"Baik Oma," jawab Alona.
Dokter Kasandra keluar dari kamar Alona sedangkan mommy Maya mengambil piring kemudian mulai menyuapi sesendok demi sesendok ke mulut Alona.
"Alona sayang, makan pelan - pelan tenang saja Oma tidak minta kok," goda mommy Maya setelah selesai suapan terakhir sambil memberikan gelas yang berisi air mineral.
"Maaf Oma, habis Alona sangat senang ada dua Oma yang menyuapi Alona untuk pertama kalinya dengan begitu tulus," ucap Alona keceplosan setelah dirinya selesai mengunyah makanannya dan meminum air mineral hingga habis.
"Bukannya waktu kecil Alona sering disuapi sama mommy?" tanya mommy Maya dengan wajah bingung sambil mengambil gelas yang di pegang oleh Alona.
Deg
Deg
Jantung Alona berdetak kencang bukan karena jatuh cinta melainkan dirinya keceplosan membuat Alona hanya diam.
"Apakah Mommy nya Alona waktu Alona masih kecil tidak pernah memperdulikan Alona dan lebih memperdulikan adik nya Alona?" tanya Mommy Maya asal tebak namun sorotan matanya seakan tahu semuanya.
"Hiks ... Hiks ... Hiks..." isak Alona.
Grep
Mommy Maya meletakkan piring kemudian memeluk Alona sambil mengusap punggung Alona dengan lembut.
"Jika ingin menangis, menangis lah agar rasa sesak di hatimu berkurang," ucap mommy Maya.
"Huaaaaa...." tangis Alona pecah seperti anak kecil sambil membalas pelukan mommy Maya.
Rasa sesak dalam hatinya yang bertahun - tahun di tahan kini dikeluarkan semuanya dalam bentuk tangisan. Tangisan yang menyayat kan hati membuat mommy Maya ikut menangis.
Entah kenapa hati mommy Maya terasa sangat sakit padahal Alona tidak ada hubungan dengan dirinya.
Setelah beberapa saat suara isak kan Alona mulai berkurang bersamaan mommy Maya merasakan tubuh Alona terasa mulai berat hingga mommy Maya mendengar suara dengkuran halus bersamaan terdengar suara sesenggukan.
"Oma merasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dan Oma akan berbicara dengan Opa dan saudara - saudara Opa," ucap mommy Maya dengan suara pelan.
Tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu kamar Alona yang berbunyi sekali dan muncul dokter Kasandra. Dokter Kasandra berjalan dengan perlahan menuju ke arah ranjang kemudian duduk di samping mommy Maya.
"Sudah tidur kak?" tanya dokter Kasandra dengan nada pelan.
"Sudah, bantu kakak membaringkan tubuh Alona," pinta mommy Maya.
Tanpa banyak bicara dokter Kasandra berdiri kemudian membantu mommy Maya membaringkan tubuh Alona dengan perlahan dengan posisi tengkurap.
Dokter Kasandra mengambil tisu kemudian menghapus air mata Alona yang masih basah. Setelah selesai dokter Kasandra menyelimuti tubuh Alona mengingat Alona hanya memakai dua bungkus san yang menutupi dua gunung kembar.
"Kak Maya, kok aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Alona. Apa jangan - jangan Alona punya saudara kembar dan saudara kembarnya meminta untuk mengakui kalau Alona menabrak nya?" tanya dokter Kasandra asal tebak.
"Ternyata jalan pikiran kita sama, lebih baik kita selidiki dulu," ucap mommy Maya.
"Betul, kita berbicara di luar dan kita ber tujuh mengobrol di ruang keluarga," ucap dokter Kasandra.
"Ok," jawab mommy Maya.
"Kak Maya habis menangis?" tanya dokter Kasandra terkejut karena melihat mata mommy Maya me merah dan masih ada bekas air mata yang tertinggal di wajahnya.
"Siapa yang menyakiti kakak? Apa kak Nathan? Kalau iya aku akan marahi kak Nathan," ucap dokter Kasandra.
"Kak Nathan seumur hidup belum pernah menyakiti perasaanku. Tadi kakak menangis karena mendengar tangisan pilu dari Alona makanya kakak menangis," jawab mommy Maya sambil menatap Alona dengan tatapan sendu.
"Lebih baik kira keluar dulu kak, takut mengganggu tidurnya," ucap dokter Kasandra sambil turun dari ranjang.
"Ok," jawab mommy Maya sambil ikut turun dari ranjang.
Dokter Kasandra dan mommy Maya keluar dari kamar Alona kemudian menutup pintunya dengan rapat.
"Aku juga sama kak, dari tadi Alona juga sering menangis seperti ada sesuatu yang ditutupi tapi belum bisa bertemu terang dengan kita," ucap dokter Kasandra setelah mereka keluar dari kamar Alona.
"Aku akan bicara pribadi dengan Delisa menantu ku untuk memberikan pengertian agar tidak menyakiti Alona dan aku harap kamu menemani kakak untuk bicara pribadi di ruang kerja putra ku Delon" ucap mommy Maya sambil menurunkan anak tangga begitu pula dengan dokter Kasandra.
"Aku setuju perkataan kakak bicara pribadi dengan Delisa karena aku lihat Delisa sangat membenci Alona dan mengenai aku menemani kakak dengan senang hati aku mau kak," ucap dokter Kasandra.
Mommy Maya menganggukkan kepalanya dan tidak berapa lama mereka sudah sampai di ruang keluarga dan melihat keluarga besarnya sudah datang. Daddy Nathan dan Aska yang melihat istri - istrinya sedang berjalan ke arah mereka langsung turun dari sofa dan berjalan ke arah istri mereka.
Grep
"Mommy," panggil daddy Nathan manja sambil memeluk mommy Maya dari arah samping.
"Iya dad," jawab mommy Maya.
"Mommy menangis? Siapa yang nakal? Apa adikku yang nyebelin itu ?" tanya daddy Nathan sambil arah dagunya diarahkan ke dokter Kasandra.
"Kak Nathan, tuh yang nyebelin gara - gara kakak membuat kak Maya jadi menangis, kakak tega ya sama kak Maya," ucap dokter Kasandra dengan nada kesal karena dirinya dikatakan menyebalkan.
"Nathan," panggil ke dua orang tua Nathan yang bernama mommy Gloria dan daddy Thomas
"Maya, kamu apakan Nat??" tanya ke dua kakak kembarnya yaitu Aleandro dan Maximus secara bersamaan.
"Nathan tidak apa - apa in kok, benarkan sayang?" tanya daddy Nathan sambil berlindung di balik punggung istrinya karena dirinya tahu jika nakal maka mommy Gloria akan menjewer telinganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
epifania rendo
kasian alona
2023-12-06
1
Renireni Reni
klop
2023-05-26
0
Bernadeth Meilan
susah jg ya banyak kembarnya
2023-01-19
0