"Mommy, tolong in Daddy," bisik daddy Nathan sambil memeluk istrinya dari arah samping.
"Sebenarnya mommy menangis karena mendengar suara tangisan Alona yang menyayat kan hati mommy karena itulah mommy ikut menangis," ucap mommy Maya sambil menepuk ke dua tangan suaminya yang sedang memeluknya dengan perlahan.
"Tuh kan Nathan tidak nyebelin, awas ya kamu Kasandra,'' ucap Daddy Nathan sambil menatap tajam ke arah adik kembarnya.
"Daddy," panggil dokter Kasandra sambil memeluk suaminya dari arah belakang dan memelet kan lidahnya.
"Kasandra, awas ya," ucap Daddy Nathan sambil masih menatap tajam ke arah adik iparnya.
"Salah siapa kak Nathan ngatain aku nyebelin,'' ucap dokter Kasandra.
"Sudah - sudah jangan bertengkar kalian tidak malu sama cucu - cucu kalian?" tanya daddy Thomas.
"Kasandra yang mulai duluan dad," ucap Daddy Nathan yang tidak mau disalahkan.
"Kakak tuh yang salah, menuduhku kalau bikin kak Maya menangis," ucap dokter Kasandra yang juga tidak mau kalah.
"Kalian itu bukan anak kecil lagi tapi sudah menikah, punya anak dan punya cucu yang sudah besar - besar tapi sikap kalian seperti anak kecil," ucap Daddy Thomas sambil memijat keningnya.
"Maaf dad," jawab daddy Nathan dan dokter Kasandra serempak.
"Mommy waktu hamil ngidam apa?" tanya daddy Thomas penasaran.
"Bukannya Daddy tahu kalau mommy ngidam apa, memangnya kenapa dad?" tanya mommy Gloria.
"Kenapa anak kita sudah tua tapi kelakuannya seperti anak kecil," ucap Daddy Thomas.
"Mungkin dulu waktu kecil daddy seperti itu makanya anak kita Nathan dan Kasandra jadi ngikutin sifat daddy," ucap mommy Maya.
"Apa jangan-jangan mommy dulu seperti itu?" tanya daddy Thomas tanpa memperdulikan ucapan istrinya.
"Dulu mommy tidak seperti itu," ucap mommy Gloria.
" Daddy juga, apa jangan-jangan mereka anak pungut?" tanya daddy Thomas asal.
"Daddy ish nyebelin, wajah kami saja sangat mirip daddy dan mommy masa anak pungut," protes Daddy Nathan dan dokter Kasandra serempak.
"Oh ya kenapa Alona menangis?" tanya mommy Gloria sambil mengalihkan pembicaraan.
"Iya Oma, kenapa Alona menangis?" tanya Edward penasaran.
'' Waktu Oma menyuapi Alona, Oma bilang : Alona sayang, makan pelan - pelan tenang saja Oma tidak minta kok setelah itu Oma memberikan gelas yang berisi air mineral," ucap mommy Maya."
"Terus Alona bilang : Maaf Oma, habis Alona sangat senang ada dua Oma yang menyuapi Alona untuk pertama kalinya dengan begitu tulus, jujur Oma kaget mendengarnya karena Alona bilang baru dua kali ini ada orang yang tulus menyuapi Alona," ucap mommy Maya.
"Terus Oma bilang apa?" tanya Edward penasaran.
"Oma bilang : Bukannya waktu kecil Alona sering disuapi sama mommy? Tapi Alona diam saja dan Oma bertany lagi: Apakah Mommy nya Alona waktu Alona masih kecil tidak pernah memperdulikan Alona dan lebih memperdulikan adik nya Alona?" ucap Mommy Maya mengulangi perkataannya.
"Terus Oma?" tanya Edward penasaran
"Tiba-tiba Alona menangis terisak membuat Oma memeluknya dan Alona pun membalas pelukan Oma terus Oma bilang :Jika ingin menangis, menangis lah agar rasa sesak di hatimu berkurang," ucap mommy Maya yang masih mengulangi perkataannya.
"Selesai mengatakan itu tiba-tiba tangis Alona pecah dan bikin hati Oma tersayat karena itulah Oma ikut menangis," ucap mommy Maya mengakhiri cerita nya.
"Edward, Oma merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Alona dan kemungkinan besar pelakunya bukan Alona bisa jadi Alona mempunyai saudara kembar dan meminta Alona untuk dijadikan kambing hitam," ucap dokter Kasandra sambil melepaskan yang tadi memeluk suaminya dari arah belakang dan berjalan ke arah Edward.
"Tapi Oma, dari rekaman video cctv kalau Alona melarikan diri menuju ke apartemen miliknya," ucap Edward.
"Bisa jadi gadis itu melarikan diri menuju ke apartemen milik saudara kembarnya dan meminta untuk menggantikannya,'' jawab mommy Maya.
"Mana ada saudara kembar egois hanya memikirkan dirinya sendiri," ucap Delisa.
"Bisa saja," jawab mommy Maya.
"Untuk lebih memastikan, daddy akan mengutus orang untuk berkerja di mansion milik Alona," ucap Delon.
"Usul mu bagus juga nanti daddy akan meminta bantuan keluarga besar Alvonso untuk meretas video cctv untuk mengetahui apakah benar Alona yang melakukannya atau bukan,'' ucap Daddy Nathan.
''Delisa boleh kita bicara secara pribadi bersama Kasandra?" tanya mommy Maya.
" Boleh mommy," jawab Delisa.
"Delon, Tante pinjam ruang kerjamu ya," ucap dokter Kasandra.
"Silahkan Tante," jawab Delon.
"Aku mau ke kamar dulu," ucap Edward.
" Oh ya Edward, Oma minta tolong bisa?" tanya dokter Kasandra.
"Boleh Oma," jawab Edward.
"Tadi Alona belum sempat minum obat karena terburu tidur kalau bangun tolong minum obat nya," pinta dokter Kasandra.
"Baik Oma," jawab Edward patuh.
"Oh ya kalau mendudukkan tubuh Alona pelan-pelan karena punggungnya masih terluka." pinta dokter Kasandra.
"Iya Oma," jawab Edward patuh.
Ke tiga wanita cantik itu pun pergi meninggalkan tempat tersebut begitu pula dengan Edward hanya tujuan mereka berbeda.
Edward menaiki anak tangga menuju ke kamar Alona hingga di depan pintu Alona, Edward menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Ingat Edward hilangkan pikiran mesum mu karena Alona tidak pantas untukmu," ucap Edward.
ceklek
Edward membuka pintu kamar Alona dan melihat Alona sedang berbaring dengan posisi tengkurap. Edward berjalan ke arah ranjang bersamaan Alona membuka matanya dan melihat Edward sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Apakah kamu bisa bangun?" tanya Edward menghilangkan kegugupannya.
"Masih sakit kak," jawab Alona dengan wajah sendu dan tanpa sadar memanggil Edward dengan sebutan kak bukan tuan.
Deg
Jantung Edward berdebar kencang namun berusaha ditepisnya kemudian Edward membuka selimut Alona untuk membantunya duduk namun matanya membulat sempurna melihat tubuh bagian atas hanya ditutupi kain yang menutupi dua gunung kembar.
"Kak Edward, tolong tutup matanya," pinta Alona.
Alona ingin menutupi tubuhnya namun tubuhnya masih terasa sakit sedangkan Edward dengan cepat menutup matanya.
"Aku akan bangun tapi mata kak Edward tolong di tutup," pinta Alona.
"Baik," jawab Edward patuh.
Alona berusaha bangun dengan tubuh meringis karena efek obat biusnya sudah hilang.
"Kak Edward maaf, aku tidak bisa bangun karena punggungku masih sakit," ucap Alona yang kembali berbaring.
"Kakak akan bantuin," jawab Edward yang entah kenapa dirinya tidak tega dan dirinya tanpa sadar menyebut dirinya kakak seakan menyukai kata itu.
Edward yang masih menutup ke dua matanya duduk di samping Alona kemudian meraba punggung Alona membuat ke dua jantung mereka berdetak kencang.
"Kak Edward kenapa meraba tubuhku?" protes Alona.
"Kak Edward kan menutup mata jadi tidak bisa tahu di mana letak ke dua bahu mu jadi mau tidak mau kakak terpaksa meraba tubuhmu," ucap Edward.
Alona menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan membiarkan Edward menyentuh tubuh belakangnya karena apa yang dikatakan Edward benar adanya hingga Alona bisa duduk.
"Ada apa kak?" tanya Alona
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Renireni Reni
lahh lupa ya edward....katanya jijik
2023-05-26
1
Bernadeth Meilan
knp tutup mata
2023-01-19
0
🌹Devitha anggraini🌹
usia kak ewerd berapa ya
2022-10-16
0