Tidak berapa lama Alona akhirnya tidur dengan pulas sambil bersandar di dada kekar kepala pelayan namun masih terdengar jelas suara sesenggukan maklum Alona terlalu lama menangis.
"Aku bisa melihat dengan jelas kalau nyonya lebih sayang dengan nona Alena dari pada nona Alona padahal sama - sama anak kandung," ucap kepala pelayan sambil berjalan ke arah kamarnya untuk istirahat.
***
Ke dua orang tuan Alona dan Alena kini duduk di ruang UGD dengan wajah penuh kuatir terlebih Ibunya Alona dan Alena, mulutnya tidak henti-hentinya komat kamit mengharap putri kesayangannya baik - baik saja.
"Mommy bisakah duduk? Daddy sampai pusing melihat mommy bolak balik seperti setrikaan," ucap suaminya sambil memijat keningnya.
"Bagaimana mommy tidak bolak balik? Mommy memikirkan putri kita," ucap istrinya.
"Mommy tidak memikirkan Alona?" tanya suaminya yang merasa istrinya lebih sayang Alena dari pada Alona.
"Kenapa memikirkan Alona? Bukankah Alona baik - baik saja?" tanya istrinya sambil masih mondar mandir.
"Memang benar Alona baik - baik saja tapi daddy merasa mommy lebih sayang Alena dari pada Alona," jawab suaminya.
"Tentu saja mommy lebih sayang dengan Alena karena fisik Alena lemah hal itu membuat Alena beberapa kali masuk ke rumah sakit dibandingkan dengan Alona jadi mau tidak mau mommy lebih memperhatikan Alena dari pada Alona. " jawab istrinya beralasan.
Ceklek
Ketika suaminya ingin mengatakan sesuatu tiba - tiba pintu UGD di buka oleh dokter membuat suaminya tidak jadi berbicara, sepasang suami istri tersebut berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah dokter tersebut yang wajahnya terlihat sangat sedih.
"Bagaimana keadaan putri kami dok?" tanya Ibu nya Alona dan Alena dengan wajah kuatir.
"Maaf, kami sudah semaksimal mungkin tapi putri nyonya dan tuan tidak bisa kami selamatkan," ucap dokter tersebut dengan suara tercekat.
"Apa??? Tidak mungkin putri kami meninggal," ucap sepasang suami istri tersebut dengan wajah sangat - sangat terkejut sekaligus terpukul.
"Alenaaaaaaaa.......... Tidakkkkkkkkkkk!!!" teriak Ibu nya Alona dan Alena sambil berlari ke arah ruang UGD dengan diikuti oleh suaminya.
Ceklek
Dengan tangan gemetar Ibu nya Alona dan Alena membuka pintu ugd kemudian masuk ke dalam di mana terbaring bayi Alena yang genap satu tahun, dengan tangan gemetar menarik kain putih yang menutupi tubuh Alena kecil.
"Hiks ... Hiks .... Hiks ..." isak Ibu nya Alona dan Alena sambil menggendong tubuh mungil putri bungsunya kemudian memeluknya.
"Sayang, mommy mohon bangunlah," mohon Ibu nya Alona dan Alena sambil mencium seluruh wajah Alena kecil.
"Alena, mommy janji jika kamu hidup mommy akan menyayangi dirimu sepenuh hati dan bersedia melakukan apapun asalkan anak kesayangan mommy bisa hidup, selain itu mommy akan lebih mendahulukan permintaanmu dari pada Alona." ucap Ibu nya Alona dan Alena sambil mengeluarkan air mata.
"Mommy, daddy tahu kita sangat sedih tapi Alena sudah tiada jadi mommy harus ikhlas menerimanya," ucap suaminya.
"Tidak dad, putri kita masih hidup," ucap istrinya kemudian mengecup pipi gembul putri bungsunya.
"Sayang bangun, mommy janji apapun yang kamu minta mommy akan lakukan apapun," ucap Ibu nya Alona dan Alena mengulangi perkataannya.
Tiba - tiba suara petir menggelegar bersamaan terdengar suara tangisan nyaring dari mulut Alena membuat ke dua orang tuanya sangat terkejut begitu pula dengan dokter yang berada di ruangan tersebut.
"Sungguh suatu keajaiban," ucap dokter dan perawat serempak.
"Maaf nyonya dan tuan silahkan menunggu di luar," pinta dokter tersebut yang ingin mengecek kondisi Alena.
Tanpa banyak bicara sepasang suami istri tersebut pergi meninggalkan ruangan tersebut hingga setengah jam kemudian dokter keluar dari ruangan UGD dan mengatakan kalau putrinya baik - baik saja dan sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan.
Sejak kejadian tersebut Ibu nya Alona dan Alena lebih sayang terhadap putri bungsunya sedangkan Alona di asuh oleh baby sister. Apa yang di minta oleh Alena ibunya langsung menuruti sedangkan Alona tidak pernah dipedulikan sama sekali hal itu membuat suaminya sangat marah dan mereka sering bertengkar.
Pertengkaran orang tuanya sangat membekas di hati Alona dan Alena membuat Alona meminta Ayahnya untuk tidak bertengkar sedangkan Alena kecil hingga sekarang sangat membenci Alona karena gara - gara Alona orang tuanya sering bertengkar terlebih Ayahnya lebih sayang dengan kakaknya dari pada dirinya.
xxxxxxxxx Flash Back Off xxxxxxxxxx
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
epifania rendo
salah mamanya
2023-12-06
0
Renireni Reni
lahkan berarti sama...ayahnya syg alona emaknya syg alena
2023-05-25
0
Layla 🌹
baru baca sedih jadi alona seakan jd anak tiri😔
2023-02-09
0