Bab 16

Pak Rizal membisu karena pertanyaan Shaka itu. Memang ada banyak hal yang sengaja disembunyikan dan ditutupi dari laki-laki itu karena semakin banyak orang yang mengenal Maura, akan semakin berbahaya pula untuk nasibnya.

“Tidak ada yang Bapak sembunyikan dari kamu, Shaka. Maura memang seperti itu. Dia ada pekerjaan yang kami tidak bisa ceritakan. Jadi, kita tunggu saja sampai dia pulang, baru kamu bisa tanyakan semuanya sama dia langsung,” kata Pak Rizal memberi pengertian.

Meski Shaka berkali-kali memaksa Pak Rizal untuk bercerita, laki-laki tua itu tetap merahasiakan keberadaan Maura saat ini.

Shaka akhirnya pulang dengan tangan hampa. Dia tidak bisa mendapatkan informasi apa pun mengenai wanita yang kini terus berlari di dalam kepalanya.

Sampai di rumah, laki-laki tampan yang belum mengingat tentang dirinya itu berjalan lesu memasuki rumah mewah orang tuanya. Pikirannya tertuju pada Maura, entah khawatir atau takut, yang jelas Shaka sangat ingin bertemu atau bahkan sekedar mendengar suara Maura.

“Kamu kenapa, Ka?” tanya Alisha ketika melihat putranya yang tertunduk tanpa semangat.

“Maura pergi, Mom. Nggak tau ke mana perginya, dia sama sekali nggak mau kasih kabar ke aku,” jawab Shaka yang kemudian duduk di ruang keluarga bersama kedua orang tuanya.

“Maura? Jadi, dia benar-benar pergi? Orang tuanya juga tidak tahu?”

“Pak Rizal tidak mau memberi tahu, Mom. Hanya saja, mereka bilang kalau nanti Maura kembali, aku bisa tanya langsung sama dia. Tapi, aku yakin Maura lagi nggak baik-baik aja, Mom.”

“Shaka, biasanya semua orang tua yang menutupi keberadaan anaknya, itu pasti untuk melindungi keselamatan anak-anaknya. Mungkin juga Maura punya masalah lain yang membuatnya harus menyelesaikan dulu masalah itu, baru bisa mengabari kamu setelah semua masalahnya selesai.” Rafael yang juga ada di sebelah Alisha pun ikut menyahut.

“Iya, Dad. Mungkin aku terlalu mengkhawatirkan Maura.” Shaka menutup wajahnya dengan kedua tangan.

“Apa kamu menyukai gadis itu, Shaka?” tanya Alisha setelah memperhatikan ekspresi putranya, lebih dekat.

Dengan pelan, Shaka mengangkat wajahnya dan menatap sang ibu. “Aku nggak tahu, Mom. Yang jelas, aku tahu Kak Bia orang yang baik. Aku nggak mau mengecewakan dia,” jawab Shaka.

“Benar Shaka, Bianca anak yang baik. Coba kamu tanya sama hati kamu. Jangan sampai salah memilih yang membuatmu menyesal nantinya.” Jangan sampai salah memilih yang malah membuatmu menyesal nantinya.”

.

.

.

Enam bulan kemudian.

Ingatan Shaka perlahan-lahan mulai kembali. Saat ini, dia sudah mengingat siapa dirinya dan juga memori bersama orang-orang di sekitarnya. Shaka tahu, cintanya pada Bianca begitu besar, tetapi dia juga tidak bisa menghapus bayangan Maura di kepalanya meskipun semua sudah berlalu cukup lama.

Bianca masih menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri, karena itulah meski Shaka sudah mengingat semuanya, dia belum melanjutkan hubungannya dengan gadis itu ke langkah yang lebih serius.

Sore ini, Shaka mendapat pesan singkat dari adiknya bahwa laki-laki bernama Sky itu bertemu dengan kliennya yang ternyata adalah tunangan Maura.

Dengan kecepatan penuh, Shaka melajukan mobilnya menuju ke restoran tempat sang adik berada saat ini. Sementara Sky, sibuk menahan kliennya agar terus bersamanya sampai Shaka datang.

Saat Shaka sampai di tempat itu, matanya langsung tertuju pada Maura yang duduk di hadapan Sky, bersama seorang laki-laki asing.

“Kak Shaka.” Sky berpura-pura kaget ada saat melihat Shaka. “Tuan Reyhan, maaf ada kakak saya. Kakak sama siapa ke sini?”

“Aku, ada meeting di sini. Kamu meeting juga?” tanya Shaka yang juga bersandiwara. Tatapan mata Shaka tertuju pada gadis dengan penampilan yang sangat elegan dan anggun, sangat berbeda dengan Maura yang dikenalnya tampil sederhana.

“Iya, Kak. Oh iya, kenalin ini klien aku, Tuan Reyhan yang akan bekerja sama untuk brand baru kita nanti,” jelas Sky sembari memperkenalkan laki-laki yang bersama Maura.

“Hai Tuan Reyhan. Saya Shaka,” kata Shaka sembari mengulurkan tangannya pada Reyhan. “Maura, ada Maura juga di sini.”

“Kok Tuan Shaka tahu nama tengah calon istri saya. Kalian sudah saling kenal?” tanya laki-laki itu dengan bingung.

**

Uh, aku jadi tegang 😂😂. Jantung aman gaes?

Terpopuler

Comments

Yucaw

Yucaw

Harusnya Shaka tdk menyebut nama,Maura duluan ihh..gmn sih kamu Shaka..pura" gak knl dulu harusnya..

2023-11-12

1

Yucaw

Yucaw

o..tapi apa itu kembaran Maura yg ingin melenyapkan Maura??

2023-11-12

0

Yucaw

Yucaw

Dari mn sky tahu? Apa Shaka sdh menyelidiki Maura lbh jauh??

2023-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!