri dan kakak tiri Maura berusaha mengambil alih perusahaan dan seluruh harta kekayaan orang tua Maura. Termasuk memanipulasi pernikahan Maura, supaya nantinya suami Maura tidak menuntut harta gadis itu sehingga ibu dan kakak tirinyalah yang akan memiliki semua kekayaan Maura.

“Maura, apa kamu tidak mengenaliku?” Suara Shaka yang tegas berhasil membawa pikiran Maura kembali dari lamunan. Gadis itu kini menatap Shaka dengan ekspresi biasa. Dia sengaja menutupi perasaannya supaya membuat Shaka membencinya.

“Tuan Shaka, apa kabar?” Maura mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Shaka. Hingga akhirnya, kedua manusia yang sudah enam bulan berpisah itu kini saling bertatapan mata.

Namun, yang Shaka lihat Maura memang banyak berubah. Semakin membuat laki-laki itu bingung dan bertanya-tanya tentang siapa Maura sebenarnya.

“Kamu kenal dia, Priska?” tanya Reyhan, laki-laki yang mengaku sebagai calon suami Maura.

Mendengar nama Priska, kening Shaka pun berkerut. Sebenarnya, apa yang terjadi. Permainan apa yang sedang Maura mainkan saat ini?

"Tuan Shaka ini teman lama aku, Mas Reyhan," jawab Maura.

"Kalau gitu biar Kak Shaka gabung sekalian gimana? Kita 'kan udah selesai meeting, tinggal makan aja," usul Sky.

Tatapan mata Shaka masih tertuju pada Maura yang entah bagaimana bisa berubah menjadi Priska.

"Boleh-boleh. Daripada Tuan Shaka menunggu sendirian, lebih baik menunggu sambil ngobrolin bisnis, apalagi Tuan Shaka temannya calon istri saya. Siapa tahu, ada rahasia baru yang saya belum tahu," balas Reyhan yang sama sekali tidak merasa keberatan. Dia malah tertawa tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Shaka dan Maura.

Mereka pun berbincang cukup lama, sampai akhirnya Shaka tahu, bahwa Maura adalah anak dari Danu Pradipta. Shaka juga akhirnya tahu bahwa Maura dan Reyhan baru bertunangan dua minggu.

Dari pertemuan itu, Shaka bisa menduga bahwa Maura dan Reyhan bertunangan karena Maura terpaksa dan tertekan. Dia ingin mencari tahu kebenarannya secara langsung.

*

*

Shaka mencari tahu keberadaan Maura di perusahaan milik Danu Pradipta, tetapi sayangnya Maura tidak bekerja di sana.

"Jadi, Maura juga tidak bekerja di sini? Kok bisa sih?" tanya Shaka pada Cloudia yang ditugaskan untuk mencari tahu tentang Maura di kantornya.

"Ya, emang nggak ada, Kak. Di sini hanya kakaknya saja yang menjalankan perusahaan. Mungkin Maura menikmati hidup dengan bersantai," jawab Cloudia yang kini sudah kembali masuk ke mobil Shaka.

"Lalu, Sky di mana? Sudah ketemu rumah mereka belum?"

"Aku nggak tahu, Kak Shaka setelah ingatannya balik, kenapa tetap peduli sama Maura sih? Sky bilang Maura juga udah punya calon suami. Kenapa Kak Shaka sibuk mencari tahu tentang dia? Kak Shaka suka sama dia? Terus Kak Bia gimana?"

Shaka membisu mendengar pertanyaan dari adiknya itu. Entah kenapa dia sangat peduli pada Maura. Shaka yakin, Maura sedang tidak baik-baik saja, karena itulah dia ingin mencari tahu sendiri apa yang terjadi pada gadis itu.

"Apa Kakak ingin aku adukan sama Kak Bia kalau Kak Shaka mau selingkuh?"

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***