Soraya dan Delisa

"Kami tidak mungkin salah menangkapnya karena mobil yang menabrak nenek berada di apartemennya," jawab Edward.

"Darimana kalian tahu kalau mobil itu yang menabrak nenek kalian?" tanya Sela.

"Dari rekaman cctv," jawab ke lima pemuda tampan tersebut yang wajahnya hampir mirip.

"Tapi mommy merasa jika gadis ini yang menabrak nenek kalian," ucap Seli.

"Maaf, aku yang menabraknya jika memang aku mendapatkan hukuman aku akan menerimanya karena ini salahku," jawab Alona yang ingin melindungi adik kembarnya sambil masih menundukkan kepalanya.

"Aku akan menghukumnya dengan menikahinya," jawab Edward.

"Apa??" teriak mereka serempak dengan wajah terkejut.

"Mommy tidak setuju jika kamu menikah dengan orang yang menabrak mommy ku," ucap Delisa sambil menatap tajam ke arah putra pertamanya.

"Jika gadis ini jadi istriku, mommy bisa melakukan apapun terhadapnya," jawab Edward dengan nada santai.

"Tante tidak setuju," ucap Soraya.

"Sama, tante juga tidak setuju," sambung Jessica istri Jimmy, Sela dan Seli serempak.

"Tapi tante ...." ucapan Edward terpotong oleh Delisa.

"Baik mommy setuju," jawab Delisa dengan nada tegas sambil menatap Alona dengan kebencian.

"Kak Delisa, aku tahu kalau kakak sangat menyayangi mommy tapi aku merasa kalau gadis ini tidak bersalah," ucap Soraya.

"Tidak bersalah bagaimana sudah jelas - jelas dia mengaku kalau menabrak mommy ku," ucap Delisa dengan nada kesal.

"Sayang sudah, ini rumah sakit," ucap Lemos yang melihat istrinya ingin berbicara dengan Delisa.

Delisa mendengus dengan kesal sedangkan Soraya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap kakak iparnya sekaligus sahabat baiknya dengan wajah sendu.

"Jika suatu saat perkataan kami terbukti, kak Delisa dan Edward jangan pernah menyesalinya ketika mengetahui gadis yang tidak bersalah kalian siksa," ucap Soraya dengan wajah penuh kecewa.

"Maaf kepalaku sangat pusing, aku ingin pulang," pamit Soraya.

"Tidak apa - apa, istirahat kak," ucap Sela.

"Terima kasih," jawab Soraya.

"Honey, Leo kita pulang," sambung Soraya sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut.

"Kak Delon, maaf aku pulang," pamit Lemos pada kakak kembarnya yang pertama.

"Tidak apa - apa, kakak mengerti kok," ucap Jimmy.

"Paman Delon, tante Soraya, paman Jimmy, tante Jessica, tante Sela, paman Axel, tante Seli dan paman Albert, Leo pulang dulu," pamit Leo sambil mengecup punggung tangannya secara bergantian.

"Hati - hati di jalan," ucap mereka serempak kecuali Delisa dan Alona.

Delisa masih kesal dengan adik iparnya sekaligus sahabatnya yang selalu baik dan sering memaafkan orang yang pernah menyakitinya sedangkan Elona hanya bisa mengatakannya dalam hati untuk berhati-hati karena dirinya tahu Ibu nya Edward dan Edward membenci dirinya.

"Ya," jawab Leo singkat kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut bersama Lemos menyusul Soraya yang sudah jalan terlebih dulu.

"Delisa, aku tahu kamu sangat sedih karena mommy mengalami koma tapi jangan gara - gara kejadian ini hubunganmu dengan sahabatmu sekaligus adik ipar menjadi renggang," ucap Delon dengan nada lembut karena dirinya tahu akan sifat istrinya.