Bab 18

“Clou, jangan jahat deh. Aku otu Cuma khawatir sama Maura. Dia kayaknya ada masalah yang ditutupi dari aku, makanya aku cari tahu. Kamu sendiri tahu banget ‘kan kalau Maura yang sudah menolong aku waktu kecelakaan. Sekarang, gantian aku yang bantu dia kalau memang dia butuh.”

Shaka mencoba memberi pengertian pada adik perempuannya yang sedikit menyebalkan. Rasa khawatirnya terhadap Maura malah hendak diberitahukan pada Bianca yang masih berada di luar negeri.

“Ih, iya-iya. Bercanda, Kak Shaka. Lagian kalau memang suka sama Maura juga nggak apa-apa, Kak Shaka sama Kak Bia juga kayaknya nggak cocok,” balas Cloudia.

“Jangan sok tahu deh!”

Tepat pada saat itu, Shaka mendapat informasi dari Sky mengenai alamat rumah Maura saat ini. Seketika itu, Shaka langsung bergegas menuju ke rumah Maura yang sudah diberikan alamatnya oleh Sky.

Tidak berapa lama, Shaka dan Cloudia sampai di rumah mewah yang diyakini menjadi tempat tinggal Maura saat ini. Sky langsung menghampiri kakaknya itu setelah tahu Shaka tiba.

“Kamu yakin ini rumahnya?” tanya Shaka setelah Sky masuk ke mobilnya. Mereka berada tidak jauh dari rumah mewah bak istana yang diyakini sebagai tempat tinggal Maura dan keluarganya.

“Iya, Kak. Aku sudah pastikan kok. Di sini memang rumah orang tuanya Maura. Dan, aku punya informasi yang lebih mengejutkan lagi, Kak.”

“Informasi apa?”

“Ternyata, Pak Rizal dan Bu Rizal juga diawasi ketat oleh ibu tiri dan saudara tiri Maura, karena itu dia Maura terpaksa menurut dengan perintah mereka,” jelas Sky yang sudah bekerja keras mengumpulkan banyak informasi demi kakaknya.

“Kejam sekali mereka. Sekarang Pak Rizal dan Bu Rizal bagaimana keadaannya?” tanya Shaka yang jadi ikut khawatir dengan keadaan dua orang tua yang pernah membantunya selama tinggal di kampung.

“Mereka masih dikawal ketat oleh orang-orang suruhan ibu tiri Maura. Jadi, mungkin lebih bik kita selamatkan Pak Rizal dulu, Kak.”

Shaka mengangguk dan akhirnya mereka langsung menuju kampung tempat Pak Rizal tinggal. Selama perjalanan menuju kampung, Sky menjelaskan semua informasi yang dia dapatkan.

Maura memang terpaksa menyetujui pernikahan dengan Reyhan karena paksaan dan ancaman dari ibu tiri juga kakak tirinya. Wanita itu sudah pernah kehilangan Faisal. Dan karena hal itulah dia tidak ingin kehilangan Pak Rizal dan Bu Rizal yang sudah dianggap seperti orang tua kandungnya.

.

.

.

Sampai di rumah Pak Rizal, Shaka dan adik-adiknya berpura-pura sedang berkunjung seperti biasa. Laki-laki itu memasuki rumah dan menemui Pak Rizal seolah tidak tahu ada beberapa orang yang sedang mengawasi mereka.

“Shaka, kamu datang tidak kasih kabar sama bapak!” Pak Rizal langsung memeluk Shaka setelah melihat kedatangan Shaka dan adik-adiknya.

“Iya, Pak. Ini antar adik-adikku. Ibu mana?” Shaka melirik dua orang laki-laki yang ikut masuk ke rumah Pak Rizal.

“Ibu sedang istirahat, Shaka. Itu mereka keponakan bapak.” Pak Rizal sengaja berbohong pada Shaka karena dia sendiri juga diancam jika memberi tahu kebenarannya pada orang-orang bahwa dia sedang diawasi.

Shaka sendiri mengerti walau Pak Rizal tidak mengakui bahwa dua orang itu sebenarnya adalah pengawal.

“Oh, ya sudah biar Ibu istirahat, Pak.”

Sky dan Cloudia mengamati dua pengawal bertubuh besar yang turut bergabung dengan mereka, seolah dua pengawal itu benar-benar keponakan Pak Rizal.

“Maura apa belum ada kabar, Pak?” tanya Shaka mencoba memancing reaksi dua pengawal itu.

Saat nama Maura disebut, keduanya sama-sama siaga.

“Maura masih bersama temannya, Shaka. Jangan khawatirkan dia! Dia baik-baik saja,” jawab Pak Rizal sengaja berbohong.

“Sebenarnya, beberapa hari lagi aku dan Bianca akan menikah, Pak. Apa Bapak dan Ibu bersedia menginap di rumah kami. Aku ingin Bapak dan Ibu menyaksikan hari bahagia kami, mungkin saja Maura juga mau datang. Tapi, kalau tidak Bapak sama Ibu saja sudah cukup untukku. Bagaimana, Pak?”

***

Kembang kopinya jangan lupa 💋

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***