Bab 8

“Faisal itu siapa, Pak?” Pertanyaan itu akhirnya keluar juga dari mulut Shaka setelah memendam rasa penasaran sejak tadi.

Shaka yakin, Faisal dan Maura pasti memiliki hubungan yang sangat istimewa. Sampai-sampai Malik keponakan Pak Rizal itu bilang bahwa Maura selalu terikat dengan Maura.

“Faisal itu ....” Pak Rizal tersenyum di tengah lukanya yang kembali menganga. Kehilangan Faisal adalah kenyataan pahit yang hingga detik ini masih sangat sulit laki-laki itu terima.

Namun, Pak Rizal sudah berjanji pada Maura untuk tidak menerima gadis itu sebagai pengganti putranya yang telah tiada.

“Faisal itu calon suami Maura yang meninggal satu hari sebelum pernikahan mereka,” jelas Pak Rizal sembari mengatur dadanya yang bergemuruh. Sakit sekali mengingat putra yang pergi mendahuluinya.

“Apa? Meninggal? Lalu, kenapa Malik bilang kalau Maura lebih suka tinggal di kampung, berarti sebelumnya dia tidak tinggal di sana dong, Pak?” tanya Shaka yang kini jadi makin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan Maura.

“Maura dulu bekerja di kota ini. Cuma, sekarang dia memilih hidup di kampung dan tidak kembali lagi ke sini setelah kepergian Faisal,” jawab Pak Rizal masih tidak mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Oh, pantas saja dia seperti trauma ya, Pak.”

“Ya, begitulah kira-kira. Makanya Bapak ikut senang kalau Maura mau membuka hati lagi.” Pak Rizal benar-benar memikirkan kebahagiaan putri angkatnya yang dulu pernah menjadi calon menantunya.

.

.

.

Setelah kepergian Shaka ke kota, Maura mendadak murung dan tidak bersemangat lagi. Hal itu tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan Maura saat kehilangan Faisal tepat satu hari sebelum hari bahagianya.

Hubungan Shaka dan Maura harus terpisah karena jarak yang memisahkan. Meskipun Maura tidak memiliki ponsel sekarang, tapi mereka masih bisa berkomunikasi dengan ponsel Pak Rizal.

“Ayah lihat sekarang kamu jadi sering melamun. Apa kamu baik-baik saja, Ra?” tanya Pak Rizal pada Maura saat gadis itu memandangi gemercik air yang turun dari langit.

Maura menunduk sambil mengulum senyum yang terkesan dipaksakan. “Enggak kok, Yah. Cuma memang suasananya pas saja buat melamun. Aku baik-baik saja kok,” jawab Maura yang tak ingin membuat Pak Rizal khawatir.

“Benarkah? Sepertinya kamu sedang merindukan Jojo,” goda Pak Rizal yang ternyata sukses membuat pipi putrinya itu kemerahan menahan malu.

“Ih, enggaklah, Yah. Mas Jojo ‘kan kerja. Mungkin juga di sana dia bertemu perempuan lain yang bikin hatinya meleleh, Ayah.” Tawa renyah yang dipaksakan keluar dari mulut gadis yang kini sedang merasakan kegundahan hatinya. Ada perasaan suka yang timbul di dada, tapi pikirannya mengatakan untuk berhenti menjalin hubungan lagi, apalagi Shaka jelas-jelas masih amnesia.

“Ayah nggak yakin soal itu.”

“Aku mau ke kota ya, Ayah. Aku mau minta traktir Mas Jojo, tapi ayah jangan bilang-bilang dia,” kata Maura yang tiba-tiba memiliki ide yang entah sejak kapan dipikirkannya.

“Kamu serius dan yakin mau ke kota?”

“Iya, kalau Ayah izinkan.”

“Ayah izinkan, Ra. Kamu memang harus membuka hati untuk laki-laki lain.”

“Ih, Ayah. Enggak begitu.”

Meski Maura masih malu-malu mengakui perasaannya, tapi Pak Rizal merasa lega karena Maura sudah mengalami perubahan sekarang.

Satu bulan bekerja, Shaka sudah mendapatkan gaji pertamanya. Tentu saja dia sangat bahagia, dan berencana untuk pulang ke kampung membagi sedikit kerja kerasnya untuk Pak Rizal dan keluarganya. Namun sayangnya, dia masih ada pekerjaan untuk pemotretan pra-pernikahan.

Maura diberitahu Malik bahwa Shaka sedang ada pemotretan, dan karena lokasinya tidak begitu jauh dari rumah, Maura pun menyusul. Sebagai orang yang dulu menghafal jalanan ibu kota, mencari tempat Shaka saat ini bukanlah hal yang sulit untuk Maura.

Di tempat pemotretan, Shaka bertemu dengan seseorang yang mengenalinya. Ternyata, kliennya yang akan menikah dan sedang menggunakan jasa studio foto tempatnya bekerja itu, adalah seseorang yang sangat mengenalnya.

“Shaka? Kamu beneran Shaka ‘kan? Kamu masih hidup?”

***

Kembang kopinya jangan lupa 💋💋

Terpopuler

Comments

Yucaw

Yucaw

wahh...sapa tuh yg ngenalin Shaka??

2023-11-12

0

Yucaw

Yucaw

o..seperti itu..

2023-11-12

0

Yucaw

Yucaw

Jadi putra pak Rizal dua"nya pergi?? Joshua menghilang dan Faizal meninggal..begitukah??

2023-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!