Bab 11

Maura sampai di rumah dengan selamat. Seorang tukang ojek mengantarnya sampai di depan rumah Pak Rizal saat hari sudah gelap.

Pak Rizal yang mendengar suara motor berhenti di depan rumah, seketika langsung keluar untuk mengecek siapa yang datang malam-malam begini.

Betapa kagetnya Pak Rizal saat melihat Maura yang datang dengan wajah kuyu dan terlihat lemas.

Setidaknya Pak Rizal bisa bernapas lega karena putri angkatnya itu telah kembali pulang dengan selamat.

"Ayah" sapa Maura saat melihat sang ayah keluar menyambutnya kedatangannya.

"Kamu dari mana, Nak? Kenapa pulang sendiri? Jojo mana?" tanya Pak Rizal berpura tidak mengerti. Meski memang sebenarnya tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi dengan Maura, tapi Pak Rizal tahu bahwa Maura tidak jadi menemui Jojo alias Shaka.

"Tadi, aku ketemu teman, Yah. Jadi, aku belum sempat ketemu Mas Jo," jawab Maura berbohong.

Dia tidak ingin menceritakan apa yang dilihatnya hari ini. Laki-laki yang dipanggilnya Mas Jo ternyata adalah Shaka dari keluarga Hartono yang sangat terkenal dengan kekayaaannya.

Maura tidak mau lagi berurusan dengan keluarga kaya raya seperti keluarga Hartono. Jika dia membuat masalah dan melibatkan nama besar mereka, mungkin jati dirinya akan cepat terungkap. Lagi pula, Shaka juga sudah memiliki tunangan, tidak baik merusak hubungan orang lain.

Dari awal pertemuan mereka, Shaka sudah memiliki tambatan hati. Maura hanyalah orang yang menolong dan merawatnya, itu saja tidak lebih.

"Ayah telfon Mas Jo, cari kamu, tapi kamu nggak ada. Kamu nggak punya HP, bikin ayah khawatir, Ra."

"Biar Maura istirahat dulu, Yah. Kasihan dia, pasti capek banget," kata Bu Rizal yang kemudian menuntun Maura untuk masuk ke rumah.

Maura memang sangat butuh istirahat saat ini, karena bukan hanya fisiknya yang lelah, tapi hatinya juga.

*

*

Sementara itu, Shaka baru saja mendapat telepon dari Pak Rizal bahwa Maura sudah pulang. Hanya saja ayah angkat Maura itu belum tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi pada Maura di ibu kota.

"Setidaknya sekarang aku tahu kalau kamu baik-baik saja, Ra," gumam Shaka setelah teleponnya dengan Pak Rizal berakhir.

"Kamu ngomong sama siapa, Shaka?" Momy Shaka muncul dengan membawa beberapa makanan yang menjadi menu kesukaan Shaka sejak dulu.

Shaka mengusap wajahnya dengan kasar. "Orang yang nolong aku, Mom. Pak Rizal, yang sudah memberikan tempat tinggal dan juga makanan aku selama di kampung. Maura itu anaknya Pak Rizal yang pertama kali nemuin aku malam itu," jawab Shaka.

Dia tidak akan mungkin melupakan Maura dan kedua orang tuanya yang telah berjasa merawatnya selama ini.

"Kita harus menemui mereka, Al untuk mengucapkan terima kasih. Biar bagaimanapun mereka telah menyelamatkan Shaka dan sekarang bisa berkumpul bersama kita lagi," kata Rafael yang kini turut bergabung dengan istri dan putra pertamanya.

Alisha mengangguk dan menjawab, "Iya, Mas. Besok kita temui mereka untuk mengucapkan terima kasih."

"Aku akan suruh Felix atur jadwalnya."

Saat kedua orang tuanya sibuk membahas kepergia mereka besok, Shaka malah memikirkan Maura. Bagaimana besok dia bisa menjelaskan pada Maura.

Tidak Shaka pungkiri, bersama Maura, dia yang tidak mengenal apa pun tentang keluarganya, seolah menjadi dirinya sendiri. Sekarang, setelah tahu dia anak prang kaya, Shaka takut semuanya akan berubah. Apakah Maura masih mau menjadi adiknya?

Entah adik atau bukan, Shaka tidak bisa menganggap lebih, karena sekarang ada Bianca yang menjadi pemilik hati laki-laki itu sebenarnya.

***

Bianca mendapat kabar dari Alisha bahwa mereka semua termasuk kedua adik Shaka, Sky dan Cloudia akan ke kampung tempat Shaka dirawat selama ini. Wanita cantik yang menjadi tunangan Shaka itu akhirnya ikut karena ingin sekalian jalan-jalan dan bertemu dengan keluarga baik hati yang merawat Shaka selama ini.

"Shaka, aku ikut nggak apa-apa, 'kan?" tanya Bianca yang sudah berdandan cantik dengan sepatu hak tinggi yang serasi dengan warna bajunya.

"Kalau pakai sepatu gitu, kayaknya kamu akan capek deh, mending pakai sandal jepit aja," jawab Shaka yang kemudian mengambilkan sandal dari mobil Bianca.

Saat wanita itu membuka pintu belakang, Shaka sempat melihat ada sandal di sana.

"Kamu selalu perhatian gini, Shaka. Kamu selalu tahu apa yang membuatku nyaman."

Shaka mengulum senyum. Benarkah dia dulu begitu perhatian dengan Bianca? Secinta apa sebaenarnya dia pada wanita cantik itu?

***

Tim Shaka Bia, apa tim Shaka Maura? 😂

Maybe udah tau ya kalau aku sakit, so maaf banget slow banget up nya 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Zieya🖤

Zieya🖤

gak tau mau masuk tim mana...

tim C ada ngak?

2024-04-21

0

Zieya🖤

Zieya🖤

aku rasa Maura anak orang kaya deh....
apa jangan² mereka pernah bertemu dulu...

2024-04-21

0

Yucaw

Yucaw

Team manut othor 🙈🙈tapi sebenarnya gak suka kl yg cewek lbh tua sih..yang terbaik untuk Shaka aja deh 😅😅

2023-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!